Anda di halaman 1dari 98

PENDAHULUAN MENGENAI

TUMPAHAN MINYAK
PERATURAN PRESIDEN NO. 109 TAHUN 2006

Setiap pemilik atau operator kapal, pimpinan tertinggi pengusahaan minyak


dan gas bumi atau penanggung jawab tertinggi kegiatan pengusahaan minyak
lepas pantai atau pimpinan atau penanggung jawab kegiatan lain, yang karena
kegiatannya mengakibatkan terjadinya tumpahan minyak di laut, bertanggung
jawab mutlak atas biaya:
a. penanggulangan tumpahan minyak di taut;
b. penanggulangan dampak lingkungan akibat tumpahan minyak di laut;
c. kerugian masyarakat akibat tumpahan minyak di laut; dan
d. kerusakan lingkungan akibat tumpahan minyak di laut.

3
PERATURAN PERATURAN LAIN

• PP No. 19 tahun 1999 – Pengelolaan Polusi dan Pencemaran Laut;

• PP No. 82 tahun 2001 – Pengelolaan Kualitas Air dan Polusi Perairan

• UU No. 32 tahun 2009 - Pengelolaan dan Perlindungan terhadap


Lingkungan Hidup

• PTK No: 005/BP00000/2011/S0 - Penanggulangan Tumpahan


Minyak SKMIGAS – PPSCC

• Peraturan Menteri Perhubungan PM No.58 tahun 2013 –


Penanggulangan Pencemaran di Perairan dan Pelabuhan

4
TENTANG INDONESIA

• Populasi lebih dari 240 juta penduduk, ke-empat terbesar di


dunia
• Memiliki lebih dari 17000 pulau
• Memiliki lebih dari 300 dialek
• Memiliki lebih dari 81000 km garis pantai
• 85% wilayah indonesia merupakan perairan
• 6 jam terbang dari Sabang ke Merauke

5
JALUR DISTRIBUSI, EKSPLORASI, DAN PRODUKSI MINYAK
DI PERAIRAN INDONESIA

6
 Bertindak secara tepat dan efektif dalam menanggulangi
tumpahan minyak
 Mengetahui :
• Pemilihan alat penanggulangan tumpahan minyak
• Penentuan strategi
• Menggunakan Oil Spill Contingency Plans (OSCP)
• Dampak dari insiden tumpahan minyak terhadap
lingkungan
• Bahaya tumpahan minyak

7
SUMBER TUMPAHAN MINYAK

Land based Scrapping ships


Tanker operations

Marine terminals
Tanker accidents
Non tanker accidents
Non tanker operations
(bilges & fuel oil)

Natural Dry docking


Atmosphere
Transportation
Offshore
production
Total= 2.35 Mt Source: IMO estimates

8
TUMPAHAN MINYAK SEPANJANG TAHUN

9
OPERASI BUNKERING

10
BLOW OUT

11
INSIDEN DI JETTY

12
INSIDEN DI PLATFORM

13
KAPAL KARAM

Nouble Hawk in Buli, North Maluku, December 2010

14
KEBAKARAN PLATFORM

Explosion and fire on Mariner Energy Platform,


Gulf of Mexico – September 2010

15
TANKER ON FIRE

MT. Pendopo on fire in Balongan, January 2008

16
SHIP COLLISION

17
TANKER OPERATION
LOADING AND DISCHARGING OIL

Ship to ship operation, Kotabaru, January 2010

18
Menurut PERPRES 109 thn. 2006
Tier 1 adalah kategorisasi penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak
yang terjadi di dalam atau di luar DLKP dan DLKR Pelabuhan, atau unit
pengusahaan minyak dan gas bumi atau unit kegiatan lain, yang mampu
ditangani oleh sarana, prasarana dan personil yang tersedia pada pelabuhan
atau unit pengusahaan minyak dan gas bumi atau unit kegiatan lain.
Tier 2 adalah kategorisasi penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak
yang terjadi di dalam atau di luar DLKP dan DLKR Pelabuhan, atau unit
pengusahaan minyak dan gas bumi atau unit kegiatan lain, yang tidak mampu
ditangani oleh sarana, prasarana dan personil yang tersedia pada pelabuhan
atau unit pengusahaan minyak dan gas bumi atau unit kegiatan lain berdasarkan
tingkatan tier 1.

