Anda di halaman 1dari 3

NAMA :VANI RAMADHANI

Nim :2014201089

PRODI : S1 KEPERAWATAN

KELAS :6A

REVIEW PENELITIAN (CROSS SECTIONAL,CASE CONTROL DAN EKSPERIMEN)

1.CROSS SECTIONAL

Judul:Potensi cangkang sotong sebagai antiinflamasi pada penderita penyakit asma

Variabel independen: potensi cangkang sotong sebagai antiinflamasi

Variabel dependen:asma

Subject: masyarakat

Tempat: daerah sekitar wilayah pesisir pantai

Alasan menggunakan penelitian ini: penelitian tentang cangkang sotong masih jarang,cangkang jenis
cephalopoda ini sering terbuang padahal potensial sebagai bahan biomaterial baru.cangkang sotong
mengandung mineral yaitu sekitar 85% kalsium dalam bentuk kalsium karbonat.kandungan zat cangkang
cumi-cumi tersusun atas 78.1%nitrogen dan 21.9% karbon.Berdasarkan hal tersebut,peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian tentang potensi cangkang sotong sebagai antiinflamasi pada penderita
penyakit asma.

Hasil:Senyawa-senyawa tersebut memberikan efek antiinflamasi dengan menghambat dan mengurangi


volume edema pada daerah radang dan mempengaruhi migrasi serta jumlah sel leukosit pada darah dan
eksudat, serta dapat menghambat aktivitas enzim yang berperan pada proses inflamasi sehingga
pelebaran daerah inflamasi tidak terjadi.

2.CASE CONTROL

Judul:faktor risiko kejadian asma pada anak dikota padang

Variabel independen:faktor risiko kejadian asma

Variabel dependen:asma pada anak


Subject: murid sd usia 6-7 tahun

Tempat:kota padang

Alasan menggunakan penelitian ini:Penelitian ini telah membuktikan beberapa faktor risiko asma pada
anak yang meliputi jenis kelamin laki-laki, riwayat pemberian ASI secara tidak eksklusif, adanya riwayat
asma pada keluarga dan

terpapar binatang peliharaan. Ini merupakan hasil penting dalam menilai kemungkinan anak yang
berisiko lebih tinggi mengalami asma dan dalam upaya pencegahan timbulnya asma pada anak.

Hasil:Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis kelamin laki-laki pada kasus lebih banyak dibandingkan
perempuan yaitu sebanyak 23 orang (71,9 %), berat badan lahir rendah pada kasus lebih sedikit
dibandingkan berat badan lahir normal yaitu sebanyak 11 orang (34,4 %), ibu yang memberi ASI ekslusif
pada kasus lebih sedikit dibandingkan yang tidak diberi ASI secara ekslusif yaitu sebanyak 8 orang
(25,0%), keterpaparan asap rokok pada kasus lebih banyak dibandingkan yang tidak ada terpapar asap
rokok yaitu sebanyak 27 orang ( 84,4%), riwayat keluarga asma pada kasus lebih banyak daripada tidak
ada riwayat keluarga asma yaitu sebanyak 23 orang (71,9%), anak yang berat badan gemuk pada kasus
lebih sedikit dibandingkan anak yang berat badan normal yaitu sebanyak 5 orang (15,6%), anak yang
sering kontak dengan binatang peliharaan lebih banyak pada kasus dibandingkan anak yang jarang dan
tidak ada kontak dengan binatag peliharaan yaitu sebanyak 23 orang ( 71,9%)

3.EKSPERIMEN

Judul: pengaruh olahraga renang gaya dada sebagai hydro therapy terhadap penurunan intensitas
kambuh pada penyakit asma

Variabel independen: olahraga renang gaya dada sebagai hydro therapy

Variabel dependen:penurunan intensitas penyakit asma

Subject:siswa di adyas aquatic club sumedang

Tempat:kota sumedang

Alasan menggunakan penelitian ini:Untuk mencari kebenaran secara sistematis dengan menggunakan
metode

ilmiah, maka perlu dibuat rancangan penelitian. Rancangan penelitian merupakan tahapan yang
diperlukan dalam merencanakan dan melaksanakan suatu penelitian. Rancangan penelitian merupakan
rencana cara mengumpulkan dan menganalisis data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis dan serasi
dengan tujuan penelitian

Hasil:Dari hasil pembahasan penelitian yang telah dilakukan mengenai Pengaruh Olahraga Renang Gaya
Dada Sebagai Hydro Therapy Terhadap Penurunan Intensitas Kambuh Pada Penyakit Asma di Adyas
Aquatic Club Sumedang, peneliti menarik kesimpulan sebagai berikut: Dari keempat tabel tersebut
dapat ditarik kesimpulan bahwa dengan olahraga renang gaya dada sebagai hydro therapy terjadinya
penurunan intensitas kambuh pada penyakit asma dengan pola latihan yang teratur dan dengan
intensitas waktu yang cukup dan pelaksanaan freetest dan posttest secara berkala dan berkelanjutan
penurunan intensitas kambuh pada penyakit asma bisa terjadi dan tidak menutup kemungkinan bahwa
siswa tersebut dapat menjadi atlet yang handal dan berprestasi di bidang olahraga

Anda mungkin juga menyukai