Bab 1
SEBARAN FLORA DAN FAUNA
Biosfer berasal dari Bahasa Yunani, yaitu
- “bio” yang artinya hayat atau hidup.
- “sphere” yang artinya lapisan
Jhon Wiley
Biosfer adalah zona dari planet bumi di mana kehidupan
terjadi secara alami,diperluas dari lapisan bumi dengan
atmosfer yang lebih rendah
Michael Allaby
Biosfer adalah bagian dari lingkungan hidup organisme yang
ditemukan dan mereka berinteraksi membentuk sebuah sistem
kelompok yang stabil,efektif untuk keseluruhan ekosistem di
planet.
Biosfer adalah jenjang kehidupan terbesar, dari
hierarki organisme makhluk hidup, berikut ini:
Faktor yang mempengaruhi persebaran
flora fauna:
1. Edafik (tanah)
2. Klimatik (Iklim)
3. Fisiografis/topografi (relief permukaan bumi)
4. Organis (makhluk hidup)
1). Geografis
Bentangan yang menghambat; samudra,
padang pasir, sungai dan pegunungan.
2). Biologis
Habitat yang tidak sesuai dan tidak
cocok lagi untuk kelangsungan hidup,
tidak adanya persediaan makanan atau
predator.
3).Tanah ( Edafik)
Ketersediaan unsur hara, udara dan air
PERSEBARAN
FLORA & FAUNA
DI DUNIA
Persebaran fauna di dunia
Menurut Alfred Russel Wallace persebaran fauna
di dunia dikelompokkan menjadi enam, yaitu :
Ciri-cirinya:
- Terdapat di daerah tropis, Jenis tumbuhannya xerofit
- Hewan yang tinggal di dalamnya karnivoa dan herbivore
- Curah hujan rendah (200 mm/th)
- Bulan basah 2-3 bulan.
Akasia
Bioma Sabana
Persebaran Flora di dunia
5. Gurun
Cirinya :
- Curah hujan 250 mm/th.
- Suhu udara sangat ekstrim dan kering.
- Penguapan sangat tinggi.
- Tumbuhan berbatang spon (lunak dan berair).
- Tumbuhan berdaun kecil seperti duri atau tidak berdaun.
- Berakar panjang dan dalam.
DI INDONESIA
Persebaran Flora di Indonesia
1. Hutan Hujan Tropis
Pohon tinggi-tinggi, berbatang besar, berdaun
rimbun/lebat/berkanopi, bawahnya gelap dan lembab,
terdapat semak belukar.
jenis tanamannya: bengkirai, meranti, ulin, trembesi,
gaharu, dll.
Wilayahnya: Sumatra, kalimantan, Sulawesi, dan Papua.
Persebaran Flora di Indonesia
2. Hutan Musim
Cirinya : tumbuhannya homogen/sejenis, di musim kemarau
daunnya meranggas, musim hujan dan kemarau sama-sama 6
bulan,
Contoh hutan musim ialah hutan jati dan kapuk randu.
Daerahnya: Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Persebaran Flora di Indonesia
3. Sabana
Sabana adalah padang rumput yang diselingi pepohonan yang
bergerombol. Sabana terdapat di daerah yang curah hujannya
sedikit
Wilayahnya: Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Persebaran Flora di Indonesia
4. Stepa
Stepa adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di
daerah yang curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa
sangat cocok untuk peternakan.
Wialayahnya: Nusa Tenggara Timur.
Persebaran Flora di Indonesia
4. Hutan Bakau atau Mangrove
Hutan bakau adalah tanaman yang tumbuh di sekitar pantai,
Cirinya: akarnya sebagian di air asin, sebagian terlihat, sebagai
tempat berkembang biak aneka jenis burung, tempat ikan
berkembang biak, melindungi pantai dari abrasi, dll.
Wilayahnya : Sumatra timur, Jawa utara, Kalimantan bagian
selatan, dan papua selatan.
Persebaran fauna di Indonesia
Persebaran fauna di Indonesia
1. Fauna Asiatis
Cirinya:
- Mirip dengan fauna Asiatis
- Binatang menyusui besar-besar (gajah, badak, banteng)
- Banyak ditemukan jenis kera (siamang, orang utan,
bekantan)
- Banyak terdapat ikan air tawar (arwana, pesut).
Wilayahnya: Sumatra, kalimantan, jawa dan Bali.