Tier 3 adalah kategorisasi penanggulangan keadaan darurat tumpahan minyak


yang terjadi di dalam atau di luar DLKF dan DLKR Pelabuhan atau unit
pengusahaan minyak dan gas bumi atau unit kegiatan lain, yang tidak mampu
ditangani oleh sarana, prasarana dan personil yang tersedia di suatu wilayah
berdasarkan tingkatan tier 2, atau menyebar melintasi batas wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia.

19
International GROUP
Capability THREE

Multi-National or
TIER THREE Regional GROUP TWO
Capability

National
Capability
GROUP ONE
TIER TWO
Area
Capability

TIER ONE Local


Capability
Industry Concept of The Organisation of the
Tiered Response National Framework

21
• Kategori penanggulangan keadaan darurat yang

TIER 1
terjadi di dalam wilayah kerja kontraktor KKS
yang mampu ditanggulangi oleh sarana,
prasarana, dan personil yang tersedia pada
kontraktor KKS itu sendiri

• Kategorisasi penanggulangan keadaan darurat


yang tidak mempu ditangani oleh sarana,

TIER 2 prasarana dan personil yang tersedia pada


kontraktor KKS dan memerlukan bantuan
kontraktor KKS lain atau pihak lain yang berada di
sekitar wilayah kerja kontraktor KKS tersebut.

• Kategorisasi penanggulangan keadaan darurat

TIER 3 yang tidak dapat ditanggulangi oleh kontraktor


KKS dalam satu area PTMP dan memerlukan
bantuan secara nasional maupun internasional.

Sumber : SKKMIGAS
22
AREA I
1. EXXONMOBIL OIL INDONESIA
2. PERTAMINA EP ASET I - RANTAU
I 3.
4.
PERTAMINA EP ASET I - PANGKALAN SUSU
JOB PERTAMINA - EMP TONGA AREA VI
5. TAC PERTAMINA SALAMANDER ENERGY – NORTH SUMATERA 1. CHEVRON INDONESIA COMPANY
6. BLUE SKY ENERGY 2. PERTAMINA EP ASET V - SANGATTA
7. TRIANGLE PASE 3. VICO INDONESIA
AREA III 4. MEDCO E&P INDONESIA
AREA IIA 5. TOTAL E&P INDONESIE
1. CONOCOPHILLIPS INDONESIA NATUNA
1. II A
PERTAMINA EP ASET - LIRIK
2. STAR ENERGY 6. PERTAMINA EP ASET V - TANJUNG
2. PETROCHINA INTERNATIONAL JABUNG 7. PERTAMINA EP ASET V - SANGASANGA AREA VIIIB
3. PREMIER OIL NATUNA SEA
3. CHEVRON PACIFIC INDONESIA III 4. TAC PERTAMINA – PANATUNA 8. PERTAMINA EP ASET V - TARAKAN 1. PERTAMINA EP ASET - PAPUA
4. EMP MALACCA STRAIT S.A. 9. PERTAMINA EP ASET V - BUNYU 2. PETROCHINA INTERNATIONAL BERMUDA
5. BOB PT. BUMI SIAK PUSAKO - PERTAMINA HULU 10. PEARL OIL / MUBADALA PETROLEUM 3. JOB PERTAMINA-PETROCHINA SALAWATI
6. PETROSELAT
7. PERTAMINA EP ASET I - JAMBI VI VIII B
8. MEDCO E&P INDONESIA (LIRIK)
AREA IV VII AREA VIIIC
AREA IIB II B 1. PERTAMINA EP ASET III - JATIBARANG VIII C BP BERAU LTD.
AREA VII
1. JOB PERTAMINA - TALISMAN JAMBI MERANG 2. CNOOC SES LTD JOB PERTAMINA-MEDCO TOMORI SULAWESI
2. PERTAMINA EP ASET II – PRABUMULIH 3. PERTAMINA HULU ENERGI ONWJ VIII A
3. PERTAMINA EP ASET - PENDOPO 4. PERTAMINA EP ASET III
4. MEDCO E&P INDONESIA (SSE)
5. MEDCO E&P INDONESIA (RIMAU) AREA VIIIA
6. CONOCOPHILLIPS GRISSIK IV 1. KALREZ PETROLEUM SERAM
7. PT SELE RAYA MERANGIN II 2. CITIC SERAM ENERGY
8. JOB PERTAMINA-TALISMAN (OK)
V AREA V
1. SANTOS MADURA/SAMPANG PTY LTD
2. JOB PERTAMINA–PETROCHINA EAST JAVA
3. KANGEAN ENERGY INDONESIA
4. PERTAMINA HULU ENERGI WMO
5. HESS (INDONESIA-PANGKAH) LTD.
6. CAMAR RESOURCES CANADA

23
TUJUAN KERJASAMA REGIONAL

• Meningkatkan kapasitas sumber daya national


• Mekanisme peringatan dini
• Forum untuk bertukar informasi:
 Inovasi-inovasi terbaru
 Joint training
 Exercise rutin
• Perjanjian Regional
• Keuntungan lain

24
OIL SPILL RESPONSE CENTRES

Petroleum Oil Response OIL SPILL


Oil Spill Association of Company of SEACOR COMBAT TEAM
Response Japan Australia INDONESIA

Singapore, UK Japan Australia Middle East Indonesia


& Bahrain UK, Africa

25
27
Memahami karakteristik fisika dan kimia
minyak

Memahami Penyebaran dan Pergerakan


Tumpahan Minyak

Memahami proses weathering dari


tumpahan minyak

28
Crude Oil
Minyak Heavy Fuel
Oils
Refined Gasoline
Products
Diesel

30
Persistant Non-Persistant
Many crude oils Naptha

Heavy refined
Kerosene
products

Gasoline

Diesel

Vegetable oils

31
OIL PROPERTIES
VOLATILITY

ASPHALTENE Kecenderungan
CONTENT untuk menguap
SURFACE
POUR POINT TENSION
Meningkatkan DENSITY
Kecenderungan
emulsi Suhu max dimana untuk menyebar dan
minyak tidak mengalir terdispersi Kemampuan untuk
FLASH mengapung
POINT
VISCOSITY
Suhu min dimana minyak
dapat terbakar Kekentalan

32
evaporation

fragmentation spreading

emulsification
stranding dispersion
biodegradation

sedimentation

34
3% of
Wind
Speed
100% of Current Speed

35
Volume

Karakteristik Gelombang
MInyak dan Arus

Laju
Penyebaran

Kecepatan
Temperature
Angin

36
37
38
39
40
DASAR PENANGGULANGAN

Waktu dan proses penyebaran mengurangi efisiensi dari respon

Penanggulangan yang cepat


(segera) menentukan hasil
yang efektif

41
Perkiraan
Perkiraan
Jenis Minyak Warna Tampak Volume
Ketebalan (mm)
(m3/km2)
Oil Sheen Silver > 0.0001 0.1
Oil Sheen Pelangi > 0.0003 0.3
Crude & Fuel Hitam / Coklat
> 0.1 100
Oil Gelap
Emulsi Orange > 1.0 1000

Sumber: IPIECA

42
Anda sedang mengamati tumpahan minyak
dengan panjang 5 km dan lebar 200 meter.
Penampakan yang terlihat adalah keperak-
perakan

Estimasi berapa volume minyak tersebut

43
15 menit kemudian anda melihat terdapat
tumpahan minyak dengan warna
cokelat/oranye dengan panjang 200 meter
dan 200 meter lebar

Perkirakan berapa volume minyak tersebut

44
• Spreading • Disolusi
• Evaporasi • Biodegradasi
• Dispersi • Oksidasi
• Emulsifikasi • Sedimentasi

45
Proses fisika – kimia yang
menyebabkan transfer
hydrocarbon dari permukaan
laut ke atmosfer
Laju evaporasi dipengaruhi oleh:
- Ketebalan minyak
- Temperature
- Kecepatan angin
Tingkat evaporasi pada
umumnya: Merubah properti minyak
- ~30% dalam 12 jam Mengurangi volume tumpahan

- ~50 % dalam 1 hari

46
DISPERSI

Transpor minyak dari


permukaan air ke
kolom air karena
gelombang dan
energi perairan

48
EMULSIFIKASI

Percampuran antara
air dengan minyak
membentuk emulsi.
Pada umumnya 30%
- 70%.
Meningkatkan volume –
minyak yang tumpah dan
meningkatkan viskositas
minyak.

