PENGALAMAN PEKERJAAN
PENGALAMAN PEKERJAAN
MIFTAHUL HUDHA, S.Pd. M.Pd
TTL : MOJOKERTO, 16 September 1984 TAHUN PENGALAMAN BEKERJA
AGAMA : ISLAM
2005 GURU DI SMP MINQU JEMBER
2011 GURU DI SDN MERJOSARI 4
2018 DOSEN UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2019 KEPALA SEKOLAH HUDAN CENDIKIA MALANG
No HP: 085749961194
Email : miftahulhudha160984@gmail.com
2
BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PROVINSI JAWA TIMUR
LOGO
Saya
10/11/2019 5
Gelas yang nampak dihadapan kawan-kawan ini,
setengah isi atau setengah kosong
ataukah penuh ?
Jika kawan-kawan menjawab
udara bahwa gelas tersebut penuh,
itu bisa menjadi jawaban yang
cairan benar.
Mengapa?
Karena gelas tersebut memang
penuh : setengah diisi oleh
cairan dan setengah lagi diisi
oleh udara, jadi totalnya gelas
itu penuh.
kosong
10/11/2019 9 uun-untung-smp
10/11/2019 10 uun-untung-smp
Imajinasi masa depan
adalah guru yang
terbaik di samping
guru yang terbaik
adalah pengalaman
masa lalu
LOGO
10/11/2019
10/11/2019
Pesan Perjuangan dari Pahlawan Nasional :
10/11/2019 14
Negara Republik
“
10/11/2019 18
Ketika aku
masih muda
dan bebas
berkhayal
Aku bermimpi
ingin mengubah
dunia...
LOGO
Seiring dengan
bertambahnya usia dan
kearifanku
Kudapati bahwa dunia
tak kunjung berubah,
Maka cita-cita itu pun
agak kupersempit...
LOGO
Lalu kuputuskan
hanya untuk
mengubah negeriku,
Namun, tampaknya
hasrat itu pun tiada
hasil...
LOGO
Tatkala usiaku makin
senja,
Dengan semangatku
yang masih tersisa...
LOGO
Kuputuskan untuk
mengubah
keluargaku, orang-
orang yang paling
dekat
dengan ku...
LOGO
Sayangnya,
mereka pun tak
mau diubah...
LOGO
Kini, sementara
aku berbaring
menunggu ajal
menjelang,
Tiba-tiba
kusadar :
LOGO
Andaikan yang
pertama-tama
kuubah adalah
diriku...
LOGO
Maka dengan
menjadikan diriku
sebagai teladan,
Mungkin aku bisa
mengubah
keluargaku...
LOGO
Bisa jadi aku pun bisa
memperbaiki
negeriku,
Kemudian siapa tahu,
aku bahkan bisa
mengubah dunia.
LOGO
Tulisan di batu nisan
makam Westminster
Abbey, Inggris 1100
LOGO
Artinya :
1. Mulailah dari diri
sendiri...
2. Dari yang terkecil...
3. Dan Dari saat ini
juga... LOGO
SADAR ANTI
KORUPSI
PEMBERANTASAN
KORUPSI LOGO
DESKRIPSI SINGKAT
Mata diklat ini memfasilitasi pembentukan nilai-nilai
dasar anti korupsi pada peserta diklat melalui
pembelajaran penyadaran anti korupsi, menjauhi
perilaku korupsi, membangun sistem integritas,
proses internalisasi nilai-nilai dasar anti korupsi
beserta analisis dampaknya.
Mata diklat disajikan berbasis pengalaman langsung
(experiential learning), dengan penekanan pada
proses internalisasi nilai-nilai dasar tersebut, melalui
kombinasi metode ceramah interaktif, diskusi, studi
kasus, simulasi, menonton film pendek, studi
lapangan dan demonstrasi.
Keberhasilan peserta dinilai dari kemampuannya
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar anti korupsi
dalam pelaksanaan tugas jabatannya.
