Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PAMERAN PERAYAAN AKHIR PERKULIAHAN

Laporan Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)
Mata Kuliah Pemahaman Tentang Peserta Didik Dan Pembelajarannya

Oleh:
ADE CHUSNA SILVIA RAHMI
NIM. 2201650198

PPG PRAJABATAN GELOMBANG 2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

TAHUN 2023
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER................................................................................................. 1
DAFTAR ISI.............................................................................................................. 2
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 3
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 3
BAB II ANALISIS PERMASALAHAN BERDASARKAN KAJIAN TEORI ....... 5
A. Permasalahan Karakter Peserta Didik ................................................ 5
B. Permasalahan Motivasi dan Minat Peserta Didik .............................. 6
BAB III OUTPUT PRODUK YANG DIBUAT ....................................................... 8
A. RPP dan LKPD................................................................................... 8
B. Video Mengajar .................................................................................. 8
BAB VI PENUTUP ................................................................................................... 9
A. Kesimpulan......................................................................................... 9
B. Saran ................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 10
LAMPIRAN ............................................................................................................... 11

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Guru merupakan salah satu agen perubahan dalam pembelajaran. Kemajuan
pendidikan di suatu negara ditentukan oleh kualitas seorang guru. Namun, masih
banyak guru yang belum bisa menerapkan pembelajaran yang inovatif di kelasnya
sesuai tuntutan jaman pembelajaran abad 21. Dalam dunia pendidikan, kegiatan
belajar merupakan sebuah kegiatan yang paling penting. Artinya berhasil atau
tidaknya pencapaian tujuan pendidikan sangat tergantung pada bagaimana peserta
didik mengalami proses belajar. Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran tidak
pernah lepas dari permasalahan-permasalahan yang biasa ditemui ketika
melaksanakan sebuah proses pembelajaran. Permasalahan-permasalahan tersebut
sering ditemui khususnya ketika peserta didik mengalami kesulitan dalam belajar
(Suma, dkk. 2014).
Masalah belajar adalah seluruh masalah yang terjadi ketika dalam proses
pembelajaran itu sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa belajar merupakan kegiatan
yang dinamis, sehingga peserta didik senantiasa diamati perubahannya.
Pemahaman tentang pemecahan masalah dalam pembelajaran memungkinkan guru
dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan munculnya masalah yang dapat
menghambat tercapainya suatu tujuan pembelajaran. Dengan pemahaman itu pula
guru dapat menemukan solusi tindakan yang dianggap tepat jika menemukan
masalah-masalah di dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Berdasarkan observasi yang kami lakukan selama mengikuti kegiatan PPL 1 di
sekolah mitra SMP Negeri 1 Kembaran menunjukkan bahwa guru belum berupaya
menyesuaikan proses pembelajaran dengan tingkat capaian dan karakteristik siswa.
Hal tersebut ditandai dengan pada awal pembelajaran, sebagian peserta didik kurang
bersemangat dalam mengikuti pembelajaran bahasa Inggris. Selain itu kami juga
menemukan beberapa permasalahan dari hasil obserasi dan juga asistensi mengajar,
diantaranya adalah:
1. Karakter Peserta Didik
Berdasarkan pengalaman saat observasi, asistensi mengajar
maupun saat praktik mengajar di kelas VIII-B SMP Negeri 1 Kembaran
ada beberapa peserta didik terutama peserta didik laki-laki kurang disiplin
dan juga kurang dalam hal tata krama. Hal tersebut ditandai dengan

