Anda di halaman 1dari 27

PRE MEDIKASI

dr. Yulinda Abdullah Sp.An

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


CATATAN PENTING
Premedikasi untuk memfasilitasi prosedur
anestesi
Premedikasi adalah pemberian satu
obat/lebih sebelum anestesia untuk
mencegah semua penyulit yang dapat timbul
selama dan sesudah anestesia maupun
pembedahan
Diberikan di ruangan/kamar bedah
Obat-obat premedikasi memiliki efek samping

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Istilah Premedikasi => tidak tepat

Medikasi pra-
anestesi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Kapan • Malam sebelum operasi/
beberapa jam sebelum operasi
diberikan
Siapa yang • Ahli anesthesiology
memberikan
Cara • Berbagai rute, termasuk
inhalasi
pemberian

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Ingat!!!

Obat-obat yang diberikan


oleh dokter lain dan tidak
terkait dengan prosedur
anestesia bukanlah
premedikasi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Tujuan Premedikasi
Mengurangi kecemasan

Mengurangi nyeri

Mengurangi kebutuhan obat anestesia

Mengurangi sekresi saluran napas

Menyebabkan amnesia

Mengurangi mual muntah

Pengosongan lambung, Mengurangi produksi asam lambung

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Pencegahan Ansietas
Penggunaan Resiko
kecemasan obat anestesia komplikasi
meningkat meningkat

produksi Konsumsi O2
katekolamin meningkat
meningkat

tonus TD dan laju


simpatis jantung
meningkat meningkat

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Obat ansiolitik
• Bersifat sedatif
• Efek samping : depresi ssp, vasodilatasi
• Sering terjadi obstruksi jalan napas akibat
“jatuhnya pangkal lidah menutupi jalan
napas”

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Paling penting adalah
komunikasi yang baik
tentang prosedur yang
akan dilakukan serta
jaminan kesiapan dari
dokter yang melakukan
tindakan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Pencegahan Penyulit Jalan Napas
• Kurangi hipersekresi saluran napas
• Penyulit lain :
– Asma bronkial
• Sistemik : bronkodilator, agonis ß dan/
steroid
• Topikal : inhaler / nebulizer

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Pencegahan Pneumonia Aspirasi
Pasien dengan Pasien hamil
refluks esofagitis besar

Pasien dengan risiko


pneumonia aspirasi yang
tinggi

Pasien dengan Pasien operasi


tumor intra- emergensi yang
abdomen tidak dipuasakan

Pasien tersebut dapat diberi metoklopramid untuk mempercepat


absorbsi isi lambung
atau diberikan antagonis H2,
dapat juga diberikan sodium sitrat sesaat sebelum induksi untuk
meningkatkan PH lambung
Mengurangi nyeri

Dulu : Opioid Sekarang : NSAID


Opioid dapat perhatikan efek samping
menimbulkan depresi pada saluran nafas dan
sistem saraf pusat saluran cerna ,serta
sistem koagulasi darah.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Premedikasi di kamar bedah

Pemberian • Obat yang sering menimbulkan


rasa mual : golongan opiat dan
antiemetik opioid serta anestetik inhalasi
• Rasa mual muntah saat
untuk intraoperatif timbul pada
anestesi spinal
antisipasi • Teknik yang menimbulkan
komplikasi rasa mual adalah
rasa mual laparoskopik abdomen

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Premedikasi di kamar bedah

Pemberian • Contoh obat : atropin


obat • Terutama untuk pasien
antisialogog yang mendapat ketamin,
untuk atau pada pasien dengan
prosedur laringoskopi
mengurangi dalam keadaan sadar
sekresi jalan
nafas

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Obat yang sering diberikan untuk
premedikasi
BENZODIAZEPIN
Benzodiazepin : diazepam,
temazepam, lorazepam, dan
midazolam

Anak-anak: sering digunakan


midazolam oral, midazolam
sirup efektif sebagai sedatif dan
ansiolitik (0,2-0,4 mg/KgBB)

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


OPIOID
Menimbulkan Kelemahan Opioid
Menimbul efek analgetik opioid : depresi merangsang CTZ
kan efek pascaoperasi SSP termasuk (Chemoreseptor
depresi nafas trigger zone) di
sedasi pada opioid
• hindari ventrikel IV otak
dengan waktu penggunaan opioid ->mencetuskan
paruh yang pada : pasien akan mual muntah
panjang melahirkan,
kesadaran tidak
baik, gangguan
fungsi pernafasan

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Triad Overdosis
Opioid
Miosis

Hipoventilasi

Koma

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Fenotiazin
Golongan antipsikosis

Menimbulkan sedasi dan ansiolitik

Sering dipilih sebagai premedikasi

Efeksamping : gejala ekstrapiramidal , neuroleptic malignant


syndrome (NMS) , NMS dapat diatasi dengan pemberian dantrolene
Antikolinergik
Obat yang memblokade neurotransmiter asetilkolin dengan
cara inhibisi kompetitif ->inhibisi tonus parasimpatis
->menurunkan tonus otot polos saluran cerna,saluran kemih

Contoh obat : atropin (paling banyak digunakan) ,


glikopirolat, difenhidramin, dimenhidrinat, opatropium
bromide.

Atropin dapat menyebabkan relaksasi sfingter, dilatasi pupil.


Hati-hati pada glaukoma sudut sempit, hipertrofi prostat,
obstruksi kandung kemih

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Antikolinergik
Dosis atropin sebagai premedikasi 0,01-0,02 mg/KgBB

Efek atropin : efek antisialagog (mengurangi sekresi jalan


nafas), efek vagolitik untuk mengatasi reflek vagal

Atropin dapat menyebabkan takikardi, Glikopirolat


menjadi alternatif karena tidak menyebabkan takikardi

Efek samping antikolinergik : meningkatnya risiko refluks


gastroesofagus, agitasi, koma, siklopegia, mulut kering.

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


B-Blocker
Penggunannya sebagai
premedikasi untuk
menghambat respon
Tidak diberikan sebagai
hemodinamik akibat stimulus Tidak ada komponen analgesia
premedikasi diruangan
nosiseptif (laringoskopi dan
intubasi)serta hambat stress
neuroendokrin

Pilihan preparat intravena yang Hindari BB blocker non selektif


Obat ideal : Esmolol , lalu
berawitan sangat cepat dan pada pasien asma bronkial 
pilihan berikutnya Metoprollol
durasi pendek memicu bronkokonstriksi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Klonidin dan Deksmedetomidin
Merupakan agonis α2 menurunkan aktivitas noradrenergik pusat
serta simpatolitik

Klonidin sebagai premedikasi antihipertensi


(0,1 mg dalam 30-60 menit sebelum operasi )  memiliki efek sedasi
dan menurunkan kebutuhan akan anestesi perioperatif

Dexmedetomidin memiliki efek analgetik

Hindari pemberian pada pasien yg sangat memerlukan kompensasi


kardiovaskular : AV Blok, Syok hipovolemik,

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Antagonis Reseptor H2, Inhibitor Pompa
Proton
PPI (Omeprazol, Lansoprazol) kerja di sel parietal lambung ,
menghambat pompa proton  hambat sekresi asam lambung

Digunakan sebagai profilaksis asipirasi asam lambung pada


anestesi umum

Inhibitor reseptor H2 hambat ikatan histamin pada reseptor H2


 mengurangi sekresi dan volum gaster serta menurunkan PH
lambung  sehingga lbh efektif cegah pneumonia aspirasi

Sebagai profilaksis : Ranitidin 50 mg IV.


Ranitidin oral 150 – 300 mg diberi malam hari dan waktu 1-2
jam pra anestesi
Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
Antagonis Serotonin
Serotonin /
5 HT dominan dalam
5 Hidroksitriptamin (5-HT) adalah
Tr. gastrointestinal, platelet dan SSP
neurotransmitter monoamin

Serotonin di otot polos


Serotonin di sistem
saluran cerna (5 HT 3)
Hematologi

Kontraksi
Bertanggung jawab meningkatkan
Agregasi platelet
pada kontraksi otot peristaltik tanpa
polos pengaruhi sekresi

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


5 HT 3 juga dapat ditemui pada reseptor yang memediasi pusat muntah di
otak dan juga lambung

Antagonis reseptor 5 HT hampir semuanya adalah anti emetik.

Profilaksis antimual dan muntah dianjurkan sebelum induksi dan pasca


bedah terutama pada pasien dengan riwayat mual, muntah dan pasien yang
menjalani pembedahan yang berisiko tinggi menyebabkan nausea :
laparaskopi

Antagonis 5 HT 3 yang pertama kali dikenal : derivat karbazol (ondansetron),


indazol (granisetron), dan indol (tropisetron dan dolansetron)

Dosis yang direkomendasikan : Ondansentron 4 mg

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Metoklorpropamid
Bekerja sebagai cholinomimetic

Agen prokinetik saluran cerna bagian atas, meningkatkan tonus sfingter


esofagus bagian bawah , percepat pengosongan lambung dna menurunkan
volum gaster

Dosis : 0,25 mg/kg secara oral dgn awitan 30-60 menit dan scr IV awitan
1-3 menit

Kontraindikasi : parkinsonisme, obstruksi usus, feokromasitoma

Diekskresi di urin  hati-hati pasien gangguan ginjal

Fakultas Kedokteran Universitas Andalas


Penutup

• Tujuan premedikasi : cegah atau meminimalisisr kemungkinan


penyulit anestesi dan komplikasi pasca anestesi

• Obat premedikasi yg menduduki peringkat tertinggi :anti ansietas

• Obat premedikasi idaman : obat tunggal dgn efek ansiolitik , kurangi


sekresi saluran nafas, anti emetik, efek amnesia, komponen analgetik,
dan cgh refleks yang tidak diinginkan  namun belum ada obat
seideal itu jadi butuh >1 obat utk premedikasi

Anda mungkin juga menyukai