Anda di halaman 1dari 62

Drs.EQBERTHC.KOPEUW,M.

Pd
Widyaiswara BKPSDM – Kab. Jayapura
HP. 0821 9783 8040
E-mail: berthkopeuw19@gmail.com
(Perkalan 14 Tahun 2022)
memahami landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara; nilai-nilai dasar bela negara; penghormatan
terhadap lambang-lambang negara dan ketaatan
kepada peraturan perundang- undangan; dan
pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa.

1. Menjelaskan landasan kehidupan berbangsa dan


bernegara;
2. Menjelaskan nilai-nilai dasar bela negara;
3. Menjelaskan penghormatan terhadap
lambang-lambang negara dan ketaatan
kepada peraturan perundang-undangan;
4. Menjelaskan pembinaan kerukunan, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa
MATERI

POKOK
01 Landasan Kehidupan Berbangsa
02 Nilai-Nilai Dasar Bela Negara;
dan Bernegara;

03 Penghormatan Terhadap
Negara dan Ketaatan Lambang
Kepada
04 Pembinaan Kerukunan, Menjaga
Persatuan dan Kesatuan
Peraturan Perundang-Undangan; Bangsa.
Landasan Kehidupan
I Berbangsa dan Bernegara

a. Konsepsi Wawasan Nusantara dan Wawasan


Kebangsaan
b. Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara dalam
Persatuan dan Kesatuan
BAGAIMANA
KITA MELIHAT
INDONESIA SEKARANG
INDONESIA
Potret negara majemuk multikulturalisme dan pluralisme
• Luas wilayah Indonesia 1.919.440 km2
• Jumlah pulau lebih dari 17.000, sekitar 6.000 berpenghuni.
• Letaknya di antara 2 samudera dan 2 benua.
• Berbatasan langsung dengan 10 negara tetangga.
• Jumlah daerah administrasi mencakup 34 provinsi, 497 kab/kota, 6.747 kecamatan, dan 78.198
kel/desa
• Memiliki tiga pembagian zona waktu: WIB, WITA, dan WIT.
• Jumlah penduduk +/- 250 juta.
• Bahasa nasional adalah bahasa Indonesia dan 742 bahasa daerah dan dialek.
• Jumlah etnis terdapat 480 etnis dan sub etnis.
• Penganut agama meliputi antara lain Islam 88%, Protestan 5%, Katolik 3%, Hindu 2%, Budha 1%,
dan lainnya 1%.
INDONESIA
1.760 km

5.120 km
Panjang Garis Pantai: 104.000 km2 Luas Daratan: 1.910.931 km2 Luas Perairan: 3.116.163 km2
P WAWASAN KEBANGSAAN
E Cara Pandang Setiap Warga Suatu Bangsa Tentang Bangsa dan Negaranya
Beserta Kondisi Lingkungan Strategis Yang Melingkupinya Dalam

N Perjalanan mewujudkan Tujuan dan Cita-cita Nasionalnya

G
E
R WAWASAN KEBANGSAAN INDONESIA
Wawasan Kebangsaan Indonesia adalah Wawasan Nusantara.
T Wawasan Nusantara adalah cara Pandang Seluruh Warga Bangsa Indonesia Tentang
I Diri dan Lingkungannya yang sarwa Nusantara, serba beragam dan bernilai strategis
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
A didalam menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mewujudkan Tujuan Nasional.
N
BANGSA

Karakter/perangai yang
sekelompok
dimiliki manusia yang dijadikan
sekelompok manusia yang
jati diri suatu
Otto memiliki kehendak untuk
bangsa
Bauer bersatu sehingga merasa
Eropa kontinental :rasionalistik, Inggris :
dirinya satu (le desir
empirik, India : tanpa kekerasan,
Indonesia : integralistik dengan d`etr ensemble)
Pancasilanya Ernest Renan kehendak dari warga
untuk membentuk
bangsa
Persyaratan BANGSA
Memiliki sejarah hidup yang sama, memiliki karakter atau jati diri sebagai
identitas nasional, dan menempati suatu kesatuan wilayah
Bangsa : HASRAT BERSATU

BANGSA merujuk pada kelompok orang atas persekutuan hidup.


Sedangkan NEGARA merujuk pada sebuah organisasi sekelompok
orang
yang berada di dalamnya (organisasi kekuasaan politik).

BANGSA ADALAH SUATU BAGIAN DARI NEGARA DAN


BANGSA MENJADI SALAH SATU UNSUR
TERBENTUKNYA NEGARA
BERJUANG
BERSAMA-SAMA /
BERSATU
PERSAMAAN
Nasib, Perjuangan, dan PROKLAMASI
KELAHIRAN SUATU
BANGSA
didorong oleh keinginan bersama
masyarakat yang tumbuh dan
berkembang dari gagasan TOKOH
masyarakat yang memiliki
Ir. Soekarno Drs. Mohammad Hatta kepedulian
(1901–1970) (1902-1980)

Mahatma Gandhi Sun Yat Sen Kemal Ataturk


(1869 –1948) (1866–1925) (1881–1938)
Nasionalisme Indonesia :

NEGARA-BANGSA BUKAN
NEGARA-AGAMA
Berapa kata BANGSAdalam Pembukaan UUD
wawasan kebangsaan
 sudut pandang atau cara memandang yg mengandung
kemampuan seseorang atau
 kelompok orang untuk memahami
 keberadaan jatidirinya sebagai suatu bangsa, juga dalam
memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan
falsafah hidup bangsanya baik dalam lingkungan internal maupun
eksternal
aspek wawasan
kebangsaan
ASPEK MORAL :
Adanya komitmen untuk
menjaga Eksistensi

