Ani Yulianti
1. Seorang wanita usia 55 tahun dengan hipertensi dan DM. Dikonsulkan kepada bagian
neurologi. Adakah kelainan di bagian TS? Bagaimana manajemen pasien tersebut
1). Anamnesis ditanyakan :
a. Sudah berapa lama menderita hipertensi dan DM ?
b. Anamnnesis komplikasi makroangiopati maupun mikroangiopati diabetika;
Anamnesis makroangiopati:
- Adakah bicara pelo, mulut merot, kelemahan anggota gerak sesisi, disfagia,
afasia, gangguan kognitif,perilaku, nyeri kepala, muntah, kejang , gangguan
-
Anamnesis mikroangiopati:
-
nocturnal, kostipasi.
-
2).Pemeriksaan Fisik
Inspeksi:
- kaki diabetik, deformitas claw toe.
Pemeriksaan neurologik:
a. Kesadaran GCS : E4M6V5=15
b. Mata ; mengetahui adanya retinopati hipertensi, retinopati diabetika.
c. Motorik ; meliputi gerak , kekuatan, tonus, refleks fisiologis/patologis, klonus.
d. Sensorik : melihat distribusi lesi saraf pemeriksaan suhu, vibrasi.
e.Pemeriksaan vegetatif /autonom : miksi, defekasi, evaluasi tensi, nadi, kelenjar
keringat.
f. Visual Analog Scale.
3). Assesment
Nyeri Neuropati Diabetika
4). Pemeriksaan laboratorium/ penunjang
- Laboratorium :Kadar gula darah I/II, HBA1C.
- ENMG/ EMG
- Tes sensorik kuantitatif ( QST )
5).Terapi
- Pengendalian optimal kadar gula darah,sebaiknya mendekati normoglikemia.
- Terapi simptomatis nyeri:
Farmakologis :
-
Duloxetin 25-250 mg
-
NSAID
Analgetik : Tramadol
Non farmakologis:
-
2. Konsul dari Bagian Penyakit Dalam kepada Bagian Neurologi: Seorang wanita, usia
63 tahun, dengan limfoma maligna non hodgkin, mengeluh nyeri tungkai kiri.
Bagaimanakah manajemen pasien tersebut?
Pasien dikonsulkan dengan nyeri tungkai,
A. Anamnesis :
1. Riwayat nyeri
a. Nyeri yang berhubungan dengan kankernya sendiri tumornya, bisa karena :
penekanan pada jaringan saraf, infiltrasi tumor pada jaringan sekitarnya
yang peka nyeri, spasme otot, fascia, tendon, infiltrasi atau metastase pada
tulang, limfedema, dll
b. Nyeri akibat pengobatan kanker: pasca kemoterapi, radiasi, pembedahan
c. Jarang: nyeri lain yang tak ada hubungannya dengan limfoma atau
terapinya
2. Tentukan klasifikasi nyeri:
a. Nyeri somatik (aktivasi nosiseptor)
b. Nyeri visera (aktivasi nosiseptor)
c. Nyeri neuropatik
3. Riwayat pengobatan kanker
B. Pemeriksaan fisik umum
- Tampak sakit, tentukan VAS
- Terdapat tanda-tanda lesi primer : tumor, bekas operasi, bekas radiasi.
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan saraf kranialis, sistem motorik, sensorik, autonom dan fungsi luhur.
Terapi farmakologik :
Karena nyeri pada limfoma maligna non hodgkin umunya termasuk nyeri yang kronik
dan maligna, terapi dapat mengikuti petunjuk WHO dengan 3 tahapan:
1. Analgesik non opioid + analgesik ajuvan: untuk nyeri ringan sampai sedang
2. Analgesik opioid lemah + Analgesik non opioid + analgesik ajuvan: bila nyeri
menetap atau bertambah berat
3. Analgesik opioid kuat + Analgesik non opioid + analgesik ajuvan: bila nyeri
masih menetap atau bertambah berat
Terapi non farmakologik:
o Metode: relaksasi, latihan bernafas, masase, hipnosis, terapi dingin atau
panas, TENS, akupunktur, psikoterapi, CBT, emosional support, konseling
kerjasama dengan Bag Rehabilitasi medik
Terapi invasif non bedah :
Blok saraf, suntikan pada titikpicu, anestesi lokal ataupun steroid, infus intra spinal/
epidural dengan anestesi lokal dan opioid bila dengan terapi di atas nyeri sudah
teratasi sebaiknya tidak dilakukan oleh karena kemungkinan komplikasi
3.Konsul dari Bagian Penyakit Dalam kepada Bagian Neurologi: Seorang wanita, usia
55 tahun, dengan hipertensi dan IHD (Riwayat HHD). Pasien mengeluhkan saya
kok tidak bisa sholat (karena tidak ingat bacaan sholat). Bagaimana mengeksplorasi
tentang hal tersebut? Kira-kira ke arah mana dan langkah-langkah apa yang perlu
dilakukan?
Jawab:
Pasien seorang yang sudah berusia 55 tahun, dengan hipertensi dan IHD (Riwayat
HHD), dengan keluhan gangguan memori ( tidak ingat bacaan sholat), ekplorasi yang
dilakukan:
- Anamnesis untuk melengkapi informasi:
o Identitas penderita: pendidikan, alamat, pekerjaan.
o Onsetnya apakah mendadak atau pelan-pelan
o Gangguan memori (khususnya memori baru),
tingkat keparahannya/frekwensi pelupa yang diketahui keluarga
apakah sudah mengganggu aktifitas kehidupan sehari hari.
o Pertanyaan untuk gangguan kognitif lainnya yang berhubungan dengan
fungsi bahasa, fungsi eksekutif, fungsi visuospatial, perubahan tingkah
laku dan kepribadian, aktifitas kehidupan sehari hari, kegiatan sosial
o Adakah gangguan delirium
o Riwayat status kesehatan umum (Riwayat Hipertensi & penyakit
jantungnya, apakah ada DM, Dislipidemia, dan penyakit lain? pola
makan, olah raga, riwayat pemeriksaan kesehatan sebelumnya
- Pemeriksaan klinis & neurologi : motorik, sensorik, otonom
Terapi;
Tujuan secara umum :
Non Farmakologik
Informasi dan edukasi caregiver
Pelatihan : L atihan Ulang Perhatian Asosiasi
Rehabilitasi medik
Modifikasi lifestyle pengaturan diit
Perawatan :
Penanganan perilaku
Perawatan aktifitas sehari-hari
Farmakologik, penanganan faktor risiko:
Hipertensi
DM
Obesitas (OR,aktifitas, atur konsumsi makanan)
Dislipidemia
Rokok
Penyakit jantung
Terapi prevensi stroke;
Anti platelet
Hemoreologi
Neuroprotektif
Perbaikan fungsi kognitif
Kholinergik :
* agonis muskarinik
* agonis nikotinik
* Asetilkolin esterase inhibitor
Nootropik :
o piracetam, ginkgo biloba, codergokrin mesilat,
serebrolisin
Stabilisasi :
anti oksidan, Ca channel blocker,
Obat lain : sesuai indikasi :Terapi hormonal : estrogen, estradiol,
Anti inflamasi : NSAID : indomethacin, aspirin
Contoh obat untuk meperbaiki fungsi kognitif:
- Rivastigmin :
o Derivat kolinesterase inhibitor
o Makin tinggi dosis makin efektif (dengan evaluasi klinis)
o Dosis : mulai 2 x 1,5 mg, dapat dinaikkan
2 x 3 mg, minimal setelah 2 mgg
dapat sampai 2 x 6 mg
o Efek samping sering : BB nyata (wanita), hepatotoksik (-)
- Donepezil (R,S-1-benzil-4(5,6-dimethoxy-1-indanon)-methyl piperidine
hydrochloride
o Asetilkolinesterase inhibitor selektif dan reversibel
o Menurunkan aktifitas asetilkolinesterase inhibitor
o Penelitian cukup banyak
o Dosis : 5 10 mg / hari
o Tidak dibutuhkan monitoring laboratorium
o ESO : efek kolinergik ringan, hepatotoksik (-), dapat terjadi bradikardi
- Galanthamine
o Mepunyai 2 mekanisme : AChE-inhibitor dan modulasi reseptor nikotinik
asetilkolin ( nAChRs) stimulasi Nt lain yg berkaitan dg fungsi vaskuler
di otak
o Dosis : 2 x 4 mg dititrasi setelah 4 mgg menjadi 2 x 8 mg ~ 12 bln
o Relatif aman : 3 4 tahun
o ESO : - efek kolinergik (nausea, muntah, diare, anoreksia, agitasi,
insomnia, dizziness dan dispepsia, hepatotoksik (-)
- Memantin
o Antagonis NMDA (protektor terhadap efek reseptor NMDA)
o Perbaikan fs. Kognitif : pemakaian 12 minggu
Pertimbangan untuk manajemen pasien:
Limfoma maligna (LM) : proliferasi abnormal sistem limfoid dan
struktur yang membentuknya, terutama menyerang kelenjar getah
bening
Klasifikasi
1.
Limfoma Hodgkin (LH) : patologi khas LH, ada sel sel Reed
Sternberg dan/ atau sel hodgkin
2.