Anda di halaman 1dari 10

ALUR PELAYANAN PASIEN

HEMODIALISIS
RSUD AM PARIKESIT
• Penerimaan pasien Haemodialisis
Penerimaan pasien haemodialisa adalah suatu prosedur atau
peraturan di rumahsakit yang memberikan pelayanan
haemodialisis bagi penderita penyakit ginjal kronik maupun akut
yang membutuhkan penanganan secara propesional.
• Tujuan :
1. Memberikan suatu pedoman dalam pelaksanaan pelayanan
haemodialisis sehingga didapatkan pelayanan yang baku
berkualitas dan komprehensif.
2. Pasien mendapatkan pelayanan haemodialisa yang cepat
dan tepat
3. Pelayanan dapat berjalan dengan efektif dan efisien

Kebijakan :
Proses penerimaan pasien harus mudah cepat dan tepat
• Ruang lingkup :
Unit kerja haemodialisis di RSUD AM Parikesit yang sedang
menjalani haemodialisis rutin maupun akut

A. Pasien baru
Pasien baru adalah pasien yang belum mempunyai
jadwal tetap diunit haemodialisa atau pasien yang baru pertama
kali akan melakukan tindakan haemodialisa.

B. Pasien rutin
Pasien rutin adalah pasien yang sudah mempunyai jadwal
tetap diunit haemodialisa
Prosedur :
1. Pasien melakukan registrasi
2. Pasien datang ke unit hemodialisa
3. Pasien dilayani sesuai jadwal
4. Pasien menandatangani surat persetujuan tindakan haemodialisa
5. Pasien mendapat tindakan haemodialisa sesuai dengan urutan mesin yang
sudah ditentukan
6. Pasien membayar biaya tindakan haemodialisa
7. Pasien pulang

Unit terkait :
Prosedur penerimaan :
a. Dari dalam Rumah sakit
• Ruang UGD
• Ruang rawat inap/ICU
• Poliklinik/rawat jalan
b. Dari luar rumah sakit
• Kiriman dari rumah sakit lain
• Pasien tamu (traveling)
• Dengan persetujuan dokter penanggung jawab unit haemodialisa dan apabila
ada jadwal kosong.
• Pengertian pelayanan Haemodialisis
Haemodialisis (HD) adalah salah satu terapi pengganti ginjal
yang menggunakan alat khusus dengan tujuan mengatasi gejala
dan tanda akibat laju filtrasi glomelorus yang rendah sehingga
diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup pasien.
• Pelayanan HD terdiri dari :
1. HD Rutin (maintenance haemodialisis)
Pelayanan HD rutin diberikan kepada pasien PGK stadium 5
dalam kondisi yang stabil dan telah disetujui untuk
mendapatkan pengganti ginjal rutin.
2. HD akut
Pelayanan HD akut diberikan baik kepada pasien dalam
kondisi yang tidak stabil yaitu pasien PGK maupun bukan PGK
yang dikarenakan kondisi tertentu mengalami penurunan fungsi
ginjal mendadak sehingga memerlukan dialisis.
• Ketenagaan :
Ketenagaan pelayanan haemodialisis terdiri dari :
- Tenaga medis : kepala unit haemodialisis dokter Sppd konsultan ginjal,
hipertensi.
- Perawat mahir HD
- Tehnisi mesin Tenaga Administrasi
- Tenaga pendukung lainnya
• Prosedur Pelayanan Hemodialisis
1. Tindakan inisiasi hemodialisis (HD pertama) dilakukan setelah melalui
pemeriksaan/konsultasi dengan Konsultas Ginjal Hipertensi atau
Konsultan Nefrologi Anak atau Dokter Spesialis Penyakit Dalam (Dokter
SpPD) yang telah bersertifikat HD
2. Skrining infeksi : HBsAg, AntiHCV, Anti HIV
3. Tindakan HD pertama kali pada dewasa maupun anak memerlukan
waktu kurang lebih 1 – 3 jam
4. Setiap tindakan hemodialisis rutin pada dewasa dan anak terdiri dari :
- Persiapan pelaksanaan hemodialisis : 30 menit
- Pelaksanaan hemodialisis : 5 jam
- Evaluasi pasca hemodialisis : 30 menit
Sehingga untuk setiap pelaksanaan hemodialisis rutin diperlukan waktu
mulai dari persiapan sampai dengan waktu pasca hemodialisis minimal 6
jam
5. Tindakan hemodialisis akut pada dewasa dan anak
mempertimbangkan kondisi hemodinamik (kardiovaskular). Apabila
tidak memungkinkan dilakukan HD maka dapat dilakukan modalitas
terapi lain seperti SLED ataupun CRRT
6. Setiap pasien HD rutin wajib dilakukan pemantauan hemodinamik
minimal setiap 1 jam oleh perawat
7. Pasien dengan kondisi yang tidak stabil dilakukan monitoring yang
lebih ketat
8. Harus memberikan pelayanan sesuai standar profesi dan
memperhatikan hak pasien termasuk membuat informed consent
• Alur Pasien dalam Pelayanan Hemodialisis
Pasien hemodialisis RSUD AM Parikesit dapat berasal dari :
1. Instalasi Rawat Jalan
2. Instalasi Rawat Inap (termasuk ruang rawat intensif)
3. Instalasi Gawat Darurat
4. Rujukan dari Rumah Sakit / Institusi Kesehatan lainnya
Kegiatan selanjutnya adalah :
1. Pemeriksaan/penilaian /asesmen
2. Hemodialisis
3. Bisa dikembalikan ke tempat semula / Dokter pengirim
4. Diberikan discharge planning setiap akhir sesi dialisis
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PELAYANAN HEMODIALISA

SUPERVISOR (KGH)

PENANGGUNG JAWAB
(INTERNIS)

DOKTER PELAKSANA - ADMINISTRASI


- TEKNISI
- PEKARYA
- TENAGA PENDUKUNG LAINNYA

PERAWAT MAHIR
HEMODIALISA
ALUR PELAYANAN HEMODIALISA

PEMERIKSAAN
PASIEN POLIKLINIK / LOKET PENDAFTARAN
DOKTER
RAWAT INAP HEMODIALISA
HEMODIALISA

TINDAKAN
PULANG APOTIK
HEMODIALISA

Pasien dapat langsung periksa ke Hemodialisa jika sudah mendapat instruksi


beberapa kali ke Hemodialisa sebelum kembali ke klinik Ginjal dan
Hipertensi, tetapi setiap kali akan Hemodialisa harus mendapat persetujuan
dari Klinik Ginjal dan Hipertensi
ALUR PELAYANAN PASIEN HEMODIALISA

PASIEN RAWAT INAP PASIEN RAWAT JALAN

Pasien Rawat Pasien Datang


Inap

Registrasi
Daftar

Assesmen
Poliklinik

Rawat Inap
Pemasangan
Akses Vaskuler

Pelaksanaan
Hemodialisis

Ya Pelayanan
Rawat Inap Farmasi
Resep Farmasi
Pemasangan
Akses Vaskuler Tidak Tidak
Perbaikan
Tidak
Pelayanan ICU Perbaikan Ya

Ya Administrasi Pelayanan UGD

Kembali ke
Rawat Inap Pasien Pulang

Anda mungkin juga menyukai