Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN STUDI KASUS

Disusun Memenuhi Tugas PPG Dalam Jabatan

RENDAHNYA MINAT MEMBACA PESERTA DIDIK

Oleh :

Mariana Kunjing,S.Pd

Nim : F4301230

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN UNIVERSITAS TANJUNG


PURA PONTIANAK 2024
Kata Pengantar

Pembaca yang terhormat,

Laporan studi kasus ini disusun untuk mengkaji permasalahan rendahnya minat membaca
peserta didik kelas II di SDN 53 Tapang Muntik. Laporan ini disusun berdasarkan hasil
observasi,kajian literatur dan wawancara yang telah dilakukan di sekolah tersebut.

Minat membaca merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan belajar peserta
didik. Peserta didik yang memiliki minat membaca yang tinggi akan lebih mudah menyerap
informasi dan pengetahuan. Namun, dalam kenyataannya, minat membaca peserta didik
masih tergolong rendah. Hal ini juga terjadi pada peserta didik yang ada di SDN 53 Tapang
Muntik khususnya pada kelas 2.

Faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca peserta didik kelas 2 di SDN 53 Tapang
Muntik, antara lain:

• Kurangnya ketersediaan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta
didik.
• Kurangnya pemahaman tentang pentingnya membaca.
• Kurangnya motivasi dari orang tua dan guru.

Laporan studi kasus ini dibuat untuk memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
permasalahan rendahnya minat membaca peserta didik. Laporan ini juga diharapkan dapat
menjadi bahan pertimbangan untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasi permasalahan
tersebut.

Kami menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
kami mengharapkan masukkan dan saran dari pembaca yang terhormat untuk perbaikan
laporan ini selanjutnya.

Terima kasih.

Hormat kami,

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul ...............................................................................................................i

Kata Pengantar ...............................................................................................................ii

Daftar Isi ..........................................................................................................................iii

A. latar Belakang ............................................................................................................1

B. Tujuan...........................................................................................................................1

C. Manfaat ........................................................................................................................2

D. Ruang Lingkup ...........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Studi Kasus

1. Identifikasi Masalah .................................................................................................3

2. Analisis .....................................................................................................................3

3. Sintesis ......................................................................................................................4

4. Diagnosis ..................................................................................................................5

5. Prognosis ...................................................................................................................5

6. Treatment ...................................................................................................................5

7. Evaluasi/Tindak lanjut ...............................................................................................6

B. Kendala, hambatan, dan solusi ................................................................................6

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................................7

B. Saran .......................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di Sekolah kegiatan belajar mengajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini
berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada
bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik. Permasalahan belajar adalah
suatu masalah yang terjadi selama proses pembelajaran antara guru dan peserta didik.
Hal ini merupakan bukti bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga
perlu secara terus menerus mengamati perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta
didik. Agar aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru dapat lebih terarah, dan dapat
memahami permasalahan dalam proses pembelajaran yang seringkali terjadi pada peserta
didik dalam berbagai bentuk aktivitas pembelajaran, maka akan lebih baik jika guru
memiliki pengetahuan tentang masalah belajar.
Pengetahuan tentang masalah belajar memudahkan guru untuk mengantisipasi berbagai
kemungkinan munculnya masalah yang dapat menghambat tercapainya tujuan
pembelajaran. Dengan pengetahuan itu pula guru dapat menemukan solusi dan tindakan
yang dianggap tepat jika menemukan masalah-masalah di dalam pelaksanaan proses
pembelajaran. Tugas utama seorang guru adalah membelajarkan peserta didik. Ini berarti
bahwa bila guru bertindak mengajar, maka diharapkan peserta didik belajar.Namun
demikian didalam kegiatan belajar mengajar di sekolah masih ditemukan masalah yang
berkenaan dengan belajar yang dialami peserta didik. Masalah-masalah tersebut
dipengaruhi oleh faktor internal dan juga oleh faktor eksternal.
Masalah-masalah yang dialami oleh peserta didik apabila tidak segera di atasi akan
menghambat proses pembelajaran dan berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Peserta didik akan berhasil dalam proses belajar apabila peserta didik tidak mempunyai
masalah yang dapat mempengaruhi proses belajarnya. Jika terdapat peserta didik yang
mempunyai masalah dan permasalahan peserta didik tersebut tidak segera ditemukan
solusinya, peserta didik akan mengalami kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan
prestasinya rendah.
B. Tujuan

1. Untuk mengetahui permasalahan-permasalahan rendahnya minat membaca


Peserta didik di kelas 2
2.Untuk mengetahui cara mengatasi rendahnya minat membaca peserta didik
di kelas 2.

C. Manfaat

1.Bagi penulis untuk menambah wawasan dan pengetahuan khususnya dalam


pembelajaran.

2.Bagi pembaca ini diharapkan bisa dijadikan rujukan untuk mengetahui berbagai

Permasalahan dan cara mengatasinya.

D. Ruang Lingkup

Masalah adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan suatu keadaan yang
bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih yang menghasilkan sesuatu keadaan
yang membingungkan. Masalah biasanya dianggap sebagai suatu keadaan yang harus
diselesaikan. Dalam laporan studi kasus ini membahas tentang rendahnya minat membaca
peserta didik. Di Sekolah peserta didik pasti mempunyai masalah yang dapat menghambat

proses pembelajaran. Hal ini juga dapat mengganggu prestasi belajar peserta didik
tersebut.Salah satu masalah yang kami bahas yakni cara peserta didik membaca lancar.Jika
lancar membaca akan memudahkan peserta didik memahami materi pembelajaran yang
disampaikan oleh guru.
BAB II PELAKSANAAN

A. Studi Kasus

Untuk menunjang berhasilnya suatu proses belajar, terdapat beberapa hal pokok yang
sangat berpengaruh terhadap proses belajar. Peserta didik mengalami bermacam-macam
masalah, jika peserta didik dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi maka mereka tidak
akan mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran. Salah satu permasalahan yang
dialami peserta didik kami yaitu “Rendahnya Minat Membaca Peserta Didik”.

1. Identifikasi Masalah

Pada permasalahan tersebut peserta didik mengalami masalah yang berhubungan


dengan cara belajar membaca lancar. Masalah tersebut terjadi baik tugas di kelas
maupun tugas yang harus dikerjakan di rumah. Hal tersebut dapat terjadi karena peserta
didik sering mengabaikan tugas yang diberikan guru, tidak ada motivasi untuk
mengerjakan tugas dengan cepat, tidak ada dukungan dari orangtua, main hp/ game
online dan main bersama teman sebaya hingga lupa belajar.

Sebagai contoh untuk identifikasi masalah,Kristina Milotri merupakan peserta


didik kelas 2 Sekolah Dasar , Kristina Milotri mengalami masalah kurang bisa membaca
lancar ini disebabkan memiliki rasa malas untuk belajar, waktu dirumah malah justru
digunakan untuk main bersama teman-teman dilingkungan rumahnya. Jika diberikan
tugas oleh guru, selalu lupa dan telat dalam mengumpulkan tugas, dan hasil pengerjaan
tugas selalu mendapat nilai rendah dari teman-teman di kelasnya.

2. Analisis

Rendahnya minat membaca peserta didik merupakan permasalahan yang telah


lama menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Hal ini dikarenakan minat membaca
merupakan salah satu faktor penting dalam keberhasilan belajar. Peserta didik yang
memiliki minat membaca yang tinggi akan lebih mudah memahami pembelajaran dan
memiliki pengetahuan.
Berdasarkan kajian literature dan hasil wawancara dengan kepala sekolah
dan teman sejawat telah ditemukan factor yang menyebabkan rendahnya minat
membaca peserta didik di SDN 53 hanya 45%. Angka ini menunjukkan bahwa masih
banyak peserta didik yang tidak memiliki minat membaca yang tinggi. Ada beberapa
faktor yang menyebabkan rendahnya minat membaca peserta didik, yaitu:

