Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penulis merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di SDN 1 Bambulung
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur Provinsi Kalimantan Tengah
menjabat sebagai Ahli Pertama Guru Kelas yang sudah melaksanakan tugas selama 1 tahun
6 bulan terhitung sejak ditetapkan sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil di lingkungan
pemerintah Kabupaten Barito Timur.
Guru merupakan sosok yang berperan untuk memberi contoh dan menjadi contoh
bagi peserta didik, saya sebagai seorang guru yang berstatus CPNS akan selalu siap
mengorbankan waktu demi kepentingan peserta didik di tempat saya bertugas, karena saya
harus menjalankan kewajiban dan menepati janji karena telah memutuskan menjadi
seorang guru.
SDN 1 Bambulung merupakan sekolah dasar yang beralamat di Jl. Transabangdep
RT 03, Desa Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur Provinsi
Kalimantan Tengah. SDN 1 Bambulung berjarak 200 meter dari jalan raya terletak tidak
jauh dari pinggir sungai Bambulung, apabila musim penghujan tidak jarang SDN 1
Bambulung mengalami kebanjiran bahkan air menggenangi ruang kelas dan kantor, selain
itu SDN 1 Bambulung juga tidak memiliki akses internet yang baik.
Pada saat ini SDN 1 Bambulung dipimpin oleh seorang kepala sekolah yaitu Bapak
Kusdi, S.Pd sekaligus menjadi mentor bagi penulis, yang banyak membantu penulis dalam
membimbing pelaksanaan rancangan aktualisasi pada SDN 1 Bambulung. Pegawai yang
dipimpin oleh beliau berjumlah 12 orang di isi oleh 5 orang PNS, 1 orang CPNS, 2 orang
PPPK dan 4 orang PHL. SDN 1 Bambulung memiliki 1 ruang kantor, 1 ruang
perpustakaan, 2 ruang toilet, dan 6 ruang kelas yang terdiri dari kelas I berjumlah 9 orang,
kelas II berjumlah 11 orang, kelas III berjumlah 11 orang, kelas IV berjumlah 6 orang,
kelas V berjumlah 9 orang, dan kelas VI berjumlah 15 orang.

1
Berikut gambar bangunan SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten
Barito Timur :

Gambar 1.1 Bangunan SDN 1 Bambulung


Sumber : Dokumentasi Pribadi
Selama melaksanakan tugas di SDN 1 Bambulung, penulis menemukan beberapa isu
permasalahan yang terjadi di SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten
Barito Timur. Adapun masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut :
Permasalahan pertama : Kurangnya pemanfaatan perpustakaan pada SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai bahan pustaka untuk
menambah wawasan, informasi, dan untuk mendukung berlangsungnya kegiatan belajar
mengajar yang sesuai dengan tujuan pendidikan.
Data yang diperoleh dari petugas perpustakaan pada bulan Januari sampai dengan Mei
2022 semakin menurunnya jumlah peserta didik yang mengunjungi perpustakaan.Berikut
daftar peserta didik yang mengunjungi perpustakaan :