Persebaran fauna di Indonesia
Fauna Asatis
Persebaran fauna di Indonesia
Fauna Asatis
Persebaran fauna di Indonesia
1. Fauna Australis
Cirinya:
- Mirip dengan fauna Australia
- Binatang menyusui kecil-kecil
- Banyak ditemukan binatang
berkantung
- Banyak ditemukan aneka burung
berwarna (cendrawasih, kasuari,
emu,dll)
Wilayahnya: Maluku dan Papua
Fauna Australis
BURUNG EMU, TELURNYA, DAN
CINDERAMATA
Fauna Australis
KIWI
KASUARI
Persebaran fauna di Indonesia
Fauna Australis
Kanguru
Koala
Walabi
Kanguru Pohon
Persebaran fauna di Indonesia
1. Fauna Peralihan
Cirinya:
- Perpaduan fauna Asiatis dengan
Australis.
- Faunanya endemik Indonesia
(tidak dijumpai di tempat lain di
dunia, kecuali di Indonesia.
Wilayahnya : Sulawesi dan Nusa
Tenggara.
KERUSAKAN
FLORA & FAUNA
Keragaman hayati mencakup
3 tingkatan, yaitu:
1. Keanekaragaman genetik
2. Keragaman jenis
3. Keragaman ekosistem
4. Keragaman lokasi
DI INDONESIA
Pelestarian Flora di Indonesia
1. Dibentuk polisi khusus kehutanan
2. Penyuluhan dan penerangan melalui media
3. Merumahkan para perambah hutan
4. Meningkatkan kualitas tebang pilih dan tebang tanam.
Berikut ini daftar Taman Nasional yang ada di Indonesia (anda dapat klik setiap
kawasan berdasarkan pulau pada peta diatas) :
TAMAN NASIONAL DI INDDONESIA
Taman Nasional
Taman Nasional di Taman Nasional di
di Bali dan Nusa
Pulau Sumatera Pulau Jawa
Tenggara
1. Gunung Leuser *) **) 1. Ujung Kulon **) 1. Bali Barat
2. Siberut *) 2. Kepulauan Seribu ****) 2. Gunung Rinjani
3. Kerinci Seblat **) 3. Gunung Halimun 3. Komodo *) **)
Jawa Tengah
1.CA BANTAR BOLANG; Pemalang, 24,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
2.CA BEKUTUK; Blora, 25,00 ha, Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor:
595/Kpts/Um/9/79, 21 September 1979.
3.CA GUNUNG BUTAK; Rembang, 25,40 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor:
79/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 11 Maret 2004.
4.CA CABAK I/; Blora, 30,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
5.CA GUNUNG CELERING; Jepara, 1.379,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 755/ Kpts-II/1989, 16 Desember 1989.
6.CA CURUG BENGKAWAH; Pemalang, 1,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
7.CA TELOGO DRINGO; Banjarnegara, 26,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
8.CA GUNUNG GEBUGAN-UNGARAN; Semarang, 1,80 ha, Keputusan Menteri
Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
9.CA GETAS; Semarang, 1,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
CAGAR ALAM DI INDONESIA
1.CA KARANG BOLONG; Cilacap, 0,50 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
2.KELING I/II/III; Jepara, 61,70 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor:
435/Kpts-II/ 1999, 15 Juni 1999.
3.CA KEMBANG; Jepara, 1,80 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor:
435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
4.CA MOGA; Pemalang, 1,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI Nomor:
435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
5.CA NUSAKAMBANGAN; Pemalang dan Cilacap, 1.205,00 ha. Keputusan Menteri Kehutanan
dan Perkebunan RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
6.CA PAGER WUNUNG DARUPRONO; Kendal, 33,20 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI
Nomor: 115/Menteri Kehutanan RI-II/2004, 19 April 2004.
7.CA PANTODOMAS; Wonosobo, 4,10 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
8.CA PESON SUBAH I; Batang, 10,40 ha, Keputusan Menteri Kehutanan RI Nomor: 82/Menteri
Kehutanan RI-II/2004, 10 Maret 2004.
9.CA PESON SUBAH II; Batang, 100,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan RI
Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
10.CA PRINGOMBO I/II; Banjarnegara, 58,00 ha, Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan
RI Nomor: 435/Kpts-II/1999, 15 Juni 1999.
CAGAR ALAM DI INDONESIA