Anda di halaman 1dari 4

LK. 1.1.

Identifikasi Masalah
No.
Jenis Permasalahan Masalah yang Diidentifikasi
Analisis Identifikasi Masalah
1 Pedagogik, literasi, dan numerasi.
1. perbedaan tingkat kemampuan dan minat siswa
2. kurangnya budaya baca
3. gaya belajar peserta didik yang bervariasi
4. Kemampuan numerasi peserta didik dalam pelajaran bahasa inggris masih
kurang
1. Hal ini dapat di buktikan dalam satu kelas masih banyak siswa yang hanya
mampu mengingat kemudian menghafalkan , belum pada tingkat memahami
dan dapat membuat sebuah karya dengan inisiatif dan kemampuan sendiri.
2. Hal ini dapat dibuktikan dengan kurangnya motivasi siswa untuk membaca
bacaan karena sudah men judge bahwa Bahasa Inggris adalah bahasa yang
rumit karena harus membuka kamus untuk memahami isi bacaan.
3. Terlihat pada keseriusan dan fokus peserta didik dikelas, jika peserta didik
yang cenderung menggunakan otak kanan maka akan tidak terlalu
memperhatikan penjelasan dan materi yang di sampaikan.
4. Peserta didik kurang berlatih dalam memecahkan soal-soal berbasis
numerasi seperti materi tentang procedure text berkaitan dengan jumlah
takaran dan materi telling time

2 kesulitan belajar siswa termasuk siswa berkebutuhan khusus dan


masalah pembelajaran (berdiferensiasi) di kelas berdasarkan
pengalaman mahasiswa saat menjadi guru.
1. Adanya siswa yang mengalami kesulitan dalam mengingat, dan
memahami, materi
2. Mudah menyerah
3. Tidak termotivasi
1. Kesulitan ketika harus berkomunikasi baik dengan guru dan teman sejawat
dalam mengkomunikasikan materi pembelajaran.
Ketika pembelajaran sedang berlangsung siswa tersebut sering tidak fokus
2. Siswa belum memiliki cukup pemahaman mengenai materi yang diberikan
sehingga membuat mereka mudah menyerah untuk mengejar ketertinggalan.
3. Terbukti pada kegiatan pembelajaran, peserta didik yang berkebutuhan
khusus tidak memperhatikan dan malah membicarakan hal lain serta ketika
mengumpulkan tugaspun juga hanya Sebagian yang terkumpul dan banyak
jawaban tidak sesuai materi
3. membangun relasi/hubungan dengan siswa dan orang tua siswa.
1. Relasi guru dengan siswa
• Kurangnya kedekatan Gu hubungan antara guru dan siswa
• Kurangnya kepedulian guru terhadap bakat, minat, dan masalah pribadi
siswa
• Perlakuan diskriminasi dan penilaian subjektif terhadap siswa
· Kurangnya apresiasi pendidik terhadap peserta didik

2. Relasi guru dengan orang tua


• Kondisi orang tua siswa yang kurang paham mengenai dunia pendidikan
• Kurangnya perhatian orang tua terhadap pendidikan putra- putrinya di
sekolah
• Kurangnya komunikasi antara guru dan orang tua siswa

3. Relasi antara orang tua dan anaknya


• Kurangnya perhatian
Guru masih mengajar dengan menggunakan metode yang monoton tidak
mempedulikan karakter dan kemampuan siswa yang berbeda-beda. Terlihat
ketika diluar jam sekolah pendidik tidak bisa melakukan kegiatan pendalaman
karakter peserta didik karena terbentur waktu.
Pendidik kurang memberikan reward/hadiah kepada siswa yang berprestasi
dalam bidang bahasa inggris ataupun dalam kegiatan pembelajaran.
Masih banyak orang tua yang tidak merespon undangan atau panggilan dari
sekolah baik itu dalam even formal atau nonformal
3. Orang tua yang masih lebih mementingkan pekerjaannya atau orang tua
terhadap pendidikan putra- putrinya di sekolah
• Kurangnya pengawasan orang tua terhadap pergaulan putra- putrinya di
sekolah
kepentingannya sendiri dari pada pendidikan putra-putrinya di sekolah

