Anda di halaman 1dari 42

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Dosen: Dr. MUH. SALEH, SPd.


M.Pd
KOMPONEN PENILAIAN

 KEHADIRAN : 10 %
 TUGAS/QUIS : 30 %
 UTS : 30 %
 UAS : 30%
POKOK-POKOK
BAHASAN

1. Pendahuluan
2. Identitas dan Integrasi Nasional
3. Negara, Warga negara, dan Kewarganegaraan
4. Demokrasi, Demokratisasi, dan Hak Asasi Manusia
5. Geopolitik Indonesia
6. Geostrategi Indonesia
7. Wawasan Kebangsaan
IDENTITAS dan INTEGRASI NASIONAL

 Identitas (identity) yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat
pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain.

 Nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang


lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan baik fisik (budaya, agama, dan
bahasa) maupun nonfisik (keinginan, cita-cita, dan tujuan).
 Identitas nasional (national identity) adalah kepribadian nasional atau jati diri
nasional yang dimiliki suatu bangsa yang membedakan bangsa satu dengan
bangsa yang lain (Tim Nasional Dosen Pendidikan Kewarganegaraan, 2011: 66).
SUKU BANGSA

KEBUDAYAAN

UNSUR
IDENTITAS BAHASA PANCASILA
NASIONAL

AGAMA

FAKTOR LAINNYA:
Geografi, Demografi, dsb.
Religius

Kekeluargaan
PANCASILA
sebagai
IDENTITAS
NASIONAL Hidup yang selaras

Kerakyatan
TEORI KEBENARAN DALAM FILSAFAT

KOHERENSI KORESPONDENSI PRAGMATIS


Suatu pernyataan dianggap Suatu pernyataan dianggap Suatu pernyataan dianggap
benar apabila pernyataan benar apabila materi yang benar apabila konsekuensi
tersebut koheren/sesuai terdapat didalam pernyataan dari pernyataan tersebut
dengan pernyataan tersebut sesuai dengan obyek mempunyai kegunaan
sebelumnya yang dianggap pernyataan tersebut. praktis dalam kehidupan
benar. sehari-hari.
Contoh pernyataan :
Contoh pernyataan : Pancasila adalah Contoh pernyataan :
Pancasila yang sah kepribadian bangsa Pancasila sebagai
dan benar adalah Indonesia pemersatu bangsa
yang terdapat di Indonesia
dalam Pembukaan
UUD NRI Tahun 1945
INTEGRASI NASIONAL
Integrasi Nasional Sebuah negara-bangsa (nation state)
selalu dihadapkan pada upaya bagaimana menyatukan
keanekaragaman orang-orang yang ada di dalamnya
agar memiliki rasa persatuan, kehendak untuk bersatu
dan secara bersama bersedia membangun
kesejahteraan untuk bangsa yang bersangkutan

 Saafroedin Bahar (1996) Upaya menyatukan seluruh


unsur suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya
 Riza Noer Arfani(2001) Pembentukan suatu identitas
nasional dan penyatuan berbagai kelompok sosial dan
budaya ke dalam suatu kesatuan wilayah
 Ramlan Surbakti (2010) Proses penyatuan berbagai
kelompok sosial budaya dalam satu kesatuan wilayah dan
dalam suatu identitas nasional
Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur
suatu bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya (Safroedin
Bahar, 1998)  Masyarakat Indonesia menyimpan potensi
konflik yang cukup besar, baik konflik yang bersifat vertikal
maupun bersifat horizontal. Konflik vertikal di sini
dimaksudkan sebagai konflik antara pemerintah dengan
rakyat, termasuk di dalamnya adalah konflik antara
pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, sedangkan
konflik horizontal adalah konflik antar warga masyarakat atau
antar kelompok yang terdapat dalam masyarakat.
ASIMILASI 
Proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi
satu kebudayaan yang baru  melebur menjadi satu dalam
kebudayaan yang baru dan identitas masing-masing budaya
pembentukannya tidak tampak lagi.

AKULTURASI 
STRATEGI
Proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi
INTEGRASI satu kebudayaan yang baru  melebur menjadi satu dalam
NASIONAL kebudayaan yang baru tetapi identitas masing-masing budaya
pembentukannya masih terlihat.

AKULTURASI 
Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional
dengan memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang
ada dalam masyarakat untuk hidup dan berkembang.
PENGERTIAN NEGARA
Suatu organisasi dari sekelompok atau
beberapa kelompok manusia yang
mendiami suatu wilayah dan
memiliki pemerintahan sendiri
NEGARA
UNSUR NEGARA
• Konstitutif : Wilayah, Rakyat, dan
Pemerintahan
• Deklaratif : Pengakuan Negara Lain

SIFAT NEGARA
• Memaksa
• Monopoli
• Mencakup Semua
BENTUK NEGARA

NEGARA KESATUAN (Unitaris)


(Sentralisasi dan Desentralisasi)

NEGARA SERIKAT (Federasi)

SERIKAT NEGARA (Konfederasi)


BENTUK PEMERINTAHAN NEGARA
(N. MACHIAVELLI)

 MONARKHI

 REPUBLIK
BENTUK PEMERINTAHAN NEGARA
(PLATO)

Government by good bad


one monarki
tirani
few aristokrasi
oligarkhi
many demokrasi
mobokrasi/okhlorasi
 PARLEMENTER
Kepala negara dan kepala pemerintahan
terpisah  kepala pemerintahan (Perdana
Menteri) berasal dari partai yang
menduduki kursi mayoritas di Parlemen
SISTEM
PEMERINTAHAN
NEGARA  PRESIDENSIIL
kepala negara dan kepala pemerintahan
ditangan Presiden  Presiden dipilih
langsung oleh rakyat
Wilayah Perairan Teritorial Indonesia ketika merdeka hanya seluas 3 mil (4,8
km), berdasarkan Ordonansi Laut Teritorial dan Lingkungan Maritim, 1939
Peta Wilayah Indonesia berdasarkan Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957,
yang kemudian di sahkan dengan UU No. 4/PRP/tahun 1960 tentang
Perairan Indonesia
TUGAS KELOMPOK

“Ketahanan Nasional Indonesia


dalam menghadapi Era Global ditinjau
dari Aspek ”……………………..

(Ideologi, Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, Hankam)


PENGARUH ASPEK SOSIAL TERHADAP
KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

DEMOK. EKONOMI BUDAYA WAWASAN


UTARA KOMUNIS TIMUR BENUA
PROLETAR SOSIALIS

POLITIK EKONOMI SOSBUD


IDEOLOGI HANKAM
INDONESIAPANCASILA DEMOK. EKONOMI BUDAYA
SISKAMNAS
PANCASILA KERAKYATA NASIONAL
N

SELATAN DEMOK. EKONOMI BUDAYA WAWASAN


LIBERAL
LIBERAL KAPITALIS BARAT BAHARI
• Cari ciri khas dari masing-masing aspek.
Misal : aspek Ideologi; cari ciri khas ideologi Pancasila,
ideologi Liberalis, dan Komunis.
• Analisa pengaruh yang akan atau sudah terjadi dari aspek
Ipoleksosbudhankam utara dan selatan terhadap kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia.
• Makalah di sertai dengan photo kasus
FORMAT MAKALAH
 Latar belakang masalah
 Pembahasan
 Simpulan saran
 Daftar Pustaka
 Makalah dilengkapi dengan foto kasus yang dibahas
 Kertas A4
 Spasi 1,5
 Type font : roman, arrial
 Size font : 12 normal
 Minimal 8 halaman
PETUNJUK :
 Presentasi dilakukan dengan menggunakan Video HP dan jangan terpotong-potong (bisa kirim lewat
gdrive atau MP4). Video presentasi dikirim via WA ke nomor 082195929461..
 Sebelum menyampaikan materi, perkenalkan diri Anda terlebih dahulu dengan menyebutkan: Nama,
NIM, (saat perkenalan posisi wajah menghadap kamera HP) dan pada saat presentasi wajah Anda
harus menghadap tembok/dinding dengan jarak lebih kurang sejengkal tangan, permukaan dinding
harus tampak luas dan wajah Anda dari samping tampak jelas.
 Presentasi tidak boleh melihat catatan.
 Adapun penilaiannya :
o Untuk durasi presentasi 3-4 menit nilainya 65
o Untuk durasi presentasi diatas 4 menit sampai 5 menit nilainya 75
o Untuk durasi presentasi diatas 5 menit sampai 6 menit nilainya 85
o Untuk durasi presentasi diatas 6 menit sampai 7 menit nilainya 90
o Untuk durasi presentasi diatas 7 menit nilainya 95
 Kerjakan tugas ini dengan penuh kejujuran dan rasa tanggung jawab.
HUBUNGAN NEGARA
DAN WARGA NEGARA

