• Nama : Tn.A
• Umur : 57 tahun
• Jenis Kelamin : laki-laki
• Agama : Islam
• No RM :
• Tgl masuk bangsal : 21 November 2018
ANAMNESIS
Anamnese dilakukan secara autoanamnesis pada Pasien tanggal
21 November 2018 jam 14.00 WITA. Di IGD RSUD Raha
Keluhan Utama : Pasien tidak bisa BAB
Thorax
Depan
1. Inspeksi
Bentuk dada Ø Lateral >Antero Ø Lateral >Antero
posterior posterior
Belakang
1. Inspeksi
Bentuk dada Dalam batas normal Dalam batas normal
Hemitorak Simetris Simetris
1. Palpasi
Stem fremitus Dextra = sinistra Dextra = sinistra
Pelebaran ICS (-) (-)
1. Auskultasi
Suara dasar Vesikuler Vesikuler
Suara tambahan Wheezing(-), ronki (-) Wheezing(-), ronki (-)
PEMERIKSAAN FISIS
Cor
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Palpasi : ictus cordis teraba, tidak kuat angkat
Perkusi :
• Batas atas : ICS II parasternal sinsitra
• pinggang jantung : ICS III parasternal sinsitra
• batas kanan bawah : ICS IV lin.sternalis dextra
• kiri bawah : ICS IV linea midclavicula
sinistra 1 cm kearah medial
Abdomen
Inspeksi : Permukaan datar, warna sama seperti kulit di
sekitar
Auskultasi : Bising usus 10x / menit, bruit hepar (-), bruit aorta
abdominalis(-), bruit A.Renalis dextra (-), bruit
A.Renalis sinistra(-), bruit A.Iliaca dextra (-), bruit
A.iliaca sinistra (-).
Bising usus menurun, metallic sound (+)
Perkusi : Timpani seluruh regio abdomen, pekak sisi (+)
normal, pekak alih (sulit dinilai)
Palpasi : turgor cukup, hepar tidak teraba, lien tidak
teraba, ginjal tidak teraba. Nyeri tekan (+).
PEMERIKSAAN FISIS
Ekstremitas
Superior Inferior
• Ip Tx :
IVFD RL 20 tpm
Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 j/iv
Injeksi Ranitidin 50 mg/12j/iv
Dulcolax Supp
Injeksi ondansentron 4 mg/8 j/iv
• Ip Mx :
Monitoring KU dan Vital Sign pasien
INITIAL PLAN
• Ip Ex :
- Menjelaskan kepada pasien tentang penyakit
pasien
- Menjelaskan pasien untuk melakukan
pemasangan NGT
- Menjelaskan pasien untuk stop intake oral
- Menjelaskan kepada pasien untuk
menggunakan kateter
- Menjelaskan pengobatan, dan komplikasi penyakit
- Menjelaskan kepada pasien, untuk dilakukan
rujukan ke RS yang lebih memadai fasilitasnya
PROGNOSIS
Definisi
Ileus obstruktif adalah obstruksi usus akibat dari
penghambatan motilitas usus yang dapat
ditimbulkan oleh banyak penyebab.
PEMBAHASAN
ETIOLOGI
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI
Berdasarkan Lokasi
Berdasarkan Stadium :
Parsial : menyumbat lumen sebagian
Simple/Komplit: menyumbat lumen total
Strangulasi: Simple dengan jepitan vasa
PEMBAHASAN
Obstruksi usus
Akumulasi gas dan cairan di dalam lumen sebelah proksimal dari letak obstruksi
Volume ECF
Tekanan intralumen Proliferasi bacteri yang berlangsung
cepat
Syok hipovolemik
Ischemia dinding usus
Peritonitis septikemia
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS
Anamnesis : Nyeri-Kolik.
Obstruksi usus halus : kolik dirasakan disekitar
umbilicus, Obstruksi kolon : kolik dirasakan disekitar
suprapubik.
Muntah, Perut Kembung (distensi), Konstipasi, Tidak
ada defekasi, Tidak ada flatus.
PEMBAHASAN
Pemeriksaan Fisis
Inspeksi
Auskultasi
Hiperperistaltik, bising usus bernada tinggi,
borborhygmi. Pada fase lanjut bising usus dan
peristaltik melemah sampai hilang.
Palpasi-Perkusi
Distensi abdomen dan perkusi didapatkan
hipertimpani. Tujuan palpasi adalah untuk
mengetahui iritasi peritonium, atau nyeri tekan. Yang
mencakup defance musculair involunter atau
rebound dan pembengkakan atau massa yang
abnormal.
PEMBAHASAN
• Rectal Toucher
- Isi rektum menyemprot : Hirschprung disease
- Adanya darah dapat menyokong adanya
strangulasi, neoplasma
- Feses yang mengeras : skibala
- Feses negatif : obstruksi usus letak tinggi
- Ampula rekti kolaps : curiga obstruksi
- Nyeri tekan : lokal atau general peritonitis
PEMBAHASAN
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Laboratorium : hemokonsentrasi, leukositosis dan
nilai elektrolit yang abnormal. Peningkatan serum
amilase sering didapatkan.
2. Radiologi
DILATASI USUS
PEMBAHASAN
Radiologi
Herring Bone
Coffee Bean
STEP LADDER
PEMBAHASAN
DIAGNOSIS BANDING
PENATALAKSANAAN
DEKOMPRESI
• Pemasangan nasogastric tube bertujuan untuk
mengosongkan lambung, mengurangi resiko terjadinya
aspirasi pulmonal karena muntah dan meminimalkan
terjadinya distensi abdomen.
TERAPI OPERATIF
Pada umumnya dikenal 4 macam (cara) tindakan bedah yang
dikerjakan pada obstruksi ileus.
1) Koreksi sederhana (simple correction). Tindakan bedah
sederhana untuk membebaskan usus dari jepitan, misalnya
pada hernia incarcerata non-strangulasi, jepitan oleh
streng/adhesi atau pada volvulus ringan.
2) Tindakan operatif by-pass. Membuat saluran usus baru yang
"melewati" bagian usus yang tersumbat, misalnya pada
tumor intralurninal, Crohn disease, dan sebagainya.
3) Membuat fistula entero-cutaneus pada bagian proximal dari
tempat obstruksi, misalnya pada Ca stadium lanjut.
4) Melakukan reseksi usus yang tersumbat dan membuat
anastomosis ujung-ujung usus untuk mempertahankan
kontinuitas lumen usus, misalnya pada carcinomacolon,
invaginasi strangulata, dan sebagainya.