Standar Air
• PERMENKES No 416/1990: Syara-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Bersih
• Kepmenkes No 907/2002: Syarat-syarat dan Pengawasan
Kualitas Air Minum
• PERMENKES No. 32/ 2017: Baku mutu air untuk keperluan
higiene sanitasi, kolam renang, solus per aqua, dan
pemandian umum
Parameter Fisik (6 parameter)
Tidak Berbau : Air yang berbau dapat disebabkan proses penguraian bahan organik
yang terdapat di dalam air.
Jernih : Air keruh adalah air mengandung partikel padat tersuspensi yang dapat berupa
zat-zat yang berbahaya bagi kesehatan. Disamping itu air yang keruh sulit didesinfeksi,
karena mikroba patogen dapat terlindung oleh partikel tersebut (Slamet, 2007).
Tidak Berasa : Air yang tidak tawar mengindikasikan adanya zat-zat tertentu di dalam
air tersebut.
Suhu : Air yang baik tidak boleh memiliki perbedaan suhu yang mencolok dengan udara
sekitar (udara ambien). Di Indonesia, suhu air minum idealnya ± 3 ºC dari suhu udara di
atas atau di bawah suhu udara berarti mengandung zat-zat tertentu (misalnya fenol yang
terlarut) atau sedang terjadi proses biokimia yang mengeluarkan atau menyerap energi
air (Kusnaedi, 2002).
TDS : Total Dissolved Solid/TDS, adalah bahan-bahan terlarut (diameter < 10 -6 -10 -3
mm) yang berupa senyawa-senyawa kimia dan bahan-bahan lain (Effendi, 2002). Bila
TDS bertambah maka kesadahan akan naik. Kesadahan mengakibatkan terjadinya
endapan/kerak pada sistem perpipaan.
Parameter Kimia (41
parameter)
Zat kimia organik (23): insektisida dan herbisida, volatile
organis chemicals, zat-zat berbahaya dan beracun pengikat
Oksigen. Bahan kimia organik mungkin bersifat carcinogen
bagi manusia dan dapat menyebabkan penyakit kronis
tanpa ada fakta carcinogen. Contoh: Benzana, coloroform,
DDT, Detergen, Hexacholorbenzene, Pestisida, KMnO4
Zat kimia anorganik (18): logam-logam dan derajat
keasaman (pH). Sumber logam pada air dapat berasal dari
Kegiatan Industri, pertambangan ataupun proses pelapukan
secara alamiah, atau karena korosi dari pipa penyalur air.
Contoh: Hg, Cr, Ca, Mg, Mn, Fe, Al, Ar, Na, NO3, NO2, Cd,
Pb, H2S, Zn, Ag
Parameter Biologis (2
Parameter)
Parameter mikrobiologi dipakai sebagai parameter
untuk mencegah mikroba patogen dalam air minum.
2. Botol sampel dan peralatan harus bersih, telah dibilas dgn air suling
dan air yang akan diambil sebanyak 3 kali
4) Jika hasil pengukuran tidak memenuhi nilai baku mutu air (hasil
pengukuran > baku mutu), maka diberi skor sesuai tabel 1
Menggabungkan 3 elemen :
1. Scope atau jumlah parameter kualitas air yang tidak
mencapai tujuan kualitas air (F1)
CWQI = indeks
kualitas air
STATUS MUTU
Indeks
AIR CWQI menghasilkan angka antara 0
(terjelek) hingga 100 (terbaik), terbagi dalam 5
kelas :
(1) excellent (95-100), (2) good (80-94), (3) fair
(65-79), (4) marginal (45-64), (5) poor (0-44)