Anda di halaman 1dari 58

Fundamental of Aerodynamics

(PENGANTAR AERODINAMIKA)
Prodi D4 Manajemen Transportasi Udara
Semester V

ADI PURWOKO CHRISWADYANTO, S.T., M.T.


CURRICULUM VITAE
Nama : Adi Purwoko Chriswadyanto
Tempat, Tgl Lahir : Nganjuk, Jawa Timur
Tanggal Lahir : 29 Agustus 1981
Agama : Islam

Pendidikan Akademik :
1. SD, Mojokerto (1993)
2. SMP, Pacitan (1996)
3. SMA, Malang (1999)
4. D-3 Teknik Aeronautika AAU (2002)
4. S-1 Teknik Mesin Univ. Widya Gama Malang (2005)
5. S-2 Ilmu dan Teknik Material ITB (2013)
CURRICULUM VITAE

• Bidang Keahlian S1 :
TEKNIK MESIN (Mesin Konversi Energi)

Judul Skripsi :
Analisis Perbandingan Konsumsi Bahan Bakar Engine T56-A-7B, T56-A-
15 dan T56-A-15LFE

• Bidang Keahlian S2 :
ILMU DAN TEKNIK MATERIAL (Komposit)

Judul Thesis :
Pengaruh Oksida Grafit Terhadap Sifat Mekanik dan Mampu
Bakar Komposit Epoksi
CURRICULUM VITAE
• Pendidikan Militer dan Kursus Kedinasan:

1. Separadas A-139 tahun 2000


2. Akademi Angkatan Udara tahun 2002
3. Sesarcabpa TPT & Sarban A-18 tahun 2003
4. Dikkualsus JMU CASA C-212 Aviocar A-7 tahun 2008
5. KIBI Reguler Dephan Angkatan 72 tahun 2009
6. Sekkau Angkatan 94 tahun 2013
7. Kursus Pengembangan Ketrampilan Dasar Teknik
Instruksional (Pekerti) UNY A-10 tahun 2014
8. Kursus Applied Approach UNY A-5 tahun 2015
CURRICULUM VITAE
• Pengalaman Jabatan :
1. Ka Unit A-4 Skyhawk Sathar 32 Depohar 30 tahun 2004
2. Ka Unit CASA C-212 Aviocar Sathar 32 Depohar 30 tahun 2006
3. Ka Dok A Sathar 32 Depohar 30 tahun 2009
4. Pama Koharmatau (Dik S2 ITB) tahun 2010
5. Dosen Golongan VI AAU tahun 2013
6. Kasi Sistem Pesbang dan Senjata Depaero AAU tahun 2014
7. Kasi Proses Produksi Depaero AAU tahun 2017
8. Kasi Material Teknik Depaero AAU tahun 2019
RENCANA PENGAJARAN : FUNDAMENTAL OF AERODYNAMICS
(2 SKS)
TATAP MUKA MATERI KETERANGAN
I Introduction
Hukum Pergerakan Udara
Atmosphere
II Variabel-Variabel Aerodinamika
International Standard Atmosphere
Evaluasi

III Aircraft Terminology


Airfoil Terminology
Wing Planform Terminology
IV Control Surface
Aircraft Axis dan Gerakan Dasar Pesbang
Evaluasi
TATAP MUKA MATERI WAKTU
V Aliran Udara
Gesekan Permukaan (Skin Friction)
Aliran Udara Laminar dan Turbulent pd A/F
Persamaan Kontinuitas dan Bernaully
VI Pitot Tube/Static
Kesalahan Pengukuran Kecepatan
Aircraft Correction
Evaluasi

VII Wing Theory


Distribusi Tekanan Udara di Airfoil
Angle of Attack
Centre of Pressure
Aerodynamic Force
VIII Gaya Angkat (Lift)
Evaluasi
TATAP MUKA MATERI WAKTU
IX Gaya Hambat (Drag)
Lift/Drag Ratio
Klasifikasi Airfoil, ReN dan Vortices
X Stall dan Stall Characteristics
Kecepatan Stall (Stalling Speed)
Kesalahan Pengukuran Kecepatan
Evaluasi

XI Kecepatan Terbang Minimum


Metode Pembuatan High Lift Devices (HLD)
XII Pengaruh HLD terhadap Lift
Jenis-jenis High Lift Devices
XIII Keuntungan dan kerugian Pemakaian Flap
Jenis-jenis bidang Flap
XIV High Speed Aerodynamics
Evaluasi
• Sebutkan bagian-bagian struktur pesawat terbang
di bawah ini !
AERODINAMIKA DAN
ATMOSFER BUMI

10
Aerodinamika
Aero = udara ; dinamika = gerakan.

Aerodinamika  disiplin ilmu teknik penerbangan yang


mempelajari, meneliti dan mengembangkan karakteristik gerakan
aliran udara disekitar permukaan benda dengan bentuk tertentu
untuk mengetahui distribusi tekanan udara disekitar permukaan
benda tersebut serta menetapkan besarnya gaya dan momen yang
dibangkitkannya.