• Setelah mengikuti pembelajaran ini, peserta diharapkan
HASIL mamp membentuk sikap dan perilaku yang amanah, jujur,
BELAJAR
dan mampu mencegah terjadinya korupsi di lingkungannya.
Kaya dengan
Sebagian dari keanekaragaman
hutan tropis hayati 15,3 % dari
(paru-paru dunia) Hutan terluas 5.131.100
di dunia terdapat no. 3 di dunia keanekaragaman
di Indonesia hayati di dunia
terdapat
Indonesia
Penghasil timah no. 2 di dunia
LOGO
LOGO
LOGO
LOGO
KENAPA? LOGO
BUAT IDENTIFIKASI
DAMPAK PERILAKU DAN
TINDAK PIDANA KORUPSI
TERHADAP:
1. DIRI SENDIRI
2. NEGARA;
3. KELUARGA;
4. DAN MASYARAKAT.
B. PENGERTIAN KORUPSI
PENGERTIAN KORUPSI
Penyelewengan atau
penggelapan uang negara
atau perusahaan sebagai
tempat seseorang bekerja
untuk kepentingan pribadi
atau orang lain.
Robert Clitgard
C = D + M – A
C= CORRUPTION
D= DISCRESSION
M= MONOPOLY
A= ACCOUNTIBILITY
SUAP-MENYUAP 12 bentuk/jenis
PENGGELAPAN
5 bentuk/jenis
DALAM JABATAN
Tindak
PEMERASAN 3 bentuk/jenis
Pidana
Korupsi
(TPK) PERBUATAN
6 bentuk/jenis
CURANG
BENTURAN
KEPENTINGAN 1 bentuk/jenis
DALAM
PENGADAAN
GRATIFIKASI 1 bentuk/jenis
TINDAK PIDANA LAIN YG
BERKAITAN DENGAN TPK TERDIRI 6
KELOMPOK:
1. Merintangi proses pemeriksaan perkara korupsi 21
2. Tersangka tidak memberi keterangan/memberi
keterangan yang tidak benar 22, 28
3. Bank yang tidak memberi keterangan rekening
tersangka 22,29
4. Saksi/akhli yang tidak memberi keterangan/memberi
keterangan palsu 22,35
5. Orang yang memegang rahasia jabatan tidak
memberikan keterngan/memberikan keterengan
palsu 22,36
6. Saksi yang membuka identitas pelapor 24,31
TPK YANG MERUGIKAN KEUANGAN NEGARA
UU No 31 Th 1999 jo UU No 20 Th 2001
Pasal 2
Setiap orang yang secara melawan hukum
melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri /
orang lain / suatu korporasi yang dapat
merugikan keuangan negara / perekonomian
negara, dipidana dengan pidana penjara seumur
hidup /pidana penjara paling singkat 4 tahun dan
paling lama 20 tahun dan denda paling sedikit Rp
200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar.
Pasal 7 ayat 2
Bagi orang yang menerima
penyerahan bahan dan orang yang
menerima penyerahan barang
keperluan TNI dan atau Kepolisian RI
dan membiarkan perbuatan curang
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1)
a atau huruf c, dipidana dengan pidana
yang sama sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1).
PN/P.NEG MENYEROBOT TANAH NEGARA
Pasal 12 huruf h
Pasal 36
Kewajiban memberikan kesaksian sebagaimana
dimaksud dalam pasal 35 berlaku juga terhadap
mereka yang menurut pekerjaan, harkat &
martabat / jabatannya diwajibkan menyimpan
rahasia, kecuali petugas agama yang menurut
keyakinannya harus menyimpan rahasia.
SAKSI MEMBUKA IDENTITAS PELAPOR
Pasal 24
Saksi yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam pasal 31, dipidana paling lama 3
tahun dan atau pidana denda paling banyak Rp 150
juta.
Pasal 31
1. Dalam penyidikan dan pemeriksaan di sidang
pengadilan, saksi dan orang lain yang bersangkutan
dengan TPK dilarang menyebut nama/alamat pelapor,
/hal-hal lain yang memberikan kemungkinan diketahui
identitas pelapor,
2. Sebelum pemeriksaan dilakukan, larangan
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 diberitahukan
kepada saksi dan atau orang lain tersebut.
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 41
Intinya masyarakat dapat berperan serta
membantu upaya pencegahan dan
pemberantasan korupsi, peran serta tersebut
dapat diwujudkan dengan:
1. Hak mencari, memperoleh dan memberikan
informasi adanya dugaan telah terjadi TPK,
ASPEK ORGANISASI
* KURANG KETELADANAN
* DIS ORGANISASI (SEWENANG-WENANG)
* LEMAHNYA WAS DAL INTERNAL
* CENDERUNG SALING MENUTUPI PERBUATAN KORUPSI
ASPEK MASYARAKAT
ASPEK HUKUM
1 Pembuktian Terbalik
3 Modern Investigation
5 Transparansi UU KIP
Strategi Pemberantasan KORUPSI (2)
10 Hukum Progresif
D. NIAT, SEMANGAT
KOMITMEN ANTI KORUPSI
PUNCAK KESADARAN ANTI KORUPSI
1. Kesadaran Anti korupsi kita yang telah mencapai puncak
tertinggi akan menyentuh spiritual accountability Anda, apalagi
ketika menyadari bahwa dampak korupsi itu tidak sekedar
kerugian keuangan negara, namun ada kaitannya dengan
kerusakan kehidupan.
2. Sebagai bagian dari warga negara Indonesia dengan
keyakinan akan Ketuhanan Yang Maha Esa, maka kehidupan
akan disadari sebagai 3 episode utama, sebelum kehidupan
dunia , kehidupan dunia sendiri dan kehidupan paska
dunia. Penyimpangan secara sosial terjadi ketika manusia
menyimpang atau lupa pada perjanjian mereka dengan
Tuhannya, pada saat di alam Roh (Primordial Covenant).!
3. Mereka yang memiliki spiritual accountability akan selalu
ingat pada perjanjian dengan Tuhannya tersebut, yang pada
dasarnya :1) merupakan tujuan hidup dan 2) kesadaran bahwa
hidup mereka harus dipertanggungjawabkan .
Niat dan
sebaliknya semangat
tentunya tidak justeru akan
akan tergerak dan
mempunyai Anti
mempunyai niat korupsi
sedikit pun niat yang
pemilik spiritual untuk membuat sangat kuat
accountability kerusakan di untuk
yang baik akan muka termasuk
mendorong menghindari
didalamnya korupsi.
public adalah melakukan
menghasilkan visi accountability
dan misi yang baik korupsi
yang baik
pula
Spiritual
Accountability
yang baik akan
menghasilkan niat
baik,
Kualitas spiritual accountability yang baik secara
otomatis membuat manusia berhati-hati atas
akibat perbuatannya kepada manusia dan alam
pada umumnya (menjadi manusia yang amanah,
berempati dan santun), dan dengan sendirinya
mendorong manusia berusaha sebaik mungkin
dalam bekerja, bersabar, dan mensyukuri nikmat
Tuhan dan mewujudkannya dalam setiap langkah
dan laku
Saat ini juga, niat kita untuk Anti Korupsi dan
berusaha membangun integritas diri, keluarga,
organisasi masyarakat dan bangsa semakin
menguat dan berubah menjadi ENERGI yang
selalu menyemangati dan membuat komitmen untuk
bergerak memberantas korupsi
Korupsi adalah kejahatan luar biasa, tentunya
memberantasnya membutuhkan semangat yang
luar biasa, semangat yang tak pernah berhenti
karena berasal dari energi yang tak terbatas, energi
yang hadir pada orang-orang yang mampu
mengintegrasikan raga, rasio, ruh dan rasa dalam
satu fokus ‘pengabdian”, sehingga mereka selalu
mengisi waktunya dengan belajar, bekerja, cinta
dan pewarisan. Dampaknya mereka tidak akan
pernah kehabisan energi untuk selalu
semangat.!
PNS YANG SELALU “INGAT"
AKAN SELALU MEMPUNYAI NIAT
YANG BAIK DAN HAL
TERSEBUT MENJADI ENERGI
KUAT UNTUK SELALU
SEMANGAT
KOMITMEN INTEGRITAS
SAAT KITA TELAH MENCAPAI KESADARAN
ANTI KORUPSI SECARA MENYELURUH DAN
UTUH, MAKA HAL TERSEBUT TIDAK HANYA
SAMPAI MENJADI SEMANGAT, NAMUN AKAN
TERUS BERGERAK HINGGA MENJADI
KOMITMEN INTEGRITAS. ANDA SUDAH
MELANGKAH LEBIH JAUH,
BUKAN SEKEDAR MENGHINDAR NAMUN
MENCARI SOLUSI TERHADAP
FENOMENA KORUPSI
PROFESIONALITAS PENDIDIKAN FORMAL :
SD SAMPAI PERGURUAN
PNS TINGGI
DIKLAT LPJ
DIKLAT PENJENJANGAN
KOMPETENSI
DIKLAT TEKNIS & FUNG
SEMINAR, WORKSHOP,
LOKAKARYA, RAKOR
KOMITMEN THD DAN DISEMINASI DLL
PERATURAN PER UU YG
BERLAKU
PROFESIO
NALITAS
PNS
DISIPLIN DALAM
MELAK SANAKAN
TUGAS
MORALITAS YANG
TINGGI
PNS WAJIB MEMILIKI KUASAI PERATURAN PER
UU AN TTG TUGAS POKOK
4 (EMPAT) TAS DAN FUNGSI
MORALITAS YANG
TINGGI
E. INDONESIA
BEBAS DARI KORUPSI
KOMITMEN YANG TINGGI
Level komitmen kita yang semakin tinggi akan
memudahkan untuk mendapatkan impian
Indonesia yang bebas dari korupsi (Indonesia
dengan budaya integritas yang tinggi).
Kemudahan tersebut diperoleh karena
sebelumnya telah mendapatkan hakikat atau
makna dari upaya pemberantasan korupsi.
Impian tersebut merupakan terminal antara
dari perjalanan untuk mencapai tujuan
nasional
KONSEP SIN (SISTEM INTEGRITAS NASIONAL)
PENUGASAN
Anda bersama-sama
teman satu kelompok
diminta untuk membuat
impian Indonesia
masa depan
2. SEMAKIN JAUH
DARI KORUPSI
2.1.TUNAS
INTEGRITAS
TUNAS INTEGRITAS
Tunas integritas merupakan terjemahan dari
konsep yang berprinsip bahwa manusia
sebagai faktor kunci perubahan, dan
pendekatan yang seutuhnya terkait manusia
sebagai makhluk dengan aspek jasmani dan
rohani, serta makhluk sosial yang h a r u s b e
rinteraksi denganlingkunganny
a , m a k a pembangunan integritas perlu
dimulai dari upaya membangun integritas
individu yang selaras dengan integritas
organisasi dan bangsa.!
Konsep tunas integritas
memastikan tersedianya
manusia-manusia yang melakukan
upaya peningkatan integritas diri
dan lingkungannya dengan
membangun sistem yang
kondusif, hingga terbentuk
manusia -manusia yang mampu
menyelaraskan antara rohani dan
jasmani, dengan melakukan
penyelarasan pada semua
elemen dirinya (jiwa, pikiran,
perasaan, ucapan dan tindakan)
dengan nurani (standar
kebaikan universal), sehingga
terbentuk perilaku integritas yang
selaras pula dengan berbagai
situasi dan lingkungan (sistem
dan budaya integritas).
A. PERAN
TUNAS INTEGRITAS
PERAN TUNAS INTEGRITAS
Para tunas integritas diharapkan dapat menjalankan
peran strategis dalam organisasi berupa:
1. Menjadi jembatan masa depan kesuksesan
organisasi, mereka menjadi kumpulan orang yang
selalu terdepan untuk memastikan tujuan
organisasi tercapai.
2. Membangun sistem integritas, berpartisipasi aktif
dalam pembangunan sistem integritas hingga
semua peluang korupsi dan berbagai
penyimpangan lainnya dapat ditutupi.
3. Mempengaruhi orang lain, khususnya mitra kerja
untuk berintegritas tinggi.
Tunas integritas dibangun dengan kesadaran bahwa
pembangunan sistem , ataupun implementasi berbagai
upaya pemberantasan korupsi akan efektif, efisien dan
berintegritas jika dilakukan atau dipimpin oleh
orang-orang yang berintegritas tinggi. Mereka
menjalankan program dengan penuh keikhlasan
sebagai basis bekerja berdasarkan moral idealisme
(bukan sekedar idealisme), sehingga dalam
mencapai keberhasilan tidak melakukan pelanggaran
norma/ nilai. Namun upaya untuk selalu berada dalam
tataran norma tersebut, dilakukan dengan tetap
berinteraksi dengan realitas, sehingga dalam kondisi
demikian diperlukan manusia-manusia yang bijak.
Tunas Integritas bergerak dengan
melakukan pelembagaan sistem
integritas dalam ruang lingkup
organisasi dengan menciptakan iklim
etika yang kuat, yaitu kondisi
organisasi dimana kode etiknya telah
terinternalisasi dengan kuat pada
individu, sehingga penyelarasan dan
pengendalian organisasi dapat dijalankan
dengan baik
Setiap individu dan organisasi perlu
mencapai keutuhan pribadi, organisasi,
pilar dan bangsa, yang tercermin
dalam implementasi nilai-nilai luhur
bangsa dalam kehidupan sehari-hari
termasuk pada saat melaksanakan tugas
dan fungsinya dalam organisasi,
sehingga tujuan organisasi maupun
pribadi tercapai dengan cara-cara yang
bermoral/berakhlak
Nilai yang dianut setiap individu yang
terimplementasikan dalam perilaku
sehari-hari secara otomatis akan
membentuk nilai-nilai organisasi/
kelompok masyarakat yang pada
gilirannya akan berkontribusi dalam
membangun nilai nasional. Nilai
nasional merupakan nilai luhur bangsa
yang selalu disesuaikan dengan
kebutuhan situasi dan perkembangan
zamannya.
TUNAS INTEGRITAS MEMILIKI
KEMAMPUAN MELAKUKAN
1) Re-framing kultur atau budaya, agar perubahan
budaya dapat lebih mudah dan cepat, serta tidak
perlu energi besar, atau dengan istilah-istilah
semacam “potong generasi”, namun membuka
kesempatan selebar-lebarnya untuk semua elemen
bangsa, baik generasi lalu, generasi yang sekarang
maupun generasi yang akan datang untuk menjadi
g a r d a t e r d e p a n d a l a m pemberantasan
korupsi melalui re-framing budaya.!
2) Utilisasi fenomena perilaku otomatis bagi
perubahan diri, keluarga , organisasi dan bangsa,
serta lebih jauh lagi dengan menciptakan
peradaban yang lebih baik.!
Tugas Tunas Integritas Anti
Korupsi
A. Orang yang memiliki kemampuan untuk
menggerakan lingkungannya untuk bersikap
secara menyatu antara pola pikir, perasaan,
ucapan dan perialku dengan hati nurani anti
korupsi.
B. Melakukan Reframing dan Seeding Of
Integrity
Manfaat menjadi Tunas Integritas
Bagi Instansi
Bagi Individu a. Memiliki daya pengaruh
a. Memiliki daya pengaruh lebih besar
lebih besar; b. Mendorong terciptanya
b. Daya saing daya saing berkelanjutan
berkelanjutan c. Mencipatkan peluang
c. Early warning system; untuk menempati posisi
strategis
Kader Tunas Integritas Anti
Korupsi
Kumpulan orang (pegawai) yang
sudah relatif berintegritas
berkolaborasi membangun sistem
integritas anti korupsi dari diri
sendiri untuk dan/dari instansi ;
a. nilai dasar;
b. kode etik dan kode perilaku;
c. komitmen, integritas moral, dan
tanggung jawab pada pelayanan
publik;
d. kompetensi yang diperlukan
sesuai dengan bidang tugas;
e. kualifikasi akademik;
f. jaminan perlindungan hukum
dalam melaksanakan tugas; dan
g. profesionalitas jabatan
LOGO
http://sinyo19.blogspot.com
NILAI-NILAI DASAR
KERJA
KERAS
DISIPLIN
PNS YG DIBANGUN
(C)PNS
JUJUR
TANGGUNG
ADIL JAWAB
MANDIRI
SEDERHANA BERANI
LOGO
9 Nilai Dasar Anti Korupsi
PENUGASAN
Tugas Anda selanjutnya adalah melakuan pengecekan signifikansi nilai,
sampai setidaknya Anda menemukan 3 nilai utama. cara yang dapat Anda
lakukan adalah :
1. Buatlah setiap nilai dalam bentuk kartu atau potongan kertas!
2. Ambillah 2 kartu nilai secara acak, kemudian bandingkan dengan antara kedua
nilai tersebut, anggap saja nilai A dan nilai B.
3. Jika nilai A dilaksanakan maka nilai B sekaligus sudah dilaksanakan pula,
maka Nilai B digabungkan saja dengan nilai A. !
4. Selanjutnya ambil nilai lainnya, misalnya nilai C, kemudian lakukan
pengecekan hal yang sama seperti pada nilai A dan B. !
5. Jika nilai A dilaksanakan, ternyata nilai C belum tentu dapat sekaligus
dilaksanakan maka nilai A dan C dipisahkan. !
6. Jika nilai selanjutnya, yatu nilai D dilaksanakan ternyata sudah sekaligus
juga melaksanakan nilai A dan C, maka nilai A dan C digabungkan dengan nilai
D. Jika nilai D sudah sekaligus dapat terlaksana ketika melaksanakan nilai
A, maka nilai D tersebut digabungkan dengan nilai A. !
7. Lakukan pengecekan untuk seluruh nilai, hingga Anda mendapatkan nilai
yang sudah tidak dapat digabung- gabungkan lagi, itulah nilai inti anti
korupsi Anda
C. PENYELARASAN
NILAI ORGANISASI
DAN ANTI KORUPSI
Saat ini, setiap organisasi biasanya sudah
menentukan nilai dasar organisasinya,
tentunya nilai anti korupsi diharapkan masuk
didalamnya, terutama nilai inti anti
korupsinya yang telah anda identifikasi,
lebih jauh lagi jika nilai organisasi
selaras pula dengan nilai anti korupsi, upaya
penyelarasan nilai tersebut sangat penting
untuk memastikan bahwa para pegawai yang
mengusung integritas atau anti korupsi tepat
didalam organisasinya
D. PENANAMAN
NILAI INTEGRITAS
INTEGRITAS
Kesatuan antara pola pikir, perasaan, ucapan
dan perilaku dengan hati nurani; Kegiatan yang
terstruktur dan sistematis dalam bentuk kegiatan untuk
mewujudkan perilaku individu dan lingkungan yang
beritegritas.
INTEGRITAS
PENANAMAN NILAI INTEGRITAS
Kelman (1958) dan Brigham (1991)
menyebutkan adanya tiga proses sosial yang
berperan dalam proses perubahan sikap dan
perilaku, yaitu kesediaan (compliance),
identifikasi (identification), dan internalisasi
(internalization). Integritas sebagai suatu
proses sosial yang ditujukan untuk mengatasi
korupsi di Indonesia, dengan demikian
salah satu upaya perubahannya dapat
dilakukan melalui tiga proses perubahan sosial
dari Kelman dan Brigham tersebut
PROSES TUNAS INTEGRITAS
KESEDIAAN
Seeding of Integrity
Upaya untuk menanamkan nilai-nilai integritas pada bawah
sadar seseorang sehingga menjadi perilaku otomatis
Framing......
TRIBUNncom
– Sen, 22 Okt
2012
.
Framing..
.
Framing...
Framing... .
