Anda di halaman 1dari 12

INTRODUCTION

According the research was conducted on December 2013. The aim is to analyze and
compare the concentration of Pb, Cu, Cd and Zn in brine water, sediment and T.
telescopium at several stations with different activities and determine the
relationship between the concentration of heavy metals in brine water, sediment
toward T. telescopium, determine the consumption feasibility of T. telescopium based
on the value of PTWI (Provisional Tolerable Weekly intake) and determine the status
of waters pollution by using pollution indices and standard quality guidelines.
LATAR BELAKANG
Perkembangan sektor industri di Kepulauan Riau padaumumnyadan di perairan
Batam khususnya semakin meningkat. Seiring dengan peningkatan tersebut,
semakin banyak pula masalah pencemaranl ingkungan yang terjadi. Salah satu
industri tersebut yang berada di pinggiran pantai dan bergerak dibidang pembuatan
kapal yang kemungkinan besar menghasilkan buangan limbah, termasuk logam
berat.
METODE PENELITIAN
Sampel air laut, sedimen dan T. telescopiumdiambil dari perairan sekitar industri
galangan kapal Batam Provinsi Kepulauan Riau. Proses destruksi sampel untuk
logam berat dilakukan di Laboratorium Kimia Pangan Fakultas Perikanan dan Ilmu
Kelautan Universitas Riau sedangkan untuk analisis konsentrasi logam berat dengan
Atomic Absorption Spectrophotometer (AAS) Merk Shimadzu Seri AA-7000 dilakukan
di Laboratorium Pusat Pengelolaan Ekoregion Sumatera Kementerian Lingkungan
Hidup Republik Indonesia.
HASIL
Konsentrasi (rata-rata ± Std. Deviasi) Logam Pb, Cu, Cd dan Zn pada
Air Laut
stasiun Konsentrasi Logam Berat (mg/L)
Pb Cu Cd Zn
1 0,85 ± 0,08 0,79 ± 0,05 0,85 ± 0,05 0,72 ± 0,05
2 1,54 ± 0,03 1,82 ± 0,16 1,84 ± 0,41 2,37 ± 0,47
3 0,33 ± 0,04 0,52 ± 0,03 0,51 ± 0,04 0,42 ± 0,06
4 0,05 ± 0,01 0,03 ± 0,01 0,06 ± 0,03 0,21 ± 0,03

Evaluasi Tingkat Pencemaran Logam Berat


Effective range low (ERL) dan Effective range medium
(ERM)
Logam Konsentrasi (µg/g)
Berat Penelitian ini ERL ERM
Pb 58,80 46,7 59,73
Cu 88,88 34,0 270,0
Cd 3,51 1,2 9,6
Zn 155,30 150 4,1
KESIMPULAN
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa, konsentrasi logam berat Pb, Cu, Cd dan Zn
pada air laut, sedimendan T. telescopium (siput bakau) di stasiun Kabil, Tanjung
uncang dan Sekupang lebih tinggi dibandingkan dengan stasiun nongsa yaitu wilayah
non industri. Rata–rata konsentrasi logam berat Pb, Cu, Cd dan Zn pada Air laut,
Sedimen dan T. Telescopium cukup tinggi di Perairan sekitar industry galangan kapal
Batam. Konsentrasi logam berat tertinggi terdapat pada stasiun 2. Rata–rata
konsentrasi logam berat Pb, Cu, Cd dan Zn di setiap stasiun antara air laut terhadap
T. telescopium dan sedimen terhadap T. telescopium terdapat perbedaan yang
signifikan dengan nilai (P > 0,05). Status pencemaran MPI (Metal Pollution Index)
diperoleh nilai MPI tertinggi pada stasiun 2 yang merupakan wilayah industri
galangan kapal Tanjung uncang dengan nilai 37,752.
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya dunia maritim di Indonesia tak urung membuat industri
yang bergerak di bidang pembuatan kapal semakin memiliki prospek yang bagus,
pada proses pembuatan kapal memiliki banyak tahapan proses dan
membutuhkan waktu yang lama, salah satunya adalah proses sand blasting.
Limbah sand blasting dalam proses blasting memiliki potensi tinggi mencemari
udara didukung dengan tergolongnya limbah sand blasting sebagai limbah B3
(Bahan Berbahaya dan Beracun) sehingga memiliki dampak bahaya bagi
lingkungan ataupun kesehatan manusia. Karena itu perlu dilakukan identifikasi
karakteristik limbah sand blasting yang mencemari udara pada Industri Galangan
Kapal.
SAND BLASTING
Menurut Hartomo dalam Sulistyo, E. dan Setyarini, P. (2011) proses
Sand blasting adalah proses pembersihan atau persiapan
permukaan logam dengan menembakkan material abrasive berupa
pasir silica secara paksa ke permukaan material.
Menurut Sukandar dan Wildaniand (2010) limbah sand blasting
dikategorikan sebagai limbah B3 karena pada limbah tersebut
terindikasi mengandung sejumlah logam berat yang dapat
menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan dan lingkungan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 41 tahun 1999 tentang
Pengendalian Pencemaran Udara menjelaskan bahwa pencemaran
udara adalah masuknya atau dimasukkannya zat, energi, dan/atau
komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia,
sehingga mutu udara ambien turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan udara ambien tidak dapat memenuhi fungsinya.
METODE

Konsentrasi limbah sand blasting


Pengukuran konsentrasi limbah sand blasting dengan mengukur sampel
sebanyak 8 sampel yang sebelumnya didapatkan dengan menggunakan
alat berupa High Volume Air Sampler (HVAS) kemudian dilakukan
pengukuran konsentrasi menggunakan metode secara gravimetri yang
mengacu pada SNI 19- 7119.3-2005.
Konsentrasi Fe dan Al
Pengukuran konsentrasi besi (Fe) dan Aluminium (Al) menggunakan alat
berupa AAS (Atomic Absorbsion Spektrophotometri) dengan panjang
gelombang sebesar 248,3 nm untuk parameter Fe dan 309,3 nm untuk
parameter Al.
HASIL
Konsentrasi limbah sand blasting
NO SAMPEL NILAI KONSENTRASI
1 A 587,87
2 B 4490,91
3 C 20842,42
4 D 260,61
5 E 15181,82
6 F 303,03
7 G 781,82
8 H 10787,88
Tabel diatas menunjukan bahwa nilai rata – rata konsentrasi partikulat
RATA - RATA
limbah sand blasting sebesar 6654,545 6654,545
mg/m3 apabila dibandingkan
dengan baku mutu partikulat sebesar 350 mg/m3 yang diatur pada
Peraturan Gubernur Nomor 10 Tahun 2009, dapat disimpulkan bahwa
konsentrasi limbah tersebut melebihi baku mutu.
Konsentrasi Fe dan Al
Nilai konsentrasi besi (Fe) dan Aluminium (Al) dalam 4 sampel limbah
sand blasting yang diukur dengan menggunakan AAS dapat dilihat pada

n Kode Hasil Hasil Pengujian


o sampel Pengujian Parameter Al
Parameter Fe (mg/m3)
(mg/m3)
1 B 01 1,66 2,78

2 C 02 0,50 0,41 0,41

3 E 03 1,17 1,93 1,93

4 H 04 3,22 4,05 4,05


Dari pengukuran tersebut semua sampel tidak ada yang melebihi nilai
Rata - rata 1,6375 2,2925
ambang batas baik untuk parameter Fe atau Al.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengujian, konsentrasi limbah sand blasting adalah 6654,545
mg/m3, ukuran partikulat adalah sebesar 1,751 μm sampai 63,06 μm dan
konsentrasi Fe dan Al pada limbah sand blasting adalah sebesar 1,6375 mg/m3
untuk parameter Fe dan 2,2925 mg/m3 untuk parameter Al.

Anda mungkin juga menyukai