PENCEGAHAN STUNTING
DI PROVINSI BANTEN
(BAGAS)
Penutup
2
SITUASI PERMASALAHAN STUNTING
DI
PROVINSI BANTEN
Trend Status Gizi Balita Indonesia Tahun 2016 -
2017
Berdasarkan Indeks TB/U
2016 2017
• Sebanyak 8,5% balita mempunyai status gizi sangat • Sebanyak 9,8% balita mempunyai status sangat
pendek dan 19,0% balita mempunyai status gizi pendek dan 19,8% balita mempunyai status pendek
pendek (Total= 27,5%) (Total= 29,6%)
• Sebanyak 7.1% baduta dengan status gizi • Sebanyak 6.9% baduta dengan status gizi sangat
sangat pendek dan 14.6% pendek (Total= pendek dan 13.2% pendek (Total= 20,1%)
21,7%) 4
Tren Prevalensi Stunting (TB/U)
Kab/Kota, Tahun 2015-2017
Menurut kategori masalah kesehatan
NO KAB/KOTA Under Stunting Wasting KATEGO
weight RI masyarakat (WHO, 2010), Stunting di
1 PANDEG Akut -
LANG
22.6 37.8 13.1
Kronis Banten terbagi menjadi:
2 Akut -
LEBAK 23.0 37.3 6.6
Kronis
3 TANGER Akut -
17.9 28.8 8.1
ANG Kronis
4 Akut -
SERANG 26.8 34.3 19.3
Kronis
5 KOTA Akut -
TANGER 17.8 23.3 9.8 Kronis Rendah (R) Medium (M) Tinggi (T) Sangat Tinggi (ST)
ANG
6 KOTA Akut -
CILEGO 15.4 20.8 9.0 Kronis Prevalensi Prevalensi
Prevalensi Prevalensi
N antara 20- antara 30-
<20% ≥40%
7 KOTA Akut - 29% 39%
18.4 31.7 9.7
SERANG Kronis
8 KOTA Akut -
TANGER Tidak ada • 4 Kab/Kota 4 Kab/Kota Tidak Ada
Kronis
ANG 16.8 23.9 10.2
SELATA
N
Akut -
BANTEN 19.8 29.6 10.4
Kronis
PREVALENSI STATUS GIZI (TB/U) BALITA 0 -59 BULAN PROVINSI BANTEN
RISKESDAS TAHUN 2018
73.4
80
70
60
50
40
30 17
9.6
20
10
0
PREVALENSI SANGAT PENDEK PREVALENSI PENDEK PREVALENSI NORMAL
DETERMINAN MASALAH
ANALISA PENYEBAB PENYEBAB
KASUS GIZI BURUK
STUNTING DAN GIZI BURUK DI BANTEN
CAKUPAN POSYANDU PROVINSI BANTEN TAHUN 2018
100.00
96.45 96.31
100.00 91.49 90.77
87.13 88.21
90.00 79.72 87.94
79.98 80.35
80.00 73.39 75.37
77.05 82.28 73.98
70.00 70.72 72.44
80.97 67.01 63.94
60.00 58.22 74.03 75.73
50.00 70.74 79.07
56.10
40.00
30.00 K/S
D/S
20.00
N/D
10.00
0.00
PETA Kota Cilegon
AKSES SANITASI DI 97,08%
Kota Serang
PROVINSI BANTEN Serang 67,43% Kota Tangerang
61,84% Tangerang98,80%
72,53% Kota Tangsel
99,21%
Lebak
Pandeglang
68,43%
60,69%
Sumber : www.stbm-Indonesia.org
Data Pos Gizi dan TFC Provinsi Banten
201,8 juta
penduduk
usia
produktif
(15-64
tahun)
Perkembangan Otak Anak Perkembangan Otak Anak
Stunting Sehat Perempuan Laki-laki Perempuan Laki-laki
Rasio Rasio
ketergantungan: ketergantungan:
50,5 46,9
Sumber: Proyeksi Penduduk, 2010-2045
15
Kebijakan dan Komitmen Percepatan Perbaikan Gizi
GERMAS
Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
WHA 2025
World Health Assembly
SUN GLOBAL
Roadmap 2016 - 2020
SDGs 2030
Sustainable Development Goals
16
SDGs terkait Percepatan Perbaikan Gizi
17. Investasi $1 untuk 1. Kemiskinan menyebabkan
perbaikan gizi dapat keterbatasan pada akses
memberikan keuntungan $16 makanan yang memadai
pada pertumbuhan ekonomi
1.
3. Sekitar 45% kematian anak
15. Degradasi lahan N
balita disebabkan oleh
mempengaruhi pertumbuhan o
kekurangan gizi
tanaman sumber pangan P
Pencapaiano
v
Target SDGs
er 4. Kemampuan
13. Perubahan iklim ty konsentrasi belajar
menyebabkan berkurangnya berkaitan dengan asupan
produksi pangan dan makanan yang tercukupi
keterbatasan air
18
Arah Kebijakan & Strategi RPJMN 2020-2024
Bidang Kesehatan
Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta
dengan penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dan
peningkatan upaya promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
19
Target Penurunan Stunting dan Wasting dalam
REPUBLIK
INDONESI
A
RPJMN 2020 – 2024
12,1 10,2
Prevalensi Wasting pada Balita 9,5 7
(Riskesdas (Riskesdas,
(%) (2019) (2024)
2013) 2018)
32,9 29,9
Prevalensi Stunting pada 28
(Riskesdas, (Riskesdas, n.a
Baduta (%) (2019)
2013) 2018)
37,2 30,8
Prevalensi Stunting pada Balita 19
(Riskesdas, n.a (Riskesdas,
(%) (2024)
2013) 2018)
Visi dan Misi
RPJMD Provinsi Banten
Tahun 2017-2022
Menciptakan Tata Kelola Pemerintahan
Yang Baik (Good Governance)
Rata rata lama sekolah (Satuan: Tahun) 8.47 8.70 8.90 9.10 9.30
Harapan Lama Sekolah (Satuan: Tahun) 13.00 13.50 14.00 14.50 15.00
Angka Kematian Bayi (AKB) (Satuan: 1/1000 KH) 31.00 30.00 29.00 28.00 26.00
Angka Kematian Ibu (AKI) (Satuan: 1/100.000 KH) 304.00 300.00 290.00 290.00 285.00
Angka Harapan Hidup (Satuan: Tahun) 69.76 70.06 70.36 70.66 70.96
Indikator dan Target Kinerja Pembangunan Kesehatan Provinsi Banten
Indikator Target
Bidang Urusan Pemerintahan
Kinerja
dan Program Prioritas Indikator Kinerja Program
Awal 2018 2019 2020 2021 2022
Pembangunan
RPJMD
Kesehatan
Program Tata Kelola
Pemerintahan
1Nilai IKM (Satuan: Skala (1-4)) 2.50 2.80 3.00 3.20 3.40 3.60
Program Upaya Peningkatan
Kesehatan Masyarakat
1Persentase Persalinan di fasilitas pelayanan kesehatan (Satuan:%) 45.00 65.00 81.00 86.00 90.00 94.00
2Persentase balita gizi buruk yang dirawat dan ditangani (Satuan:%) 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00
3Persentase Kab/Kota yang telah mendapatkan dukungan program 50.00 55.00 60.00 75.00 80.00 90.00
kesehatan masyarakat (Satuan:%)
Program Peningkatan Akses
dan Mutu Pelayanan
Kesehatan
1Presentase Penduduk yang mendapatkan Jaminan Pelayanan Kesehatan 75.00 90.00 100.00 100.00 100.00 100.00
(Satuan:%)
2 Persentase pelayanan kesehatan yang terakreditasi (FKTP, FKRTL, 45.00 65.00 81.00 86.00 90.00 94.00
Laboratorium) (Satuan: %)
3Persentase Terbangunnya Rumah Sakit Jiwa dan Pusat Rehabilitasi 10.00 20.00 35.00 50.00 75.00 90.00
Ketergantungan Obat (Satuan: %)
4Persentase Pembangunan Rumah Sakit Banten Selatan (Satuan: %) 0.00 20.00 30.00 40.00 50.00 50.00
Prioritas Pembangunan Daerah
Melaksanakan Visi-Misi dan
Melaksanakan SPM Mendukung Prioritas Nasional
Program Kepala Daerah
• UU 23 TAHUN 2014 • UU 25 Tahun 2004 • UU 23 Tahun 2014
• Pasal 18 ayat (1), (2) & (3) • Pasal 5 Ayat (2) “RPJM • Pasal 258 Ayat (2)
“Penyelenggara Daerah merupakan “Pembangunan Daerah
pemerintahan daerah penjabaran dari visi, misi, merupakan perwujudan dari
memprioritaskan dan program Kepala Daerah pelaksanaan Urusan
pelaksanaan urusan yang penyusunannya Pemerintahan yang telah
pemerintahan wajib yang berpedoman pada RPJP diserahkan ke Daerah
berkaitan dengan pelayanan Daerah dan memperhatikan sebagai bagian integral dari
dasar yang dilaksanakan RPJM Nasional”. pembangunan nasional”.
berdasarkan SPM”
• Pasal 298: Belanja Daerah
diprioritaskan untuk
mendanai Urusan
Pemerintahan Wajib yang
terkait Pelayanan Dasar
yang ditetapkan dengan
standar pelayanan minimal .
25
Delapan Aksi Integrasi Intervensi Pencegahan dan Penurunan Stunting
REPUBLIK
INDONESI
A
PIC:
PIC: BPMD
BAPPEDA
2. Penguatan surveilans
gizi
PN
PP
KP
1 3 5
Percepatan Pengurangan Pemerataan Layanan Peningkatan Tata
Kemiskinan Pendidikan Berkualitas Kelola Layanan
Dasar ProP
SURVEILANS GIZI
DEFINISI : KEGIATAN PENGAMATAN SECARA TERATUR DAN TERUS
MENERUS TERHADAP STATUS GIZI MASYARAKAT SEBAGAI DASAR
UNTUK MEMBUAT KEPUTUSAN DALAM UPAYA MENINGKATKAN
STATUS GIZI MASYARAKAT”. (FAO,WHO, UNICEF pada Kongres Pangan Sedunia, Roma
1974, dan Publikasi Metodologi Surveilans Gizi, 1976, )
Entry data/
informasi feedback
informasi
feedback ePPGBM
(Online/Offline)
Data individu Entry data
by name by address
- Kabupaten Lebak
Jumlah Peserta 100 Orang, terdiri
dari lintas program dan lintas sektor
terkait, para camat dan kepala desa
LP/LS
Materi : Percepatan
Penanggulangan Gizi dan Cegah
Stunting di Kabupaten melalui
Deteksi Gangguan Gizi dan Stunting
serta Intervensi, Stimulasi dan
Pertumbuhan Optimal.
Rencana Aksi Banten Cegah
Stunting dengan Pemanfaatan Kelas
Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita.
Peningkatan Kesehatan Ibu dan
Anak
Lanjutan…………
39
INTERVENSI GIZI SPESIFIK YANG SUDAH DILAKUKAN
DI PROVINSI BANTEN
III. Surveilans Gizi
Pemantauan Pertumbuhan dan
Perkembangan di Posyandu
Pemantauan Status Gizi Remaja Puteri, Ibu
Hamil dan Balita
Pemantauan Konsumsi Gizi
Surveiland gizi berbasis e-ppgbm
Penjaringan Kesehatan dan Pemeriksaan
Berkala bagi Anak Usia Sekolah
Bimbingan Teknis dan Monev Terpadu
40
DOKUMENTASI KEGIATAN INTERVENSI
SPESIFIK
Program Suplementasi Tablet Tambah Darah
Sosialisasi suplementasi gizi lintas
program dan lintas sektor Provinsi
dan kab/kota
Manajemen Penanggulangan Gizi
Mikro ( Vitamin A dan FE ) Tk
Provinsi Banten
Pembentukan kader-kader remaja
putri di sekolah (kartini, srikandi,
dll)
DOKUMENTASI KEGIATAN INTERVENSI
SPESIFIK
POS GIZI
Peningkatan Kemandirian Keluarga dalam
Penanggulangan Stunting (Kegiatan Inovasi)
• Program Jamilah ( Antar Jemput Ibu Hamil Bermasalah)
• Pelaksanaan KERAMAS (Kader Asuh Masa Emas) Kader Hebat, Ibu
Selamat dan Bayi Sehat
• Pembentukan KP-ASI (Kelompok Pendukung ASI)
• Pembentukan Kartini ( Pembentukan Kader Remaja Anti Anemia), Segani
(Selasa Cegah Anemia)
• Kegiatan Sedari Dini Kawal Ibu Bersalin dan Balita (Srikandi)
(pendampingan Ibu hamil dan Balita oleh kader
• SI SEKSI (Sistem monItoring di SEluruh siKluS kehIdupan), mulai sejak
hamil, balita, anak usia sekolah SD, SMP, SMA, usia produktif, hingga
lansia
DOKUMENTASI KEGIATAN INOVASI INTERVENSI
SPESIFIK
Kader Asuh Masa Emas
Kader Asuh Masa
Emas (KERAMAS):
Makan bersama di
kelas ibu hamil
Kader memantau
secara rutin kepada
ibu hamil selama
kehamilan sampai
anak usia 1 tahun ( 1
kader 3-4 bumil)
DOKUMENTASI KEGIATAN INOVASI INTERVENSI SPESIFIK
SI SEKSI (Sistem monItoring di SEluruh siKluS kehIdupan),
mulai sejak hamil, balita, anak usia sekolah SD, SMP, SMA,
Setiap anak yang sudah
usia produktif, hingga lansia
lulus 1000 HPK dan
memenuhi kriteria
mendapatkan sertifikat
1000 HPK.
Intervensi Sensitif yang sudah dilakukan
Intervensi Sensitif
• Pemantauan Pertumbuhan dan Perkembangan di PAUD
• Penyediaan Air Bersih dan Sanitasi
• Pemicuan STBM
• Paket Cetakan Jamban
• Pemicuan STBM dan Jambanisasi denganmenggunakan ADD
• Orientasi STBM Stunting kepada TNI, PKK,MUI/Tokoh Agama,
Pramuka (SHK), Camat, Kepala Puskesmas, Sanitarian dan Gizi
Hambatan
• Masih kurangnya koordinasi dan integrasi lintas sektor
• Kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang belum
optimal
• Belum meratanya dukungan pemerintah daerah dalam
penanganan Stunting di setiap daerah (kabupaten/kota)
• Pemenuhan sarana prasarana pemantauan petumbuhan
balita yang belum merata disetiap daerah
• Stunting masih dianggap menjadi urusan kesehatan saja
Rencana Aksi Banten Cegah stunting
Tahun 2019 di daerah Lokus stunting
(BAGAS)
RENCANA AKSI
BANTEN CEGAH STUNTING :
Pemberian
Makanan
Tambahan
Minggon
Layanan Kasih
Sayang Ibu
Pendampingan Anak
balita gizi buruk
dan Ibu Hamil
Pembentukan PPGt
(Pos Gizi dan Pos
come)
RENCANA AKSI
BANTEN CEGAH STUNTING
• Pembentukan PPGt ( Pos Pemulihan Gizi Terpadu) dan Pos Come
(center of mather education)
• Pendampingan balita gizi buruk dan Ibu Hamil
• Minggon Layanan Kasih Sayang Ibu Anak
• Pemberian Makanan Tambahan
• Surveilans Gizi
• Sosialisasi Intruksi Gubernur Dalam Rangka Banten Cegah Stunting di
setiap Sektor
• Pemberian tablet tambah darah pada Ibu Hamil dan remaja putri
MINGGON LAYANAN SAYANG IBU DAN ANAK
Pemantauan Pertumbuhan Balita (Penimbangan)
Pelayanan Skrening dan Konseling oleh dr. Sp.Keb dr. Sp. Anak, dr. Sp.PD
POS PELAYANAN GIZI TERPADU BUMIL DAN BALITA
(PPGt)
Penutup