Framing...... .
Gubernur
Sjachroedin
melantik Bupati-
Wakil Bupati
Mesuji di
penjara, 13 April
201214 Mantan
Narapidana
Korupsi Jadi
Pejabat di
Kepulauan
Riau
TRIBUNncom
– Sen, 22 Okt
2012
Framing.
? ? ? ? ?
Hasil Framing : TINDAK PIDANA
KORUPSI MERUPAKAN HAL YANG
LUMRAH
.
MANTAN PEJABAT YANG TERSANDUNG TIPIKOR
Proses Re Framing Korupsi
Menjijikan
.
;
Menjijikan
.
;
Menjijikan
.
;
Menjijikan
Menjijikan
Hasil Re- Framing.
LOGO
.
.
Framing.
Memilih Pemimpin
Berdasarkan Popularitas,
Tampilan Bukan Integritas,
Kapasitas & Intelektualitas
Framing.
TERPILIH KARENA TAMPILAN?.....
1. LEADERSHIP RISK;
2. PENGENDALIAN DAN PENYELARASAN
ORGANISASI;
3. KOMPONEN SISTEM INTEGRITAS;
4. KEMATANGAN PRAKTEK SISTEM
INTEGRITAS.
LEADERSHIP RISK
2 Komitmen mutu dengan Dengan menggunakan teknik berfikir kreatif maka langkah-langkah
teknik berpikir kriatif. penyempurnaan pengolahan data akreditasi yang ditempuh adalah (1)
berfikir untuk menemukan cara pengolahan yang lebih baik/tidak
rutinitas, (2) mencari informasi tentang cara pengolahan data yang up to
date, (3) membuat rancangan dengan jalan replikasi dengan modifikasi
terhadap cara-cara yang telah dilakukan berbagai pihak dalam
pengolahan data dengan memanfaatkan teknologi informasi,
Sebelumnya pengolahan data dilakukan secara manual, dan selanjutnya
dirubah dengan memanfaatkan IT. Hasilnya akan memudahkan berbagai
pihak, terutama atasan dalam pemafaatan data akreditasi diklat.
Hasil ini akan berkontribusi pada pencapaian visi lembaga diklat, yaitu
Sebagai Lembaga Diklat Yang Profesional dan Bermutu Tinggi.
Formulir 2:
Teknik Aktualisasi Nilai Dasar
Uraian penggunaan teknik aktualisasi nilai dasar dan
No Nilai dasar dan
manfaatnya bagi pihak lain dan perwujudan visi
teknik aktualisasi
organisasi.
1 2 3
1 Akuntabilitas dengan Dengan menggunakan teknik perencanaan kinerja (performance
teknik performance planning) maka sebelum melaksanakan tugas atau sebelum
planning pelaksanaan diklat dimulai, saya menyusun rencana kerja yang akan
saya gunakan sebagai panduan dalam pelaksanaan tugas sebagai
pramu diklat. Dengan demikian maka saya akan dapat memberikan
pelayanan diklat berdasakan apa yang harus saya lakukan, bukan
berdasarkan siapa yang saya layani. Dampaknya pemberian layanan
kepada peserta diklat dapat dilaksanakan dengan menerapkan prinsip
kesetaraan, keadilan dan kesamaan.
2 Komitmen mutu dengan Dengan menggunakan teknik sistem I-P-O (Input-Proses-Output) maka
teknik Sistem I-P-O upaya peningkatan produktivitas kerja saya sebagai seorang pramu
(Input-Proses-Output) diklat atau petugas monitoring akan saya lakukan dengan jalan : (1)
sebagai input saya berusaha mengumpulkan bahan untuk penyusunan
rencana kerja, (2) prosesnya melalui kegiatan belajar, membaca,
mencontoh dan mengadaptasi hasil kerja pramu diklat yang berhasil, (3)
outpurnya berupa motivasi kerja yang meningkat dan produktivitas kerja
yang lebih baik. Kondisi ini tentu akan berkontribusi pada pencapaian
target kinerja Badan Diklat.
SSEE