Anda di halaman 1dari 15

Peluang Bisnis Toko Bahan Kue

Memasuki tahun 2019, industri makanan dan minuman


diprediksikan masih akan terus bersinar meramaikan persaingan
pasar. Menurut data yang diperoleh dari Gabungan Pengusaha
Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), belakangan ini
volume penjualan bisnis makanan dan minuman dalam negeri
terus mengalami peningkatan yang cukup tajam. Bahkan menurut
hasil pencatatan data dari Departemen Perindustrian dan
Perdagangan, sekarang ini sektor makanan, minuman, dan
tembakau memberikan kontribusi paling besar yakni sekitar
34,45% terhadap pertumbuhan industri nasional.
 Kondisi ini tentunya tidak hanya memberikan keuntungan besar
bagi para pelaku bisnis kuliner, namun juga membukakan peluang
bisnis baru bagi sebagian besar masyarakat yang mencoba
menawarkan sarana dan prasarana pendukung dalam
perkembangan industri makanan dan minuman. Salah satunya
seperti peluang bisnis toko bahan kue yang sekarang ini semakin
dibutuhkan pelaku bisnis kuliner.
Konsumen
 Target pasar yang bisa Kita bidik adalah para pelaku bisnis kuliner
yang memproduksi aneka kue kering maupun kue basah. Selain
itu, Anda juga bisa melayani konsumen umum yang meliputi ibu
rumah tangga maupun remaja putri yang memiliki hobi memasak.
Selanjutnya, Anda juga bisa menjalin kerjasama dengan lembaga
pelatihan atau kursus memasak untuk menyuplai semua peralatan
maupun bahan baku yang mereka butuhkan setiap harinya.
Info Bisnis
 Tak bisa dipungkiri bila perkembangan bisnis kuliner di berbagai penjuru
kota, memberikan dampak positif bagi perkembangan bisnis sarana dan
bahan baku pendukungnya. Tingginya minat masyarakat untuk
menekuni bisnis kuliner, memberikan prospek cerah bagi pertumbuhan
toko bahan kue kedepannya. Untuk itu, bagi Anda yang tertarik
menekuni dunia bisnis, tidak ada salahnya bila Anda mencoba peluang
bisnis tersebut untuk mendatangkan untung besar setiap bulannya.
Berikut adalah berapa hal yang perlu KITA
persiapkan sebelum akhirnya membuka usaha
GROSIR DAN RETAIL bahan kue.
 1. Langkah pertama yang harus Anda perhatikan adalah mengenal sasaran
pasar yang dibidik dan memenuhi kebutuhan para konsumen. Misalnya
saja menyediakan tepung terigu dalam kemasan karung untuk memenuhi
permintaan grosir, dan mempersiapkan ukuran kecil untuk konsumen
rumah tangga.
 2. Mengamati perubahan trend kuliner yang terus berganti dan segera
memenuhi kebutuhan sarana maupun bahan baku yang sedang naik daun
di pasaran.
 3. Pastikan stok barang di toko Anda selalu lengkap setiap
harinya. Misalnya saja untuk bahan baku menyediakan aneka
macam jenis tepung, bahan pengembang (backing powder), soda
kue, emulsifier kue, ragi roti instant, aneka bumbu instan,
perenyah kue kering, aneka macam selai (cokelat, stroberi,
nanas,dll), serta beragam jenis toping untuk kue. Sedangkan
untuk peralatan pendukung bisa menyediakan loyang dengan
berbagai macam ukuran, oven tradisional, timbangan digital,
kuas, cetakan kue, dan lain sebagainya.
 4. Memilih lokasi usaha yang strategis. Misalnya saja dekat dengan
pasar tradisional, pusat perbelanjaan, maupun tempat-tempat
lainnya yang mudah dijangkau calon konsumen Anda.
Kebutuhan bahan baku kue belakangan ini semakin menunjukan
peningkatan yang cukup signifikan. Bahkan sekarang ini tidak
hanya industri-industri besar saja yang bisa memproduksi aneka
macam roti maupun kue kering, sehingga tidak heran bila
sekarang ini banyak produsen kue skala rumah tangga yang
membutuhkan dukungan sarana maupun persediaan bahan baku
pembuatan kue. Kondisi ini tentunya memberikan bukti nyata
bagi kita semua, bahwa selama perkembangan industri kuliner
masih terus bersinar terang, maka pertumbuhan bisnis toko bahan
kue juga menjanjikan untung besar bagi pelakunya.
Kekurangan Bisnis
 Dalam menjalankan bisnis toko bahan kue, salah satu kendala
terbesar adalah persaingan pasar yang semakin hari semakin
ketat. Bahkan persaingan tidak hanya dari sesama pelaku usaha
tersebut, namun juga dari beberapa pusat perbelanjaan yang
biasanya menawarkan bahan baku kue maupun peralatan
pendukung yang dibutuhkan industri kuliner. Untuk itu, Anda
pun harus pintar-pintar mengatur strategi pemasaran agar
konsumen tertarik dengan penawaran yang Anda sampaikan. Bila
perlu, tawarkan harga yang bersaing untuk menjaga loyalitas para
konsumen.
Strategi Pemasaran
 Untuk mendatangkankan omset penjualan yang maksimal, sebaiknya
jangan hanya mengandalkan pembeli yang datang langsung ke toko
Anda, namun cobalah untuk memperluas strategi pemasaran melalui
kerjasama dengan jaringan pelaku bisnis kuliner. Ketika Anda menjalin
kerjasama dengan konsumen kelas industri, maka permintaan produk
cenderung lebih stabil dan jumlahnya bisa lebih besar dari omset
penjualan eceran yang datang dari konsumen rumah tangga.
 isamping itu, Anda juga bisa berekspansi melalui media internet untuk
menjangkau konsumen di berbagai daerah. Mulailah dengan membuka
toko online menggunakan website maupun blog, lalu
mempromosikannya melalui situs-situs jejaring sosial seperti misalnya
facebook, twitter, maupun forum-forum online yang membuka peluang
besar bagi pelaku usaha untuk mengiklankan produk-produk unggulan
mereka.
Kunci sukses

 Dalam menjalankan bisnis ini, yang terpenting adalah mengetahui


perubahan trend bisnis kuliner yang sedang berkembang saat ini. Sebab,
perubahan minat konsumsi masyarakat akan sangat berpengaruh
terhadap kebutuhan bahan baku serta sarana yang dibutuhkan para
pelaku bisnis di bidang tersebut. Jadi, sebagai pelaku bisnis bahan baku
kue, Anda harus jeli mengetahui minat pasar dan berusaha memenuhi
kebutuhan mereka untuk mendapatkan untung besar setiap bulannya.
Analisa Ekonomi
Modal Awal :
. Menyewa tempat usaha (1 bulan ) Rp 9.000.000,-
. Komputer Adm. 2 unit Rp. 2.500.000,-
. Rak Gondola Rp. 75.000.000,-
. Komputer Kasir + Print cash dower Rp. 6.200.000,-
. AC @ Rp. 1,600.000 x 8 unit Rp. 12.800.000,-
Total Rp. 105.500.000,-
Peralatan mengalami penyusutan sebagai berikut :
- Rak dan Gondola 1/36 X 75.000.000,- = Rp. 2.083.400,-
- Komputer Adm. 2 unit (1/36 xRp. 69.450,-) = Rp. 69.450,-
- Komputer Kasir + Print cash dower 1/36 x 6.200.000 = Rp. 172.225,-
- AC (1/36 x 1,600.000) 8 unit = Rp. 355.556,-
Total Penyusutan = Rp. 2.680.630,-
Biaya operasional per bulan :
- Stok bahan baku kue = Rp. 595.822.358,-
- Stock Plastik dll. = Rp. 89.190.135,-
- Biaya Gaji = Rp. 36.000.000,-
- Biaya sewa tempat = Rp. 9.000.000,-
- Biaya listrik dan telepon = Rp. 3.000.000,-
- Biaya transportasi = Rp. 3.000.000,-
- Biaya promosi (baner, brosur, dan iklan) = Rp. 3.000.000,-
- Biaya penyusutan = Rp. 2.680.630,-
-
Total = Rp. 738.693.123,-
Omset penjualan per bulan
Rencana Omset bahan baku Grosir rata-rata per hari :
- Rp. 20.000.000,- x 28 hari = Rp. 560.000.000,-
Rencana Omset bahan baku Retail rata-rata per hari :
- Rp.10.000.000,- x 28 hari = Rp. 280.000.000,-
Rencana Omset Plastik dll. rata-rata per hari :
- Rp. 2.500.000,- x 28 hari = Rp. 70.000.000,-

Total Omset = Rp. 910.000.000,-


Laba bersih per bulan :
 Omset per bulan – Biaya Operasional per bulan :

Rp.910,000.000 – Rp.738.693.123 = Rp. 171.306.877,-


. ROI = (Modal Awal : Laba bersih per bulan) :
= 105.500.000 : 171.306.877
= 61.6 %

Anda mungkin juga menyukai