4. pemahaman/ pemanfaatan model-model pembelajaran inovatif


berdasarkan karakteristik materi dan siswa.
1. Guru mengalami kesulitan dan kendala dalam mengeksplor pembelajaran
yang inovatif dan menarik
· Guru menggunakan cara mengajar yang klasik (ceramah) sehingga
pembelajaran cenderung monoton
· Guru kurang paham dengan model – model pembelajaran
· Guru enggan dalam berinovasi
· Guru kurang kreatif

2. Siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi


· Kurangnya fasilitas sekolah yang mendukung/memadai
· Guru kurang cakap dalam literasi teknologi
3. Guru kurang memaksimalkan model model pembelajaran inovativ
· Guru kurang memahami karakteristik siswa dan materi
4. Kurangnya pemahaman pengajar terhadap model pembelajaran inovatif
Ketika melaksanakan salah satu model, pendidik terlihat bingung
menjalankan langkah- langkah pembelajaran pada model tersebut
5. Kurangya kreatifitas pengajar dalam memanfaatkan model pembelajaran
inovatif
· Pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Center)
Guru kurang terbiasa dengan model pembelajaran
6. Kurangnya antusias peserta didik terhadap model pembelajaran
· terlihat dalam model problem based learning. Ketika peserta didik diajak
untuk berdiskusi tentang kesulitan belajar, sebagian besar peserta didik
memilih diam dan tidak berkomentar.

5
Materi terkait Literasi numerasi, Advanced material, miskonsepsi, HOTS.
1. Penguasaan vocabularies peserta didik yang terbatas.
2. Terbatasnya pemahaman guru terkait materi literasi numerasi advanced
material serta miskonsepsi
3. Terbatasnya pemahaman guru mengenai konsep yang benar dari bahan
ajar yang akan disampaikan
4. Pembelajaran di kelas masih belum berbasis HOTS
Pemahaman siswa terhadap kosa kata yang masih rendah. Misal : siswa
sering menanyakan arti sebuah kata. terbukti ketika diberikan bahan bacaan
dan ditanyakan ide pokok paragraf dan ide pokok bacaan hampir tidak ada
yang dapat menjawab
Guru belum memahami dengan baik penerapan konsep literasi numerasi
advanced material serta miskonsepsi di sekolah belum adanya diklat maupun
pelatihan-pelatihan kepada para guru terkait materi literasi numerasi serta
advance material
Guru kurang menguasai konsep yang benar dari bahan ajar yang akan
diberikan kepada siswa.
Guru tidak meningkatkan serta memperbaharui konsep ilmu pengetahuan,
sedangkan konsep ilmu pengetahuan selalu update dan berkembang dengan
cepat.
Pembelajaran di kelas masih berbasis LOTS.

6 pemanfaatan teknologi/inovasi dalam pembelajaran.


1. Kemampuan dasar tekhnologi peserta didik yang tidak merata
2. Kesulitan akses informasi tekhnologi oleh pesantren
3. Pendidik kesulitan mengatur waktu dalam proses pembelajaran
1. Terlihat ketika masuk lab komputer untuk pembelajaran, peserta didik
sangat sulit sekali mengoperasikan komputer bakan ada beberapa peserta
didik yang tidak mampu melakukan hal kecil seperti menggerakkan mouse,
scroll, klik dll. Namun ada beberapa peserta didik yang telah mampu dengan
cepat mengakses bahan bacaan yang ada pada komputer

2. Tidak ada peserta didik yang memiliki dan menggunakan alat komunikasi
dan elektronik dilingkungan sekolah dan diasrama karena terikat dengan
regulasi pesantren tentang kepemilikan serta penggunaan alat komunikasi
dan elektronik
3. terlihat ketika penayangan video apersepsi, contoh percakapan, dan
penayangan slide banyak menyita waktu pembelajaran. Sehingga kegiatan
diskusi, percobaan dan presentasi menjadi lebih sedikit. Bahkan bisa tidak
terlaksana

Anda mungkin juga menyukai