Anda di halaman 1dari 31

• Fisika dan Hukum Alam

• Besaran dan Satuan


• Konversi dan Konsistensi Satuan
• Estimasi dan Orde Magnitudo
• Vektor, Penjumlahan Vektor dan Perkalian
Vektor
• Mengenal besaran fundamental mekanika
dan satuannya.
• Menetapkan dengan benar jumlah angka
penting dalam perhitungan.
• Menjelaskan perbedaan antara besaran vektor
dan besaran skalar.
• Menjumlahkan vektor secara grafik.
• Menentukan komponen vektor dan
menggunakannya dalam
perhitungan.
• Menyelesaikan dua jenis perkalian vektor.
• Jari-jari bumi
• Diameter atom hidrogen

• Perjalanan cahaya matahari ke Bumi


• Kecepatan Siaran TV dari pemanar ke pesawat
TV

• Massa Bumi
• Massa Boeing 747

• Kecepatan cahaya
• Gravitasi Bumi
• Semua besaran dalam mekanika dapat
diekspresikan dengan dimensi besaran dasar

Besaran Dasar DimenSi


 Panjang L
 Massa M
 Waktu T

¡ Contoh:
 Dimensi L / T , (km per jam)
kecepatan ML / T2 , (kg meter/
 Dimensi gaya detik2)
 Dll.
• Satuan SI (Système International) :

Besaran Satuan
 Panjang m (meter)
 Massa kg (kilogram)
 Waktu s (skon/detik)

• Satuan British :
 Inches, feet, miles, pounds, slugs...

• Pada umumnya digunakan satuan SI


• Terkadang kita dihadapkan pada problem yang
menggunakan satuan British, jadi diperlukan konversi
satuan dari British ke SI
• Beberapa contoh konversi satuan:

 1 inci = 2,54 cm
 1m = 3,28 kaki

 1 mil = 5280 kaki

 1 mil = 1,61 km
• Contoh : konversi mph → m/s
Solusi (Uji pemahaman anda dengan mengerjakan perhitungan
seperti yang diindikasikan pada setiap langkah)

Bagian (a)

1. Ubahlah centimeter ke meter dan 1,15 kaki/s


kemudian ke kaki:

Bagian (b)

1. Pertama, ubah centimeter ke mil: 2,17× 10− 4 mil/s

1. Selanjutnya, ubah second ke 0,783 mil/jam


jam:
• Metode praktis dan sederhana.
• Berguna untuk memeriksa hasil kerja, apakah
perhitungan yang telah dilakukan benar atau salah.

• Contoh:
 Ketika menyelesaikan suatu problem diperoleh satu
formula,
d = vt2 (velocity x time2)
Periksalah, apakah formula tsb benar ataukah salah?
 Dimensi sisi kiri = L
 Dimensi sisi kanan = L / T x T2 = L x T

• Dimensi sisi kiri dan kanan tidak sama, formula ini pasti
salah !!
• Pengukuran besaran fisis tergantung
batasan ketidakpastian (uncertainty)
eksperimen

• Nilai ketidakpastian tergantung pada


 Kualitas alat ukur
 Kemampuan si pengukur
 Metode pengukuran
• Ukurlah luas suatu papan dengan penggaris sebagai alat
ukur (akurasi  0,1 cm)
 Panjang papan terukur 5,5 cm
▪ Berarti panjang sebenarnya adalah di antara 5,4 cm
dan 5,6 cm
▪ Nilai pengukuran mempunyai 2 angka penting
 Lebar papan terukur 6,4 cm
 Hasil pengukuran dituliskan (5,5  0,1) cm dan (6,4 
0,1) cm

• Berapakah Luasnya ?

• Luas adalah (5,5 cm)(6,4 cm) = 35,2 cm2


 Penulisan luas 35,2 cm tak bisa dibenarkan !
Jumlah
Jumlah angka penting
penting pada
padajawaban
jawabanakhir
akhirsama
sama
dengan
denganjumlah angka
jumlah penting
angka besaran
penting fisika
besaran yang
fisika
paling
yang rendah akurasinya
paling rendah (angka penting
akurasinya terkecil)
(angka penting
terkecil)
• Sehingga penulisan luas papan adalah 35 cm2

• Alasan:
Kemungkinan nilai luas terkecil: (5,4 cm)(6,3 cm) = 34 cm2
Kemungkinan nilai luas terbesar: (5,6 cm)(6,5 cm) = 36 cm2

→Luas rata-rata atau nilai luas terbaik = 35 cm2.


• Jumlahkan !
 123 m + 5,35 m = ?
 123 m + 5,35 m = 128,35 m  salah
 123 m + 5,35 m = 128 m  benar

Jumlah desimal pada jawaban akhir


seharusnya sama dengan jumlah desimal
terkecil komponen penjumlahan
• Contoh:
 1,0001 + 0,0003 = 1,0004  5 angka penting
 1,002 – 0,998 = 0,004  1 angka penting
• Berapa angka penting dari:
 1 angka penting
 0,03 kg  2 angka penting
 0,000075 km  Tidak jelas: 0 menunjukkan desimal atau angka penting?
 1500 m Perlu mengetahui ketelitian pengukuran!

• Agar jelas, gunakan notasi ilmiah. Angka 1500 m dapat


dituliskan menjadi
 2 angka penting: 1,5  103 m
 3 angka penting: 1,50  103 m
 4 angka penting: 1,500  103 m

Pilihan cara penulisan tergantung dari ketelitian hasil


ukur
(notasi ilmiah sangat berguna untuk penulisan bilangan
yang sangat besar/sangat kecil)
• Digunakan untuk mengetahui posisi
dalam representasi 3 dimensi
 Posisi Lintang
 Posisi Bujur
 Ketinggian
• Dapat pula untuk mengetahui kecepatan
 Arah dan besar kecepatan
• Terdapat fasilitas penelusuran jejak
 Perjalanan tidak selamanya membentuk
garis lurus dan mendatar
 Kadang berbelok, menanjak dan menurun
Posisi awal
Posis saat
ini

Pergerakkan umumnya tidak dalam satu


dimensi melainkan dalam 2 atau 3
dimensi. 20
• Tanda panah menunjukkan arah vektor
kecepatan pelari di suatu titik di lintasannya
• Arah vektor kecepatan dapat berubah

21
Vektor berguna untuk menganalisis gerak dua dimensi atau tiga
dimensi

Panah menunjukkan arah sedangkan


panjangnya menunjukkan besar atau
ukuran

30 km/jam
60
km/ja Dua kali panjang
m panah terdahulu
22
• Pada 1 Dimensi, penunjuk arah lebih sederhana jika diberi
tanda + (kanan/atas) atau – (kiri/bawah).
Contoh, pada kasus jatuh bebas ay = -g.
• Pada 2 atau 3 dimensi, diperlukan informasi lebih dari
sekedar +/- . Maka digunakan VEKTOR.
• Contoh:
Dimanakan posisi Universitas Indonesia terhadap Monas?
 Pilih titik asal: Monas
 Pilih koordinat M na
▪ jarak (km), dan
o s
▪ arah (U,S,T,B) r
 r adalah suatu vektor yang
menunjukkan jarak 47 km UI
ke arah selatan dari Monas.
23
• Ada dua cara meyimbolkan penulisan vektor:

 Notasi tebal:
A

A= A
 Notasi “panah”
A
:

24
Beberapa vektor dapat dijumlahkan

Contoh:
Sebuah perahu bergerak ke Utara, sedangkan arus sungai
bergerak ke Timur. Berapa kecepatan neto dari perahu tersebut?

Total Vektor menunjukkan arah gerak real


25
Anda dapat mengukur
vektor resultan dengan
mencari panjangnya, hal
itu sesuai dengan
kecepatan real

26
• Vektor r dalam notasi koordinat (x,y,z)/ 3D:

 r = (rx ,ry ,rz ) =


(x,y,z)
• Pada kasus 2-D :
 rx = x = r cos  (x,y
 ry = y = r sin  y )
r


x

27
• Besar (panjang) r didapatkan dengan
theorema Pithagoras :
r=r= x2 +y2
r
y

x
• Arah vektor :   arctan( y / x
)

28
• Vektor satuan adalah vektor dengan panjang 1 dan tanpa
satuan
• Digunakan untuk menunjukkan arah
• Vektor satuan u menunjukan arah U U
 Sering disimbolkan menggunakan
tanda topi: u = û û

• Contoh vektor satuan pada koordinat


Cartesian
 [ i, j, k ] menunjukkan
y
arah sumbu x, y dan z j

i x
k
z
29
• Misalkan ada vektor A dan B. Carilah A + B

A
A B

A B

C=A+B
• Kita dapat menggeser vektor semau kita
asalkan panjang dan arahnya tetap/ tidak
berubah.
30
• Sebuah vektor dapat dinyatakan dalam bentuk komponen-
komponennya. A=A i+A x y
j
A Ay j

Metode penentuan vektor satuan: Ax


•Tentukan sistem koordinat
i
•Geserlah vektor ke sistem koordinat. Letakkan pangkal vektor di titik asal
koordinat. INGAT! Besar dan arah vektor ketika proses pergeseran tidak
boleh berubah.
•Proyeksikan ujung vektor ke setiap sumbu koordinat.
•Ukur/ hitunglah panjang setiap komponen vektor.
•Tuliskan vektor dan komponen penyusun beserta vektor satuannya.
31
• Misalkan :
A = (Ax i + Ay j) , B = (Bx i + By j)dan C = (Cx i + Cy
j)
• Hitunglah C = A + B.
C = (Ax i + Ay j) + (Bx i + By j) = (Ax + Bx)i + (Ay +
By)j
sedangkan C = (Cx i + Cy j) By
• Jadi: C B
 Cx = Ax +
Bx
 Cy = Ay + Bx
A Ay
By
Ax 32
• Vektor A = {0,2,1}
• Vektor B = {3,0,2}Vektor
• C = {1,-4,2}

• Berapakan vektor resultan, D, dengan


menjumlahkan A + B + C ?

(a) {3,5,- (b) {4,-2,,5} (c) {5,-2,,4}


1}

33
D = (AX i + AY j + AZ k) + (BX i + BY j + BZ k) + (CX i + CY j + CZ k)

= (AX + BX + CX) i + (AY + BY+ CY) j + (AZ + BZ + CZ) k

= (0 + 3 + 1) i + (2 + 0 - 4) j + (1 + 2 + 2) k

= {4, -2, 5}

34

Anda mungkin juga menyukai