11
Cara Pengkajian Aerodinamika
Aerodinamika
Eksperimental

Aerodinamika
Komputasional
12
Pembagian Ilmu Aerodinamika

13
HUKUM
NEWTON I ∑Fv=0, ∑Fh=0, ∑Mcg=0
(THE LAW OF INERTIA)

HUKUM NEWTON II
THE (LAW OF ACCELERATION) F=m.a
HUKUM
PERGERAKAN
UDARA

HUKUM
NEWTON III
(THE LAW OF REACTION)
Faksi = - Freaksi
Hukum Newton I / Hukum Kelembaman /The Law of
Inertia / The Law of Equillibrium).
Jika resultan gaya-gaya yang bekerja pada sebuah
benda sama dengan nol, maka benda tersebut dalam
keadaan diam dan akan tetap diam atau tetap
bergerak lurus dengan kecepatan tetap.
 Fv = 0
 FH = 0
WEIGHT 10000 lbs
 MCG = 0

THRUST TIRE FRICTION


800 lbs 800 lbs

15
GROUND FORCE 10000 lbs
Pesawat On Ground, diam
Hukum Newton I / Hukum Kelembaman /The Law of
Inertia / The Law of Equillibrium).

LIFT 10000 lbs

THRUST DRAG
4000 lbs 4000 lbs

WEIGHT 10000 lbs

Pesawat In Flight, terbang dengan kecepatan konstan 300


knots
16
Hukum Newton II / Law of Acceleration

 Percepatan (a) yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja


pada sebuah benda berbanding lurus dan searah dengan
gaya (F) dan berbanding terbalik dengan massa benda (m).
a = F/m atau F = m x a
LIFT 10000 lbs

THRUST DRAG
6000 lbs 4000 lbs

WEIGHT 10000 lbs

Pesawat In Flight: throttle forward, akselerasi 17


Hukum Newton II / Law of Acceleration

LIFT 10000 lbs

THRUST DRAG
2000 lbs 4000 lbs

WEIGHT 10000 lbs

Pesawat In Flight: throttle rearward, deselerasi

18
Hukum Newton III / Law of Reaction
Bila sebuah benda A mengerjakan gaya pada benda B ,
maka benda B juga akan mengadakan reaksi pada benda A
yang sama besarnya tapi arahnya berlawanan.

19
Komposisi Atmosfer

Nitrogen = 78%
Oksigen = 21 %
Gas Lain = 1%
• Komposisi ini stabil hingga 50 NM
di atas permukaan laut
• Tekanan menurun seiring
peningkatan ketinggian

• Oksigen mutlak diperlukan seluruh makhluk


hidup
• Penurunan suplai oksigen mengakibatkan
hypoxia, yaitu resultan dari penurunan fungsi
tubuh, sistem berpikir dan derajat kesadaran
• Oksigen merupakan salah satu unsur dalam
pembakaran engine.
Tekanan Udara Atmosfer Bumi
Hubungan Antara Temperatur dan Tekanan Udara
Questions :

a. Terangkan apakah hubungan udara dengan ilmu aerodinamika ?

b. Jelaskan aplikasi hukum Newton I, II dan III pada aerodinamika.

c. Terangkan berdasarkan prosentase , gas-gas yang ada didalam


suatu susunan udara ?

d. Apakah guna oksigen untuk manusia dan semua kehidupan didunia


ini juga untuk keperluan pesawat terbang ?

e. Sebutkan lapisan-lapisan udara dimulai dari permukaan luar sampai


lapisan udara yang teratas.

