Fluticasone plus Salmeterol Versus Fluticasone Alone Latar Belakang Banyak perdebatan dalam penggunaan yang aman dan tepat dari Short Acting Beta Agonis (SABAs) dan Long Acting Beta Agonis (LABAs) untuk pengobatan asma.
Terdapat laporan, penggunaan SABAs dikaitkan dengan
peningkatan risiko kematian.
Dalam dua uji klinis besar, peneliti menemukan potensi risiko yang berhubungan dengan peristiwa asma serius yang berhubungan dengan LABAs Tujuan Penelitian
Penelitian ini dirancang secara prospektif, multicenter,
randomize, dan double blind dengan tujuan untuk menentukan risiko peristiwa asma yang serius akan lebih tinggi ketika salmeterol + fluticasone atau fluticasone.
Mengevaluasi kefektifan anatara fluticasone + salmeterol dengan
fluticasone. Metode Dari November 2011 sampai Juni 2015 telah terdaftar pasien dewasa dan remaja (usia > 12 th) dengan asma sedang sampai berat di 710 center di 33 negara.
Semua pasien melakukan screening dan kunjungan secara acak
dengan pengobatan aktif selama 26 minggu dan dilakukan follow up tiap 1 minggu
Persetujuan etis diperoleh dari komite etik yang
relevan atau dewan peninjauan kelembagaan disetiap tempat. Percobaan telah dilakukan sesuai dengan pedoman praktek klinik dan ketentuan deklarasi Helsinki. • Populasi Percobaan Pasien yang memenuhi syarat : 1. Memiliki riwayat asma selama 1 tahun 2. Melakukan pengobatan setiap hari untuk kontrol 3.Telah mendapatkan pengobatan glukokortikoid sistemik untuk asma eksaserbasi/ pernah dirawat di RS selama 12 bulan sebelumnya.
Pasien yang dikeluarkan :
1. Memiliki riwayat asma yang mengancam jiwa 2. Merokok, lebih dari 10 bungkus dalam 1 tahun 3. Asma yang tidak stabil HASIL • Populasi Percobaan Dari total 11.751 pasien mengalami pegacakan di 694 dari 710 center yang mengikuti percobaan. Sebanyak 72 pasien (0,6%) tidak menerima dosis sesuai penelitian.
Sebanyak 5834 pasien dalam kelompok futikason – salmeterol dan
5845 dalam kelompok flutikason.
Karakteristik demografi sama pada dua kelompok dan tingkat kepatuhan
menerima pengobatan 95,1% dari masing-masing kelompok. Hasil • Pada semua kelompok umur, risiko tingkat keparahan asma eksaserbasi secara konsisten lebih rendah pada kelompok fluticasone- salmeterol dibandingkan dengan flutikason. • Perbedaan terbesar (risiko 35% lebih rendah) pada kelompok remaja. Diskusi • Penelitian ini menemukan bahwa pasien sedang berat asma dan riwayat kambuh dalam satu tahun untuk risiko serius asma yg diderita, lebih sedikit pada pasien yang diberikan salmeterol-flutikason dibanding flutikason.
Penelitian ini juga menunjukkan hasil bahwa penggunaan rutin SABAs
atau LABAs tanpa glukokortikoid inhalasi dapat meningkatkan risiko yang serius pada asma dan berpotensi fatal yang terjadi pada penderita. Kesimpulan
• Pada penelitian ini ditemukan bahwa diantara pasien
dengan sedang-berat asma, pasien yang menerima selama 26 minggu pengobatan fluticasone-salmeterol dengan fluticason menunjukkan hasil yang noninferiority
• Keuntungan klinis, fluticasone-salmeterol lebih signifikan,
dengan 21% risiko lebih rendah untuk terjadinya serangan asma dibandingkan dengan pasien yang menerima fluticasone saja.