Anda di halaman 1dari 4

A.

Diskripsi Isu/Situasi Problematik

Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi di SMA Negeri 1 Kawedanan Kabupaten


Magetan, Jawa Timur, penulis menemukan beberapa isu diantaranya :
1. Tata kelola pelayanan perpustakaan yang kurang baik.
Perpustakaan sebagai salah satu komponen penentu keberhasilan sekolah dalam
menciptakan mutu layanan pendidikan yang berkualitas, akan memerlukan
pengelolaan yang efektif dan efesien dengan daya inovatif agar peran dan fungsinya
maksimal sehingga layanan memuaskan dari perpustakaan dapat dirasakan
penggunanya. Pelayanan yang memuaskan tidak akan terwujud jika pengelolaannya
kurang baik. Hal ini turut menjadi isu yang harus dicarikan alternative solusi.
2. Kurangnya sarana dan prasarana penunjang perpustakaan sekolah.
Sarana dan prasarana penunjang perpustakaan turut menjadi factor penentu
tercapainya layanan memuaskan dari perpustakaan, namun jika hal tersebut tidak
dapat dipenuhi maka akan menjadi kendala tersendiri. Kondisi saat ini perpustakaan
SMA Negeri 1 Kawedanan Magetan, Jawa Timur dinilai masih membutuhkan
perlengkapan sarana dan prasarana sehingga kurang diminati untuk dikunjungi
peserta didik. Hal ini layak untuk dijadikan isu aktual dan faktual.
3. Terbatasnya petugas perpustakaan sekolah.
Petugas perpustakaan di SMA Negeri 1 Kawedanan Magetan, Jawa Timur hanya
berjumlah 2 ( dua ) orang. Tentunya jumlah tersebut masih kurang untuk melayani
jumlah peserta didik yang sangat banyak, yaitu lebih dari 900 ( sembilan ratus).
Banyak tahapan-tahapan yang dilakukan dalam memproses buku. Hal ini layak
dijadikan isu actual.
4. Rendahnya minat membaca peserta didik di perpustakaan sekolah.
Membaca adalah salah satu cara yang efisien untuk meningkatkan pengetahuan
peserta didik. Tetapi minat membaca peserta didik sangat rendah, sehingga
pengetahuan peserta didik sangat kurang. Hal ini turut menjadi isu yang layak untuk
diperbincangkan dan dibahas untuk dicarikan alternatif solusinya.
5. Rendahnya keterampilan guru dalam mengelola nilai melalui aplikasi penilaian K 13.
Diantara tugas pokok guru adalah melaksanakan penilaian dalam rangka mengukur
sejauh mana keberhasilan guru dalam dalam melaksanakan pembelajaran yang telah
disampaikan kepada peserta didiknya. Keberhasilan tersebut dapat dilihat melalui
salah satu indikator keberhasilan belajar, yaitu bilai evaluasi pembelajaran. Evaluasi
pembelajaran tidak dapat dilaksanakan manakala gur sebagai penilai tidak terampil
dalam mengolah nilai. Sebagian guru masih belum memahami cara mengolah nilai
melalui aplikasi penilaian K 13. Maka hal ini menjadi isu faktual sehngga layak untuk
diperbincangkan.
B. Analisis Isu
Dalam menentukan Isu juga memiliki teknik penilaian kualitas isu, diantara teknik yang
digunakan adalah teknil USG (Urgency, Seriousnees, Growth). Urgency yaitu seberapa
mendesak suatu isu itu harus dibahas,dianalisis, dan ditindak lanjuti. Seriousnees yaitu
seberapa serius suatu isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
Growth yaitu seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebaigaimana mestinya. Melalui teknik yang sudah disampaikan, dapat diambil beberapa
isu yang masuk dalam kriteria dan teknik yang sudah ditetapkan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Analisis Identifikasi Isu Menggunakan Teknik USG

NO ISU TOTAL RANK


U S G
1 Tata kelola pelayanan 4 4 5 13 II
perpustakaan yang kurang baik.
2 Kurangnya sarana dan prasarana 4 4 4 12 III
penunjang perpustakaan sekolah.
3 Terbatasnya petugas perpustakaan 4 5 3 12 III
sekolah.
4 Rendahnya minat membaca 4 5 5 14 I
peserta didik di perpustakaan
sekolah.
5 Rendahnya keterampilan guru 3 4 3 10 IV
dalam mengelola nilai melalui
aplikasi penilaian K 13.

Keterangan Urgency Keterangan Seriousnees Keterangan Growth


5 : Sangat Mendesak 5 : Sangat Berpengaruh 5 : Sangat Berdampak
4 : Mendesak 4 : Berpengaruh 4 : Berdampak
3 : Cukup Mendesak 3 : Cukup Berpengaruh 3 : Cukup Berdampak
2 : Tidak Mendesak 2 : Tidak Berpengaruh 2 : Tidak Berdampak
1 : Sangat Tidak Mendesak 1 : Sangat Tidak Berpengaruh 1 : Sangat Tidak Berdampak

Berdasarkan identifkasi isu diatas, maka isu yang ditetapkan adalah : rendahnya minat
membaca peserta didik di perpustakaan sekolah SMA Negeri 1 Kawedanan Magetan, Jawa
Timur. Isu ini ditetapakan karena berdasarkan analisis menggunakan USG.
C. Argumentasi Terhadap Core Issue Terpilih
Isu yang terpilih adalah rendahnya minat membaca peserta didik di perpustakaan
sekolah, sehingga membuat pengetahuan peserta didik sangat kurang, khususnya dalam
penggunaan bahasa Indonesia dalam pergaulan sehari-hari dan penulisan KIR ( Karya
Ilmiah Remaja) yang tidak sesuai dengan PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa
Indonesia). Isu ini dinggap mendesak dan sangat berpengaruh serta sangat berdampak
apabila tidak segera ditindak lanjuti. Sesuai dengan visi SMA Negeri 1 Kawedanan adalah
terwujudnya generasi yang bertakwa, berakhlak mulia, cerdas, terampil, berjiwa
nasionalisme, dan peduli pada lingkungan. Salah satu faktor penunjang terwujudnya visi
tersebut adalah dengan meningkatkan minat membaca peserta didik di perpustakaan sekolah.
Fakta di lapangan menunjukan peserta didik sangat jarang bahkan hampir tidak ada yang
berkunjung di perpustakaan sekolah untuk membaca. Hal tersebut disebabkan karena masih
rendahnya minat membaca peserta didik di perpustakaan sekolah.
Setelah ditemukan Core Issue terpilih, yaitu rendahnya minat membaca peserta
didik di perpustakaan sekolah, selanjutnya dicari pemecahan masalah yang dapat dilakukan
yakni penerapan “E-book” ( Buku Elektronik) dan program 1 bulan 1 buku untuk dapat
menarik minat peserta didik untuk gemar membaca sekaligus bias meningkatkan
kemampuan berbahasa Indonesia dan IT peserta didik.

Anda mungkin juga menyukai