Kinetika Kimia Dan Mekanisme Reaksi
Kinetika Kimia Dan Mekanisme Reaksi
Mekanisme Reaksi
Kinetika Kimia
laju 3,21x103mol/L.s
k
[O3 ]1[NO]21 ((1,10x102 )x(1,30x102 )mol/L.s)2
= 1,73x103L2mol2s1
sehingga diperoleh:
[A]
ln 0 kt, untuk reaksi orde pertama
[A]t
Untuk reaksi orde kedua: A B, berlaku: r = - d[A]/dt = k[A]2, kemudian
diintegralkan: t
d[A] At d[A]
dt
k[A]2 -
A0 [A]2
k dt
0
sehingga diperoleh:
1 1
kt, untuk reaksi orde kedua
[A]t [A]0
Gradien = - k
Gradien = k
1/[A0]
[At]
[A0]
Waktu (s) Waktu (s)
Gradien = - k
Reaksi Orde Pertama Reaksi Orde Kedua
Waktu (s)
Reaksi Orde Kenol
By LB & DW_Kimia ITB
Waktu Paruh
Waktu paruh adalah eaktu yang dibutuhkan bagi reaktan sehingga
konsentrasinya menjadi berkurang setengahnya dari semula.
Waktu paruh untuk reaksi orde pertama adalah tetap, tidak bergantung
pada konsentrasi pereaksi. Hal ini diperoleh dari hukum laju
terintegrasi: [A] 1
ln 0
kt, setelah t = t 1 , dan [A]t = [A]0, maka
[A]t 2 2
[A]0
ln kt 1 atau ln2 = kt 1
1 [A]0 2 2
2
ln2 0,683
sehingga, t 1
2 k k
Dengan cara yang sama bisa diperoleh waktu paruh untuk reaksi orde
kedua dan orde kenol: Re aksi orde kedua:
1 1 1
kt 1 t 1
1 [A]0 [A]0 2 2 k[A]0
2
Re aksi orde kenol:
By LB & DW_Kimia ITB
1 [A]0 [A]0 kt 1 t 1 [A]0
2 2 2 2k
Pengaruh Temperatur terhadap laju
Reaksi
Secara umum, banyak reaksi yang berlangsung sekitar temperatur
kamar, yang setiap kenaikan temperatur sebesar 10oC akan
menyebabkan laju reaksi meningkat dua atau tiga kali lipat.
Temperatur mempengaruhi laju reaksi karena pengaruhnya pada
tetapan laju reaksi. Hubungan antara temperatur dan tetapan laju reaksi
dipelajari oleh Svante Arrhenius (1889), kimiawan Swedia, melalui
persamaan Arrhenius:
E a
k Ae RT
1/T (K-1)
k E 1 1
ln 2 a
k1 R T2 T1
1
k2 1 1
Ea R ln
k1 T2 T1
1
1,10x105L/mol.s 1 1
= -(8,314 J/mol.K) ln
9,51x109
L/mol.s 600K 500K
= 1,76x105 J/mol 1,76x102 J/mol
Pada 250C
Pada 7000C
Pada 250C
Homogen
Heterogen