Anda di halaman 1dari 22

MODUL 4

Konsep serta Prinsip Kepribadian


Nasional, Semangat Kebangsaan, Cinta Tanah Air,
dan Bela Negara

Kelompok 2 :

Siti Alamah
Eva Nurdiana
Evi Fitriani
Konsep dan Prinsip Kepribadian Nasional
A. KEANEKARAGAMAN BANGSA INDONESIA
SEBAGAI KEPRIBADIAN SOSIAL
Indonesia merupakan bangsa yang majemuk,dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu
secara horizontal dan vertical.Horizontal,yakni adanya perbedaan,tetapi tidak menunjuka
tingkatan seperti berikut ini.
1. Perbedaan Fisik atau Ras, (terdapat di Papua,Kai,Aru)
2. Perbedaan Suku Bangsa, (kurang lebih dari 300 suku
bangsa dengan jumlah yang beragam)
3. Perbedaan Agama
4. Perbedaan jenis kelamin
Secara vertical dengan menunjukan adanya tingkatan.Hal ini ditunjukkan dengan
kualitas yang berbeda diantara individu.Misalnya dengan adanya urutan/tingkatan
Pendidikan SD,SMP,SNA/SMK, dan Perguruan tinggi. Hal itu pun mengakibatkan
perbedaan pendapat.
B. LATAR BELAKANG KEMAJEMUKAN
BANGSA INDONESIA

Secara sosiologis dan kurtural, dampak teknologi manusia yang berkembang selama
berabad-abad menghasilkan peradaban yang berbeda.Perbedaan ini tampak dari
beberapa hal berikut.

1. Di sebagian besar pendalaman Pulau Jawa dan Bali, selama berabad - abad
telah ditanam secara intensif.
2. Di sepanjang pantai Jawa,Sumatera,Kalimantan,Sulawesi berkembang kota-
kota Pantai,pusat pertemuan antarbangsa,perdagangan
sutra,keramik,emas,dan perak,dan rempah-rempah serta barang lain.
3. Di wilayah pedalaman Kalimantan,Sumatera,Papua dan pulau lainnya.

Walaupun demikian,terdapat beberapa kesamaan yang merujuk ke arah


persatuan dan kesatuan,yaitu Bahasa berada dalam suatu keluarga yang sama.
Heterogenitas suku di Indonesia juga sangat rentan akan bahaya
konflik.Apabila dilihat dari dimensi pemerintahan factor pendorong
disentegritasi antar suku ataupun masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Dalam pembangunan bersikap adil
2. Pembangunan hanya terkonsentrasi di beberapa
daerah saja
3. Sistem kekuasaan terpusat dengan campur tangan
pemerintah
4. Sistem demokrasi yang semu
5. Sistem kekuasaan yang bercorak absolut.
C. KEANKERAGAMAN KEBUDAYAAN YANG MERUPAKAN
UNSUR KEBANGSAAN DAN KEPRIBADIAN YANG NASIONAL
1. Kebudayaan daerah sebagai unsur kebudayaan
nasional
2. Pengenalan keanekaragaman budaya indonesia
3. Suku-suku bangsa indonesia
4. Budaya daerah
5. Membina dan melestarikan budaya daerah dan
nasional
D. BHINNEKA TUNGGAL IKA DAN INTEGRITASI
NASIONAL
Konsep bhinneka tunggal ika lahir dilatar belakangi oleh
keaneka-ragaman suku bangsa indonesia yang Bersatu
dalam wadah negara kesatuan RI.
Untuk mewujudkan suatu kesatuan nasional tersebut dikenal dengan istilah Integrasi
Nasional.Integrasi nasional bila terwujud apabila berikut ini.
1. Setiap individu/kelompok berhasil mengisi kebutuhan satu sama lain.
2. Tercapainya suatu konsensus mengenai norma dan nilai social.
3. Norma-norma yang berlaku tidak berubah-ubah
4. Adanya keselarasan antara individu/kelompok tentang tujuan social.
5. Norma-norma social yang mampu membantu individu/kelompok
6. Sanksi yang ditentukan dapat dilaksanakan secara konsekuen
7. Tindakan masyarakat selalu berpegang pada norma-norma kelompok,

Wilayah Indonesia
dengan pulau-pulau
Kebhinneka Bangsa
Indonesia
Keanekaragaman
budaya dan adat
istiadat penghuni
nusantara
Faktor penunjang integrasi nasional,yaitu
sebagai berikut.

