Anda di halaman 1dari 36

Prilia Pratiwi Munda

102010150
Skenario 4
 Seorang laki-laki berusia 62 tahun, sejak 3 hari
terakhir merasa lengan dan tungkai kanannya lemah,
bicara mulai pelo secara tiba-tiba tapi pasien belum
berobat. Sejak kemarin pagi, lengan dan tungkai
kanan sama sekali tidak bisa digerakan dan pasien
tidak bisa bicara. Mulai tadi malam, pasien tampak
tidur terus, tidak bisa dibangunkan, tak bisa makan
atau minum, sampai akhirnya dibawa ke rumah sakit .
Anamnesa
 Identitas
 Keluhan utama
 Riwayat penyakit sekarang
 Riwayat penyakit dahulu
 Riwayat penyakit dalam keluarga
 Riwayat pribadi dan sosial
Anamnesa
 Onset
- mendadak
- bertahap/gradual
 Nyeri kepala
 Defisit motorik
 Defisit sensorik
 Defisit fungsi luhur
 Pasien mempunyai riwayat hipertensi tapi jarang
dikontrol dan penyakit diabetes melitus
Pemeriksaan Fisik
 Pemeriksaan umum
 Kesadaran, suara bicara, tanda vital, kuku, kulit
 Pemeriksaan kepala dan leher
 Pemeriksaan dada
 Suara ronkhi, wheezing atau suara nafas tambahan
 reflek batuk dan menelan yang menurun.
 Pemeriksaan extremitas
 Kelumpuhan satu sisi
 Pemeriksaan neurologi
 Gangguan N.VII dan N.XII
Pemeriksaan Fisik
 Pasien tampak sakit berat, kesadaran sopor
 TD 180/90 mmHg
 Nafas 20x/menit
 Suhu 37 ⁰ C
Pemeriksaan penunjang
 CT Scan
 Hemoragik VS Non Hemoragik

 Lumbal Pungsi
 Sitologi, virologi, mikrobiologi > Infeksi?

 Elektrokardiografi (EKG)
 Letak kerusakan jantung

 Angiografi Serebral
 Penyebab stroke > Obstruksi / Pendarahan?

 MRI
 Menggambarkan pembuluh darah yang mengalami infark.
Working Diagnosis
 Stroke : gangguan fungsional otak yang terjadi secara
mendadak dengan gejala klinik baik fokal maupun
global yang berlangsung 24 jam, atau dapat
menimbulkan kematian yang hanya disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak.
 Stroke iskemik ec thrombosis
Differential Diagnosis
 Stroke iskemik ec emboli
 Stroke intracerebral
 Stroke subarachnoid
Etiologi
 Trombosis
 Perdarahan serebral
 Emboli lemak
 Atheroma
 Infeksi
 Obat-obatan
 Penurunan tekanan darah
Trombosis
 Penyebab stroke yang PALING SERING.
 Penyebab umum: TROMBOSIS SEREBRAL
 Disebabkan oleh ARTERIOSKLEROSIS
SEREBRAL & PERLAMBATAN SIRKULASI
 TIDAK terjadi secara tiba-tiba
 Kehilangan bicara > SEMENTARA
 Hemiplegia / Parestesia > DIDAHULUI
AWITAN PARALYSIS BERAT (jam atau hari)
Trombosis
 PROSES ATEROSKLEROSIS

1. Plak berlemak pada intima


2. Intima menjadi tipis dan berserabut. Set otot menghilang
3. Lamina elastika interna robek
4. Lumen pembuluh terisi materi sklerotik
5. Trombosit menempel pada permukaan terbuka
6. Dinding pembuluh darah menjadi kasar
7. Mekanisme koagulasi
8. Sumbat fibrinotrombosit lepas menjadi emboli / tetap di
tempat
9. Seluruh arteri TERSUMBAT sempurna
Emboli
 Embolisme Serebri: penyebab KEDUA tersering
 Lebih muda dibanding penderita trombosis
 Berasal dari trombus dalam jantung
 Plak ateromatosa sinus karotikus / arteria
karotis interna
 Menyumbat bagian-bagian sempit
 Paling sering: ARTERI SEREBRI MEDIA
Perdarahan serebri
 Penyebab KETIGA tersering

