Anda di halaman 1dari 18

Pertolongan Pertama Tersedak

(Choking) Bukan memberikan Air


Minum

Oleh: dr. Marzuki Abdul


• Di leher kita terdapat dua saluran yang sering
membingungkan dan sering terbolak-balik
penyebutannya oleh orang awam. Dua saluran
tersebut adalah tenggorokan dan
kerongkongan.
• Tenggorokan dalam bahasa kedokteran disebut
dengan trachea yang berfungsi sebagai saluran
pernapasan dari luar menuju paru.
• Saluran ini akan bercabang-cabang dan terakhir
akan bermuara ke alveolus (kantong terkecil
paru) agar terjadi proses pertukaran udara ke
pembuluh darah kapiler.
• Sedangkan kerongkongan dalam bahasa
kedokteran disebut dengan esofagus, yang
merupakan saluran dengan otot polos yang
berfungsi menyalurkan makanan dari luar dan
bermuara ke lambung.
• Kedua saluran ini berawal dari suatu rongga yang sama,
yaitu rongga mulut. ]
• Namun ada satu organ penting yang mengatur agar udara
dan makanan melewati saluran yang sudah ditentukan.
• Nama organ ini adalah epiglotis, di mana saat kita bernapas
maka epiglotis ini tetap membuka sehingga udara akan
masuk ke dalam tenggorokan, tetapi pada saat menelan
makanan maka epiglotis akan menutup sehingga makanan
masuk ke dalam kerongkongan.
• Kejadian ini bersifat otomatis dan tidak disadari oleh kita,
namun pengaturan ini terjadi sedemikian rupa yang
dikontrol oleh sistem saraf.
Tersedak dan Kenapa Bisa Terjadi?
• Tersedak (choking) merupakan suatu keadaan
tersangkut atau masuknya benda asing
(makanan, mainan dan lainnya) ke dalam jalan
napas atas sehingga menghalangi aliran udara
dan menimbulkan gawat napas. Jika hal ini
tidak ditangani segera, maka korban akan
meninggal.
• jika kasusnya adalah makanan tetap masuk ke
rongga kerongkongan tapi terhenti karena
makanannya besar atau makanannya memiliki
duri sehingga tersangkut di saluran
kerongkongan, itu bukan kasus tersedak tetapi
kasus stasis makanan di kerongkongan.
Memang kasus ini menyebabkan perasaan
tidak enak dan menimbulkan sesak napas,
namun tidak segawat gangguan napas jika
tersedak.
• Kenapa bisa terjadi?
Jika proses bernapas dan menelan makanan berlangsung dengan
normal, sangat jarang terjadi tersedak karena epiglotis dapat
bekerja dengan baik. Kasus tersedak dapat terjadi jika ada
sesuatu yang di luar kebiasaan.
Dalam kasus ini, tersedak terjadi pada saat lomba makan ayam
goreng tercepat. Dalam keadaan ini seseorang akan melakukan
tindakan memasukkan makanan dengan cepat bahkan tanpa
jeda, sehingga tidak memberi kesempatan kepada epiglotis
untuk membuka agar terjadi proses pernapasan normal seperti
biasa. Pada saat makanan di rongga mulut penuh dan makin
dijejali kemudian dipaksa untuk menelan, pada satu ketika
epiglotis dapat membuka karena ada refleks untuk bernapas
yang dimungkinkan karena otak sudah memerintahkan untuk
mengambil udara dari luar menuju paru. Saat epiglotis membuka
dan banyak makanan yang dijejali, akan terjadi salah masuk
menuju saluran napas (tenggorokan) sehingga terjadilah
tersedak.
• Sebenarnya tubuh memiliki reaksi
pertahanan/perlindungan untuk mencegah
terjadinya hal yang berbahaya pada saat
tersedak tersebut. Salah satu reaksi tubuh
pertama ketika tersedak adalah batuk. Jika
makanan yang menyumbat di epiglotis atau
menyumbat di tenggorokan tersebut kecil,
dengan batuk beberapa kali makanan tersebut
akan keluar dengan dorongan udara dari batuk
tersebut.
• Namun, apa yang terjadi jika makanan
tersebut besar? Atau makanan tersebut
memiliki duri atau tulang yang menyebabkan
tidak bisa bergerak walaupun sudah batuk
berkali-kali? Nah, inilah yang kemungkinan
terjadi pada peserta lomba tersebut.
Kemungkinan besar sayap ayam yang
bertulang tersebut telah menyebabkan
sumbatan yang tidak bisa bergerak sehingga
batuk pun tidak menolong peserta tersebut.
• Apa saja yang dapat menyebabkan tersedak:
- makan sambil bicara
- makan tergesa-gesa
- terkejut saat makan
- Tumor di rongga mulut/saluran napas/saluran
makanan
• Bolehkah Minum?
Adalah naluri manusia (manusiawi) jika terjadi
gangguan di tenggorokan, hal yang akan
dilakukan adalah minum. Begitu pun dengan
kasus tersedak ini jika terjadi, korban akan
mencari pertolongan dengan minum banyak air.
Jika tersedaknya ringan, biasanya korban masih
sadar dan batuk-batuk sambil mencari air untuk
minum. Tapi jika tersedak berat dan total
menutup jalan napas, dalam hitungan detik
korban menjadi jatuh tidak sadarkan diri.
• Hal terjadi kejadian demikian dan kita sebagai
orang terdekat yang melihat dan kita sudah
memastikan bahwa korban sedang tersedak,
tindakan yang pertama dilakukan bukan
memberikan air minum. Kenapa? Jika kita beri
minum pada saat kondisi tersebut, air yang
diminum bukannya masuk kerongkongan, tapi
malah masuk tenggorokan yang akhirnya justru
memperberat kondisi korban. Minuman yang
masuk tenggorokan akan masuk ke paru,
menyebabkan aspirasi pneumonia dan
memperberat kondisi gawat napas pada pasien
yang tersedak.
• Apa yang harus dilakukan?
Jika terjadi kasus tersedak pada orang di sekitar
ita, kita harus sigap memberikan pertolongan.
Karena jika telat memberikan pertolongan,
nyawa taruhannya. Sebelum melakukan
pertolongan, pastikan dulu bahwa itu adalah
kasus tersedak.
Berikut adalah tanda dan ciri seseorang tersedak:
• Masih bisa batuk, tapi lemah atau tidak dapat
batuk sama sekali
• Napas bertambah cepat
• Kulit, bibir, dan kuku jadi berwarna biru
(membiru)
• Tidak dapat berbicara
• Memegang leher (tanda universal dari tersedak)
• Tidak dapat memasukkan udara/menarik napas
dengan baik
• Terakhir: Menjadi hilang kesadaran
• Kondisi penyakit lain yang mungkin seperti
tersedak adalah asma, serangan jantung,
stroke, atau kondisi sakit lain yang
menyebabkan gangguan pernapasan sehingga
kita harus jeli membedakan hal itu.

• Pertolongan pertama artinya pertolongan


yang cepat dan tepat walau tanpa peralatan
yang memadai dengan tujuan live saving atau
menjaga tetap hidup.
• Manajemen yang dilakukan ketika terdapat
seseorang yang tersedak:
Berikan 5 pukulan pada punggung di antara
tulang belikat (skapula) dengan menggunakan
tumit tangan
Lakukan 5 kali tekanan pada perut (maneuver
Heimlich)
Lakukan kedua hal di atas bergantian sampai
benda asing keluar. American Heart Association
tidak menyarankan dilakukan pukulan di
punggung, hanya menyarankan maneuver
Heimlich
• Terlepas dari berhasil atau tidak tindakan kita,
namun yang pasti kita telah melakukan tindakan
yang benar dan bukan justru menyebabkan
korban menjadi semakin parah. Ada yang berhasil
namun kadang kala juga ada yang tidak berhasil.
Sehingga dalam keadaan seperti itu penting
adanya kerja sama dari lingkungan sekitar. Kerja
sama tersebut antara lain membantu korban
dengan manuver tersebut, memanggil bantuan
medis terdekat, dan atau menyediakan
transportasi untuk dibawa ke bantuan medis
terdekat agak bisa dilakukan pertolongan lebih
lanjut sesuai dengan standar medis.
• Demikian sedikit ulasan dari penulis untuk
meluruskan kembali apa yang harus dilakukan
agar tidak menjadi salah persepsi di
masyarakat yang justru akan memperburuk
keadaan. Semoga dapat membantu dan
bermanfaat.

Anda mungkin juga menyukai