3
mereka yang asik mengobrol dengan teman sebangkunya ketika sedang
dijelaskan mengenai materi pembelajaran. Membolos pelajaran bahasa
Inggris dengan izin ke kamar mandi dan tidak kembali lagi ke kelas.
Bahkan ada beberapa peserta didik yang berkata kotor dan kasar ketika
pembelajaran sedang berlangsung. Selain itu juga terdapat peserta didik
yang tidur ataupun bermain hp saat pembelajaran berlangsung, hal ini
menunjukkan bahwa terdapat berapa peserta didik yang masih kurangnya
tata krama kepada guru model yang sedang praktik mengajar.
2. Motivasi dan Minat Peserta Didik dalam Pendidikan Bahasa Inggris
Dalam pelaksanaan kegiatan praktik mengajar yang dilakukan di
SMP Negeri 1 Kembaran, kami mendapati beberapa contoh peserta didik
yang memiliki minat belajar yang rendah, hal ini ditunjukan dari kurang
bersemangatnya peserta didik dalam mengikuti pembelajaran. Perilaku ini
ditunjukan oleh beberapa fenomena yang terjadi di kelas VIII-B didapati
siswa yang tidur di kelas, izin keluar kelas pada saat jam pelajaran
dan tidak kembali kelas sampai jam berakhir, mereka juga menganggap
bahasa Inggris itu susah dan tidak penting, selain itu mereka juga tidak
memperhatikan penjelasan yang sedang berlangsung. Perilaku ini
merupakan sebuah cerminan dari rendahnya minat belajar dari peserta
didik. Menurut Syah (2014) pada sebuah situasi belajar mengajar di
sekolah, siswa yang memiliki minat terhadap suatu mata pelajaran tertentu
akan cenderung untuk memusatkan perhatian secara terus-menerus selama
proses pembelajaran berlangsung.
Dalam laporan ini saya akan menganalisis proses pembelajaran yang
berlangsung di SMP Negeri 1 Kembaran, serta menganalisis permasalahan yang
terjadi pada kegiatan pembelajaran selama program praktik lapangan. Selain itu
melalui kajian analisis akan dijabarkan berdasarkan kajian teoritis untuk mendapatkan
solusi yang tepat terhadap permasalah. Permasalahan yang akan diangkat dalam
artikel ini adalah karakter dan minat dalam aktivitas belajar mengajar.

4
BAB II
ANALISIS PERMASALAHAN BERDASARKAN KAJIAN TEORI
A. Permasalahan Karakter Peserta Didik
Analisis permasalahan karakter peserta didik kurangnya tata krama, dan tidak
disiplin ini yakni:.
1. Peserta didik bosan dengan metode belajar yang digunakan sehingga
mengantuk.
2. Peserta didik menganggap remeh guru PPL dan pelajaran bahasa Inggris
3. peserta didik bebas keluar kelas tanpa kembali ke kelas karena guru tidak
terlalu memperhatikan peserta didik.
Peserta didik tidak menyukai pelajaran bahasa Inggris karena merupakan
bahasa asing. Dalam pembelajaran bahasa Inggris cukup banyak masalah yang
dihadapi oleh para siswa yang menjadi penghalang bagi pengembangan kemampuan
berbahasa Inggris mereka. Salah satu alasan mengapa peserta didik kutang menyukai
mata pelaaran bahasa Inggris adalah karena pengucapan dari suatu kata atau kalimat
itu berbeda dengan tulisanya. Selain itu alasan lainya adalah berkaitan dengan
grammar ataupun tata bahasa dalam bahasa Inggris yang berbeda denan tata bahasa
Indonesia. Alasan terakhir adalah karena minimnya kosa kata dalam bahasa Inggris
menjadikan mereka kurang suka dalam pembelajaran bahasa Inggris. Hal tersebut
sesuai dengan pendapat Susanthi (2020) Salah satu masalah yang sering dihadapi
yaitu permasalahan pronunciation pada kemampuan berbicara (speaking).
Pronunciation adalah salah satu bagian dari speaking skill yang akan secara langsung
dan gamblang bisa diobservasi dan diketahui. Selain Pronounciation, vocabulary
(kosa kata), dan grammar (struktur bahasa), merupakan hal-hal yang selalu menjadi
kendala dalam pembelajaran bahasa inggris.
Peserta didik menganggap remeh dan tidak takut terhadap guru model
PPL sehingga peserta didik tidak memiliki sikap atau tata krama yang baik. Menurut
Rhamayanti (2018) penyebab peserta didik tidak memiliki sikap dan tata krama yang
baik disebabkan oleh kurangnya keterampilan dasar mengajar oleh guru, perencanaan
guru sebelum mengajar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan juga
evaluasi yang dilakukan oleh guru.
Kekurangan yang dimiliki guru dalam hal keterampilan dasar dalam mengajar
antara lain yaitu dalam keterampilan bertanya. Seringkali pertanyaan yang diajukan
oleh guru model sulit dipahami oleh peserta didik karena bahasa yang digunakan

