Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL STUDI KELAYAKAN BISNIS

“CUP CAKES”

OLEH

NAMA : SYENI YUNI MULYANA MASSOLO


NIM : 6160301170127
KELAS :A

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS
MAKASSAR
2019
RINGKASAN

Usaha ini merupakan usaha kami yang pertama. Kami memutuskan untuk mengurusi


dan melayani pelanggan bersama dengan baik dan efektif. Dana awal kami dapatkan dari
investasi kami bersama dalam mendirikan usaha ini. Selanjutnya kami akan menyewa tempat
sebagai lokasi usaha kami dan membuat surat izin usahanya.
Dalam perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan  yang menjual brmacam-macam
model cupcake dengan motif club-club olahraga sepak bola dengan selera masyarakat,
khususnya untuk kaum remaja.
Sebelum kami menjalankan perusahaan yang kami rencanakan ini, maka kami harus
mempunyai modal usaha. Untuk merencanakan pemasaran, perusahaan kami akan
mempromosikan dan mendistribusikan produk kami melalui pasar tradisional maupun pasar
modern yang mudah terjangkau oleh para pembeli/konsumen.
Banyak sekali jalan menuju kesuksesan, salah satu diantaranya dengan membuat sebuah
cikal-bakal bisnis yang diharapkan mampu mengembangkan daya kreativitas dan inovasi. Hal
ini sangat membutuhkan keberanian yang luar biasa. Hanya orang bernyali besar-lah yang
mampu meng-gelontorkan sejumlah dana demi sebuah harapan yang belum pasti.
Bisnis adalah sebuah pembelajaran, dimana dibutuhkan analisa yang sangat dalam
tentang prospek dan kelayakan dalam usaha itu. Oleh karena itu, bisnis itu harus dimulai
sejak dini sehingga kita memiliki banyak waktu untuk dapat berpikir dan mengolah otak demi
kesuksesan usaha tersebut.
Peluang usaha di depan mata, tidak ada salahnya kalau kita memulai sekarang. Inilah
yang melatar belakangi berdirinya sebuah Toko Kue CupCake.
BAB 1
Latar Belakang Proyek dan Pemrakarsa
a) Latar Belakang Proyek
Cupcake mulai popular setelah masyarakat mengenal peradaban dunia luar,
dimana mereka melihat dari berbagai media entah media cetak atau media
online. Cupcake tak lebih kue yang dikenal sebagai bolu yang berbahan dasar
mentega, gula, telur, dan terigu, yang kemudian diberikan toping dengan
berbagai variasi dan bentuk, mulai dari berbahan Butter Cream, Whipp
Cream, Frosting, Cooking Chocolate, Fondan, dan Edible Image. Seperti
halnya “Brownies” dikenal sebagai “Kue Bantat” asal Paman Sam, demikian
pula dengan cupcake yang juga berasal dari sana.
Seiring perkembangan jaman, modernisasi, trend, dan lifestyle yang membuat
masyarakat mengalami pergeseran kebutuhan dan gaya hidup. Banyak orang
yang membeli cupcake tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan mereka,
namun sebagai gaya hidup.
Hal ini mempengaruhi banyaknya toko cake & cupcake tidak
hanya menarik konsumen dengan menawarkan rasa yang enak, tetapi juga
tampilan dan brand menjadi sangat penting di jaman ini. Banyak produsen
yang mulai menonjolkan variasi produk mereka dengan berbagai topping
yang menarik dan juga logo serta desain packaging.

b) Latar Belakang Pemrakarsa


Nama : Syeni Yuni MuLyana Massolo
Alamat : Jl. Biring Romang Lor 11
BAB 2
Aspek Pasar
a). Pasar Potensial
Ditinjau dari jumlah penduduk, daya beli, dan minat konsumen terhadap
tingkat konsumsinya, khususnya pada makanan yang sehat,bergizi,dan terjangkau
harganya maka saya optimis bisnis makanan yang dipasarkan akan berkembang
pesat. Apalagi pada saat ini kebutuhan akan makanan sangat meningkat karena
tingkat konsumsi masyarakat yang semakin tinggi. Adapun jenis cupcakes yang
ditawarkan adalah cupcakes yang berfarian.

b). Pertumbuhan Permintaan dan Produksi


cup cake adalah kue kecil yang dipanggang dalam bentuk mangkuk atau
gelas kecil terbuat dari kertas atau aluminium foil. Cupcakes biasanya terbuat dari
beberapa bahan dasar yakni butter, gula, telur dan tepung. Cupcakes memiliki
aneka rasa, hiasannya juga beragam. Sekarang ini banyak toko kue khusus
menjual cupcakes cantik dengan hiasan yang disesuaikan dengan tema yang
diinginkan oleh pembeli. Pada umumnya cupcakes ada rasa vanila atau cokelat.
Namun seiring berkembangnya zaman kini cupcakes memiliki rasa yang beraneka
Ragam.
Perkiraan / prediksi jumlah permintaan konsumen terhadap produk.
Diproyeksikan tingkat permintaan konsumen per tahun mengalami peningkatan
20% pertahun.

c). Persaingan
a. Adanya pesaing yang memiliki inovasi dan kreasi cupcakes yg lebih bagus dari usaha yang
kita lakukan, sehingga kita harus mampu mempertahanka kualitas produk yang dibuat agar
dapat tetap bertahan di tengah persaingan.
b. Kenaikan harga bahan baku.
d). Market share
Market share sangat dibutuhkan untuk mengetahui pangsa pasar yang ditinjau
dari hambatan masuknya pesain, sehingga hal ini sangat layak.
e). Kebijakan pemasaran.

Kebijakan pemasaran sangat menentukan keberhasilan marketing. Sebuah manajemen


yang menerapkan kebijakan pemasaran yang tepat, akan mendapatkan keunggulan dan
keuntungan yang lebih, dibandingkan dengan manajemen yang menerapkan kebijakan
pemasaran ala kadarnya.

Kabijakan pemasaran atau lebih di kenal dengan marketing mixadalah satu set taktik
yang spesifik, detail, orientasi pada aksi dalam menangani strategi harga, produk, promosi
dan distribusi mana yang akan diikuti oleh perusahaan untuk menjangkau dan memuaskan
keputusan target pasarnya.

Dalam merencanakan marketing mix harus dilakukan secara matang untuk membentuk citra


dan persepsi yang baik:

Product

Strategi produk ini didasari oleh product positioning strategy, product objective, branding
strategy danproduct management strategy dari elemen- elemen rancangan ini, maka tercipta
bagaimana produk final yang diinginkan, sehingga produk dapat diposisikan untuk melawan
para pesaing pada pasar yang sama. Pemilihan produk merupakan keputusan mengenai
kategori, merek, model dan jangkauan harga. Pemilihan ini dipengaruhi oleh kebutuhan
konsumen, macam dan jenis produk kompetitor, ketersediaan ruang dan peralatan serta
kemampuan untuk menghasilkan laba.

Pemilihan macam dan jenis produk meliputi permasalahan luas (breadth) dan kedalaman
(depth). Luas meliputi jangkauan produk dari kategori, fitur, tingkat harga, sedangkan
kedalaman meliputi jumlah baik warna dan ukuran untuk tiap item. Misal dalam industri
ponsel yang selalu berkembang, ada banyak atribut yang ditawarkan dari strategi produk ini,
seperti: bentuk, kualitas, volume dari atribut ini maka dapat diambil salah satu yang sebagai
unggulan produk untuk dapat diposisikan ke benak konsumen.

Place

Misalnya dalam sebuah produk ponsel memiliki segmen pasar yang luas, bisa dikatakan
hampir semua lapisan menengah ke bawah dan range umur konsumen yang
mengkonsumsinya, maka dengan distribusi yang pas dapat menjangkau ke pelosok-pelosok
daerah dan lebih mudah didapat, dapat menciptakan brand awareness.
BAB 3
Aspek Teknis

a). Lokasi dan Lahan Usaha


Kami memutuskan untuk memilih lokasi dan lahan usaha yang berada di sekitar
pertokoan sekitar pasar untuk memudahkan konsumen agar dapat dengan cepat menemukan
toko kue cup cakes kami.

b). Luas Produksi

Hampir seluruh luas toko tersebut berisi hasil produk kami yaitu cap cakes.

c). Teknologi, Mesin, dan Peralatan

Adapun aspek teknis yang digunakan baik secara teknologi maupun mesin, dan
peralatannya yaitu mesin pengukus kue, timbangan bahan, mixer, spatula, ayakan, loyang,
alat pengukur, dll

d). Jadwal kerja

Dalam menjalankan usaha ini di butuhkan jadwal kerja untuk keefektifan perusahaan
kue cupcake, jadwal kerja dilaksanakan setiap hari.
BAB 4
Aspek Management

a). Kebutuhan Tenaga Kerja

Kebuuhan Tenaga Kerja dalam suatu usaha sangatlah dibutuhkan untuk


kelangsungan suatu usaha sehingga dapat berjalan dengan baik, tenaga kerja mampu bekerja
dengan baik jika difasilitasi dengan alat dan bahan yang baik ula, sehingga suatu perusahaan
harus mampu memadainya.

b). Sumber Tenaga Kerja

Perencanaan tenaga kerja langsung (TKL), juga perlu memperhatikan halhal


mengenai kualifikasi, tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan

persyaratan kerja. Karena dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif

yang berarti pemilik juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem

penggajian tidak dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari

laba yang didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan

tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.

c). Balas Jasa Tenaga Kerja

Balas jasa tenaga kerja dilakukan oleh perusahaan dengan memberikan gaji
perbulan sesuai dengan kesepakatan awal yang ada antara pihak perusahaan dan tenaga kerja.
BAB 5
Aspek Finansial

a). Biaya Investasi


Biaya Investasi  
Keterangan  Rupiah
Etalase  Rp291.000
meja kursi  Rp213.000
kompor gas  Rp685.000
LAIN – LAIN  Rp299.000
Total Biaya Investasi  Rp1.488.000

b). Struktur Finansial


1. Rencana Kebutuhan Dana
A aktiva tetap
Ss sewa bangunan Rp 20.000.000
M mesin kasir Rp 1.500.000
K kompor gas 1 unit Rp 300.000
E edible pen 2 2 Set Rp 50.000
Saringan tepung 1 1 unit Rp 6.000
S lsarung tangan 2 2 Rp 24.000
pasang
Loyang cupcakes 5 5 unit Rp 35.000
ooven 1 1 unit Rp 4.000.000
Seselang gas 11 unit Rp 80.000
Gas 12 kg 1u1 unit Rp 300.000
M mixer 22 unit Rp 700.000
gas isi ulang 1 11 unit Rp 100.000
Timbangan 11 unit Rp 50.000
Ta talam 2 unit Rp 32.000

Gelas takaran kecil 1 Unit Rp 14.000


cup wrapper 1 set Rp 20.000
cetakan 5 unit Rp 15.000
Kuas 2 2 unit Rp 12.000
fondant tools 1 set Rp 25.000
Kulkas 5 unit Rp 1.500.000
Mould 7 7 unit Rp 70.000
Embossing Stick 5 5 unit Rp 35.000
J jumlah Aktiva Tetap Rp 28.868.000
Kas Rp 10.000.000
bahan baku dan penolong Rp 14.778.750
Jumlah Aktiva Lancar Rp 24.778.750
TOTAL AKTIVA Rp 53.646.750

c). Estimasi Biaya Produksi

Proyeksi Rugi/Laba
Perhitungan Rugi/Laba yaitu dengan menghitung antara selisih pendapatan dan
pengeluaran.
Rugi/ Laba = Pendapatan – Pengeluaran
= Rp 252.000.000 – Rp 221.645.000
= Rp 30.355.000
Dengan demikian laba yang diperoleh per tahun dalam penjualan cupcakes yaitu
sebesar Rp 30.355.000 pertahun.

d). Cash Flow


Laporan Cash flow
Laporan cash flow ini merupakan laporan arus kas masuk dalam bisnis
yang dijalankan. Dalam hal ini, yang termasuk cash in flow dalam Bisnis
cupcakes jelita adalah penjualan. Penjualan diperkirakan akan naik 1% setiap
bulannya, namun terkadang terjadi penurunan pembelian sebesar 1%. Data
penjualan cupcakes jelita untuk tahun 1 adalah sebagai berikut :
1 Januari 2400 Rp 14.400.000
2 February 2424 Rp 14.544.000
3 Maret 2448 Rp 14.688.000
4 April 2472 Rp 14.832.000
5 Mei 2496 Rp 14.976.000
6 Juni 2520 Rp 15.120.000
7 Juli 2495 Rp 14.970.000
8 Agustus 2519 Rp 15.114.000
9 September 2544 Rp 15.264.000
10 Oktober 2569 Rp 15.414.000
11 November 2594 Rp 15.564.000
12 Desember 2620 Rp 15.720.000
Total Rp 180.606.000

e). Kriteria Investasi


Kriteria investasi meliputi biaya:
je Jenis Biaya Jumlah Biaya
A air/listrik aa RP. 100.000
Telepon RP. 20.000
Total RP. 120.000
BAB 6
Aspek Ekonomis

a). National Income Benefit


a. Proyeksi Pendapatan
- Pendapatan Per Hari
Cupcakes (Rp 7.000 x 100) Rp 700.000
- Pendapatan Per bulan (Rp 700.000 x 30) Rp 21.000.000
- Pendapatan 1 tahun (Rp 21.000.000 x 12) Rp 252.000.000
b. Proyeksi Biaya Per Tahun
 Pembelian bahan baku & penolong (14.778.750 x 12) Rp 177.345.000
 Gaji karyawan 1 orang (@ Rp 1.500.000 x 12)Rp 18.000.000
 1 Kasir (@ Rp 1.600.000 x 12) Rp 19.200.000 +
Jumlah Gaji Karyawan Rp 37.200.000
 Biaya listrik, air, telepon, wifi (Rp 400.000 x 12) Rp 4.800.000
 Perlengkapan Kebersihan Rp 400.000
 Dep Oven 5 th Rp 1.000.000
 Dep Mesin Kasir 3 th Rp 300.000
 Dep Kulkas 3 th Rp 300.000
 Dep blender Rp 300.000 +

Jumlah Keseluruhan Biaya Rp 221.645.000

b). Penyerapan Tenaga Kerja

Penyerapan tenaga kerja dalam usaha ini masih terbilang baik, mengingat
kerja sama perusahaan dan tenaga kerja masih efektif dan berjalan baik, sehingga usaha di
dalamnya juga masih berjalan baik.

c). Penambahan Devisa

Untuk penambahan Devisa perusahaan akan merencanakan secara matang


agar dapat terlaksana dengan bai

BAB 7
Aspek Amdal
AMDAL merupakan kajian dampak besar dan penting terhadap lingkungan hidup,
dibuat pada tahap perencanaan, dan digunakan untuk pengambilan keputusan. Hal –hal yang
dikaji dalam proses AMDAL: aspek fisik-kimia, ekologi, sosial-ekonomi, sosialbudaya, dan
kesehatan masyarakat sebagai pelengkap studi kelayakan suatu rencana usaha dan/atau
kegiatan. Analisis mengenai dampak lingkungan hidup di satu sisi merupakan bagian studi
kelayakan untuk melaksanakan suatu rencana usaha dan/atau kegiatan, di sisi lain merupakan
syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan izin melakukan usaha dan/atau kegiatan.
Berdasarkan analisis ini dapat diketahui secara lebih jelas dampak besar dan penting terhadap
lingkungan hidup, baik dampak negatif maupun dampak positif yang akan timbul dari usaha
dan/atau kegiatan sehingga dapat dipersiapkan langkah untuk menanggulangi dampak negatif
dan mengembangkan dampak positif.
Untuk mengukur atau menentukan dampak besar dan penting tersebut di antaranya
digunakan kriteria mengenai :
a. besarnya jumlah manusia yang akan terkena dampak rencana usaha dan/atau kegiatan;
b. luas wilayah penyebaran dampak;
c. intensitas dan lamanya dampak berlangsung;
d. banyaknya komponen lingk ungan hidup lain yang akan terkena dampak;
e. sifat kumulatif dampak;
f. berbalik (reversible) atau tidak berbaliknya (irreversible) dampak.
Tujuan secara umum AMDAL adalah menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan
serta menekan pencemar an sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dengan
demikian AMDAL diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang pelaksanaan
rencana kegiatan yang mempunyai dampak terhadap lingkungan .hidup
Analisis Dampak Lingkungan sudah dikembangkan oleh beberapa negara maju sejak
tahun 1970 dengan nama Environmental impact analysis atau environmental impact
Assesment yang keduanya disingkat EIA. AMDAL diperlukan untuk melakukan suatu studi
kelayakan dengan dua alasan pokok, yaitu:

1.              Karena undang – undang dan peraturan pemerintah menghendaki demikian.Jawaban


ini cukup efektif untuk memaksa para pemilik proyek yang kurang memperhatikan kualitas
lingkungan dan hanya memikirkan keuntungan proyeknya sebesar mungkin tanpa
menghilangkan dampak samping yang timbul.
2.              AMDAL harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak dengan
beroperasinya proyek – proyek poroduksi. Manusia dalam usahanya untuk memenuhi
kebutuhan dan meningkatkan kesejahteraan melakukan aktivitas yang makin lama makin
mengubah lingkuangannya.Pada awalnya perubahan lingkungan itu belum menjadi
masalah,tapi seteleh perubahan itu menjadi di luar ambang batas,maka manusia tidak dapat
mentolerir lagi perubaahan yang merugikan itu.

Kesimpulan dan Saran


Berdasarkan proposal yang telah dibuat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa usaha
membuat cupcakes dengan nama “House of Cupcakes” dari sisi aspek manajemen “House of
Cupcakes” yang telah memenuhi standar dalam kelayakan bisnis yang akan dijalankan.
Aspek pasar dan pemasaran “House of Cupcakes” masih sangat luas, terutama di Jakarta dan
kota – kota besar lainnya, dan juga banyaknya permintaan terhadap cupcakes yang meiliki
rasa yang enak, manis, lembut dengan berbagai varian rasa dan toping yang bermacam –
macam.
Dalam Aspek Sumber Daya Manusia untuk tahap awal pemilik membutuhkan tiga
orang tenaga kerja dan jika bisnis/usaha ini telah berkembang maka pemilik akan menambah
tenaga kerjanya. Untuk mendapatkan karyawan yang berkompeten maka pemilik melihat dari
tiga sisi yaitu sisi pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas.
Dalam Aspek Keuangan dari analisis diatas diperkirakan laba yang diperoleh per tahun
dalam penjualan cupcakes yaitu sebesar Rp 30.355.000 pertahun.
Dalam Aspek Ekonomi dilihat dari sudut ekonomi bahwa adanya “House of Cupcakes”
ini tentunya akan menarik para pelanggan khususnya bagi seorang mahasiswa.

Lampiran

Anda mungkin juga menyukai