 Kurangnya ketersediaan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan
peserta didik. Peserta didik memiliki kebutuhan yang berbeda-beda dalam hal bahan
bacaan. Namun, ketersediaan bahan bacaan di perpustakaan sekolah atau di rumah
masih sangat terbatas.
 Kurangnya pemahaman tentang pentingnya membaca. Peserta didik belum
memahami bahwa membaca merupakan kegiatan yang penting untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan mereka.
 Kurangnya motivasi dari orang tua dan guru. Orang tua dan guru memiliki peran
yang penting dalam memotivasi minat membaca peserta didik. Namun masih ada orang
tua dan guru yang kurang menyadari pentingnya membaca dan belum memberikan
motivasi yang cukup kepada peserta didik untuk rajin membaca.

Upaya mengatasi permasalahan rendahnya minat membaca peserta didik, diperlukan


kerjasama dari berbagai pihak, yaitu pemerintah, sekolah, orang tua, dan masyarakat. Adapun
upaya-upaya tersebut adalah:
 Menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan peserta
didik. Pemerintah dan sekolah dapat bekerja sama untuk menyediakan bahan bacaan
yang sesuai kebutuhan peserta didik. Hal ini dapat dilakukan dengan pengadaan buku-
buku cerita yang menarik dan bervariasi, buku-buku nonfiksi yang sesuai dengan mata
pelajaran di sekolah, dan buku-buku yang memili judul dan gambar yang menarik bagi
peserta didik.
 Meningkatkan pemahaman tentang pentingnya membaca. Guru harus memberi
motivasi tentang pentingnya membaca dan manfaat yang dapat diperoleh dari
membaca. Hal ini dapat dilakukan melalui pembelajaran di sekolah, kegiatan-kegiatan
di luar sekolah, dan tugas dirumah berupa PR.
 Meningkatkan motivasi dari orang tua dan guru. Orang tua dan guru bekerja sama
untuk memberikan motivasi yang cukup kepada peserta didik supaya rajin membaca.
Hal ini dapat dilakukan dengan menyediakan waktu dan tempat yang nyaman untuk
membaca, membaca bersama peserta didik, dan memberikan hadiah kepada peserta
didik yang rajin membaca. Upaya-upaya tersebut diharapkan dapat meningkatkan
minat membaca peserta didik.

3. Sintesis

Dari analisis tersebut dapat diketahui bahwa peserta didik mempunyai masalah
dan harus segera diatasi. Jika tidak segera diatasi maka hal tersebut akan berpengaruh
terhadap nilai peserta didik dan ketinggalan materi. Mengabaikan tugas yang diberikan
guru, tidak ada motivasi untuk mengerjakan tugas dengan cepat, bermain bersama
teman-teman,kebiasaan seperti ini seharusnya dapat dikurangi oleh peserta didik supaya
lebih fokus dan semangat dalam belajar dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh
guru.

4. Diagnosis

a. Faktor yang berasal dari dalam diri


• Tidak bersemangat mengerjakan tugas
• Kurang konsentrasi dalam belajar
• Malas mengerjakan tugas
• Terlalu banyak main bersama teman-teman sebaya

b. Faktor yang berasal dari luar diri


 Kurangnya motivasi dari
orangtua dan guru
• Teman-teman sebaya juga pemalas

5. Prognosis

Jika permasalahan yang dialami peserta didik tidak segera diatasi maka akan terjadi
Hal-hal sebagai berikut ini:
• Peserta didik mendapatkan nilai rendah
• Prestasi belajar akan menurun
• Ketinggalan materi pembelajaran

Apabila masalah tersebut segera diatasi, maka kemungkinan yang akan terjadi;

• Mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu


• Mendapat nilai tinggi
• Prestasi dapat meningkat
6. Treatment

Salah satu cara memberi bantuan kepada peserta didik yang memiliki masalah
dalam belajar, dapat dilakukan dengan memberi layanan konseling individu, guru kelas
bertemu langsung dengan peserta didik. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar masalah
yang dihadapi peserta didik segera teratasi. Guru kelas memotivasi peserta didk dengan
memberikan pengarahan yang bisa membuat peserta didik menyadari pentingnya
belajar, supaya rajin mengerjakan tugas yang diberikan guru dengan tepat waktu.
Mengadakan kerjasama dengan teman sejawat, guru kelas mengadakan pertemuan
dengan teman sejawat untuk membantu mengatasi masalah peserta didik tersebut. Guru
kelas memberikan informasi supaya guru lain dapat membantu mengatasi masalah yang
dialami peserta didik supaya cepat teratasi.Sehingga masalah yang dialami peserta didik
tidak menjadi kebiasaan yang berkepanjangan.

7. Evaluasi / Tindak Lanjut

Guru harus melakukan tindak lanjut apabila mengalami kegagalan dalam


pembelajaran dan tidak memenuhi beberapa kriteria keberhasilan pembelajaran yaitu:

• Peserta didik harus menyadari bahwa malas belajar akan mendapat nilai yang
rendah.
• Peserta didik harus memahami jika menunda dalam mengerjakan tugas
merupakan suatu masalah yang harus dihilangkan.
• Peserta didik harus menyadari bahwa ia mengalami masalah dalam belajar dan
mau memperbaikinya dengan cara rajin belajar.
• Peserta didik harus memperhatikan pembelajaran di kelas dengan baik, jika guru
memberikan tugas maka peserta didik tidak bingung untuk mengerjakannya. Jika
peserta didik mengikuti pembelajaran dengan baik maka peserta didik tersebut
mengerjakan tugas tepat waktu, dan prestasi belajarnya meningkat.

B. Kendala, Hambatan, dan Solusi

Kendala yang Saya alami yakni masalah waktu pengerjaan, dikarenakan banyaknya tugas,
sehingga saya bingung mengatur waktu mengerjakannya. Proses pengerjaan tugas terlalu
susah karena tempat tinggal yang belum ada PLN sehingga tugas dikerjakan hanya disiang
hari saja, hal ini juga disebabkan faktor usia yang tidak lagi muda. Meskipun begitu, Saya
tetap semangat untuk mengerjakan laporan ini. Dan dalam pengerjaan tugas ini pasti
memiliki banyak kekurangan dan perlu adanya saran dan masukan dari pembaca yang
budiman.
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Permasalahan belajar adalah suatu masalah yang terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung. Masalah-masalah belajar pasti akan ditemui oleh guru. Hal ini merupakan
pertanda bahwa belajar merupakan kegiatan yang dinamis, sehingga perlu secara terus
menerus mencermati perubahan-perubahan yang terjadi pada peserta didik.
Masalah-masalah yang dialami oleh peserta didik apabila tidak segera di atasi tentunya
akan menghambat proses belajar dan berdampak pada pencapaian tujuan pembelajaran.
Peserta didik akan berhasil dalam proses belajar apabila peserta didik tidak mempunyai
masalah yang dapat mempengaruhi proses belajarnya. Jika terdapat peserta didik yang
mempunyai masalah dan permasalahan tersebut tidak segera ditemukan solusinya, maka
peserta didik akan mengalami kegagalan atau kesulitan belajar yang dapat mengakibatkan
prestasi belajar rendah, minat membaca rendah atau tidak naik kelas.

B. Saran

Kesulitan yang dialami peserta didik dalam pembelajaran merupakan suatu hal yang
sering ditemui oleh guru. Sebagai upaya untuk memberikan terapi terhadap permasalahan
kesulitan belajar maka dapat ditempuh melalui berbagai media penanganan yang khusus
serta terpadu antara pendidik, peserta didik dan orang tua peserta didik. Karena sebagian
waktu anak lebih banyak dihabiskan di rumah dari pada di sekolah.
Dalam hal ini guru dan orang tua harus bekerja sama untuk mendidik anak tersebut.
Di Sekolah guru yang bertugas membelajarkan peserta didik sedangkan dirumah adalah
tugas orangtua.Guru dan orangtua dituntut untuk memahami jenis masalah yang dihadapi
oleh peserta didik. Dengan memahami jenis masalah diharapkan mampu memberi solusi
untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh peserta didik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai