Anda di halaman 1dari 67

WAWASAN KEBANGSAAN DAN

NILAI-NILAI BELA NEGARA


PELATIHAN DASAR GOL. III ANGKATAN 3
TAHUN 2019

OLEH :
IR. DRS. ISWAN ACHMADI, MT

BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


PROVINSI DKI JAKARTA
PROFESIONAL INTEGRITAS KOMITMEN INOVATIF KERJASAMA
NAMA IR. DRS. ISWAN ACHMADI, MT
NIP 196702081993031006
TEMPAT TGL LAHIR
PANGKAT / GOL.
JAKARTA 8-2-1967
PEMBINA UTAMA MUDA (IV/c) BIO DATA
JABATAN WIDYAISWARA BPSDM DKI JAKARTA (2017 –
sekarang)

PENDIDIKAN S1 TEKNIK PLANOLOGI - ITB


S1 ADMINISTRASI NEGARA - UNPAD
S2 STUDI PEMBANGUNAN - ITB
RIWAYAT JABATAN KADIS PENATAAN KOTA (2015-2016)

KABID PERENCANAAN RUANG KOTA – DPK


(2014)

KASUDIN TATA RUANG JAKARTA BARAT (2013-


2014)

KABID PSM & EVALUASI RENCANA KOTA –


DINAS TATA RUANG (2012-2013)

NO. HP 08159958045
EMAIL achmadiiswan67@gmail.com
Peserta diharapkan mampu memahami:
- Landasan kehidpan berbangsa dan bernegara
- Nilai-nilai dasar bela negara
- Penghormatan terhadap lambang-lambang negara dan

HASIL BELAJAR ketaatan kepada peraturan perundang-undangan


- Pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa
PESERTA MAMPU :
1. Menjelaskan landasan kehidupan
berbangsa & bernegara
2. Menjelaskan nilai-nilai dasar bela
negara
3. Menjelaskan penghormatan pada
lambang-lambang negara dan
ketaatan kepada peraturan
perundang-undangan
4. Menjelaskan pembinaan kerukunan,
menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa
INDIKATOR HASIL BELAJAR
POKOK BAHASAN

1. Landasan Kehidupan 2. Nilai-Nilai Dasar Bela


Berbangsa & Bernegara Negara

3. Penghormatan Pada
4. Pembinaan kerukunan,
Lambang Negara & Kataatan
menjaga persatuan dan
Kepada Peraturan Perundang-
kesatuan bangsa
Undangan
BAB I
LANDASAN KEHIDUPAN
BERBANGSA DAN BERNEGARA

LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
KONSEP & SEJARAH WAWASAN NUSANTARA

S U M AT E R A
K A L IM A N T A N

IR IA N J A Y A

JAVA

WAWASAN NUSANTARA :
SUATU WAWASAN KEWILAYAHAN, SUATU KONSEP
NEGARA KEPULAUAN

Konvensi PBB Sebuah negara yang secara utuh


dalam Wantanas (2018) : mencakup satu kepulauan atau lebih
dan dapat pula mencakup pulau-pulau
Archipelago

Sebuah gugusan pulau-pulau perairan yang menghubungkan


pulau-pulau, dan terbentang alam lainnya, saling terkait satu
sama lain sehingga pulau-pulau , perairan dan fitur-fitur lainnya
tersebut membentuk sebuah entitas geografis, ekonomi dan
politik yang intrinsik atau yang telah dianggap sedemikian
secara histori
Menitikberatkan pada karakter
atau perangai yang dimiliki
sekelompok manusia yang
dijadikan jati diri suatu bangsa
(Otto Bauer)

BANGSA

Sekelompok manusia yang memiliki


kehendak untuk bersatu sehingga
merasa dirinya satu (Ernest Renan)
SYARAT SEBUAH BANGSA

1. Memiliki sejarah hidup yang sama

2. Memiliki karakter atau jati diri


sebagai identitas nasional

3. Menempati suatu kesatuan wilayah


TERBENTUKNYA NEGARA – BANGSA INDONESIA

• Anggota PBB (Tahun 1950)

• Kemerdekaan Indonesia (17 Agustus 1945)


• Organisasi Pemuda( Jong Pasundan,
Jong Sumatranen Bond, Jong Minahasa dll)

Tonggak sejarah titk awal sebagai bangsa Indonesia. • Sumpah Pemuda (28 Oktober 1928)
(Kebangaaan Nasional)

• Organisasi Budi Utomo 20 Mei 1908


PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN
1. Hasil mewawas, tinjauan, pandangan
Wawasan 2. Konsepsi cara pandang

Kelompok masyarakat yang bersamaan asal


keturunan, adat, bahasa dan sejarahnya serta
berpemerintahan sendiri
Kebangsaan
1. ciri-ciri yang menandai golongan bangsa
2. Perihal bangsa (yang bertalian dengan
bangsa)
3. Kesadaran diri sebagai warga dari suatu
negara
PENGERTIAN WAWASAN KEBANGSAAN
Konsepsi cara pandang yang Cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri
dilandasi akan kesadaran diri dan lingkungannya, mengutamakan kesatuan
sebagai warga dari suatu negara dan persatuan wilayah dalam
akan diri dan lingkungannya di penyelenggraaan kehidupan bermasyarakat,
dalam kehidupan berbangsa dan berbangsa dan bernegara (Muladi, Gub.
bernegara Lemhanas RI)
Sudut pandang/cara memandang yang
mengandung kemampuan seseoarang Cara kita sebagai bangsa Indonesia di dalam
atau sekelompok orang untuk memahami memandang diri dan lingkungan dalam
keberadaaan jati diri sebagai suatu bangsa mencapai tujuan nasioanl yang mencakup
dalam memandang dirinya dan bertingkah perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai
laku sesuai falsafah hidup bangsa dalalam kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi dan
lingkungan internal dan lingkungan pertahanan keamanan dengan berpedoman
eksternal (Suhady dan Sianga, 2006) pada falsafah Pancasila dan UUD 1945
WAWASAN KEBANGSAAN

Cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya


mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
yang dilandasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (Permendagri RI No. 71 Tahun 2012)
Wawasan Kebangsaan = Wawasan Nusantara

Cara pandang bangsa Indonesia dalam mencapai tujuan


nasional yang mencakup perwujudan Kepulauan
Nusantara sebagai kesatuan politik, sosial budaya,
ekonomi dan pertahanan keamanan.
TUJUAN PENGEMBANGAN WAWASAN KEBANGSAAN

3. Sadar bahwa Indonesia sebagai


1. Sadar bahwa dirinya adalah warga
suatu negara-bangsa sewajarnya
negara dari suatu negara-bangsa
memiliki keunggulan dan
yang memilik hak dan kewajiban
kekurangan

2. Sadar bahwa negara-bangsa 4. Sadar bahwa negara-bangsanya


Indonesia bersifat pluralistik di adalah tanah air yang menjadi
tinjau dari aspek ras/suku, adat tempatnya mengembangkan diri
budaya dan agama dan kehidupannya
KONSENSUS DASAR
BERBANGSA & BERNEGARA 1. Dasar Negara Republik Indonesia
DALAM PERSATUAN &
KESATUAN

2. Ideologi Nasional
Pancasila
4 kedudukan dan fungsi

3. Pandangan hidup bangsa


Indonesia

4. Pemersatu bangsa
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

2. Bersifat hierarkis-piramidal,
1. Menjadi penyaring bangsa
yang merupakan satu kesatuan
Indonesia dari paham-paham yang
utuh tanpa boleh dipisahkan satu
bertentangan dengan nilai dasarnya
dengan yang lainnya

3. Sebagai sumber dari segala


sumber hukum di Indonesia
sekaligus sebagai cita-cita hukum
nasional
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Hasil kristalisasi dari nilai-nilai budaya, adat-istiadat, serta


agama dan keyakinan yang dimiliki bangsa Indonesia dan
mampu mengakomodir seluruh aktivitas kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI NEGARA

Dimensi Dimensi Dimensi


Realitas Idealitas Fleksibilitas

Berkaitan dgn Mengandung cita- Relevansi /kekuatan


kehidupan cita menimbulkan yg merangsang
bermasyarakat harapan dan masy. utk
dalam segala aspek optimisme dan mengembangkan
penyelenggaraan menggugah motivasi pemikiran baru ttg
negara nilai-nilai yang
terkandung
BAB II
NILAI-NILAI DASAR
BELA NEGARA

LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA

UUD NRI Tahun 1945

Tiap-tiap negara berhak dan wajib ikut


serta dalam upaya pembelaan negara

Secara konstitusional bela negara mengikat


seluruh bangsa Indonesia sebagai hak dan
kewajiban setiap warga negara
Sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai
oleh kecintaan kepada negara, meyakini
ideologi

Wujud bela
Bentuk kehormatan bukan kewajiban
negara

Rela mengorbankan berbagai kepentingan


pribadi/golongan utk mempertahankan
kedaulatan bangsa dan negara
Cinta Tanah Air

Kesadaran Berbangsa
dan Bernegara
Nilai-Nilai Setia kepada Pancasila
Bela Negara Rela berkorban utk Bangsa dan
Negara
Memiliki Kemampuan awal Bela
Negara
Mempunya semangat mewujudkan negara yang
Berdaulat, Adil dan makmur
NILAI-NILAI DASAR BELA NEGARA & INDIKATORNYA

No Nilai Dasar Bela Negara Tercermin dalam Sikap dan Perilaku antara lain:
1. Cinta Tanah Air 1) Mencintai, menjaga dan melestarikan
Lingkungan Hidup
2) Menghargai dan menggunakan karya anak
bangsa
3) Menggunakan produk dalam negeri
4) Menjaga dan memahami seluruh ruang
wilayah NKRI
5) Menjaga nama baik bangsa dan negara
6) Mengenal wilayah tanah air tanpa rasa
fanatisme kedaerahan
1 Disiplin dan bertanggung jawab terhadap
tugas yang di bebankan

2 Menghargai/menghormati keanekaragaman
suku, agama, ras & antar golongan

Kesadaran 3 Mendahulukan kepentingan umum


Berbangsa dan
Bernegara 4 Bangga terhadap bangsa dan negara

5 Rukun dan berjiwa gotong-royong

6 Menjalankan hak dan kewajiban


Setia 1. Menjalankan kewajiban agama dan kepercayaan
kepada
Pancasila 2. Memahami dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila

3. Meyakini Pancasila sbg dasar negara dan pemersatu


bangsa & negara
4. Menerapkan prinsip dan nilai musyawarah dan mufakat

5. Menghormati dan menjunjung tinggi HAM

6. Saling menolong sesama untuk mencapai kesejahteraan


RELA BERKORBAN UNTUK BANGSA & NEGARA

Rela menolong sesama tanpa melihat latar belakang sosio-kultural

Mendahulukan kepentingan bangsaadan negara

Menyumbangkan tenaga, pikiran utk kemajuan bangsa

Membela bangsa dan negara sesuai profesi

Berpartisipasi dlm pembangunan masyarakat

Rela berkorban utk kepentingan bangsa dan negara tanpa pamrih


• Memiliki kemampuan, integritas dan percaya diri dalam
membela bangsa dan negara
• Mempunyai kemampuan memahami dan mengindentifikasi
ATGH shg tanggap dan lapor dini
5. Memiliki
Kemampuan
Awal Bela • Menjaga kesehatan fisik dan mental yang baik
Negara • Memiliki kecerdasan emosianal, spiritual dan inteligensi

• Memiliki pengetahuan ttg kearifan lokal dlm menyikapi


ATGH
• Memiliki kemampuan memberdayakan kekayanan SDA dan
keragaman hayati
6. Semangat Mewujudkan Negra Yang
Berdaulat, Adil dan Makmur

Tidak putus asa dlm Bekerja keras utk


menghadapi persoalan kesejahteraan diri dan
kehidupan masyarakat

Memperjuangkan
kedaulatan rakyat, keadilan Mempraktekkan Clean dan
dan HAM Good Governance

Menerapkan jiwa, Memanfaatkan kearifan lokal


semangat dan nilai juang utk kesejahteraan rakyat
1945
BAB III
PENGHORMATAN TERHADAP
LAMBANG-LAMBANG NEGARA
DAN KETAATAN KEPADA
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
LAMBANG NEGARA
1. Bendera
2. Bahasa
3. Lambang Negara
4. Lagu Kebangsaan
(UU No. 24 Tahun 2009)

sarana pemersatu, identitas, dan wujud eksistensi bangsa


yang menjadi simbol kedaulatan dan kehormatan negara
ASAS PENGATURAN LAMBANG NEGARA

1. Persatuan
2. Kedaulatan
3. Kehormatan
4. Kebangsaan
5. Kebhinnekatunggalikaan
6. Ketertiban
7. Kepastian Hukum
8. Keseimbangan S U M A T E R A
K A L IM A N T A N

9. Keserasian JAVA
IR IA N J A Y A

10.Keselarasan
Peraturan tertulis

Dilakukan Lembaga Negara


atau Pejabat yang berwenang

Mengikat secara
umum
Sumber segala sumber
PANCASILA hukum negara

menjiwai

Hukum dasar dalam


peraturan perundang-
UUD 1945
undangan

Ditempatkan dalam
Lembaran Negara RI

Penempatan dalam
Lembaran Negara RI
bukan merupakan dasar
pemberlakuan
• “Hierarki” adalah penjenjangan setiap jenis
Peraturan Perundang-undangan yang
didasarkan pada asas bahwa Peraturan
Perundang-undangan yang lebih rendah tidak
boleh bertentangan dengan Peraturan
Perundang-undangan yang lebih tinggi

• menunjukkan kekuatan hukum dari masing-


masing jenis peraturan perundang-undangan
 Makna hierarki dan jenis peraturan perundang-
undangan adalah berjenjang yakni dari yang
paling rendah ke yang paling tinggi

 Suatu peraturan tidak boleh bertentangan dengan


peraturan pada jenjang yang lebih tinggi Jenjang
tersebut juga berlaku terhadap isi materi
muatannya

 Pemahaman makna hierarki seharusnya


mencegah terjadinya disharmonisasi antara satu
peraturan dengan peraturan lainnya.
a. UUD RI 1945;
b. Ketetapan MPR;
c. UU/ Perppu;
d. Peraturan Pemerintah;
e. Peraturan Presiden;
f. Perda Provinsi; dan
g. Perda Kabupaten/Kota
h. Perda Desa
Kekuatan hukum peraturan
perundang-undangan sesuai
dengan hierarki.
(1) Jenis Peraturan Perundang-undangan selain
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1)
mencakup peraturan yang ditetapkan oleh MPR, DPR,
DPD, MA, MK, BPK, KY, BI, Menteri, badan, lembaga,
atau komisi yang setingkat yang dibentuk dengan UU
atau Pemerintah atas perintah UU, DPRD Provinsi,
Gubernur, DPRD Kabupaten/Kota, Bupati/Walikota,
Kepala Desa atau yang setingkat.
(2) Peraturan Perundang-undangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diakui keberadaannya dan
mempunyai kekuatan hukum mengikat sepanjang
diperintahkan oleh Peraturan Perundang-undangan
 Undang-Undang
Peraturan Perundangundangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
dengan persetujuan bersama Presiden
 Perpu
Peraturan Perundang-undangan yang ditetapkan oleh Presiden dalam hal ihwal
kegentingan yang memaksa
 PP
Peraturan Perundangundangan yang ditetapkan Presiden untuk
oleh
menjalankan Undang-Undang sebagaimana mestinya
 Peraturan Presiden
Peraturan
menjalankan Perundangundangan yang ditetapkan yang
perintah Peraturan Perundangundangan Presiden untuk
lebih tinggi
oleh
atau
dalam menyelenggarakan kekuasaan pemerintahan
 Peraturan Daerah Provinsi
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Provinsi dengan persetujuan bersama Gubernur
 Peraturan Daerah Kabupaten/Kota
Peraturan Perundang-undangan yang dibentuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota dengan persetujuan bersama Bupati/Walikota
 Administrasi pemerintahan
 Keputusan Administrasi Pemerintahan
 Tindakan Administrasi Pemerintahan
 Diskresi
Apa
pengertianny
a

