Ibnu Sina
1810029062
Pembimbing
dr. Denny
Rotinsulu, Sp. KJ
Ketergantungan Zat
Psikoaktif
Amfetamin
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama : Anggit
Umur : 18 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Status perkawinan : Belum Menikah
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Pelajar
Suku : Bugis
Alamat : Jl Merdeka Samarindaa
dextroamphetamine, metaamphetamine
dan methylphenidate. Obat ini beredar
luas dengan nama crack, sabu-sabu,
ekstasi dan speed.
Zat yang berhubungan dengan
amfetamin lainnya adalah efedrin dan
propanolamin yang tersedia secara
bebas sebagai dekongestan hidung.
Phenilpropanolamin juga tersedia
sebagai penekan nafsumakan.
Neurofarmakologi
Amfetamin klasik
Amfetamin racikan (MDMA, MDEA, MMDA
dan DOM
Diagnosis
keempat (DSM-IV) menuliskan banyak
gangguan berhubungan amfetamin.
Tetapi menyebutkan criteria diagnostic
hanya untuk intoksikasi amfetamin, putus
amfetamin dan gangguan berhubungan
amfetamin yang tak terspesifikasi
ketempat lain.
Ketergantungan dan
penyalahgunaan
Ketergantunganamfetamin dapat
menyebabkan penurunan cepat
kemampuan seseorang untuk mengatasi
kewajiban dan ketegangan yang
berhubungan dengan pekerjaan dan
keluarga.
Intoksikasi
Tanda-tanda overdosis
Jika salah satu dari gejala di bawah ini timbul,
segera cari pertolongan. Membiarkan
seseorang dalam kondisi ini akan berakibat
fatal.
Muka pucat.
Ketidaksadaran.
Denyut nadi lemah.
Ling-lung.
Nafas pendek atau sulit bernafas.
Langkah-langkah yang harus diambil ketika
bantuan datang:
Ketika bantuan datang, beritahu paramedis
jenis narkoba apa yang menyebabkan
korban mengalami overdosis. Informasi ini
yang dapat menyelamatkan hidup mereka.
Bersihkan saluran pernafasan (hidung dan
mulut).
Baringkan korban di sisi paramedis (untuk
mencegah tersedak).
Periksa pernafasan.
Periksa denyut jantung.
Penatalaksanaan