• Warga Negara adalah warga dari suatu negara.


• Warga negara ialah orang-orang bangsa Indonesia asli
dan orang-orang bangsa lain yang disahkan dengan
undang-undang sebagai warga negara (Pasal 26 ayat
(1) UUD NRI 1945)
• Penduduk ialah warga negara Indonesia dan orang asing
yang bertempat tinggal di Indonesia. (Pasal 26 ayat (2)
UUD NRI 1945)
ASAS KEWARGANEGARAAN

PENENTUAN
KEWARGANEGARAAN APATRIDE
(dari sisi kelahiran)

• Asas Ius Soli IUS SOLI IUS SANGUINIS


(tempat kelahiran)
• Asas Ius Sanguinis
(keturunan) BIPATRIDE
PENENTUAN
KEWARGANEGARAAN

• Asas Perkawinan  mengandung asas persamaan derajat, karena


suatu perkawinan tidak menyebabkan perubahan status
kewarganegaraan masing-masing pihak.

• Unsur Pewarganegaraan (Naturalisasi) 


 Naturalisasi aktif (menggunakan hak opsi untuk menjadi warga
negara suatu negara)
 Naturalisasi pasif (menggunakan hak repudiasi untuk menolak
pemberian kewarganegaraan)
DEMOKRASI DAN HAM

DEMOKRASI
Etimologis : Demos (rakyat), Cratos/cratein : (pemerintahan)
pemerintahan rakyat.
Dapat diartikan juga : pemerintahan yang berasal dari, oleh, dan
untuk rakyat

HAK ASASI MANUSIA


Hak dasar yang melekat dan dimiliki oleh setiap manusia sebagai
anugerah Tuhan YME.
SISTEM KERAKYATAN

INPUT PROSES KONVERSI OUTPUT

DARI OLEH UNTUK


RAKYAT RAKYAT RAKYAT
Dukungan & Tuntutan (Pemerintah) Kebijakan/Policy

FEED BACK/UMPAN
BALIK
PENGAKUAN DAN
PERLINDUNGAN
TERHADAP HAM

ASAS
POKOK
NEGARA
DEMOKRA PARTISIPASI & DUKUNGAN
SI RAKYAT TERHADAP
PEMERINTAHAN
EVOLUSION
ER

DEMOKRATIS PERSUASIF
ASI

TIADA
HENTI
Demokrasi Liberal/Parlementer

Demokrasi Terpimpin
PERKEMBANGAN
DEMOKRASI
di INDONESIA
Demokrasi Pancasila
Era Orde Baru

Demokrasi Pancasila
Era Reformasi
PEMBUKAAN
UUD

PENGATURAN
DEMOKRASI &
HAM
DALAM UUD 1945
BATANG TUBUH
 PASAL 27-34
 PASAL 28a-28J
HAK ASASI MANUSIA

Pengertian Hak Asasi Manusia (UU No. 39 Tahun 1999) adalah seperangkat
hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,
dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara hukum, pemerintahan, dan
setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia.
PENGATURAN HAM DALAM
PIAGAM PBB 1948

BAGIAN PERTAMA (pasal 3-21)

a. Hak-hak dalam proses peradilan  transparansi, hak bebas dari penangkapan,


penculikan atau pengasingan sewenang-wenang, hak untuk dianggap tidak bersalah
sebelum hakim memutuskan.

b. Hak-hak kewarganegaraan  bebas dari perbudakan, penyiksaan, hak mencari


jodoh, bebas menentukan tempat tinggal, bebas menentukan agama yang diyakini.

c. Hak-hak politik  hak membentuk kelompok, partai, hak untuk memilih dan
dipilih, hak mendapatkan kewarganegaraan
PENGATURAN HAM DALAM
PIAGAM PBB 1948 (2)

BAGIAN KEDUA (pasal 22-27)

a. hak-hak ekonomi  hak mendapatkan pekerjaan, hak mendapatkan upah, hari


libur/cuti dalam pekerjaan, perlindungan dan jaminan sosial

b. Hak-hak sosio budaya  hak mendapatkan pendidikan dan bebas dari biaya
pendidikan dasar, hak untuk meneliti dan menemukan barang baru

HAM DALAM UUD NRI TAHUN 1 945


Terdapat dalam Pembukaan dan Pasal-pasal nya (28a-28j)
INTEGRASI NASIONAL

 Integrasi mempunyai arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang


utuh / bulat.

 Nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri, meliputi suatu


bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional.

 Integrasi nasional  penyatuan bagian-bagian yang berbeda dari suatu masyarakat


menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat
kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.
PENTINGNYA INTEGRASI NASIONAL

Mewujudkan cita cita, dan tujuan negara bahkan memelihara rasa


kebersamaan.

Perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat seperti perbedaan suku,


perbedaan agama, perbedaan budaya, dan perbedaan kepentingan adalah
menyimpan potensi konflik, terlebih apabila perbedaan-perbedaan itu
tidak dikelola dan disikapi dengan cara dan sikap yang tepat.

Kegagalan dalam mewujudkan integrasi masyarakat dapat mengancam


kelangsungan hidup bangsa dan negara yang bersangkutan.
PERSOALAN INTEGRASI NASIONAL

 Salah satu persoalan dalam mewujudkan integrasi nasional adalah masalah


primordialisme yang masih kuat  diwarnai isu masalah hubungan darah (kesukuan),
jenis bangsa (ras), bahasa, agama, dan kebiasaan.

 Untuk terwujudnya masyarakat yang menggambarkan semboyan Bhinneka Tunggal


Ika, diperlukan pandangan atau wawasan multikulturalisme
 Setiap kebudayaan memiliki nilai dan kedudukan yang sama dengan kebudayaan lain
 Perwujudan dari multikulturalisme adalah kesediaan orang-orang dari kebudayaan
yang beragam untuk hidup berdampingan secara damai.
PLURALITAS MASYARAKAT INDONESIA

Secara horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan


sosial berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan
agama, adat serta perbedaan-perbedaan kedaerahan.

Secara vertikal  perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan


bawah yang cukup tajam.
STRATEGI INTEGRASI NASIONAL
 Asimilasi  proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, di mana dengan percampuran tersebut maka masing-masing
unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak
tampak lagi identitas masing-masing budaya pembentuknya.

 Akulturasi  prorses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga


memunculkan kebudayaan yang baru, di mana ciri-ciri budaya asli pembentuknya
masih tampak dalam kebudayaan baru tersebut.

 Strategi pluralis  merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam


masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya mewujudkan integrasi nasional dengan
memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang.
PAHAM KEBANGSAAN/
NASIONALISME

• Cultural Unity  memiliki kesamaan dalam ras, bahasa,


agama, sejarah dan adat istiadat

• Political Unity  memiliki corak yang berbeda  ada


kehendak untuk bersatu

• Nasionalisme  perasaan setia pada bangsa dan negara


DINAMIKA PAHAM KEBANGSAAN

 Moh. Hatta  mengaitkan semangat kebangsaan dengan


penegasan jati diri sebagai bangsa.

 Soekarno  sekelompok manusia yang memiliki kehendak


untuk hidup bersama di tengah perbedaan. Negara didirikan
bukan atas dasar satu suku tetapi keberagaman suku.
DINAMIKA PAHAM KEBANGSAAN

 Moh. Hatta  mengaitkan semangat kebangsaan dengan


penegasan jati diri sebagai bangsa.

 Soekarno  sekelompok manusia yang memiliki kehendak


untuk hidup bersama di tengah perbedaan. Negara didirikan
bukan atas dasar satu suku tetapi keberagaman suku.

Anda mungkin juga menyukai