ASPEK INTELEKTUAL
Adanya pengetahuan yang memadai untuk
menghadapi berbagai tantangan dan
berbagai potensi yang dimiliki bangsa
nilai wawasan
kebangsaan

PENGORBANAN KESEDERAJATAN KEKELUARGAAN


4 P li
k eb an g

asraan
II Nilai-Nilai
Dasar Bela
Negara
a. Pengertian Umum
b. Ruang Lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
c. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dan Indikatornya
Komentar
Anda?
Indonesia Damai Indonesia Lebih Baik

KOMPETENSI SUMBER DAYA ASN TINGGI


21
DAMPAK INTERVENSI ASING
GLOBALISASI PASAR

KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTAR KONFLIK KEWENANGAN ANTARA


DAERAH & ANTAR WILAYAH PUSAT - DAERAH

KESENJANGAN DISTRIBUSI SUMBER


PERKEMBANGAN NILAI DAYA NASIONAL
PRIMORDIALISME SEMPIT

KONFLIK VERTIKAL KEPENTINGAN


KONFLIK HORISONTAL MASYARAKAT
PUSAT – DAERAH

POTENSI ANCAMAN
KEDAMAIAN DAN
KETAHANAN NEGARA
BANGSA
KOTA
KAMPUNG (URBAN SLUM)

24
KAMPUNG (URBAN SLUM)

25
DESA (VILLAGE) IN YOGYAKARTA

DESA (VILLAGE) IN DIENG, CENTRAL


26
JAVA
Pasar—Traditional Market
DESA DI BANTEN 28
DESA DI TORAJA
SULAWESI

29
Source: http://www.britannica.com/eb/art/print?id=2005
DESA PENGLIPURAN DI BALI
Source: alambudaya.blogspot.com

30
DESA NELAYAN
(FISHERMAN VILLAGE)

31
http://www.arsip.banten.go.id/gambar/JB%205701-139%20(50).jpg

32
http://rumametmet.com/wp-content/uploads/2007/12/kampung-air-2.JPG
KETIMPANGAN
The picture was taken by John Kots in June 2006 and his comment on this picture was as
follows:
This struck me as typical Jakarta: modern towers amidst great poverty. The contrast
between rich and poor is very pronounced in this very interesting megalopolis

http://indonesiaurbanstudies.blogspot.com/2007/04/urban-poverty-and-inequality-in-jakarta.html
MENYANYIKAN LAGU BERIKUT

1) INDONESIA TANAH AIR BETA


2) DARI SABANG SAMPAI
MERAUKE, DARI TIMOR
SAMPAI KE TALAUT
Lalu-Lintas Jakarta
Kesemrawutan
Luar Biasa
PERTANDINGAN A
Analagi Tugas Birokrat
PERTANDINGAN B
Tawuran antar warga Manggarai dan Menteng
http://www.blogger-indonesia.com/2011/07/tawuran-antar-warga-manggarai-dan.html
Siswa tawuran diamankan polisi. Pengamanan Tawuran dan Perkalahian Massal
http://www.museum.polri.go.id/lantai2_linyanyom_pngamann-tawuran.html
NILAI-NILAI
BELA
DASARNEGARA
1. Cinta tanah air dan bangsa
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3.Yakin Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.

a. Praktik sikap dan perilaku ASN selama ini


b. Peran dan tugas ASN dalam mewujudkannya
c. Aktualisasi sebagai ASN di tempat tugas
Penghormatan Terhadap Lambang-
III Lambang Negara dan Ketaatan kepada
Peraturan Perundang-Undangan

a. Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu


Kebangsaan
b. Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan
serta Bentuk Ketaatan Warga Negara pada
Peraturan Perundang-undangan
Seorang Perwira Jepang Memberikan Kain Cikal Bakal
Bendera Pusaka Bernama Chairul Basri

Fatmawati Menjahit Sambil Menitikkan Air Mata


Desain Bendera Dibuat Berdasarkan Bendera
Majapahit pada Abad ke-13
Setelah Tahun 1968, yang Dikibarkan di Istana Saat Upacara
Kemerdekaan adalah Bendera Duplikat
Garuda menggambarkan bahwa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan negara yang kuat.

Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan


keagungan dan kejayaan.

Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang


melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.

Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari


proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, antara lain:
1. 17 helai bulu pada masing-masing sayap
2. 8 helai bulu pada ekor
3. 19 helai bulu di bawah perisai atau pada
pangkal ekor
4. 45 helai bulu di leher
Wikipedia Bahasa Indonesia menduduki
peringkat ke-26 dunia dan terbesar ketiga
di Asia

Bahasa resmi ASEAN

Bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi


kedua di Vietnam

Bahasa Indonesia dipelajari oleh lebih


dari 45 negara di dunia

Muslihin
Widyaiswara BPSDMD
NTB
Pembinaan Kerukunan,
IV Menjaga Persatuan
dan Kesatuan Bangsa
(a) Pengantar; (b) Kerukunan dalam Berbudaya; (c)
Kerukunan dalam Beragama; (d) Makna dan Pentingnya
Persatuan dan Kesatuan Bangsa; (e) Prinsip-Prinsip
Persatuan dan Kesatuan Bangsa; dan (f) Pengamalan
Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa
Muslihin

Para pendiri bangsa melahirkan sejumlah


KONSEPSI KEBANGSAAN dan KENEGARAAN,
antara lain yang berkaitan dengan dasar
negara, konstitusi negara, bentuk negara,
dan WAWASAN KEBANGSAAN yang dirasa
sesuai dengan KARAKTER KEINDONESIAN
SELAMAT, DAMAI & BAHAGIA SELALU

Helem foi

Anda mungkin juga menyukai