Anda di halaman 1dari 7

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, dapat disimpulkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana cara mendapatkan laba dari usaha kue kering (soft cookies)?
2. Bagaimana cara mengembangkan kreatifitas dalam bidang kue kering (soft cookies)?
3. Bagaimana cara menambah pengalaman dalam berwirausaha kue kering (soft cookies)?
4. Bagaimana cara mencapai target penjualan kue kering (soft cookies)?
A. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah business plan tentang kue kering (soft cookies), antara lain:
1. Untuk mengetahui cara mendapatkan laba dari usaha kue kering (soft cookies).
2. Untuk mengetahui cara mengembangkan kreatifitas dalam bidang kue kering (soft cookies).
3. Untuk mengetahui cara menambah pengalaman dalam berwirausaha kue kering (soft cookies).
4. Untuk mengetahui cara mencapai target penjualan kue kering (soft cookies)
A. Profil Usaha
Jenis usaha yang kami kelola bergerak di bidang makanan yaitu kue kering. Berdasarkan rekomendasi
dari narasumber Ibu Esick Sri Muwarni yang juga berwirausaha di bidang makanan kue kering. Kami memilih
usaha di bidang makanan khususnya kue kering karena disesuaikan dengan peminat dan modal yang kami miliki
serta faktor-faktor lain yang menjadi pendukung pengembangan usaha ini.
B. Analisis Peluang Usaha
1) Kekuatan (Strength)
Dari usaha kue kering (Soft Cookies) yang kami lakukan, memiliki beberapa kekuatan, yakni:
a. Memiliki banyak aneka rasa yang enak dan berbagai bentuk kreasi yang unik, agar anak anak juga suka
untuk mengkonsumsinya.
b. Harga yang terjangkau dengan kualitas yang maksimal.
2) Kelemahan (Weakness)
Kelemahan yang terdapat dalam usaha kue kering (Soft Cookies) kami, yakni diantaranya:
a. Kue kering yang kami buat tidak memakai bahan pengawet, sehingga tidak dapat bertahan lama, kurang
lebih 3 bulan.
b. Kue kering yang kami jual sudah banyak dijumpai pada outlet lain yang juga membuka usaha kue kering.
c. Kue ini dapat berubah warna jika terkena sinar matahari langsung dalam waktu lama.
d. Harga tergantung dengan bahan-bahan yang kami gunakan, jika bahan naik maka harga pun dapat
berubah.
3) Peluang (Opportunity)
Usaha kue kering (Soft Cookies) ini mempunyai peluang di berbagai bidang, diantaranya: Menerima
pesanan kue kering untuk acara-acara tertentu misal, arisan, acara ulang tahun, dll. Menerima pesanan parcel
untuk acara-acara keagamaan, seperti Idul Fitri, Natal, dll.
4) Ancaman (Threat)
Terdapat pedagang-pedagang yang menjual kue kering dengan cara berkeliling. Terdapat banyak
penjual yang memakai bahan pengawet dalam menjual kue kering. Banyaknya pesaing yang menjual dengan
harga murah.
C. Analisis Aspek Pasar
1) Lingkungan Usaha
Salah satu yang menjadi pendukung dalam pengembangan pemasaran yang kami jalankan adalah dari
segi lokasinya. Selain itu, harga yang kami tawarkan sesuai dengan kualitas dan kuantitas produk. Di Bantul