 Pendarahan intrakranial disebabkan RUPTURA ARTERI


SEREBRI

 Ekstravasasi darah di jaringan otak > jaringan tergeser dan


tertekan

 Darah mengiritasi jaringan otak > VASOSPASME ARTERI

 Spasme menyebar ke HEMISFERA OTAK & SIRKULUS


WILLIS.
Perdarahan serebri
 Histologis:
 Jaringan otak sekitar bekuan membengkak -
>NEKROSIS ->Terbentuk rongga (pencairan oleh
enzim) -> Beberapa bulan -> Jaringan nekrotik diganti
ASTROSIT dan KAPILER baru
 Rongga terisi serabut-serabut ASTROGLIA yang
mengalami proliferasi
Faktor resiko
 Tidak dapat dimodifikasi  Dapat dimodifikasi
usia : 35-44 tahun hipertensi, DM, riwayat
jenis kelamin : laki-laki > stroke, alkoholik, obesitas,
wanita merokok, penggunaan
genetik: 30% narkotik, hiperkolestrol
dll.
ras : Afro-Amerika > ras
kulit putih
Epidemiologi
 750.000/tahun
 85% - Iskemik
 15% - Hemoragik
 Yayasan Stroke Indonesia (Yastorki)
 500.000/tahun
 1/3 – bisa pulih total
Patofisiologi
 Penyebab stroke :
 Trombosis
 Embolus
 Ruptur vaskular
 Berdasarkan penyebab stroke terbagi :
 Stroke iskemik
 Stroke hemoragik
Stroke Iskemik
 Penurunan aliran darah otak
 4-10 menit – Jaringan otak MATI
 Aliran darah <16 -18 mL/100gr jaringan per menit
 1 jam - INFARK
 Aliran darah <20mL/100 gr jaringan per menit
 ISKEMI tanpa infark
 2 Jalur:
 Neurotic pathway : kerusakan yang cepat dari
sitoskeleton sel, dikarenakan sel kekurangan energi.
 Apoptotic pathway : sel terprogram untuk mati.
Stroke Iskemik
1. Neuron kurang glukosa dan oksigen -> mitokondria
gagal, ATP tidak ada -> Pompa ion membran berhenti
> Depolarisasi neuron -> Peningkatan jumlah ion
kalsium intrasel & pelepasan glutamat -
>Neurotoksisitas -> NEKROSIS
2. Degradasi lipid membran & disfungsi mitokondria ->
Radikal bebas -> destruksi katalitik pada membran +
merusak fungsi vital sel.
Stroke Hemoragik
 Pendarahan intracerebral
1. Hipertensi > Bifurkasi arteri kecil yang menembus otak yang
mengalami perlukaan dan degenerasi
2. Ruptur > hematom > edema > TIK naik, herniasi, pergeseran
jaringan > GEJALA KLINIS

 Pendarahan intrakranial (subarachnoid)


1. Ruptur aneurisma > Pendarahan massif > vasospasme reaktif
2. Ruptur ulang, hiponatremia, hidrosefalus > iskemi >
NEKROSIS
Manifestasi Klinis
 Arteri karotis interna
 buta mendadak (amaurosis fugaks)
 disfasia/afasia
 hemiparesis kontralateral
 sindrom horner (midriasi, petosis, mata menonjol)

 Arteri serebri anterior :


 hemiparesis kontralateral
 gangguan mental
 sensibilitas tungkai yang lumpuh
 tidak mampu mengendalikan buang air
 kejang
Manifestasi Klinis
 Sistem vertebrobasilar
 kelumpuhan ekstremitas
 refleks tendon
 gangguan koordinasi gerakan tubuh
 gejala serebelum: tremor tangan,vertigo, disfagia, gangguan
motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara (disartria)
 sinkop, stupor,koma,pusing,gangguan daya ingat, disorientasi
 gangguan penglihatan,nistagmus, ptosis, daya gerak
mata,kebutaan setengah lapang pandang pada belahan kanan
atau kiri kedua mata (hemianopia homonim)
 pendengaran, kaku wajah, mulut atau lidah
Manifestasi Klinis
 Arteri serebri posterior
 Koma
 hemiparesis kontra lateral
 ketidakmampuan membaca (aleksia)
 kelumpuhan N.III
 Arteri serebri media
 kelumpuhan yang lebih ringan
 gangguan saraf perasa satu sisi tubuh
 aphasia
Manifestasi Klinis
 Aphasia
 Aphasia motorik
 ketidakmampuan untuk berbicara
 Aphasia sensorik
 ketidakmampuan untuk mengerti pembicaraan orang lain
 Alexia
 hilangnya kemampuan membaca
Manifestasi Klinis
 Agraphia
 hilangnya kemampuan menulis
 Acalculia
 hilangnya kemampuan berhitung dan mengenal angka
 Right-left disorientation & agnosia jari
Hemi spatial neglect (visuospatial agnosia)
 hilangnya kemampuan melaksanakan bermacam perintah
yang berhubungan dengan ruang.
 Amnesia
 Dementia
Medika mentosa
 Terapi Trombolitik
 Terapi Antiplatelet
Terapi Trombolitik
 Dengan menggunakan Tissue Plasminogen Activator.
t-PA ini mengaktivkan mekanisme plasmin, berfungsi
untuk melisiskan tromboemboli.
Terapi Antiplatelet
 Aspirin
 Dipridamol dan Aspirin
 Clopidogrel
 tiklodipin
Non medika mentosa
 Terapi fungsi metabolisme otak
 Terapi bicara dan bahasa
Komplikasi
 Dehidrasi dan malnutrisi
 Infeksi paru atau pneumonia
 Depresi
 Hiperglikemia
 Perdarahan gastrointestinal
 Infeksi traktus urinarius dan inkontinensia
Pencegahan
 Mengkontrol tekanan darah
 Menurunkan kolesterol
 Tidak merokok
 Menurunkan berat badan
 Olahraga secara teratur
 Kelola stres
 Tidak minum alkohol
 Tidak menggunakan obat-obat terlarang
 Asupan gizi yang baik
Prognosis
 Baik (cepat diatasi), 50% kelumpuhan separuh badan.
 Buruk (20% kematian)
Hipotesis
• Laki-laki 62 tahun lengan dan tungkai kanan tidak
bisa digerakkan, tidak bisa bicara, tidak bisa
dibangunkan, tidak bisa makan dan minum menderita
stroke iskemik ec trombosis

Anda mungkin juga menyukai