Bagaimana
implementasinya
Asas Peraturan Perundang-Undangan

1. Kejelasan tujuan
2. Kelembagaan atau pejabat pembentuk
yang tepat
3. Kesesuaian antara jenis, hierarki, dan
materi muatan
4. Dapat dilaksanakan
5. Kedayagunaan dan kehasilgunaan
6. Kejelasan rumusan
7. Keterbukaan
Landasan/Dasar Keberlakukan Peraturan
Perundang-Undangan
1. Dasar filosofis/ideologi negara, yaitu hukum diharapkan dapat
mencerminkan nilai-nilai yang tumbuh dan dirasa adil dalam
masyarakat (Pancasila)
2. Dasar sosiologis adalah dasar yang berkaitan dengan
kondisi/kenyataan yang hidup dalam masyarakat
3. Dasar yuridis yaitu : adanya kewenangan dari pembuat peraturan
perundang-undangan, kesesuaian antara jenis dan materi muatan
peraturan perundang-undangan, mengikuti tata cara atau prosedur
tertentu, dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-
undangan yang lebih tinggi tingkatannya
Fungsi Hukum
(J.P. Glastra van Loan)

1. Menertibkan masyarakat dan pengaturan pergaulan hidup


2. Menyelesaikan pertikaian
3. Memelihara dan mempertahankan tata tertib dan aturan, jika perlu
dengan kekerasan
4. Mengubah tata tertib dan aturan-aturan dalam rangka penyesuaian
dengan kebutuhan masyarakat;
5. Memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum dengan cara
merealisasikan fungsi hukum
Ketaatan dan Kesadaran Masyarakat
Terhadap Hukum
1. Memiliki pengetahuan tentang peraturan-peraturan
hukum yang berlaku
2. Memiliki pengetahuan tentang isi peraturan-
peraturan hukum
3. Memiliki sikap positif terhadap peraturan-
peraturan hukum
4. Menunjukkan perilaku yang sesuai dengan apa
yang diharuskan
Ketaatan Penegak Hukum
Terhadap Hukum

1. Penegakkan hukum yang sesuai dengan ukuran-ukuran


2. Kepatuhan dari masyarakat terhadap kaidah hukum
yang dibuat serta diterapkan oleh badan-badan
legislatif, eksekutif dan judikatif
3. Negara mempunyai kewajiban untuk menciptakan
kondisi-kondisi sosial yang memungkinkan
terwujudnya aspirasi-aspirasi manusia dan
penghargaan
4. Adanya badan yudikatif yang bebas
Manfaat Ketaatan Terhadap Hukum

1. Tidak terjadi kesewenang-wenangan,


2. Adanya keseimbangan antara hak dan
kewajiba
3. Terciptanya masyarakat yang aman,
tertib dan tenteram
BAB IV
“PEMBINAAN KERUKUNAN,
MENJAGA PERSATUAN
DAN KESATUAN BANGSA”

LEMBAGA
ADMINISTRASI
NEGARA
LATAR BELAKANG

PEMAHAMAN
PEMAHAMAN TIMBUL MAHLUK
MAHLUK
TUJUAN
TUJUAN
KONFLIK SOSIAL
SOSIAL
HIDUP
HIDUP

TOLERANSI
TOLERANSI&&
TENGGANG
TENGGANG
RASA
RASA
KERUKUNAN DALAM KEHIDUPAN

KERUKUNAN DALAM RUMAH TANGGA

KERUKUNAN DALAM BERAGAMA

KERUKUNAN DALAM BERMASYARAKAT

KERUKUNAN DALAM BERBUDAYA


KERUKUNAN DALAM BERBUDAYA
KERUKUNAN DALAM BERBUDAYA

INDONESIA TERCIPTA
HARUS DIJAGA, KEMBANGKAN
MEMILIKI
DIPELIHARA, & SIKAP SALING KERUKUNAN
KERAGAMAN
BUDAYA
DIJUNJUNG MENGHORMATI, DALAM
TINGGI MENGHARGAI BERBUDAYA
(MULTIKULTUR)
PERAN PNS MEWUJUDKAN
KERUKUNAN DALAM BERBUDAYA
• Mencintai tanah air sehingga tumbuh jiwa patriotisme dan nasonalisme
1 yang tinggi untuk membawa bangsa ini menuju daya saing nasional

• Bangga terhadap budaya bangsa, menghargai dan menghormati


keanekaragaman suku, ras serta antar golongan yang ditunjukan dalam
2 pemberian pelayanan publik

• Memiliki semangat gotong royong, kebersamaan, & selalu berusaha mewujudkan


rasa keadilan sosial sebagai pejabat publik dengan menunjukan sikap berdedikasi,
loyal, & siap berkorban melalui pelaksanaan tugas jabatannya dengan persfektif
3 WoG

