Anda di halaman 1dari 7

Neuropati Diabetik dengan

Penatalaksanaannya
Prilia Pratiwi Munda
102010150
A1
Anamnesis, Pemeriksaan Fisik dan
pemeriksaan penunjang
identitas Keluhan utama Riwayat penyuakit Riwayat penyakit Riwayat keluarga Riwayat sosial
•perempuan •Baal pada kedua tangan sekarang dahulu •Ayah dan ibu menderita
•60 thn dan tungkai •Tidak ada riwayat luka •Penderita DM tidak DM
•Tungkai nyeri,sering terkontrol
jatuh

Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Penunjang


• Keadaan umum, Kesadaran, TTV • Darah lengkap
• Inspeksi, Palpasi, Perkusi, Auskultasi  Hb : 12 g/dL
 Leu 7500/uL
• Pemeriksaan status neurologis:  Eritrosit 5 juta/uL
– Rangsang selaput otak (kaku kuduk,  Trombosit 230.000/uL
Laseque, Kernig)  GDP: 210 mg/dl
– Saraf kranial  HBbA1c : 9 %
– Sistem motorik (tonus, kekuatan)  2 jam post prandial : 300mg/dl
– Sistem sensorik (raba, nyeri, suhu)
– Refleks (fisiologis, patologis) • Imaging otak
– Fungsi koordinasi • EMG (elektromiograf) : belum ada hasil
– Sistem otonom (miksi, defekasi) • Kecepatan daya hantar saraf (KHS/NCV)
WD : Neuropati Diabetik
Neuropati diabetik adalah adanya gejala dan atau tanda dari disfungsi saraf
penderita diabetes tanpa ada penyebab lain selain diabetes mellitus, (setelah
dilakukan eksklusi penyebab lainnya).
Neuropati Sensorimotor Neuropati Otonom
Gejala Klinis
• Kerusakan pada saraf sensori • umumnya ditemukan pada
biasanya pertama kali pasien yang menderita
mengenai akson terpanjang, diabetes jangka lama. • Sensori saraf distal
menimbulkan pola kaos kaki Neuropati otonom terjadi • Kadar gula darah
dan sarung tangan (stocking- pada 40% kasus setelah tidak terkontrol
and-glove distribution). menderita DM lebih dari 10 • Lebih mengenai
• Kerusakan serabut saraf kecil tahun. Pada ekstremitas
akan mengganggu persepsi bawah, neuropati otonom extremitas bawah
pasien terhadap sensasi dapat menyebabkan • Penyebaran difus
suhu, raba halus dan nyeri arteriovenosus shunting, dan • Parstesia
• pada serabut saraf besar dapat menyebabkan • Baal
dapat kehilangan sensasi vasodilatasi di arteri-arteri
kecil. • Kadang nyeri
getar, posisi, kekuatan otot,
diskriminasi tajam-tumpul,
dan diskriminasi dua titik.
Differential Diagnostic
Neuropati ec Autoimun Neuropati ec Defisiensi
Vitamin
 Beberapa penyakit autoimun bisa
menjadi penyebab munculnya  Neuropati juga bisa muncul akibat

neuropati misalnya rheumatoid kekurangan beberapa vitamin

artritis, penyakit lupus sistemik ,terutama defisiensi vitamin B12 dan


,sindrome sjogren. folat serta beberapa vitamin lainnya.

 Pengobatan = ditujukan pada  Pengobatan = defisiensi di koreksi,


pengontrolan respon imun. penyuntikan vit. B12, diet.
Etiologi, faktor resiko dan
epidemiologi
Etiologi Faktor resiko
Penyebab neuropati perifer yang • Usia tua
utama: • Risiko neuropati meningkat
– Autoimmunitas bergantung lama pasien
– Vaskulitis (kelainan jaringan ikat) menderita DM tak terkontrol
– Kelainan sistemik (diabetes, uremia, • Dislipidemia
sarkoidosis, myxedema, akromegali) • Merokok
– Keganasan (neuropati paraneoplastik) • Asupan tinggi alcohol
– Infeksi (leprosi, kelainan Lyme, AIDS,
herpes zoster)
Epidemiologi
– Disproteinemia (mieloma,
krioglobulinemia) •Lebih banyak pada laki – laki dengan DM
– Defisiensi nutrisional serta alkoholisme
– Kompresi dan trauma tipe 2 dibandingkan perempuan
– Bahan industri toksik serta obat- •Tidak ada perbedaan ras
obatan •Dapat terjadi disemua usia
– Neuropati keturunan •Keparahan dipengaruhi dengan lamanya
terkena DM
Patofisiologi
Pengobatan
Lini kedua Lini ketiga
Lini pertama
• Jika lini pertama terapi • perlu dilakukan rujukan
• Amitriptilin 10 menggunakan amitriptilin, pada spesialisasi
mg/hari (max maka terapi dirubah ke
penanganan nyeri pada
pregabalin
75mg/hari) center yang khusus
• Jika terapi pertama
• Pregabalin 150 menggunakan pregabalin, • Dalam proses menunggu

mg/ hari (max ganti atau kombinasikan rujukan, tramadol oral


dengan amitriptilin oral merupakan pertimbangan
600 mg/ hari).
• Jika terapi pertama yang bagus untuk
• Duloxetin 60 menggunakan duloxetine, manajemen sementara
mg/hari (max ganti dengan amitriptilin
• Penggunaan tramadol
atau pregabalin atau
120 mg/hari) sebagai monoterapi dimulai
kombinasikan dengan
pregabalin dari 50-100mg tidak lebih
dari 4 jam. Dengan dosis
maksimal 400mg per hari.

Anda mungkin juga menyukai