5
sehingga peserta didik tidak tahu apa jawaban dari pertanyaan tersebut.Untuk
keterampilan dalam menjelaskan, terkadang guru model sangat memahami materi
yang akan disampaikan tetapi sulit dalam menyampaikannya dengan bahasa yang
sederhana dan juga mudah dimengerti oleh peserta didik, serta keterampilan dalam
mengelola kelas.
Kekurangan lain yang dimiliki guru PPL pada keterampilan dasar
mengajarnya khususnya dalam keterampilan menjelaskan. Masalah ini terjadi
disebabkan beberapa faktor yang mana setiap orang akan berbeda. Masalah ini terjadi
karena kurangnya dalam memahami materi yang akan diajarkan, adanya rasa
canggung mengajar di depan kelas dan ada juga karena takut apa yang diajarkan nanti
tidak akan mendapat respon yang baik dari peserta didik yang diajar, dan juga tidak
mengetahui sistematika urutan dalam pengajaran dan juga dalam langkah-langkah
penyampaian materi. Kekurangan lain yang dimiliki oleh guru PPL adalah dalam hal
evaluasi antara lain adalah kurangnya kemampuan dalam pembuatan soal yakni
kemampuan dalam menyesuaikan soal ulangan maupun LKPD dengan materi
pelajaran sehingga soal yang diberikan kepada peserta didik kurang berbobot serta
kurangnya dalam pengetahuan mengenai aturan-aturan dalam pembuatan soal.
B. Permasalahan Motivasi dan Minat Peserta Didik
Karakteristik Rendahnya minat belajar peserta didik kelas VIII-B dilihat dari
perilaku peserta didik yang menganggap remeh serta tidak penting bahasa Inggris ini,
mereka juga masih sibuk sendiri dan asik sendiri, seperti mengobrol dengan teman
yang lain, bermain HP ketika guru sedang menjelaskan pelajaran, tidak fokus
dalam belajar, tidak mengerjakan tugas dari guru, bahkan sampai tertidur dikelas. Ada
dua faktor yang menyebabkan rendahnya minat dan motivasi peserta didik, yaitu
faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor Internal berasal dari kemauan/inisiatif dari peserta didik, menurut
Tambunsaribu (2021) ada 3 kategori permasalahan internal ini, yaitu peserta didik
menganggap bahwa bahwa bahasa Inggris itu membingungkan, kedua mereka tidak
menyukai bahasa Inggris dan mereka menganggap bahwa bahasa Inggris itu kurang
penting. Sedangkan menurut Darsiana alam Susanthi (2020) faktor internal lainya
adalah karena rendahnya kemampuan keterampilan berbicara bahasa Inggris karena
tidak terbiasa. Sebagian siswa masih enggan dan bahkan tutup mulut apabila
mereka diajak berbicara dalam bahasa Inggris. Padahal, kalau dilihat dari
penguasaan kosa kata, siswa tersebut seharusnya sudah mampu berbicara bahasa

6
Inggris meskipun dalam rangkaian kalimat yang sangat sederhana. Yang terakhir
adalah merasa kesulitan dalam berbicara bahasa Inggris sehingga mereka belum
mampu berkomunikasi.
Faktor eksternal berasal dari luar peserta didik baik dari lingkungan keluarga,
cara orang tua mendidik, relasi antar anggota keluarga, susana rumah, keadaan
ekonomi keluarga, perhatian orang tua, latar belakang kebudayaan/pendidikan
sangat mempengaruhi minat belajar peserta didik. selain itu faktor eksternal juga
berasal dari guru, kurangnya keterampilan dasar mengajar guru, perencanaan guru
sebelum mengajar, pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di kelas dan juga evaluasi
yang dilakukan oleh guru juga menjadi faktor rendahnya minat dan juga motivasi
peserta didik.

7
BAB III
OUTPUT PRODUK YANG TELAH DIBUAT
Berdasarkan analisis permasalahan yang ditemui di kelas VIIIB SMP Negeri 1
Kembaran, maka saya merancang perencanaan supaya bisa mengatasi permasalahan-
pemasalahan yang ditemui saat melakukan observasi. Adapun output produk yang telah
kelompok buat yaitu RPP dengan menggunakan model Problem Based Learning (PBL),
bahan ajar, media/materi pembelajaran, LKPD, evaluasi harian, dan refleksi pembelajaran.
Adapun modul lengkap yang telah dirancang beserta bahan ajar, media pembelajaran, LKPD,
dan evaluasi. Kemudian refleksi dilaksanakan secara lisan oleh siswa dan guru. Komponen-
komponen diatas dapat diakses pada link berikut:
A. RPP dan LKPD
Adapun bahan ajar, media pembelajaran, LKPD, dapat diakses pada link berikut:
- https://drive.google.com/drive/folders/15l63IBjVAjfh2fn0ys8xeKtgYgI8Nzy?usp
=sharing
B. Video Mengajar
Untuk video mengajar yang telah dilakukan, dapat diakses pada link berikut:
- https://docs.google.com/document/d/1Tdch20HyLvEYBnPxlo1rewA_z5zPGs8j/e
dit?usp=sharing&ouid=114165880361333653055&rtpof=true&sd=true
Output yang diharapkan dari pembuatan RPP dan LKPD ini yaitu, pertama
memudahkan guru dalam merancang pembelajaran. Kedua RPP dapat dijadikan sebagai
acuan dan juga contoh dalam pengembangan RPP yang menerapkan pembelajaran
berdiferensiasi. Yang ketiga membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran karena
komponen RPP telah lengkap dan mudah dipahami. Dan yang terakhir adalah Desain LKPD
yang menarik membuat pembaca lebih tertarik untuk merancang LKPD siswa yang
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

8
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktik pengalaman lapangan yang dilakukan di SMP
Negeri 1 Kembaran, ditemukan beberapa kasus peserta didik yang memiliki
kekurangan minat belajar, hal ini ditunjukan dari kurang bersemangatnya peserta
didik dalam mengikuti belajar. Perilaku ini ditunjukan oleh beberapa fenomena
dikelas VIII B, ditemukan siswa yang tidur di kelas, melarikan diri keluar kelas pada
saat jam pelajaran dan tidak kembali kelas sampai jam berakhir, tidak memperhatikan
penjelasan yang sedang berlangsung. Perilaku ini merupakan cerminan dari rendahnya
minat belajar dari peserta didik. Pada situasi belajar mengajar di sekolah, siswa yang
berminat terhadap suatu mata pelajaran tertentu akan cenderung untuk memusatkan
perhatian secara terus-menerus selama belajar mengajar berlangsung
B. Saran
Menumbuhkan motivasi belajar siswa merupakan salah satu teknik dalam
mengembangkan kemampuan dan kemauan belajar. Salah satu cara yang logis
untuk momotivasi siswa dalam pembelajaran adalah mengaitkan pengalaman
belajar dengan motivasi siswa. Guru sebagai orang yang membelajarkan siswa
sangat berkepentingan dengan masalah ini. Sehingga sebagai guru atau calon guru
sebisa mungkin kita harus selalu berupaya untuk dapat meningkatkan motivasi
belajar terutama bagi siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar dengan
menggunakan berbagai upaya yang dapat dilakukan oleh guru yaitu 1) Memperjelas
tujuan yang ingin dicapai. 2) Membangkitkan motivasi siswa. 3) Ciptakan suasana
yang menyenangkan dalam belajar. 4) Mengguanakan variasi metode penyajian
yang menarik. 5) Berilah pujian yang wajar setiap keberhasilan siswa. 6) Berikan
penilaian. 7) Berilah komentar terhadap hasil pekerjaan siswa. 8) Ciptakan
persaingan dan kerjasama.

9
DAFTAR PUSTAKA
Suma, Ketut dkk. 2014. Permasalahan-Permasalahan yang Dihadapi Siswa SMA di
Kota Singaraja dalam Mempelajari Fisika. e-Journal Program Pascasarjana Universitas
Pendidikan Ganesha. 4(2). 1-7
Susanthi, I. G. A. A. D. (2020). Kendala dalam belajar bahasa Inggris dan cara
mengatasinya. Linguistic Community Services Journal, 1(2), 64-70.
Syah, M. (2014). Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. PT Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Tambunsaribu, G., & Galingging, Y. 2021. Masalah Yang Dihadapi Pelajar Bahasa
Inggris Dalam Memahami Pelajaran Bahasa Inggris. Dialektika: Jurnal Bahasa, Sastra Dan
Budaya, 8(1), 30-41.

10
LAMPIRAN
1. LINK VIDEO PEMBELAJARAN:
https://youtu.be/V04bBpZxC_o

11

Anda mungkin juga menyukai