• Waspada terhadap pengaruh budaya asing yang dapat mengancam


4 masa depan dan kedaulatan bangsa
KERUKUNAN DALAM BERAGAMA
KERUKUNAN DALAM BERAGAMA

Keragaman umat
Agama beragama Pembangun
Setiap pemeluk Seluruh elemen
dihormati & merupakan potensi
agama bebas masyarakat harus Indonesia
didudukkan dan aset dalam
menganut senantiasa menuju
dalam nilai pembangunan
agamanya dan berupaya untuk masyarakat
asasi bangsa sekaligus
beribadat menurut menjaga
kehidupan menjadi potensi adil dan
agama dan kerukunan antar
bangsa & yang dapat umat beragama & makmur
negara kepercayaannya memicu pemerintah terwujud
perpecahan dan
disintegrasi bangsa
PERAN PNS MEWUJUDKAN
KERUKUNAN DALAM BERAGAMA

Membuat dan melaksanakan berbagai kebijakan yang


mendukung bagi terciptanya kerukunan dalam beragama

Menjadi teladan kerukunan beragama di tengah-tegah


masyarakat

Menjadi garda terdepan dalam membendung paham-


paham yang dapat merusak kerukunan dan
keharmonisan umat beragama.
TINDAKAN PNS DALAM MEMBINA
KERUKUNAN DALAM BERAGAMA
Memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat tanpa
membeda-bedakan agama dan keyakinannya;

Menghormati rekan kerja dan mitra terkait yang berbeda agama dan
keyakinan untuk melaksanakan syariat atau ketentuan agamanya baik
saat jam kerja maupun di luar jam kerja;

Saling mengingatkan dan menasehati dalam kebaikan;

Mengembangkan sikap toleransi dan tenggang rasa;

Tidak memaksakan ajaran agama dan keyakinan kepada orang


lain yang tidak seagama;
MAKNA & PENTINGNYA
PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA

Terbentuk dari proses yang


tumbuh dari unsur-unsur
sosial budaya masyarakat
Indonesia sendiri

Dapat mewujudkan sifat


kekeluargaan, jiwa gotong-
royong, musyawarah dan
lain sebagainya
TAHAP PEMBINAAN PERSATUAN
BANGSA INDONESIA

Proklamasi
kemerdekaan
Sumpah

KebangkiatanPemuda
Nasional
Perasaan
senasib
PRINSIP PERSATUAN & KESATUAN BANGSA

• •Prinsip Bhineka Tunggal Ika


1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika

• Prinsip Nasionalisme Indonesia


2.

3.
• Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab

• Prinsip Wawasan Nusantara


4.

• Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita


5. Reformasi
PENGAMALAN NILAI PERSATUAN & KESATUAN BANGS

Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan


pribadi dan golongan

Memupuk rasa cinta tanah air dengan selalu memberikan pelayanan


terbaik kepada masyarakat

Meningkatkan semangat kekeluargaan, gotong-royong & musyawarah


yang berorientasi pada peningkatan kualitas hidup bangsa Indonesia

Melaksanan & berkontribusi dalam pembangunan yang merata


serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Memberikan kontribusi dalam rangka pemperkuat sistem


pertahanan dan keamanan

Menghindari penonjolan perbedaan (SARA).


Nasionalisme

Pengamalan nilai
persatuan &
kesatuan

Patriotisme
NASIONALISME PANCASILA

Nasionalisme pada umumnya adalah rasa cinta


yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan
sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham
kecintaan manusia Indonesia terhadap bangsa dan
tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila.
NASIONALISME secara
SEMPIT
(CHAUVINISME)
Sikap yang mengagung - agungkan bangsanya sendiri secara
membabi buta dan sekaligus menindas bangsa lain

Sharon Milocevic
Mussolini
Hitler
HINDARI.....

SUKUISME CHAUVINISME

EKSTRIMISME PROVINSIALISME
SIKAP PATRIOTISME

Cinta tanah air

Memberi
teladan Rela berkorban

Pantang Kepentingan
menyerah bangsa

Berjiwa
pembaharu

Anda mungkin juga menyukai