Yogyakarta jenis usaha di bidang makanan khususnya kue kering memiliki peluang yang menjanjikan, karena
kue kering termasuk jenis makanan yang mudah diterima di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, kami
bertekad mengembangkan usaha kue kering (Soft Cookies) karena ditunjang dari banyaknya peluang
dalammengembangkan jenis usaha ini.
2) Kondisi Pasar
Sudah cukup banyak kompetitor-kompetitor yang bergerak dibidang usaha yang sama. Akan tetapi,
kami mencoba mengeluarkan inovasi berbeda dari produk-produk yang telah ada di pasaran. Kami
menawarkan berbagai macam rasa dan kreasi dengan harga yang ekonomis, dan yang paling penting sehat dan
higienis. Dengan ini, kami yakin produk yang kami miliki mampu bersaing dan laku dipasaran.
3) Rencana Pemasaran
Usaha kue kering ini cukup populer di pasaran, sehingga dalam pemasarannya kami berkomitmen
akan memberikan rasa yang lezat dengan harga yang ekonomis sesuai dengan kualitas yang kami sajikan.
Kami juga menghindari pemakaian bahan pengawet sehingga sehat dikonsumsi. Kami akan menyebar pamflet
yang berisi alamat dan juga nomor telepon, sehingga konsumen yang ingin memesan dapat langsung ke rumah
produksi ataupun melalui via telepon. Jika pelanggan kami sudah cukup ramai, maka kami akan membuka
outlet resmi dan online store (Instagram, Twitter, Facebook) untuk mempermudah para pelanggan kami dalam
memesan kue.
4) Strategi
Strategi yang kami lakukan yakni memberikan pelayanan maksimal dan kualitas yang terbaik kepada
para konsumen kami, sehingga konsumen kami melakukan repeat buying yang pada akhirnya akan menjadi
konsumen atau pelanggan tetap.
5) Promosi
Dalam mempromosikan kue kering (Soft Cookies) ini kami akan memanfaatkan dengan semaksimal
mungkin teknologi media sosial. Khususnya media sosial Instagram, Twitter dan Facebook. Kami memilih 3
sosial media tersebut, karena memiliki keunikan dan kreasi tersendiri serta jangkauan audiens yang beragam.
Instagram mempunyai format yang menarik yakni berupa visual sehingga iklan yang dibuat juga harus
berbentuk foto maupun video. Produk akan dibuatkan akun yang isinya konten berupa foto dan video dari
produk brand. Begitu pula dengan Twitter, yang focus pemasarannya melalui content writer yang lugas dan
mengikuti trending, sedangkan Facebook dengan jangkauan audiens yang beragam serta mudah diakses oleh
orangtua. Kami memiliki target audiens mulai dari kalangan anak remaja hingga orang dewasa usia 15 tahun
hingga usia 50 tahun.
6) Iklan
Mengenai iklan, kami memanfaatkan media sosial Instagram dan Tik Tok. Kami memilih platform
instagram dan Tik Tok, karena jumlah pengguna nya yang sangat tinggi di Indonesia. Serta, dalam platform
tersebut terdapat banyak fitur yang dapat kami manfaatkan untuk melakukan promosi produk kami.
7) Packaging
Bukan hanya mengutamakan kualitas produknya saja, namun kami juga sangat memperhatikan
mengenai pengemasan produk yang kami jual. Kami memberikan berbagai pilihan kemasan yang unik dan
eksklusif, setiap pengemasan akan disesuaikan dengan pembelian pelanggan seperti pembelian via outlet
offline kami dan via online store, kami juga menyediakan pilihan kemasan khusus hampers dan parcel
ataupun kado.
8) Sales Promotion
Jika penjualan kue kering melebihi target, kami berencana akan memberikan bonus kepada pelanggan
setia yang membeli kue di atas harga Rp. 100.000, juga memberikan berbagai macam promo diskon dari 20-
50% dengan syarat dan ketentuan tertentu. Jika pembelian melalui aplikasi pesan-antar kami akan
memberikan gratis ongkir kepada pelanggan.
B. Analisis Aspek Teknik
1) Alokasi Usaha
Rumah produksi usaha ini akan berlokasi di sekitar Banguntapan, Bantul, Yogyakarta. Kami memilih
lokasi tersebut, karena kami belum membuka outlet resmi, sehingga pemesanan dan pemasaran masih berasal
dari rumah produksi.
C. Analisis Aspek Manajemen
1) Progress pembangunan Bisnis
Proses pembangunan bisnis ini kami rencanakan agar terus berkembang, sehingga di masa depan
bisnis ini dapat terus membuka cabang di seluruh Indonesia. Kami menargetkan 2 tahun yang akan datang,
outlet resmi kami dapat membuka cabang di seluruh provinsi Yogyakarta.
2) Bentuk Bisnis
Bisnis yang kami jalankan Berbentuk perseorangan.
3) Jumlah Karyawan
Jumlah Karyawan di Perusahaan kami saat ini masih terhitung sekitar 4 orang dan selanjutnya akan
terus bertambah seiring dengan pembukaan outlet resmi.
D. Analisis Aspek Finansial
Analisis ini mencakup penilaian dan penentuan penggunaan modal untuk hal-hal yang dianggap layak.
Analisis aspek ini akan memberikan informasi mengenai:
1) Sumber dan Penggunaan Dana
Pada usaha kue kering (soft cookies) sumber dana yang digunakan ialah berasal dari uang tabungan
yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh pihak pemilik usaha. Sumber dana yang berasal dari uang yang
dikumpulkan oleh pemilik usaha membuat usaha awal yang dikembangkan berbasis UMKM yang tidak
terlalu besar.
2) Modal Kerja
Modal kerja yang digunakan sejauh ini masih berasal dari uang modal awal yang berasal dari uang
tabungan yang telah dikumpulkan sebelumnya oleh pihak pemilik usaha.
3) Pendapatan
Pendapatan dari usaha kue kering (soft cookies) ini cukup menguntungkan karena peminat yang
banyak dan pemasarannya cukup baik. Keuntungan yang didapatkan cukup besar dari penjualan kue kering
(soft cookies) yang sejauh ini sesuai target yang ingin dicapai.
4) Biaya Usaha
Biaya usaha kue kering (soft cookies) yang digunakan sejauh ini masih berasal dari uang modal awal,
perputaran keuangan yang berjalanan dari usaha dan juga berasal dari keuntungan yang didapat.
5) Aliran Kas atau Arus Kas (Cash Flow)
Aliran atau Arus Kas dari usaha kue kering (soft cookies) ini cukup berjalan baik antara penggunaan
modal, fix cost maupun variabel yang diperhitungkan menghasilkan perhitungan yang menguntungkan dan
memberikan tanda bahwa arus kas berjalan sejauh ini berjalan dengan baik.
6) Biaya Produksi

No
. Jenis Bahan Harga

1 Mentega Rp. 4.000/pack

2 Gula halus Rp. 12.000/kg

3 Vanili Rp. 3.000/botol

4 Telur Rp. 14.500/kg

5 Tepung Terigu Rp. 8.000/kg

6 Dark cooking chocolate Rp. 8.000/pack

7 Susu cream Rp. 7.000/pack

8 Mentega tawar Rp. 5.000/pack

9 Pewarna atau pasta coklat Rp. 6.000/pack

7) Biaya bahan per paket

No Jenis Bahan Harga


.

1 20 gr Mentega Rp. 2.500

2 150 gr Gula halus Rp. 2.650

3 ½ sdt Vanili Rp. 2.000

4 1 Kuning Telur Rp. 2.000

5 300 gr Tepung Terigu Rp. 3.100


6 200 gr Dark cooking chocolate Rp. 6.600

7 75 ml Susu cream Rp. 4.750

8 1 sdt Mentega tawar Rp. 700

9 1 sdm Pewarna atau pasta coklat Rp. 500

Total Rp. 24.800

 Biaya Peralatan (gas LPG 3 kg + Listrik)/Paket = Rp. 7.200


 Gaji Karyawan/paket = Rp. 12.000
 Total biaya produksi/paket = biaya bahan+biaya peralatan+gaji
= Rp. 24.800 + Rp. 7.200 + 12.000
= Rp. 44.000
8) Harga Jual
Adapun harga jual kue per-paket:
 l Kemasan kecil (10 bungkus)
Harga @bungkus = Rp. 6.000
Total = 10 x Rp. 6.000 = Rp. 60.000
 l Kemasan Besar (2 bungkus)
Harga @bungkus = Rp. 27.000
Total = 2 x Rp. 27.000 = Rp. 54.000
Laba untuk kemasan kecil = Total harga - total biaya produksi
= Rp. 60.000 - Rp. 44.000
=Rp. 16.000
Laba untuk kemasan besar = Total harga - total biaya produksi
= Rp. 54.000 - Rp. 44.000
= Rp. 10.000

ETIKA BISNIS
Etika, Suatu pedoman untuk mendapatkan hidup yang bernilai atau bermartabat.
Etika memberikan petunjuk tindakan-tindakan apa yang benar dan apa yang salah.
Menurut The World Book Encyclopedia (2008), etika mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang benar dan salah
dengan menggunakan metode “reasoning”, bukan benar-salah menurut kepercayaan atau tradisi. Usaha yang langgeng
adalah usaha yang dijunjung oleh nilai-nilai etika Perusahaan yang tumbuh menjadi besar dimulai dari:
 orang-orang biasa yang sedari awal memegang teguh nilai-nilai moral dan etika.
 menjaga kepercayaan dan tidak sembarangan dalam berkata-kata, apalagi dalam bertindak.
 bekerja dengan tata nilai, dan merekrut orang dengan melihat nilai-nilai yang dianutnya.
 Mereka menanamkan nilai-nilai yang sehat sedari awal.

BISNIS PLAN
Perencanaan bisnis/business plan merupakan penelitian mengenai kegiatan organisasi sekarang dan yang
akan datang dan menyusun kegiatan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan yang dituangkan dalam suatu dokumen
perencanaan. Perencanaan bisnis sangat erat hubungannya dengan wirausaha, sebab perencanaan bisnis ini dibuat agar
hasil penciptaan usaha yang dibuat mendekati dengan kenyataannya.
Ada beberapa alasan mengapa bisnis plan perlu dibuat, yaitu business plan adalah blueprint usaha anda, yang
akan anda dan karyawan serta pihakpihak yang bekerja sama dengan anda dalam operasionalnya. Dia akan membantu
anda tetap kreatif dan fokus pada tujuan yang telah ditetapkan. Business Plan merupakan alat untuk mencari dana,
sehingga berhasil dalam bisnis. Business Plan adalah sarana komunikasi untuk menarik orang lain, pemasok,
konsumen, dan penyandang dana. Business plan akan membuat mereka mengerti tujuan dan cara operasional bisnis
anda. Rencana bisnis anda ini akan mempermudah anda menjalankan usaha dengan mengetahui langkah-langkah
praktis menghadapi persaingan, membuat promosi, sehingga lebih efektif. Membuat pengawasan lebih mudah dalam
operasionalnya, apakah mengikuti atau sesuai dengan rencana atau tidak

B. Manfaat Business Plan


Adapun manfaat perencanaan usaha itu di antaranya:
a.Membimbing jalannya kegiatan usaha.b. Mengamankan kelangsungan hidup usaha.c. Mengembangkan kemampuan
manajerial di bidang usaha.d. Sebagai pedoman/petunjuk bagi pimpinan perusahaan di dalam menjalankan usahanya.
e. Mengetahui apa-apa yang akan terjadi dalam usaha. f. Sebagai alat berkomunikasi dalam usaha. g. Sebagai alat
untuk memperkecil risiko usaha. h. Memperbesar peluang untuk mencapai laba. i. Memudahkan perolehan bantuan
kredit modal dari bank j. Sebagai pedoman di dalam pengawasan.

C. Langkah-langkah Menyusun Business Plan


1. Tahap Ide usaha
Ide adalah sesuatu yang muncul dan berkembang di dalam benak pikiran manusia. Ide laksana sebuah bola salju
semakin lama ide tersebut bergulir di dalam benak pengusaha maka ide tersebut akan semakin tumbuh membesar dan
memberikan motivasi yang lebih kuat bagi pengusaha,untuk meneliti dan mewujudkan ide tersebut. Ide usaha yang
kreatif biasanya muncul dari kreativitas pengusaha. Kreativitas adalah "thingking the new things" sedangkan inovasi
adalah aktivitas "doing the new things".Dengan demikian inovasi akan lahir dari pemikiran kreatif.
2. Tahap Perumusan Konsep Usaha
Untuk mewujudkan ide usaha menjadi kenyataan maka ide usaha yang muncul di benak pengusaha harus dirumuskan
menjadi konsep usaha. Konsep usaha adalah penjabaran suatu ide usaha ke dalam dimensi-dimensi bisnis yang
relevan. Misalnya pengusaha memiliki ide usaha mendirikan rumah makan,maka dia harus menjabarkan ide rumah
makan tersebut ke dalam konsep usaha yang jelas dengan menguraikan ide usaha tersebut menjadi dimensi-dimensi
usaha yang lebih detail. Misalnya apakah rumah yang akan dibuka merupakah rumah makan yang menjual masakan
khas Jawa, Padang dll.
3. Tahap Studi Kelayakan Usaha/ Feasibility Study
Tahap selanjutnya setelah konsep usaha mana yang akan dijalankan menjadi suatu usaha,maka konsep usaha yang
akan dijalankan tersebut terlebih dahulu harus dinilai kelayakan usahanya. Berbagai faktor yang harus
dipertimbangkan di dalam melakukan analisis kelayakan usaha dari suatu rencana usaha baru yang mencakup
aspekaspek :(a) Kelayakan Pasar dan pemasaran(b) Kelayakan Operasional/ teknis(c) Kelayakan manajemen dan
organisasi (d) Kelayakan Keuangan
4. Tahap Penyusunan Rencana Bisnis
Informasi yang dikumpulkan oleh pengusaha pada tahap study kelayakan merupakan bahan yang sangat berharga bagi
proses penyusunan business plan. Perbedaan mendasar antara kegiatan study kelayakan usaha dengan penyusunan
business plan adalah terletak pada aspek manajemen strategis. Dalam studi kelayakan usaha analisis lebih diarahkan
pada melihat layak tidaknya usaha. Dalam menyusun business plan, pimpinan puncak perusahaan sebagai ahli strategi
akan meletakkan usaha baru yang akan dijalankan tersebut di dalam susunan portofolio usaha yang disesuaikan
dengan visi, misi dan tujuan yang ingin dicapaiperusahaan dalam jangka panjang.Komponen-komponen rencana
bisnis yang harus dibuat oleh perusahaan/pengusaha antara lain meliputi :
a)Pengembangan visi, misi, tujuan dan strategi dari usaha baru tersebut b) Mengembangkan manajemen perusahaan
yang menyangkut kegiatan penetapan direksi perusahaan,para manajer utama perusahaan.c) Mengembangkan
lingkungan internal yang mencakup pengembangan struktur organisasi, pengembangan budaya perusahaan, dan
sumber daya utama organisasi/resources.d) Mengembangkan proyeksi kinerja perusahaan yang mencakup antara lain
perhitungan titik impas (BEP), perkiraan penjualan, harga pokok produksi clan penjualan, mengembangkane)
Berbagai laporan keuangan seperti laba rugi, neraca, arus kas,menetapkan perkiraan pengembalian investasi (payback
period).

D. Elemen Business Plan, Elemen dasar dari sebuah business plan diantaranya:
1. Latar belakang dari gagasan2. Tujuan dan sasaran-sasaran (visi misi perusahaan) 3. Produk atau jasa yang ingin
ditawarkan 4. Bentuk kepemilikan usaha 5. Manajemen dan staffing 6. Pemasaran 7. Laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai