Anda di halaman 1dari 19

ALAT UKUR AC

MELDA LATIF, MT
TEKNIK ELEKTRO UNAND
ELEKTRODINAMOMETER
Terdiri dari:
1. Fixed Coils (Kumparan tetap) :
Menghasilkan medan magnet. Mempunyai inti udara. Ada 2
bagian. Sebagai Voltmeter, gulungan Fixed menggunakan fine
wire, sebagai ammeters dan wattmeters menggunakan heavy
wire.
2. Moving Coil (Kumparan gerak):
Mempunyai inti udara. Ada 1 gulungan
3.Controlling :
Torka pengontrolan dari per (pegas). Pegas ini terlingkup di
moving coil.
4. Sistem penggerak :
Moving coil terhubung dengan suatu jarum penunjuk
alumunium. Jarum akan bergerak menjukan nilai di skala
ALAT UKUR BESI PUTAR
Ada 2 tipe:
1. Attraction Type 2. Repulsion Type
a. Radial Vane Type b. Co-axial Vane Type
Instrumen Jenis Penyearah
a. Penggerak Meter d’Arsonval dengan penyearah Setengah Gelombang

• Untuk mengukur arus bolak-balik dengan penggerak meter


d'Arsonval, pertama-tama kita harus menyearahkan arus bolak-balik
dengan menggunakan sebuah dioda penyearah untuk menghasilkan
aliran arus searah.
• Jika kita tambahkan sebuah dioda pada rangkaian voltmeter yang
telah didiskusikan pada sebelumnya, seperti yang ditunjukkan pada
gambar, kita akan memiliki kemampuan pengukuran tegangan AC.
Dimana sensitifitas dari voltmeter adalah :
• Secara komersial, memproduksi voltmeter AC yang menggunakan penyearahan
setengah gelombang menjadikan kita untuk menambahkan dioda dan sebuah shunt
seperti yang ditunjukkan pada gambar.

• Dioda ganda ini dibuat dalam kemasan tunggal yang secara umum disebut dengan
suatu penyearah instrumen. Penambahan dioda D dibias mundur pada setengah
siklus positip dan sebenarnya tidak mempunyai pengaruh terhadap kerja rangkaian.
Pada setengah siklus negatip, D di bias maju dan memberikan lintasan yang
bergantian pada kebocoran arus saat dibias oundur yang pada keadaan normal
mengalir melewati penggerak meter dan dioda D1. Tujuan dari resistor shunt R
adalah untuk menaikkan arus yang melewati D selama setengaa siklus positip
sehingga dioda beroperasi pada ukuran yang lebih linier dari kurva karakteristiknya.
Dengan demikian resistor shunt ini memperbaiki kelinieran meter pada batas
tegangan rendah AC, yang juga menghasilkan sensitifitas yang lebih baik.
b. Penggerak Meter d’Arsonval dengan penyearah
Gelombang Penuh
• Pada voltmeter AC lebih sering yang berkeinginan untuk
menggunakan penyearah gelombang penuh dari pada penyearah
setengah gelombang, karena memiliki sensitifitas yang lebih tinggi.
Jenis rangkaian yang paling banyak digunakan penyearah gelombang
penuh adalah penyearah jenis jembatan.
• Berdasarkan rangkaian yang ditunjukkan pada gambar di atas. Hargapuncak dari
sinyal 10 Vrms dihitung dengan penyearah setengah gelombang sebagai :
• E p = 1,414 x E rms = 14,14 V peak
• Rata-rata, atau DC, harga dari pulsa gelombang sinus adalah :
• E ave = 0,636 Ep = 9 V
• Dengan demikian kita dapat melihat bahwa tegangan 10 y adalah sama dengan
9Vdc. Saat menggunakan penyearahan gelombarig penuh. Hal ini berarti bahwa
sebuah voltmeter AC yang menggunakan penyearahan gelombang penuh
mempunyai sensitifitas yang sama dengan 90% dari sensitifitas DC, atau
mempunyai dua kali sensitifitas dari rangkaian yang menggunakan penyearahan
setengah gelombang.
Termo Instrumen
• Mekanisme Kawat Panas (Hot Wire Mechanism)

• Arus yang akan diukur dilewatkan melalui sebuah kawat halus yang
diregang kencang antara dua terminal. Kawat kedua diikat ke kawat halus
tersebut pada satu ujung dan pada ujung lainnya ke sebuah pegas yang
berusaha menarik kawat halus ke bawah. Kawat kedua ini dilewatkan
melalui sebuah canai (roller) pada mana jarum dihubungkan. Arus yang
akan diukur menyebabkan pemanasan kawat halus dan memuai
sebanding dengan kuadrat arus pemanasan. Perubahan panjang kawat
menggerakkan jarum dan menunjukkan besarnya arus.
Instrumen Termokopel

• Gambar diatas menunjukkan gabungan sebuah termokopel dan gerak


PMMC yang dapat digunakan untuk mengukur arus bolak-balik (AC) dan
arus searah (DC). Gabungan ini disebut instrumen termokopel karena
bekerjanya didasarkan pada tindakan elemen termokopel. Bila dua logam
yang berbeda disambungkan bersama-sama, suatu tegangan dibangkitkan
pada sambungan kedua logam tersebut. Tegangan ini bertambah
sebanding dengan temperatur sambungan.
• Termoelemen yang terkompensasi ditunjukkan secara skematis dalam
Gambar di atas, menghasilkan suatu tegangan termolistrik dalam
termokopel CED yang berbanding langsung dengan arus melalui rangkaian
AB. Karena tegangan termokopel yang dibangkitkan adalah fungsi dari
beda temperatur antara ujung panas dan ujung dingin, beda temperatur
ini harus disebabkan oleh arus yang diukur saja. Berarti untuk
pengukuran-pengukuran yang teliti, temperatur titik C dan D haruslah
rata-rata temperatur titik A dan B. Ini diperoleh dengan menempatkan
ujung termokopel CdanZ) di tengah-tengah potongan tembaga (copper
strip) yang terpisah, yang ujungujungnya mengalami kontak termal
dengan A. dan B, tetapi secara elektris,terisolasi dari A dan B.
Elektrodinamometer dalam Pengukuran Daya
• Wattmeter Satu Fasa
• Elektrodinamometer dipakai secara luas dalam pengukuran daya. Dia
dapat digunakan untuk menunjukkan daya searah (dc) maupun bolak-
balik (ac) untuk setiap bentuk gelombang tegangan dan arus dan tidak
terbatas pada gelombang sinus saja, elektrodinamometer yang
digunakan sebagai voltmeter atau ampermeter terdiri dari kumparan-
kumparan yang diam dan yang berputar dihubungkan secara seri,
karena itu bereaksi terhadap efek kuadrat arus. Bila digunakan sebagai
alat ukur daya satu fasa, kumparan-kumparan dihubungkan dalam
cara yang berbeda. Lihat gambar dibawah.
• Kumparan-kumparan yang diam atau kumparan-kumparan medan
ditunjukkan di sini sebagai dua elemen terpisah yang dihubungkan secara
seri dan membawa arus jala-jala total (zc). Kumparan yang berputar yang
ditempatkan di dalam medan maknit kumparan-kumparan yang diam,
dihubungkan seri dengan tahanan pembatas arus dan membawa arus
kecil (ip). Arus sesaat di dalam kumparan yang berputar adalah ip = e/Rp,
di mana e adalah tegangan sesaat pada jala-jala, dani Rp adalah tahanan
total kumparan berputar beserta tahanan serinya. Defleksi kumparan
putar sebanding dengan perkalian ic dan ip dan untuk defleksi rata-rata
selama satu periode dapat dituliskan :

Di mana :
•  rata-rata = defleksi sudut rata-rata dari kumparan
• K = konstanta instrumen
• ic = arus sesaat di dalam kumparan-kumparan medan
• ip = arus sesaat di dalam kumparan potensial.
Wattmeter Fasa banyak
• Pengukuran daya dalam suatu sistem fasa
banyak memerlukan pemakaian dua atau
lebih wattmeter. Kemudian daya nyata
total diperoleh dengan menjumlahkan
pembaca-an masing-masing wattmeter
secara aljabar. Teorema Blondel
menyatakan bahwa daya nyata dapat
diukur dengan mengurangi satu elemen
wattmeter dari sejumlah kawat-kawat
dalam setiap sistem fasa banyak, dengan
persyaratan bahwa satu kawat dapat di-
buat "common" terhadap semua
rangkaian potensial. Gambar
menunjukkan sambungan dua wattmeter
untuk pengukuran konsumsi daya oleh
sebuah beban tiga fasa yang setimbang
yang dihubungkan secara delta.
• Diagram fasor pada gambar dibawah menunjukkan tegangan tiga fasa VAC, VCB,
dan VBA dan arus tiga fasa IAC, ICB dan IBA. Beban yang dihubungkan secara delta
dianggap induktif, dan arus fasa ketinggalan dari tegangan fasa sebesar sudut 6.
• Karena beban adalah setimbang, tegangan-tegangan fasa dan arus-arus fasa
sama besarnya dan dituliskan :
• VAC =VBC=V dan IAC = ICB = IBA = I
Alat Ukur Watt / Jam
Kumparan arus dihubungkan seri dengan
antaran, dan kumparan tegangan dihubungkan
paralel. Kedua kumparan yang dililitkan pada
sebuah kerangka logam dengan desain khusus
melengkapi dua rangkaian maknit. Sebuah
piringan aluminium ringan digantung di dalam
senjang udara medan kumparan arus yang
menyebabkan arus pusar mengalir di dalam
piringan. Reaksi arus pusar dan medan
kumparan tegangan membangkitkan sebuah
torsi (aksi motor) terhadap piringan dan
menyebabkannya berputar.
• Torsi yang dibangkitkan sebanding dengan kuat medan kumparan
tegangan dan arus pusat di dalam piringan yang berturut-turut adalah
fungsi kuat medan kumparan arus. Berarti jumlah putaran piringan
sebanding dengan energi yang telah dipakai oleh beban dalam selang
waktu tertentu, dan diukur dalam kilowatt-jam (kWh, kilowatt-hour).
Poros yang menopang piringan aluminium dihubungkan melalui susunan
roda gigi ke mekanisme jam dipanel alat ukur, melengkapi suatu
pembacaan kWh yang terkalibrasi dalam desimal.
• Redaman piringan diberikan oleh dua maknit permanen kecil yang
ditempatkan saling berhadapan pada sisi piringan. Bila piringan berputar,
maknit maknit permanen mengindusir arus pusat di dalamnya. Arus-arus
pusar ini bereaksi dengan medan maknit dari maknit-maknit permanen
kecil dan meredam gerakan piringan.
……
lanjutan

• Alat ukur watt-jam tipe poros tempting (floating shaft) menggunakan


sebuah desain yang unik untuk menggantungkan piringan. Poros
berputar mempunyai sebuah maknit kecil pada masing-masing ujung.
Maknit poros bagian atas ditarik ke sebuah maknit dalam bantalan
atas, sedang maknit bawah ditarik ke sebuah maknit dalam bantalan
bawah. Berarti gerakan pelampung tidak akan menyentuh kedua
permukaan bantalan, dan satu-satunya kontak terhadap gerakan
adalah melalui roda gigi yang menghubung kan poros ke kelengkapan
roda gigi.
Alat Ukur Faktor Daya
• Menurut definisi, faktor daya adalah kosinus
sudut fasa antara tegangan dan arus, dan
pengukuran faktor daya biasanya menyangkut
penentuan sudut fasa ini. Ini ditunjukkan dalam
kerja alat ukur faktor daya kumparan bersilang
(crossed-coil power factor meter). Pada
dasarnya instrumen ini adalah gerak
elektrodinamometer di mana elemen yang
berputar terdiri dari dua kumparan yang
dipasang pada poros yang sama tetapi tegak
lurus satu sama lain. Kumparan putar berputar
di dalam medan maknetik yang dihasilkan oleh
kumparan medan yang membawa arus jala-jala.
Alat Ukur Frekuensi
• Sebuah contoh pemakaian rangkaian penyetalaan
ditemukan pada alat ukur frekuansi tipe
elektrodinamometer, yang ditunjukkan secara skematis
dalam gambar dibawah. Dalam alat ukur frekuensi ini,
kumparan-kumparan medan membentuk sebagian dari
dua rangkaian resonan terpisah. Kumparan medan 1
adalah seri dengan inductor L2 dan kapasitor C\, dan
membentuk sebuah rangkaian resonan yang disetel ke
suatu frekuensi sedikit di bawah skala terendah dari
instrumen. Kumparan medan 2 adalah sen dengan
induktor L2 dan kapasitor C2, dan membentuk sebuah
rangkaian resonan yang disetel ke frekuensi sedikit lebih
tinggi dari skala tertinggi instrumen. Dalam hal frekuensi
jala-jala, rangkaian harus disetel ke frekuensi berturut-
turut 50 Hz dan 70 Hz, dengan 60 Hz pada pertengahan
skala.

Anda mungkin juga menyukai