50
Emulsification

51
DISOLUSI

Proses fisika-kimia
dimana terjadi transfer
masa hydrocarbon dari
minyak ke kolom air

52
BIODEGRADASI

Proses biologi – kimia


yang mengubah
petroleum hydrocarbon
yang melibatkan
aktivitas / kerja mikro-
organisme

53
PHOTO-OXIDATION

Transformasi
senyawa petroleum
hydrocarbon karena
berinteraksi sinar
matahari

54
SEDIMENTASI

Peningkatan densitas
minyak oleh karena
proses weathering dan
dengan material lain
menyebabkan minyak
tenggelam dan
menyatu dengan
sedimen dasar

55
56
57
58
59
Persistent Fragmentation

Emulsification

60
Waspada terhadap resiko kesehatan dan
keselamatan dari insiden tumpahan minyak

Dapat menerapkan tindakan aman dan


pencegahan yang layak terhadap bahaya
keselamatan

62
• Efek evaporasi
• Penghirupan/Pernapasan
• Kontak dengan kulit
• Proses pencernaan

Job Safety Analysis

63
Substance Name UN - No. CAS - No. Formula
BENZENE 1114 000071432 C6H6

Health Hazards Materials may be poisonous if inhaled or absorbed through skin. Vapours may cause dizziness
or suffocation. Contact may irritate or burn skin and eyes. Fire may produce irritating or
poisonous gases.
Fire/Explosive Hazards These materials are flammable or combustible: danger of explosion. They may be ignited by
heat, sparks or flames. Vapours may travel to a source of ignition.
Environmental Hazards Substance presents a hazard to either marine resources or human health or causes harm to
amenities or other legitimate uses of the sea.

Health Hazards TLV IDLH Carcinogen Skinsensitize Neurotoxic Dermaltoxic


10 Ca Yes r - -
Che./Phys. Data State -
Density Boil Pt. Flash pt
Liquid 0.88 80 -11
Solubility in water: 0.07%

Behaviour i/o water: evaporates rapidly

Chem. Reactive Water: No, Air: Yes, OxidAgts: yes, Acids : Yes, Alkalis: No, Other Substances: Yes, Self reac:
No, Polym: No, Decomp: No
Unsuit. With Metals: No, Plastics: No, Rubber: Yes, Others: U

64
Protection Goggles; self-contained breathing apparatus; spray nozzle
Equipment

Emergency Isolate a wide ranged area; keep unnecessary people away. Stay upwind and
Actions out of low areas

Emergency Extinguish with water spray, standard foam, CO2, or halon. Cool container with
Actions in water from the side until well after fire is out. Withdraw immediately if safety
case of Fire valve blows off or tank discolours. Stay away from ends of tank

Emergency Beware of ignition sources. Stop leak if you can do it without risk. Water
Actions in spray may reduce vapour, but it may not prevent ignition in closed spaces.
case of Take up the spill with a non- combustible absorbent. Dike far ahead of spill for
Spills later disposal.

65
Green zone Yellow zone Red zone

Security Equipments
check
Personnel

Accommodation Decontamination
and Canteen Zone

Decontamination Security Check Operational


Zone Logistics
Command Post
PPE Stock

PPE
Maintenance

66
Oil Spill

Nearshore operation

Deflection Strategy
Sea

Operation area
shoreline

Red Zone waste


Unused equipment

Yellow Zone

Villagers Green Zone


• Semakin tinggi kecendrungan minyak
menguap maka flash point-nya semakin
rendah

• Lebih berat daripada udara di atmosfer

68
• Alat bantu pernapasan
• Bekerja pada area upwind
• Anggap semua gas adalah beracun sampai
informasinya benar-benar terverifikasi jelas
• Jangan memasuki lubang tanpa respirator kecuali
hasil pengukuran menunjukkan bahwa gas
beracun/mudah terbakar benar-benar tidak ada
• Gunakan selalu gas detector

69
Kemungkinan terjadi pada
tahap-tahap awal
Khususnya untuk
minyak ringan dan masih segar

Resiko Berkurang sejalan dengan


proses weathering minyak

70
Waspada Persiapan Diri Prosedur

• Alat pelindung pendengaran, kepala, dan mata


• Gloves dan pelindung kaki
• Coveralls/slicker suits
• Lifejackets
• Alat pelindung pernapasan / respirator

71
• Usahakan masyarakat dijaga jaraknya
dengan lokasi kerja – gunakan tanda
peringatan dan safety line

• Jangan izinkan sukarelawan kecuali


ditunjuk oleh pihak yang lebih berwenang

• Berikan pengarahan tindakan keselamatan


kepada pihak media yang memasuki area

72
• Binatang Liar

• Tipe Pantai

• Bekerja di Perairan

• Kondisi cuaca buruk

73
 Kedinginan
exposure, wind-chill, hypothermia
 Basah
Ketidaknyamanan / mengurangi semangat
 Panas
heat-stroke, dehidrasi
 Matahari
Kulit terbakar, sunstroke

74
76
77
• Tumpahan minyak di atas permukan air
• Tumpahan minyak di dalam air
• Tumpahan minyak di area pesisir
• Tumpahan minyak di darat
• Dampak terhadap habitat dan spesies laut
• Net Environmental Benefit Analysis

78
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK DI PERMUKAAN AIR

Dampak terhadap burung dan ikan

79
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK DI PERMUKAAN AIR

Tumpahan Minyak di Pelabuhan Mirah - Surabaya, January 2008

80
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK DI DALAM AIR

• Ikan
• Plankton
• Habitat
bawah air

81
82
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK DI PESISIR PANTAI

• Fasilitas pantai
• Marina
• Air ekstraksi
• Garis pantai

83
84
Merusak Ekosistem Mangrove

Mencemari Tambak

85
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK DI DARAT

Mencemari Lahan Pertanian

86
DAMPAK TUMPAHAN MINYAK DI DARAT

87
DAMPAK TERHADAP SPESIES DAN HABITAT LAUT

Net Environmental Benefit Analysis (NEBA)


mana yang lebih menguntungkan ???
Environment Sensitivity Index

88
89
NEBA adalah: NEBA bukanlah:
– Penyeimbangan keuntungan – Hal baru
dan kerugian dengan – Hal yang rumit
pemilihan metode
– Perhitungan keuntungan
penanggulangan yang
terhadap lingkungan atau
berbeda-beda untuk
ekonomi (bukan analisis
meminimalkan dampak
“cost-benefit”)
keseluruhan pada lingkungan
dan sosial ekonomi – Analisis saintific
– Keputusan praktis

90
91
92
NEBA
SEMUA PIHAK HARUS MENERIMA
BEBERAPA KOMPROMI
MUNGKIN DIPERLUKAN

93
Pengetahuan dasar organisasi dan
strategi penanggulangan supaya operasi
dapat berjalan dengan efektif

95
OIL SPILL CONTINGENCY PLAN

Strategy Sections
Operation Section
 Oil Spill Risk Assessment
 Response Process
 Tier Response Arrangements
 Environmental Sensitivities
Data Directory
 Fate of Spilled Oil
 Resource and Contacts
 Oil Spill Response Guidelines
 Forms
 Response Organisations
 Training and Exercise

96
ALUR KOORDINASI
Incident Commander

Legal Safety

External Liaison Public Affairs

Planning Operation Logistics Finance

On Scene
Commander

Onshore
Oil Boom Skimmer Dispersant Medic & Evac Fire Fighting
Clean Up
Team Team Team Team Team
Team

97
KOMUNIKASI

• Daftar Kontak Emergency


• Penyamaan gelombang frekuensi radio komunikasi

STRATEGI PENGENDALIAN
• Penentuan Keputusan
• Risk analysis

98
MEDIA KOMUNIKASI

 JANGAN BERSPEKULASI

 KOORDINASI DENGAN PERWAKILAN


MEDIA DARI PERUSAHAAN

99

Anda mungkin juga menyukai