Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN KASUS

HEPATITIS A
Oleh :
M.Yudhi Hardiyansah 08310184

Pembimbing:
dr. Evi Rokhayati, Sp.A, M.Kes
BAB I
LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
• Nama pasien : An.S
• No. RM : 308838
• Tanggal lahir : 13 November 2001
• Usia : 11 tahun 04 bulan
• Jenis kelamin : Perempuan
• Agama : Islam
• Suku / Bangsa : Sunda / Indonesia
• Pendidikan terakhir : Kelas 5 SD
• Alamat : Sindang rasa, Ciamis
• Tanggal masuk : 23 Maret 2013
• Waktu masuk : Pukul 10.30 WIB
ANAMNESIS
• Keluhan Utama
Badan panas
• Riwayat Penyakit Sekarang
Sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit penderita
mengalami badan panas, panas dirasa terus menerus
dan dirasakan pasien tidak terlalu tinggi namun
berlangsung terus-menerus sepanjang hari. Panas
menurun jika minum obat penurun panas namun tidak
sampai suhu normal dan kembali panas beberapa saat
setelahnya, Keluarga menyangkal adanya panas yang
disertai menggigil, berkeringat, kejang ataupun
penurunan kesadaran.
ANAMNESIS
Satu minggu setelah badan panas keluarga pasien juga
mengaku mata beserta badan pasien terlihat kuning,
yang semakin lama warna kuningnya semakin jelas.
Selain wajah warna kuning juga terlihat pada lidah dan
mukosa bibir dan badan pasien. Ibu pasien juga
mengeluhkan jika pasien mual yang tidak disertai
muntah setelah makan. Pasien merasakan nyeri pada
ulu hati yang terus menerus tetapi tidak menjalar, nyeri
ketika berkemih disangkal. Buang air kecil lancar
namun warnanya seperti air teh, pasien buang air
besar tidak ada keluhan buang air besar putih/pucat
disangkal.
ANAMNESIS
Pasien baru pertama kali mengalami gejala seperti ini, di
keluarga pasien tidak ada yang mengalami gejala seperti
ini, tapi pasien mengaku dilingkungan sekolahnya ada
yang menderita gejala yang sama. pasien juga mengaku
suka jajan sembarangan di sekolahan. Pasien belum
pernah melakukan tranfusi darah dan memakai obat-
obatan melalui jarum suntik.
ANAMNESIS
• Pohon Keluarga
Anak ke 2 dari 3 bersaudara
• Riwayat Penyakit Dahulu
kejang demam
• Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada
• Riwayat Pengobatan
pernah berobat ke dokter umum
• Riwayat Alergi Obat dan Makanan
Tidak ada
ANAMNESIS
• Riwayat Kelahiran
anak kedua lahir secara spontan (pervaginam) di tolong
bidan. cukup bulan, APGAR 7/9. Berat badan saat lahir
3000 gram dan panjang badan saat lahir 51 cm.
• Riwayat Imunisasi
lengkap
• Riwayat Tumbuh Kembang
tidak mengalami gangguan ataupun keterlambatan
tumbuh kembang..
ANAMNESIS

• Riwayat Makanan
Sesuai dengan perkembangan umur

• Riwayat Sosial Ekonomi


berpenghasilan sebesar ± 2,5 juta.
PEMERIKSAAN FISIK
• Kesan umum
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Kompos mentis (GCS 15)
Tekanan Darah : 100/70 mmHg
Denyut Nadi : 104 x / menit
Pernapasan : 20 x / menit
Suhu : 37.5C
Berat Badan : 30 kg
Tinggi Badan : 133 cm
BB/TB2 = 30 : (1,332)
= 30 : 1,7
= 17
Status Gizi : Gizi Kurang
Pemeriksaaan Khusus
• Kepala : dalam batas normal
• Mata : sclera ikterik(+/+)
• Telinga : dalam batas normal
• Hidung : dalam batas normal
• Gigi & mulut : bibir terlihat kuning, lidah terlihat
kuning
• Leher : dalam batas normal
• Paru-paru : dalam batas normal
• Jantung : dalam batas normal
Pemeriksaaan Khusus
• Abdomen : pada palpasi terdapat nyeri tekan
epigastrium
• Anogenital : tidak dilakukan pemeriksaan
• Extremitas : Akral hangat
• Kuku : pengisian kapiler < 2 detik
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Darah Rutin : dalam batas normal
• Kimia Klinik
SGOT : 46 u/L
SGPT : 12 u/L
Bilirubin total : 13,62 mg/dl
• Imuno Serologi
HBSAg : Negatif
Anti HAV Total : Positif
• Urine Rutin dan Sedimen
Makroskopik
Warna : Kuning tua
Kekeruhan : Agak keruh
HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kimiawi • Mikroskopik
Urobilinogen: positif Leukosit : 2-4/LPB
Bilirubin: +3 Eritrosit : 0-3/LPB
Leukosit : +1 Leukosit : +1
Sel epitel: 1-4/LPB
Bakteri: micrococcus
Kristal urine: Amorf (+)
RESUME
• Sejak 1 bulan sebelum masuk rumah sakit
penderita mengalami badan panas terus
menerus, panas dirasakan pasien tidak terlalu
tinggi namun berlangsung terus-menerus
sepanjang hari. Panas menurun jika minum obat
penurun panas namun tidak sampai suhu normal
dan kembali panas beberapa saat setelahnya.
Satu minggu setelah badan panas keluarga
pasien juga mengaku mata beserta badan terlihat
kuning, awalnya tidak terlalu kuning namun lama-
lama warna kuningnya semakin jelas.
Selain wajah, warna kuning juga terlihat pada
lidah dan mukosa bibir dan badan pasien. Ibu
pasien juga mengeluhkan jika pasien mual yang
tidak disertai muntah setelah makan. Pasien
merasakan nyeri pada ulu hati terus menerus
tetapi tidak menjalar. Buang air kecil lancar
namun berwarna seperti air teh. Pasien mengaku
dilingkungan sekolahnya ada yang menderita
gejala yang sama. pasien juga mengaku suka jajan
sembarangan di sekolahan.
RESUME
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan adanya
ikterik pada sclera kedua mata, lidah ,mulut
dan badan, serta adanya nyeri tekan
epigastrium.
• Hasil pemeriksaan penunjang didapatkan,
SGOT: 46 u/L, bilirubin total: 13,62 mg/dl, Anti
HAV Total: Positif, urobilinogen urin: positif,
dan bilirubin urin: +3.
PEMERIKSAAN ANJURAN
• IgM anti HAV
• Alkali fosfatase
• Widal tes
DIAGNOSIS BANDING & DIAGNOSIS
KERJA
• DIAGNOSIS BANDING
– Hepatitis A
– Malaria
– Demam tifoid

• DIADNOSIS KERJA
– Hepatitis A
TATALAKSANA
• MEDIKAMENTOSA
– IVFD Dextrose 5% 15 gtt/menit
– Ondansetron 3 x 2 mg i.v
– Ranitidine 2 x 25 mg i.v
– Curcuma syrup 3 x 1 cth p.o
• Non-medikamentosa
– Istirahat total (tirah baring), mobilisasi pelan-pelan
dimulai jika keluhan atau gejala berkurang dan
fungsi hati mulai membaik
PROGNOSIS & FOLLOW UP PASIEN
PROGNOSIS
• Ad vitam : dubia ad bonam
• Ad fungsionam : dubia ad bonam
• Ad sanactionam : bonam

FOLLOW UP PASIEN
ANALISIS KASUS
• Demam 1 bulan
• Mata beserta badan terlihat kuning
• Peningkataan SGOT dan bilirubin total
• Hasil positif pemeriksaan anti HAV total
• Urobilinogen urin pasien : positif, dan bilirubin
urin: +3
• Diagnosa banding malaria , demam tifoid
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
• Hepatitis A adalah penyakit peradangan hati
yang diakibat masuknya virus hepatitis A
(HAV) melalui transmisi fekal-oral dari
makanan atau minuman yang telah
terkontaminasi.6
EPIDEMIOLOGI
• Di seluruh dunia terdapat sekitar 1,4 juta
kasus hepatitis A setiap tahun. Lebih dari 75%
anak di benua Asia, Afrika, dan India memiliki
antibody anti-HAV pada usia 5 tahun.
Sebagian besar infeksi HAV didapat pada awal
kehidupan, kebanyakan asmtomatik, dan
anikterik. Di Indonesia sendiri insidensi
penyakit hepatitis A berkisar antara 39,8-
63,8% kasus.5
ETIOLOGI
• Hepatitis A disebabkan oleh infeksi virus
Hepatitis A (HAV)
• Infeksi ini biasanya ditularkan lewat jalur fekal-
oral juga dapat ditularkan lewat parenteral.
• Masa penularan tertinggi adalah pada minggu
kedua segera sebelum timbulnya ikterus
PATOGENESIS
• Kerusakan hati terjadi akibat proses
imunologis yang disebabkan oleh aktifitas T
limfosit sitolitik terhadap target yaitu VAH
antigen yang ada dalam sitoplasma sel hati
dengan akibat terjadi kerusakan sel perenkim
hati
MANIFESTASI KLINIS
• Fase preikterik/prodromal berlangsung selama 5-
7 hari
• fase ikterik biasanya dimulai dalam waktu 10 hari
gejala awal puncak fase ikterik dalam 1-2 minggu
• fase Masa penyembuhan/ konvalense, pada fase
ini keluhan mulai berkurang, Ikterus berangsur-
angsur berkurang dan hilang dalam 2-6 minggu,
Penyembuhan sempurna sebagian besar terjadi
dalam 3-4 bulan
DIAGNOSIS
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesa,
• gejala klinik
• pemeriksaan penunjang (Isolasi partikel virus
atau antigen virus Hepatitis A dalam tinja
penderita, kenaikan titer anti-HAV, kenaikan
titer IgM anti-HAV, tes biokimia fungsi hati)
• pencitraan
PENATALAKSANAAN
• Hingga sekarang belum ada pengobatan
spesifik bagi hepatitis virus akut. Terapi
simtomatis dan penambahan vitamin
• tirah baring
KOMPLIKASI
• Hepatitis virus kolestasis
• hepatitis virus fulminan.
PROGNOSIS
• Prognosis hepatitis A sangat baik, lebih dari
99% dari pasien dengan hepatitis A infeksi
sembuh sendiri.
PENCEGAHAN
• Menurut WHO antara lain melalui hidup
bersih dan sehat dan pemberian vaksinasi
• Imunisasi pasif yaitu Serum imun globulin
• Imunisasi aktif merupakan vaksin hidup yang
telah dilemahkan dan telah dievaluasi
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• Pasien pada kasus di atas menderita penyakit
hepatitis virus, yaitu hepatitis A dengan melihat
gejala (demam, mual), pemeriksaan fisik (ikterus,
nyeri tekan hipokondria kanan) dan laboratorium
(hiperbilirubinemia, kenaikan enzim hepar, anti
HAV total positif).
• Kerusakan hati terjadi akibat proses imunologis
yang disebabkan oleh aktifitas T limfosit sitolitik
terhadap target yaitu VAH antigen yang ada
dalam sitoplasma sel hati dengan akibat terjadi
kerusakan sel perenkim hati.
TRIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai