Departement of Prosthodontic
Faculty of dental medicine
Airlangga University
Maksilofasial adalah cabang ilmu prostodonsia yang berhubungan
dengan restorasi atau penggantian sistem stomatognatik struktur wajah
yang disebabkan oleh adanya penyakit, tindakan bedah dan kelainan
bawaan dengan alat tiruan. Ruang lingkup protesa maksilofasial terdiri
atas protesa extra-oral dan intra-oral. Protesa extra-oral adalah protesa
yang merestorasi dan atau menggantikan bagian dari wajah atau struktur
kepala yang hilang seperti protesa mata, protesa telinga, dan protesa
hidung. Sedangkan protesa intra-oral adalah protesa yang merestorasi dan
atau menggantikan kelainan struktur di dalam rongga mulut seperti
obturator pada celah palatum, speech aids, palatal lifts, dan feeding plate
pada bayi.
Tujuan utama protesa maksilofasial adalah untuk mengembalikan
estetik, fungsi dan mempertahankan jaringan keras dan lunak yang tersisa.
Yang menjadi tujuan utama sering mengarah pada tujuan sekunder yang
penting yaitu untuk memulihkan kepercayaan diri individu dalam
masyarakat dan memungkinkan mereka untuk hidup normal. Hilangnya
struktur dalam tangan akibat amputasi jari dapat menghilangkan fungsi-
fungsi tersebut hingga dapat mempengaruhi kualitas hidup seseorang
Protesa jari adalah alat tiruan yang menyerupai bagian tubuh (jari) yang dapat
menggantikan bagian tubuh (jari) yang hilang
Penyusun tangan disebut dengan tulang karpal. Bagian dari tulang karpal yaitu
metakarpal dan falang. Tulang karpal terdiri dari 8 tulang pendek yang berartikulasi dengan
ujung distal ulna dan radius, dan dengan ujung proksimal dari tulang metakarpal. Antara
tulang-tulang karpal tersebut terdapat sendi geser. Ke delapan tulang tersebut adalah
scaphoid, lunate, triqutrum, piriformis, trapezium, trapezoid, capitate, dan hamate (Subiantari
dkk., 2014).
A. Metakarpal
Metakarpal terdiri dari 5 tulang yang terdapat di pergelangan tangan
dan bagian proksimalnya berartikulasi dengan bagian distal tulang-
tulang karpal. Persendian yang dihasilkan oleh tulang karpal dan
metakarpal membuat tangan menjadi sangat fleksibel. Pada ibu jari,
sendi pelana yang terdapat antara tulang karpal dan metakarpal
memungkinkan ibu jari tersebut melakukan gerakan seperti menyilang
telapak tangan dan memungkinkan menjepit atau menggenggam
sesuatu. Khusus di tulang metakarpal jari 1 (ibu jari) dan 2 (jari
telunjuk) terdapat tulang sesamoid (Arora et al., 2011; Subiantari dkk,
2014).
B. Phalanx
Falang merupakan tulang panjang, mempunyai batang dan dua
ujung. Batangnya mengecil diarah ujung distal. Terdapat empat belas
falang, tiga pada setiap jari dan dua pada ibu jari. Sendi engsel yang
terbentuk antara tulang phalangs membuat gerakan tangan menjadi
lebih fleksibel terutama untuk menggenggam sesuatu(Aroraet al., 2011;
Subiantari dkk, 2014)
Beberapa metode dapat digunakan untuk menyediakan retensi protesa
maksilofasial, di antaranya adalah:
Ketahanan protesa maksilofasial rata-rata adalah 1,5-2 tahun. Namun, pembuatan kembali
protesa tidak memerlukan tahapan serumit pembuatan awal. Mold yang digunakan pada awal
pembuatan protesa dapat digunakan hingga lebih dari 10 kali untuk pembuatan protesa yang
baru. Penggantian protesa juga dapat disebabkan oleh karena perubahan warna protesa.
Perubahan warna disebabkan oleh paparan sinar matahari, air laut, nikotin, serta
pertumbuhan bakteri dan jamur (Visser et al., 2008).
Permasalahan yang mungkin timbul pada protesa maksilofasial dengan retensi implan dan
attachment adalah hilangnya perlekatan akrilik penjangkar dengan silikon. Hal tersebut dapat
diatasi dengan pemilihan bonding yang lebih baik. Pada protesa jari yang menggunakan hader
clips, clip yang digunakan dapat patah atau kehilangan retensi, namun dapat digantikan
dengan yang baru dengan harga yang relatif murah (Visser et al., 2008).
Yang perlu diperhatikan dalam pembuatan protesa jari dengan
retensi attachment adalah:
1. Melakukan pemeriksaan radiografi untuk pemilihan jenis
implan
2. Insersi implan
3. Menunggu waktu oseointegrasi implan (3-6 bulan)
4. Insersi abutment pada implan
5. Pencetakan implan beserta abutment
6. Pembuatan attachment
7. Pembuatan pondasi protesa dari resin
8. Pembuatan protesa dari silikon
9. Perlekatan protesa silikon dengan pondasi resin
10. Insersi dan instruksi perawatan protesa