23
Variabel-variabel dasar Aerodinamika
Tekanan Udara
Temperatur Udara
Kelembaban Udara (Humidity)

Kekentalan Udara (Viscosity)

Kerapatan Udara (Density)


Kecepatan Aliran Udara (Velocity).
Variabel-variabel dasar Aerodinamika
Tekanan Udara :
• Alat untuk mengukur tekanan Barometer (udara di ruang
terbuka) atau Manometer (udara di ruang terbuka)
• Tekanan (Pressure) mempunyai notasi P
• Rasio Tekanan (Pressure Ratio) merupakan perbandingan
tekanan udara suatu ketinggian dengan tekanan udara
dipermukaan laut , notasi  (Delta).
• Satuan Tekanan Udara : Kg/cm2 , Cm Hg, Inch Hg, lbs/ft2
(Psf), N/m2 (Pascal), N/mm2 (MPa), Lb/in2 (Psi)
• Pressure Altitude  ketinggian pesawat didasarkan pd
tekanan atmosfir
• Penunjuk Ketinggian Terbang Altimeter
• Tekanan atmosfir = 29,92 In Hg (tekanan udara pada
permukaan laut).
Variabel-variabel dasar Aerodinamika
Temperatur Udara :

1) Temperatur di permukaan laut : 15,16 0 C, dari permukaan


laut sampai dengan 11 Km temperatur turun 6,5 0 C setiap
kenaikan 1 Km.
2) Temperatur diatas ketinggian 11 Km sampai dengan 25
Km selalu konstan pada temperatur -56,5 0 C.
3) Ketinggian diatas 25 Km sampai dengan 47 Km
temperatur naik 30 C setiap kenaikan 1 Km.

Kenyamanan penerbangan 200 C sampai 230 C


Temperature Ratio : perbandingan Ambient Air Temperature
dengan Standard Sea Level Air ,  (theta).
- Notasi Temperatur T :
EK = 3/2 k T
Variabel-variabel dasar Aerodinamika

Kelembaban Udara (Humidity) :


• Dalam atmosphere terdapat kelembaban yang dipengaruhi
konten uap air di dalam udara
• Kelembaban Absolut massa uap air untuk tiap satuan volume
• Kelembaban Relatif perbandingan antara tekanan bagian uap
air dengan tekanan uap air absolut
• Kelembaban udara relatif 60 % artinya adalah pada temperatur
tertentu udara mengandung 60 % uap air yang diperlukan untuk
membuat udara tersebut jenuh.
• Kelembaban yang baik bagi kenyamanan dan kesehatan manusia
adalah sekitar 55 %.
Variabel-variabel dasar Aerodinamika
Kekentalan Udara (Viscosity). :
- Dipengaruhi oleh keadaan temperatur
- Makin tinggi temperaturnya maka viscosity makin kecil berarti
kemampuan bergerak makin tinggi
- Faktor penting yang menyebabkan gaya geser (friction effect)
- Koefisien Kekentalan Udara Absolut ditulis dengan notasi  (miu).
- Koefisien kekentalan udara absolut/density; notasi m
- Pada sea level condition besarnya adalah 0.0001576 ft 2 /sec.

Kerapatan Udara (Density):


- Massa per satuan volume udara; notasi  (rho)
- Dimensi slug/ft3 atau kg/m3, (1 slug = 1 lb.sec2/ft).
- Pada sea level conditions 0.0023769 slug/ft3 atau 1,225 kg/m3
- Perbandingan antara ambient air density dan density pada sea
level conditions disebut density ratio dengan notasi  (sigma)
INTERNATIONAL STANDAR ATMOSPHERE NACA
DAN ICAO
Untuk menyeragamkan segala perhitungan yang berhubungan dengan
keadaan udara diperlukan data-data atmosfer secara lengkap dan bersifat
standard (pada sea level), untuk menghindari adanya kesalahan-
kesalahan perhitungan, sebab kondisi udara dalam atmosfir tidak selalu
sama dan selalu berubah setiap saat .
• Temperature : 15,160C = 59,270F=288,160K = 519,270R
• Tekanan Udara : 14,7 PSI = 29,92 Inch Hg = 76 cm Hg
• 1 Atm = 101325 Pa = 2116 lbs/ft2
• Kerapatan Udara : 0,0023769 slug/ft3 = 1,225 kg/m3
• 1 Slug = 1 lb.sec2/ft
• Gravitasi : 32,2 ft/sec2 = 9,8 m/sec2
• Kecepatan Suara : 1116,443720 ft/sec = 340,29 m/sec
• Kekentalan Udara : 0,0001576 ft2/sec
Variabel-variabel dasar Aerodinamika

Kecepatan aliran.
Questions :

a. Apakah yang menyebabkan udara dekat permukaan bumi mempunyai


suhu udara yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan lapisan udara
diatasnya ?

b. Berapakah angka penurunan suhu udara untuk setiap kenaikan 100 ft ?

c. Mengapa tekanan udara pada lapisan udara didaerah yang dekat


dengan permukaan lebih tinggi bila dibandingkan dengan tekanan udara
pada lapisan udara yang letaknya lebih tinggi ?

d. Mengapa orang menentukan adanya suatu standarisasi tentang


faktor-faktor udara ?

e. Sebutkan hasil standarisasi sifat-sifat udara di atmosfer menurut 33ICAO


!
1. Airfoil Terminology

Maximum Thickness Upper Surface

Lower Surface

2. Wing Planform Terminology


b S = Wing Area (Sq.Ft)
c B = Wing Span (Ft)
C = Average Chord (Ft)
DEFINISI-DEFINISI
Chord Line. Garis lurus yang menghubungkan Leading Edge dan Trailling Edge.
Chord. Jarak antara Leading Edge dengan Trailling Edge.

Mean Camber Line . Garis lengkung yang ditarik diantara Lower dan Upper Surface
(permukaan bawah dan atas).
Max. Thickness. Jarak yang terbesar antara Upper Surface dan Lower Surface.
Max. Camber. Jarak yang terbesar antara Mean Camber Line dengan Chord Line.

Leading Edge. Titik terdepan dari Aeroprofil.


Trailing Edge. Titik yang paling belakang dari Aeroprofil.
Radius Leading Edge. Jari-jari lingkaran yang melalui Leading Edge.

Upper Surface. Garis lengkung di sisi atas aeroprofil.


Lower Surface. Garis Lengkung di sisi bawah aeroprofil.
Angle of Attack. Sudut antara Relative Wind dengan Chord Line.Notasinya ditulis 

Lift. Komponen Aerodynamic Force yang tegak lurus dengan Relative Wind. 35

Drag. Komponen Aerodynamic Force yang sejajar dengan Relative Wind.


2. Wing Platform Terminology AR = Aspect Ratio

C AR= b/c

AR = b2/S
b

S = Wing Area (Sq.Ft)


c B = Wing Span (Ft)

b C = Average Chord (F)


2. Wing Planform Terminology
CR CR = Root Chord (Ft)
^ Ct = Tip Chord (Ft)
Ct
Æ = Taper Ratio
= Ct/CR

^= Sweep Angle ( ) 0
MAC
MAC = Mean Aerodinamic
Chord
BAGIAN-BAGIAN UTAMA PESBANG

Landing Gear
CONTROL SURFACES
Untuk melaksanakan gerakan pesbang maka perlu menggerakan
salah satu atau ketiga macam control surface yg ada di pesbang.
Control Surface tersebut terdiri dari :

A. Bidang Kemudi Guling (Aileron).


TAIL SECTION
B. Bidang Kemudi Tinggi (Elevator).
C. Bidang Kemudi Arah (Rudder).
SUMBU-SUMBU PESBANG
(AIRCRAFT AXIS)
Z
Lateral Axis
Pitching Moment Y

Rolling Moment

X
CG
Longitudinal Axis

Yawing Moment

Vertical Axis
Laminar and turbulent flow
GAYA ANGKAT (LIFT)
The lift force is generated by a small pressure differential between the
upper and lower surfaces of the wing, caused by the aerodynamic
reaction to the wing motion through the atmosphere. The magnitude of
the pressure differential, and the consequent momentum applied to the
airflow, is generally dependent on the speed of the aircraft, the angle of
attack and the physical characteristics of the wing. The wing centre of
pressure moves fore and aft in response to changes in the aerodynamic
reaction, thereby introducing pitching moments that affect the aircraft's
trim. Drag induced by the generation of lift is modified by the plan form,
the twist and the aspect ratio of the wing. Ailerons, flaps, and other lift
and drag changing devices are fitted to the wing for control and
performance purposes.
LIFT GENERATION

L = ½ .ρ .V2.S.CL
GAYA-GAYA AERODINAMIKA
Diagram CL vs AOA
TERJADINYA STALL
DEEP STALL
Guided Tours
Activities:
• Sources of Drag:
• Inlet:
BOUNDARY LAYER
GAYA HAMBAT (DRAG)
• Pada pesawat terbang dgn kecepatan Subsonic akan terjadi 2 macam drag
yaitu Parasite Drag &Induced Drag. Sedangkan untuk pesawat super
sonic akan terjadi Wave Drag.
• Parasite Drag (Dp) adalah drag yg ditimbulkan oleh bagian-bagian
pesawat yg tdk menghasilkan Lift. Terdiri dari Form Drag, Skin Friction
Drag dan Interference Drag. Seluruh drag ini besarnya sangat tergantung
dari kecepatan aliran arus udara. Semakin cepat aliran udara besarnya
drag semakin besar pula.
• Aeroprofile Drag (Wing Drag). Drag yg dihasilkan oleh sayap pesawat
atau benda di pesawat terbang yg menghasilkan Lift, yg besarnya
merupakan komponen dari Aerodynamics Force (Total Reaction) yg sejajar
dgn Flight Path (Relative Wind).
• Induced Drag (Di). Drag yg ditimbulkan oleh arus udara yg mengalir di
sayap pesawat terbang.
INDUCED DRAG
KLASIFIKASI AIRFOIL
• Klasifikasi airfoil digunakan untuk menunjukkan macam atau
bentuk sebuah airfoil dgn cara memberi penomoran airfoil,
utk penomoran ini beberapa negara produksi pesbang
membuat aturan sendiri.
• Inggris : RAF  RAE mis: RAE 15, 31, 32, 40 , dsb
• Jerman : PD I  Gonttingen
• Amerika (1926) : Clark Y
• Setelah tahun 1935 digunakan tanda-tanda yg dikeluarkan
oleh National Advisory Committee for Aeronautics (NACA)
SISTEM PENOMORAN NACA
• A. NACA Sistem 4 Angka (Four digit series)
• 1) Angka pertama menunjukkan camber maksimum dan dinyatakan dalam
% dari panjang Chord
• 2) Angka kedua menunjukkan lokasi camber maks. Dari LE dan dinyatakan
dalam persepuluh prosen dr panjang Chord
• 3) Dua angka terakhir menyatakan tebal Airfoil dan dinyatakakan dlm
prosen dr panjang Chord

• Contoh :
• NACA 1412 :
1  Camber max. = 1% Chord
4  Jarak Camber max. dr LE = 40 % Chord
12  Tebal Maximum = 12% Chord
SISTEM PENOMORAN NACA
• B. NACA Sistem 5 Angka (Five digit series)
• 1) Angka pertama menunjukkan 3/2 CL yg direncanakan : CL pd sudut
optimal (1/10)  camber max. dlm % dr Chord
• 2) Angka kedua dan ketiga bersama-sama menunjukkan 1/2x camber
maks. Dari LE dan dinyatakan dalam prosen dr panjang Chord Line
• 3) Dua angka terakhir menyatakan tebal Airfoil dan dinyatakan dlm prosen
dr panjang Chord Line
• Contoh :
• NACA 23012 :
2  CL optimal = 2 x 3/2 x 1/10 = 0,3
30  Jarak Camber max. dr LE = ½ x 30% = 15%C
12  Tebal Maximum = 12% C
BILANGAN REYNOLD
• Bila þ dan µ tetap, ternyata aliran udara Laminar akan berubah
menjadi Turbulent (aliran pusar) pd suatu kecepatan tertentu.
• Bila aliran udara melewati suatu benda, dapat disimpulkan
bahwa kecepatan tsb adalah:
• A. Berbanding lurus dgn density udara.
• B. Berbanding lurus dgn kecepatan udara.
• C. Berbanding lurus dgn ukuran/panjang benda
• D. Berbanding terbalik dgn koef. Viskositas

• RN = þ . V . L
• µ
WING TIP VORTICES
• Diluar ujung sayap terjadi aliran udara dr bawah sayap keatas
sayap. Sedangkan bila pesawat itu sdg terbang, akan ada
aliran udara ke belakang. Kedua aliran udara ini didaerah TE
dr ujung sayap saling bertemu dan menghasilkan pusaran
udara (Vortex), pusaran pada ujung sayap ini dinamakan Wing
Tip Vortices. Vortex ini tdk dpt dihilangkan, yg dapat
diusahakan ialah memperkecil pengaruhnya dengan jalan
memperpanjang sayap serta membuat ujung sayap berbentuk
Tirus (Tapered wing)
WING TIP VORTICES

Anda mungkin juga menyukai