Anda di halaman 1dari 11

SISTEM Gempa Bumi

PERINGATAN DINI
OLEH

Eva Sulistyaningrum (21010116140102)


Salsabila Putri S. (21010116140146)
Brillianty Gita K. (21010116140172)
Faiqussabila (21010116130176)

FIRST UP 2
CONSULTANTS
SEJARAH GEMPA BUMI
Indonesia adalah negara yang sering terkena bencana gempa bumi hal itu disebabkan
karena letak Indonesia yang berada diantara lempeng Australia, lempeng Eurasia dan
lempeng pasifik. Selain itu juga Indonesia termasuk dalam cincin api pasifik, yang tidak
lain gugusan gunung berapi di dunia.Hal ini yang kemudian menjadi penyebab kenapa di
Indonesia sering sekali terjadi gempa bumi, baik vulkanik maupun tektonik.
Pergerakan lempeng ini menghasilkan tekanan yang berujung pada terjadinya
gempa. Besar kecilnya gempa tergantung pada besar tekanan yang terjadi karena
pergerakan lempeng ini.Teori dari lempeng tektonik menjelaskan bahwa bumi terdiri dari
beberapa lapisan batuan. Sebagian besar area dari lapisan kerak ini akan hayut dan
mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan ini kemudian bergerak perlahan sehingga
terpecah dan bertabrakan satu dengan yang lainnya.Hal inilah yang menjadi penyebab
terjadinya gempa tektonik. Karena letak Indonesia berada dalam tiga lempeng bumi. Jika
salah satu dari ketiga ini bergerak dan bergesekan dengan lempeng lain, maka
kemungkinan terjadinya gempa sangatlah besar.

FIRST UP 3
CONSULTANTS
PENGERTIAN PERINGATAN DINI

Serangkaian kegiatan pemberian peringatan


sesegera mungkin kepada masyarakat tentang
kemungkinan terjadinya bencana pada suatu
tempat oleh lembaga yang berwenang ( UU
24/2007 ).

FIRST UP 4
CONSULTANTS
INFORMASI PERINGATAN DINI BENCANA MENGACU PADA
EMPAT LEVEL PERINGATAN SEBAGAI BERIKUT :

1.Normal
kondisi aman, kondisi keseharian rata-rata dari ancaman yang di- ketahui dari berbagai data
ilmiah termasuk melalui pengalaman atau data sejarah perilaku fenomena ancaman
tersebut;
2.Waspada
terjadi peningkatan ancaman dan risiko yang dibuktikan dari hasil analisis data-data dan
informasi ilimiah yang menunjukkan akti- vitas ancaman di atas rata-rata dari kondisi
normal;

FIRST UP 5
CONSULTANTS
3.Siaga
terjadi peningkatan ancaman dan risiko yang signikan tetapi ma- sih dapat dikendalikan
sehingga sewaktu-waktu jika terjadi status ke- daruratan dinaikkan pada level tertinggi,
maka seluruh sumberdaya dapat segera dikerahkan untuk melakukan penyelamatan dan
evaku- asi masyarakat serta pengamanan asset. Tindakan yang dilakukan adalah dengan
mendekatkan sumberdaya ke lokasi aman terdekat da- ri skenario ancaman serta
memastikan seluruh peralatan dan sistem pengamanan dan penyelamatan berfungsi dengan
baik;
4. Awas
tingkat ancaman dan risiko sedemikian tinggi sehingga membahayakan masyarakat.
Tindakan yang diambil adalah melakukan upaya evakuasi.
Status siaga 1 , 2, 3 dan 4
Status Siaga 4 sampai Siaga 1 yang kerap diberitakan terkait hujan dan banjir diukur
berdasarkan tinggi permukaan sungai-sungai di lokasi pemantauan itu. Namun, acuan
peningkatan statusnya pun tak sama.Urutan status terkait hujan dan banjir ini dimulai dari
angka besar dulu, Siaga 4. Kondisi paling darurat adalah Siaga 1.
FIRST UP 6
CONSULTANTS
SISTEM PERINGATAN DINI BENCANA GEMPA BUMI

InaEEWS (Indonesia Earhquake Early


Warning System)
Sistem ini memberikan informasi lebih dini sebelum gempa kuat melanda
suatu kawasan. Sistem ini tidak saja bermanfaat bagi masyarakat agar
dapat bertindak lebih cepat menyelamatkan diri, tetapi juga dapat
mengamankan objek vital berbasis respon instrumen. Sistem transportasi
cepat, MRT, penerbangan dan industri penting dapat dinon-aktifkan
seketika (shut down), beberapa detik lebih awal sebelum gempa
menibulkan guncangan dan kerusakan.
Sistem ini tidak bertujuan untuk meramal kapan terjadi gempa besar,
tetapi lebih kepada memberi peringatan kepada masyarakat bahwa akan
terjadi gempa kuat dalam hitungan beberapa detik hingga beberapa puluh
detik ke depan.

FIRST UP 7
CONSULTANTS
EARTHQUAKE EARLY
WARNING SYSTEM
EEWS merupakan sistem deteksi dini gempa kuat dengan
mekanisme memberikan peringatan dini berdasarkan prediksi waktu
tiba gelombang S yang berpotensi menimbulkan guncangan
signifikan dengan memanfaatkan gelombang P untuk memberikan
Sinyal warning. Dari sensor EEWS ini akan dikirimkan melalui ke
InaEEWS Center (BMKG), selanjutnya data diolah secara
automatic dan hasilnya akan disebarkan ke receiver yang ada di
stakeholder atau melalui mobile apps, receiver ini juga dapat
dipasang pada objek vital seperti kereta cepat, MRT, industri vital,
pusat keramaian (mall), dan area pemukiman dan perkantoran.

Sensor Receiver

FIRST UP 8
CONSULTANTS
SISTEM EEWS
Konsep dasar EEWS menggunakan "end to end system" yang mampu memberikan peringatan dini
gempa kuat kepada masyarakat. EEWS mencakup 3 sistem, yaitu:

Sistem Monitoring Sistem Automatic Processing Sistem Diseminasi

Sistem monitoring mendeteksi Sistem automatic processing yang Sistem diseminasi


gempa bumi di hulu mengolah data secara cepat penyebarluasanan
informasi/peringatan dini di hilir,
ditujukan kepada masyarakat
yang disertai saran untuk
menyelamatkan diri.

FIRST UP 9
CONSULTANTS
UJI COBA EARTHQUAKE
EARLY WARNING SYSTEM
Uji coba pembangunan sistem ini di-launching oleh Kepala BMKG
Dwikorita Karnawati, Duta Besar China dan dari Institute of Care
Life of China, pada tanggal 15 Agustus 2019 dilakukan pemasangan
10 unit sensor EEWS di wilayah Banten yang bertujuan untuk
monitoring gempa bumi di wilayah Megathrust selatan Jawa.
Selanjutnya akan dipasang 190 unit sensor yang akan berkonsentrasi
di wilayah potensi gempa bumi yaitu Sumatera Barat, Lampung,
Jawa Barat, dan Banten. Apabila uji coba ini berhasil maka akan
dikembangkan secara masif di seluruh wilayah Indonesia.

FIRST UP 10
CONSULTANTS
Thank you
FIRST UP 11
CONSULTANTS

Anda mungkin juga menyukai