1. Bahasa nasional
2. Pancasila sebagai dasar negara
3. Kesadaran solidaritas kelompok
4. Perundang-undangan yang bersifat
nasional

E. LANDASAN HUKUM BHINNEKA TUNGGAL IKA

1. Pancasila ketiga
2. Pembukaan UUD 1945
3. Batang tubuh UUD 1945
4. Pembinaan kebudayaan
F. MISI BANGSA INDONESIA DI ERA GLOBAL

1. Pengamalan Pancasila
2. Penegakan kedaulatan rakyat
3. Peningkatan pengalaman
4. Menjamin kondisi aman
5. Perwujudan system hokum nasional
6. Perwujudan kehidupan social budaya
7. Pemberdayaan masyarakat
8. Perwujudan otonomi
9. Perwujudan kesejahteraan rakyat
10. Perwujudan apparat negara
11. Perwujudan system dan iklim
12. Perwujudan politik luar negeri yang berdaulat
KONSEP DAN PRINSIP SEMANGAT KEBANGSAAN
A. PENGERTIAN DAN UNSUR TERBENTUKNYA BANGSA

Nasionalisme dapat dipandang sebagai suatu paham rasa kebangsaan atau


kesadaran sebagai bangsa yang didasarkan pada adanya rasa cinta kepada tanah
air untuk mencapai,mempertahankan,mengabdikan identitas,dan integrase kekuatan
bangsanya.
Adapun unsur-unsur yang merupakan factor-factor
penting bagi pembentukan bangsa indonesia
1. Persamaan asal keturunan bangsa (etnik)
2. Persamaan pola kebudayaan
3. Persamaan tempat tinggal
4. Persamaan nasib kesejahteraanya
5. Persamaan cita-cita
B. MENUNJUKAN SEMANGAT KEBANGSAAN
(NASIONALISME DAN PATRIOTISME)
Prinsip nasionalisme yang dikandung dalam Pancasila
bukanlah nasionalisme yang sempit dan berlebihan.

1. Bangsa indonesia berpandangan


2. Bhinneka tunggal ika
C. PAHAM YANG BERTENTANGAN DENGAN
NASIONALISME

• Suknisme,paham kecintaan
• Chauvinisme,paham rasa cinta tanah air
• Ekstremisme,suatu golongan/kelompok
D. PATRIOTISME SEBAGAI WUJUD
SIKAP DAN PRILAKU KEBANGSAAN

Patriotisme seorang pejuang


sejati,pembela bangsa yang
mempunyai semangat,sikap,dan
perilaku cinta tanah air.
E. NILAI-NILAI SEMANGAT KEBANGSAAN

1. Nilai persatuan
2. Nilai kecintaan
3. Nilai kebanggan
4. Nilai pengorbanan
5. Sikap dan perilaku yang merugikan nilai-nilai
nasionalisme
F. SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BANGSA
DAN BERNEGARA

1. Kondisi yang diperlukan untuk sikap terbuka dalam


berbangsa dan bernegara
2. Arah kebijakan nasional yang trasparan

G. ANALISIS NILAI BUDIPEKERTI


Akhir-akhir ini banyak individu, kelompok,masyarakat,
oknum pemimpin yang melakukan sikap prilaku
merugikan nilai-nilai semangat kebangsaan
Konsep serta Prinsip Cinta Tanah Air dan Bela Negara

A. KONSEP DAN PRINSIP CINTA TANAH AIR


sikap sadar dan bertanggung jawab atas nilai-nilai Pancasila
adalah pencerminan kepribadian warga negara yang setia kepada
dasar negara Pancasila dan UUD 1945.
1. Mengamalkan nilai-nilai yang berkaitan dengan rasa cinta tanah air
2. Nilai budi pekerti cinta tanah air

B. KONSEP DAN PRINSIP BELA NEGARA

Upaya untuk usaha pembelaan negara kesatuan RI.


a. Kewajiban warga negara dalam membela negara
b. Peraturan perundang-undangan tentang wajib bela negara
c. Tindakan yang memajukan upaya bela negara
d. Partisipasi dalam usaha bela negara dilingkungannya
C. ANALISIS NILAI BUDI PEKERTI
Diskusi berbagai ancaman baik dari dalam
maupun dari luar yang dapat membahayakan
bangsa dan negara RI
MODUL 5
KONSEP HAK ASASI MANUSIA (HAM)
DALAM
UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Kelompok 2 :

Siti Alamah
Eva Nurdiana
Evi Fitriani
Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)

Deklarasi Universal HAM (Universal Declaration of 10 Desember


Human Right) 1984
“Hak Asasi Manusia merupakan pengakuan akan martabat dan
harkat manusia yang menyatu dalam diri setiap manusia yang
meliputi kebebasan, keadilan, dan perdamaian dunia”

UU RI NO. 39 TAHUN 1999 tentang HAM, Pasal 1 ayat (1)


“Hak Asasi Manusia merupakan seperangkat hak yang melekat pada
hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan
YME dan merpakan anugerahnya yang wajib dihormati, di jungjung
tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap
orang demi kehormatan dan perlindungan harkat dan martabat
manusia”
Ciri Khas HAM :
1. Kodrat; pemberian Tuhan
2. Hakiki; melekat pada diri manusia
3. Universal; berlaku umum
4. Tidak dapat dicabut; dalam keadaan bagaimanapun hak asasi itu
ada
5. Tidak dapat dibagi; tidak dapat diwakili / dialihkan

Nilai-nilai Dasar HAM :


1. Kebebasan / Kemerdekaan; memilih Negara, tempat tinggal,
berkeluarga, memilih pekeerjaan, bergerak, mengemukakaan pendapat,
berekspresi, memperoleh dan medayagunakan informasi
2. Kemanusiaan / Perdamaian; ketentraman, bebas rasa takut, terjamin
keamanannya dan senantiasa dalam keadaan damai
3. Keadilan / Kesederajatan / Persamaan; diperlakukan secara wajar
dan adil, memperoleh hak dan kesempatan yang sama, tidak
membedakan-bedakan antar sesama manusia.
HAM dalam Undang-Undang Dasar 1945
BAB X A Hak Asasi Manusia (10 Pasal) dan 24 ayat
28A s.d 28 J

Pasal 28
Pasal 28A Pasal 29
Pasal 28B
Pasal 28 C Pasal 30
Pasal 28 D Pasal 31
Pasal 28E Pasal 32
Pasal 28F
Pasal 33
Pasal 28G
Pasal 28H Pasal 34
Pasal 28 I
Pasal 28J
Pasal 28 3
HAM dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945
Alinea pertama : Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa
Alinea keempat : Rumusan tentang dasar negara Pancasila,

Sila Pertama : “Ketuhanan yang Maha Esa” dan Pasal 29 UUD 1945 “kebebasan memeluk agama”.
Sila kedua : “Kemanusiaan yang beradab” HAM kebebasan fundamental
Sila ketiga : “Persatuan Indonesia” kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan
golongan
Sila keempat : “ Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan, dalam permusyawaratan
perwakilan”
demokrasi berdasarkan Pancasila
Sila kelima : Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” nilai-nilai kemanusiaan.
HAM UU No 39 Tahun 1999
1. Hak untuk hidup; mempertahankan hidup, kesejahteraan

2. Hak berkeluarga dan memiliki keturunan

3. Hak mengembangkan diri ; pemenuhan dasar hidup, kebutuhan dasar

4. Hak memperoleh keadilan; persamaan dalam hukum, kepastian hukum

5. Hak atas kebebasan pribadi; memeluk agama, keyakinan politik

6. Hak atas rasa aman; perlindungan rasa takut atas ancaman

7. Hak atas kesejahteraan; memperoleh pekerjaan yang layak

8. Hak turut serta dalam pemerintahan; memilih dan dipilih dalam Pemilu

9. Hak wanita: perlakuan sama antara perempuan dan laki-laki / tidak ada diskriminasi

10. Hak anak: perlindungan oleh orangtua , keluarga


Pelanggaran HAM
Komnas HAM Kepres No. 50 Tahun 1993
tanggal 7 Juni 1993

Tujuan Komnas HAM:

1. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi pelaksanaan HAM


sesuai Pancasila, UUD, Piagam PBB dan Deklarasi Universal HAM

2. Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna berkembangnya


pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi
dalam berbagai bidang kehidupan.

Komnas HAM melaksanakan beberapa


fungsi:
1. Pengkajian
2. Penelitian
3. Penyuluhan
4. Pemantauan
Komnas Anti Kekerasan
terhadap Perempuan
Kepres No. 181 Tahun 1998

Tujuan Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap


Perempuan :

1. Menyebarluaskan pemahaman HAM tentang bentuk kekerasan terhadap


perempuan

2. Mengembangkan kondisi yang kondusif bagi penghapusan bentuk kekerasan


terhadap perempuan

3. Meningkatkan upaya pencegahan dan penanggulangan segala bentuk kekrasan


terhadap
perempuan dan hak asasi perempuan
Lembaga Swadaya
Upaya mengawasi dan Masyarakat (LSM) / Non
mengontrol penegakan Govermental Organization
HAM di masyarakat (NGO) terdiri dari :

YLBHI (Yayasan Lembaga


Hukum Indonesia), Kontras
(komisi untuk orang hilang
dan korban tindak
kekerasan), elsam (Lembaga
Studi dan Advokasi
Masyarakat)
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai