Anda di halaman 1dari 21

Sejarah

Perbankan
Kelomp Vira
Karunia

ok 6

Annisa
Antis
Pengertian
A bank is a financial institusion that accepts deposits from the public and
creates credit
Bank adalah badan usaha yang menghimpun
dana dari masyakarat dalam bentuk simpanan
dan menyalurkan kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya
dalam rangka meningkatkan taraf hidup
masyarakat

Etimologi Fungsi Tujuan


Bank berasal dari bahasa Italia Menghimpun Dana, Pembangunan dan
“Banca=Bangku” Menyalurkan dana, pemerataan ekonomi,
Para Bankir Florence melakukan Pelayanan Jasa Bank. Pertumbuhan Ekonomi,
transaksi dengan duduk
Stabilitas Nasional yang
di belakang meja pertukaran uang
mengarah kesejahteraan
rakyat
Jenis Bank
UU Nomor 14 Tahun 1967
Segi Fungsi

Bank Sentral Bank Umum Bank Tabungan


Mercury is the Menerima dana giro Pengumpulan dana dalam
bentuk tabungan. Bunga
smallest planet in our dan deposito.
atas dana berbentuk surat
Solar System Menyalurkan kredit berharga

Bank Pembangunan
Menerima simpanan Bank Desa
bentuk deposito dan giro Menerima simpanan
mengeluarkan kertas
berharga j.Menengah dan
dan kredit dalam
panjang di bidang bentuk uang dalm
pembangunan natura
Segi Kepemilikkan

Bank Milik Negara Bank Milik Daerah Bank Milik Swasta


Bank yang Bank yang Bank yang
kepemilikkannya milik
kepemilikkannya milik kepemilikkannya milik
Swasta nasional dan asing
negara Pemda

Bank Koperasi

Bank yang
kepemilikkannya milik
perkumpulan koperasi
Bank
Indone Membantu pemerintah dalam

sia
mengatur, menjaga dan
memelihara kestabilan nilai
rupiah, mendorong, kelancaran
produksi dan pembangunan
serta memperluas kesempatan
kerja guna meningkatkan taraf
hidup rakyat
Tugas Bank
Indonesia

Pengedaran uang Pengerahan Dana Hubungan Internasional


Mengeluarkan uang kertas Mendorong pengerahan Menjaga devisa, likuiditas
dan logam sebagai alat dana masyarakat oleh dan solvabilitas
pembayaran perbankan international
Tugas Bank
Indonesia

Bank Sentral Keuangan Pemerintah Perbankan Perkreditan


Memindahkan uang secara Bank Indonesia bertindak Kliring, mengatur lalu
telegram dan wesel, sebagai kas pemerintah. lintas pembayaran,
Surat utang dengan Contoh Pelunasan Obligasi memberikan kredit
pelunasan, jual beli cek dan dan penempatan SUN likuiditas
wesel
Sejarah
Perbankan Dunia
Asal Mula
Konsep perbankan mungkin telah dimulai
di Babylonia Kuno dan Sangvi Kuno oleh
pedagang yang menawarkan pinjaman
gandum sebagai jaminan dalam sistem
barter.
Pemberi pinjaman di Yunani kuno dan
selama kekaisaran Romawi menambahkan
dua inovasi penting yaitu menerima setoran
dan menukar uang
Abad 17 pedagang mulai menyimpan emas dengan tukang emas
London yang memilikki brankas pribadi dan membebankan

Asal Mula
layanan itu.
Sebagai imbalan setiap deposit logam mulia, tukang emas
mengeluarkan tanda terima yang menyatakan jumlah dan
kemurnian logam yang mereka pegang sebagai jaminan. Tanda
terima ini tidak dapat ditetapkan hanya deposan asli yang dapat
Perbankan modern di Italia berada abad renaissance dalam
mengumpulkan barang yang disimpan
kota pusat dan utara seperti Florence, Lucca, Sienna, Venice
dan Genoa.
Keluarga Bardi dan Peruzzi mendominasi perbankan di
Florence abad ke 14 mendirikan cabang di banyak bagian
Perlahan-lahan tukang emas meminjamkan uang atas nama
lain di Eropa.
deposan, uang kertas dikeluarkan untuk uang yang disetor
Salah satu bank Italia yang paling terkenal adalah Medici
sebagai pinjaman kepada tukang emas dan membayar bunga
Bank didirikan olej Giovanni di Bicci de ‘Medici.
atas deposito
Bank deposito Negara paling awal yang diketahui
Banco di San Girgio di Italia Bank of England memulai masalah permanen uang
kertas pada tahun 1695. Royal Bank of Scotland
menyediakan fasilitas cerukan tahun 1728. Awal abad
ke 19 kliring didirikan di London beberapa bank
untuk menghapus transaksi
Kerajaan Eropa
Cek mulai diperkenalkan
Selama abad ke-12 dan 13 AD, para bankir dari Italia Utara, yang selalu secara kolektif Pada Tahun 1587, The Banco della Piazza (Piazza Bank)
disebut “Lombards”, secara bertahap menggantikan peran orang-orang Yahudi sebagai dibuka di Venice, Italia sebagai inisiatif pemerintah. Bertujuan
pemberi pinjaman karena mereka telah menjadi kaya dan sangat berkuasa.
Kemampuan bisnis orang Italia semakin maju pesat dengan penemuan pembukuan yang
untuk mengatasi fungsi-fungsi penting perbankan yang salah
disebut sebagai“double entry book keeping”, pembukuan berpasangan, sebagai satunya adalah untuk menciptakan alat pembayaran yang sangat
pemasukan dan pengeluaran (debit dan kredit) dalam satu buku. Bank-bank yang sudah penting berupa surat-surat berharga sebagai bukti simpanan
terkenal pada saat itu di benua Eropa adalah Bank Valensia tahun 1171, kemudian nasabah, menciptakan alat pembayaran berupa bukti kertas di
menyusul Bank of Genoa dan Bank of Barcelona tahun 1320. Venice dan kegiatan-kegiatan lain yang membuat suatu transaksi
dengan tidak lagi menggunakan koin sebagai benda fisik yang
digunakan sebagai alat transaksi.
Abad
12-14 Masehi

Dinasti Fugger
Abad 4 Pada awal abad ke-15, keluarga Medici adalah dinasti
Sebelum Masehi perbankan terbesar di Eropa mereka memiliki Medici
Bank yang didirikan pada tahun 1397, tetapi karena Kebangkitan Bank-Bank
mereka ikut dalam politik sehingga mengganggu Lembaga-lembagaNasional
perbankan, dan pasar uang mengalami
konsentrasi keluarga tersebut untuk fokus dalam bisnis
Masa Lembaga Keuangan Yunani dan perbankan. Setelah kekuasaan Lorenzo, kemajuan
perkembangan cukup pesat mulai kompleks selama kurun waktu
antara tahun 1750 sampai dengan tahun 1800. Mereka makin
Aktivitas perbankan di Roma
negara Yunani pada masa ini lebih perbankan dalam keadaan yang sangat membahayakan. memperoleh bentuknya seperti apa yang kita jumpai sekarang. Pada
bervariasi dan maju dibandingkan kegiatan usaha Perpindahan kekuasaan di Eropa ke Habsburgs pada tahun 1791 dibentuklah suatu bank yang disebut “the First United
masyarakat lainnya. Wirausaha swasta mulai akhir Abad ke-15 adalah awal dari kejayaan fungger. States Bank”. Bank ini dibentuk dengan landasan undang-undang
Kemakmuran yang meningkat dari usaha tekstil mereka kongres, dan bertujuan untuk menghidupkan kembali kredit nasional
melaksanakan kegiatan yang sama dengan rumah ibadah
dan pemberian pinjaman kepada keluarga kerajaan yang telah hancur karena perang saudara juga untuk
dan usaha publik dengan melakukan kegiatan transaksi memperlancar perkembangan sistem uang nasional.
keuangan. Habsburg tahun 1487.
Sebelum
Perang Dunia II
Kehadiran institusi perbankan pertama di Indonesia tidak terlepas dari adanya kolonial Hindia Belanda reenigde
Oost-Indische Compagnie (VOC) di Indonesia. Bank-bank yang ada itu antara lain:
a. De Javasce NV b. De Post Poar Bank. c. Hulp en Spaar Bank. d. De Algemenevolks Crediet Bank. e.Nederland
Handles Maatscappi (NHM) f. Nationale Handles Bank (NHB) g. De Escompto Bank NV.

Menjelang pecahnya Perang Dunia II, Pemerintah Hindia Belanda


melikuidasi tiga bank dan dikuasai oleh pemerintahan tentara Jepang.

Setelah merdeka bank tersebut kemudian beroperasi lagi dan terbentuk Bank Sentral meskipun
berkedudukan sebagai badan usaha swasta dan sebagian sahamnya ada di tangan asing.
Sebelum Perang
Dunia II
De Algemene
De Postpaar Bank
Volkscredietr Bank

De Javasce Bank NV
Didirikan tahun 1819, dengan

Didirikan tahun 1934 di Undang-Undang Nomor 9 Tahun


Didirikan 10 Oktober 1827, 1950 diganti dengan nama Bank
Batavia kemudian kegiatan
kemudian dinasionalisasi oleh Tabungan Pos. Diganti dengan
Bank dilanjutkan oleh
pemerintah Republik Indonesia Undang-Undang Nomor 20 Tahun
pada 6 Desember 1951 dan
lembaga kredit Jepang 1968 menjadi Bank Tabungan
akhirnya menjadi Bank Sentral di dengan nama Syomin Ginko Negara
Indonesisa berdasarkan Undang- dan sekarang menjadi Bank
Undang Nomor 13 Tahun 1968
Rakyat Indonesia
Situasi kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, Jepang mengembalikan bank-bank Belanda dan Bank-Bank
Asing muncul kembali dan lembaga-lembaga perbankan lainnya, Izin pembukaan bank Belanda di wilayah
Indonesia dikeluarkan pada tanggal 2 Januari 1946 oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda. Kebijakan
yang cukup berpengaruh dalam perkembangan perbankan di awal kemerdekaan ini yaitu nasionalisasi
De Javasche Bank. tanggal 19 September 1945 diputuskan untuk mendirikan sebuah bank milik negara
yang bertugas sebagai bank sirkulasi. Untuk mempersiapkan pembentukannya, pemerintah memberikan
surat kuasa kepada Bapak R.M. Margono Djojohadikoesoemo (alm). Sebagai langkah pertama pada
tanggal 9 Oktober 1945, didirikan Yayasan Poesat Bank Indonesia. Selanjutnya, pada tanggal 5 Juli 1946
didirikan bank sentral dengan nama Bank Negara Indonesia (BNI), dengan pegawai berjumlah 38 orang.

Setelah Perang Dunia


Orde Lama
Setelah Perang Dunia II
Perbankan di Daerah Repbulik
Didirikan tanggal 22 Februari
1946. BRI berasal dari The
Algemene Folkscreditbank Bank Rakyat
yang masa pendudukan Indonesia
Bank Negara Indonesia
Jepang bernama Syomin
Bank Swasta Ginko
Penukaran
Didirikan tanggal 5 Juli 1946 dengan nama BNI’46. BNI ORI
membantu kegiatan perjuangan nasional dalam bidang Bank Swasta Nasional yang telah
perekonomian dan moneter. Dalam kerjasamanya dengan membantu pemerintah dalam
penukaran uang Jepang dengan
Bank Soerakarta, Bank Dagang Nasional dan BRI membantu
Oeang Repboelik Indonesia yaitu
terbentuknya Banking Trading Corporation. BTC bertujuan Bank Surakarta MAI, Bank
memberikan dasar perkembangan suatu bank dagang dalam Indonesia, Bank Dagang Nasional
Indonesia, Indonesian Banking
melaksanakan kredit perdagangan (Impor dan Ekspor)
Corporation, Bank Nasional
Indonesia
Setelah Perang Dunia
II Umumnya bank-bank nasional swasta bergerak
Perbankan di Daerah Federal
di bidang perdagangan yaitu

NV Bank Sulawesi Manado


8 Februari 1946

NV Bank Dagang Indonesia


12 Oktober 1949
NV Bank Perniagaan Indonesia
11 Maret 1948

NV Bank Timur NV
Kalimantan Traiding Corporation NV Semarang, 12 Oktober 1949
Samarinda , 12 Oktober 1949 Merger dengan BCA
Merger dengan Bank Pasific
Orde Baru
Pemerintahan Orde Baru melakukan perbaikan perbankan dengan
memperkuat perundang-undangan baik berupa penggantian
maupun membuat undang-undang yang baru,
Misalnya Perundang-undangan baru berupa Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok-pokok Perbankan.
Sedangkan Perundang-Undangan pengganti peraturan yang lama,
berupa Undang-undang Nomor 13 Tahun 1968 tentang Bank
Sentral, guna mengganti Undang-undang Nomor 11 Tahun 1953
tentang Pokok-pokok Bank Indonesia.
Perbankan harus menyesuaikan usahanya dengan kebijakan

Masa
deregulasi dan debirokratisasi yang ditetapkan oleh Pemerintah. Paket
deregulasi pertama ditetapkan pada 1 Juni 1983.
Bank-bank akan memperoleh kebebasan dalam menentukan besarnya
kredit yang diberikan sesuai dengan dana masyarakat yang dapat dihimpun

Fakto
beserta tingkat suku bunganya. Tujuannya membiayai pemberian kreditnya
dengan dana simpanan masyarakat dan mengurangi ketergantungan bank-
bank pada KLBI (Kridit Likuidasi Bank Indonesia).

1983- Pada 1992 dikeluarkan UU Perbankan menggantikan UU No. 14/1967. Sejak saat itu,
terjadi perubahan dalam klasifikasi jenis bank, yaitu bank umum dan BPR. UU

1997
Perbankan 1992 juga menetapkan berbagai ketentuan tentang kehati-hatian
pengelolaan bank dan pengenaan sanksi bagi pengurus bank yang melakukan
tindakan sengaja yang merugikan bank, seperti tidak melakukan pencatatan dan
pelaporan yang benar, serta pemberian kredit fiktif, dengan ancaman hukuman
pidana. Selain itu, UU Perbankan 1992 juga memberi wewenang yang luas kepada
Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi pengawasan terhadap perbankan.

Anda mungkin juga menyukai