2
Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Sebagai
Sarana Belajar

10%
26%
19% Januari
Februari
Maret
19% 26%
April
Mei

Grafik 1.1 Pengunjung perpustakaan


Sumber : Dokumentasi Guru SDN 1 Bambulung
Grafik diatas menunjukkan bahwa semakin menurunnya tingkat motivasi peserta
didik untuk mengunjungi perpustakaan, karena peserta didik menganggap perpustakaan
kurang menarik untuk dikunjungi, peserta didik tidak tertarik untuk membaca buku, dan
menganggap perpustakaan adalah tempat yang membosankan.
Permasalahan kedua : Kurangnya ketersediaan buku-buku pelajaran di kelas III
pada SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
Buku sebagai bahan yang berisi informasi yang dapat dijadikan sumber belajar dan
sebagai bahan referensi bagi guru dan peserta didik, yang berfungsi bagi guru untuk
mengerahkan semua aktivitasnya dalam proses pembelajaran sekaligus merupakan subtansi
kompetensi yang seharusnya diajarkan kepada siswa sangat diperlukan pada setiap kelas
sesuai jumlah peserta didik, namun menurut informasi dari guru kelas III buku tematik
yang ada di kelas hanya ada 3 buku setiap temanya, jumlah tersebut belum mencukupi
untuk dibagikan kepada semua peserta didik sehingga ada beberapa peserta didik yang
tidak mendapat buku saat melaksanakan kegiatan belajar, karena belum tersedia anggaran
untuk membeli buku akibatnya proses belajar mengajar menjadi kurang terlaksana secara
optimal. Berikut gambar siswa kelas III SDN 1 Bambulung :

3
Gambar 1.2 Siswa kelas III
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Permasalahan ketiga : Kurang optimalnya penerapan peraturan sekolah kepada
peserta didik di SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito
Timur.
Peraturan atau tata tertib merupakan semua peraturan dan ketentuan yang telah
dibuat oleh pihak sekolah. Tujuannya adalah untuk menciptakan suasana di lingkungan
sekolah yang aman dan juga nyaman. Berdasarkan keterangan dari beberapa guru kelas
bahwa ada beberapa siswa laki-laki yang baju sekolahnya tidak di masukkan dengan rapi
hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Sekolah jadi harus segera di tangani secara tepat.
Berikut adalah grafik jumlah pesertaa didik yang tidak rapi sesuai aturan sekolah:

Jumlah Peserta didik tidak sesuai


aturan sekolah

Siswa rapi
40%
Siswa tidak
60% rapi

Grafik 1.2 Jumlah peserta didik tidak taat tata tertib sekolah
Sumber : Dokumentasi Guru SDN 1 Bambulung
Berdasarkan grafik diatas diketahui bahwa masih ada peserta didik yang tidak
mentaati peraturan sekolah khususnya para peserta didik laki-laki. Penyebab terjadinya hal

4
tersebut adalah kurangnya karakter pada peserta didik dan kurangnya kesadaran peserta
didik untuk berpenampilan rapi, sehingga hal ini harus segera diatasi.
Permasalahan keempat: Kurangnya disiplin peserta didik dalam mengumpulkan
tugas yang telah diberikan pada kelas V SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang
Karau Kabupaten Barito Timur.
Disiplin adalah suatu bentuk tindakan mematuhi dan melakukan sesuatu sesuai
dengan nilai-nilai dan aturan yang dipercaya menjadi tanggung jawabnya. Guru
memberikan tugas kepada peserta didik untuk mengetahui sejauh mana kemampuan dan
tanggung jawab peserta didik untuk menyelesaikan tugas dirumah. Berdasarkan data yang
diperoleh ditemukan data siswa kelas V yang sering tidak mengerjakan tugas dan
mengumpulkan tugas tepat waktu. Dari 9 orang siswa sebanyak 5 orang siswa yang
disiplin mengerjakan tugas sedangkan 4 orang lainnya kurang disiplin dalam mengerjakan
tugas. Berikut data yang disajikan dalam bentuk grafik :

Kedisiplinan Mengumpulkan Tugas


Siswa yang mengerjakan tugas Siswa yang tidak mengerjakan tugas

44%
56%

Grafik 1.3 Kedisiplinan peserta didik


Sumber : Dokumentasi Guru SDN 1 Bambulung
Berdasarkan grafik diatas dapat dilihat bahwa masih ada sebagian peserta didik tidak
mengumpulkan tugas tepat waktu, karena pesrta didik tidak terbiasa membuka kembali
buku ketika dirumah, dan kurang bertanggung jawab terhadap tugas yang diberikan.
Permasalahan kelima: Rendahnya konsentrasi belajar peserta didik pada kelas VI SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
Konsentrasi belajar merupakan perilaku pemusatan pikiran dan perhatian yang
dilakukan peserta didik dalam proses mempelajari isi dari materi pelajaran yang
disampaikan oleh guru. Berikut grafik tingkat konsentrasi peserta didik di kelas VI :

5
Tingkat Konsentrasi dan Tidak
Konsentrasi

47%
53% Konsentrasi
Tidak Konsentrasi

Grafik 1.4 Tingkat konsentrasi peserta didik


Sumber : Dokumentasi Penulis
Dari grafik diatas dapat di lihat bahwa kurangnya konsentrasi peserta didik
disebabkan karena peserta didik selalu ribut saat belajar, sering bermain saat guru
menjelaskan pelajaran dan metode pembelajaran yang kurang kreatif.

1.2 Identifikasi Isu


Isu merupakan suatu permasalahan yang terjadi baik di dalam maupun di luar kelas
sehingga memerlukan penyelesaian secara cepat dan tepat, agar tidak memberikan efek
negatif terhadap sekolah. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis menemukan 5
permasalahan yang terjadi pada SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau
Kabupaten Barito Timur yaitu:
Isu pertama : Kurangnya pemanfaatan perpustakaan pada SDN 1 Bambulung
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur . Data diperoleh dari petugas
perpustakaan pada bulan Januari sampai dengan Mei 2022 semakin menurunnya jumlah
peserta didik yang mengunjungi perpustakaan, penyebabnya yaitu peserta didik
menganggap perpustakaan adalah tempat yang membosankan, kurangnya minat membaca
peserta didik, dan kurangnya ketertarikan peserta didik untuk mengunjungi perpustakaan
Isu kedua : Kurangnya ketersediaan buku-buku pelajaran di kelas III pada SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur. Informasi yang
diperoleh dari guru kelas III buku tematik yang ada di kelas III hanya ada 3 buku setiap
temanya sedangkan peserta didik kelas III berjumlah 11 orang, penyebabnya adalah
Ketersediaan buku belum memadai, banyak peserta didik yang terdahulu tidak
mengembalikan buku ketika sudah naik ke kelas berikutnya, dan belum tersedianya
anggaran untuk membeli buku.

6
Isu ketiga : Kurang optimalnya penerapan peraturan sekolah kepada peserta didik di
SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
Berdasarkan keterangan dari beberapa guru kelas bahwa ada beberapa siswa laki-laki yang
baju sekolahnya tidak di masukkan dengan rapi saat berada di sekolah, hal ini juga
dibenarkan oleh Kepala Sekolah, penyebabnya adalah kurangnya karakter peserta didik untuk
mentaati peraturan sekolah, kurangnya kesadaran peserta didik untuk berpenampilan rapid an
kurangnya nasehat orang tua dari rumah kepada peserta didik sebelum berangkat ke sekolah.
Isu keempat : Kurangnya disiplin peserta didik dalam mengumpulkan tugas yang
telah diberikan pada kelas V SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau
Kabupaten Barito Timur. Berdasarkan data yang diperoleh ditemukan data siswa kelas V
yang sering tidak mengerjakan tugas dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Dari 9 orang
siswa sebanyak 5 orang siswa yang disiplin mengerjakan tugas sedangkan 4 orang lainnya
kurang disiplin dalam mengerjakan tugas, penyebabnya adalah peserta didik tidak terbiasa
membuka kembali buku ketika dirumah, peserta didik kurang bertanggung jawab terhadap
tugas yang telah diberikan, dan kurangnya pantauan orang tua terhadap jam belajar peserta
didik ketika berada dirumah.
Isu kelima : Rendahnya konsentrasi belajar peserta didik pada kelas VI SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur. Data diperoleh
dari guru kelas bahwa dari 15 orang siswa diketahui ada 8 orang peserta didik yang
memiliki konsentrasi belajar yang rendah dan 7 orang lainnya memiliki konsentrasi yang
baik dalam belajar, penyebabnya adalah peserta didik selalu ribut saat belajar, sering
bermain saat guru menjelaskan pelajaran, dan metode pembelajaran yang kurang kreatif.
Dari permasalahan diatas akan diidentifikasi lebih lanjut untuk menentukan penyebab isu
dapat dilihat pada table dibawah ini :

Table 1.1 Permasalahan, sumber dan penyebab isu


No Permasalahan Sumber Isu Penyebab
1 Kurangnya pemanfaatan Pelayanan Publik 1. Peserta didik menganggap
perpustakaan pada SDN 1 perpustakaan adalah tempat yang
Bambulung Kecamatan membosankan
Pematang Karau Kabupaten 2. Kurangnya minat membaca
Barito Timur peserta didik
3. Kurangnya ketertarikan peserta
didik untuk mengunjungi
perpustakaan
2 Kurangnya ketersediaan Pelayanan Publik 1. Ketersediaan buku belum
buku-buku pelajaran di memadai
kelas III pada SDN 1
Bambulung Kecamatan

7
Pematang Karau Kabupaten 2. Karena banyak peserta didik
Barito Timur. yang terdahulu tidak
mengembalikan buku ketika
sudah naik ke kelas berikutnya
3. Belum tersedianya anggaran
untuk membeli buku
3 Kurang optimalnya Pelayanan Publik 1. Kurangnya karakter peserta didik
penerapan peraturan untuk mentaati peraturan sekolah
sekolah kepada peserta 2. Kurangnya kesadaran peserta
didik di SDN 1 Bambulung didik untuk berpenampilan rapi
Kecamatan Pematang 3. Kurangnya nasehat orang tua dari
Karau Kabupaten Barito rumah kepada peserta didik
Timur. sebelum berangkat ke sekolah
4 Kurangnya disiplin peserta Pelayanan Publik 1. Peserta didik tidak terbiasa
didik dalam mengumpulkan membuka kembali buku ketika
tugas yang telah diberikan dirumah
pada kelas V SDN 1 2. Peserta didik kurang bertanggung
Bambulung Kecamatan jawab terhadap tugas yang telah
Pematang Karau Kabupaten diberikan
Barito Timur. 3. Kurangnya pantauan orang tua
terhadap jam belajar peserta
didik ketika berada dirumah
5 Rendahnya konsentrasi Pelayanan Publik 1. Peserta didik selalu ribut saat
belajar peserta didik pada belajar
kelas VI SDN 1 Bambulung 2. Sering bermain saat guru
Kecamatan Pematang menjelaskan pelajaran
Karau Kabupaten Barito 3. Metode pembelajaran yang
Timur kurang kreatif
Berdasarkan identifikasi isu, sumber isu dan penyebab isu maka tahab selanjutnya
penulis menggunakan 2 metode yaitu APKL dan USG. Metode APKL (Aktual,
Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) merupakan salah satu metode yang digunakan
untuk menguji kelayakan suatu isu untuk dicarikan solusinya pada kegiatan aktualisasi.
1. Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak)
Aktual yaitu isu sedang terjadi dan sedang hangat dibicarakan, Problematik yaitu isu
yang sedang menyimpang dari harapan dan menimbulkan kegelisahan, Kekhalayakan yaitu
menyangkut kepentingan orang banyak, dan Kelayakan yaitu masuk akal dan layak untuk
di bahas. Hasil validasi isu menggunakan metode APKL untuk melihat isu yang memenuhi
kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan dapat dilihat pada tabel berikut:

8
Tabel 1.2 Validasi isu menggunakan metode APKL
No Isu Metode Kesimpulan
A P K L
1 Kurangnya pemanfaatan
perpustakaan pada SDN 1 √ √ √ x Tidak memenuhi
Bambulung Kecamatan Pematang
Karau Kabupaten Barito Timur.
2 Kurangnya ketersediaan buku-buku
pelajaran di kelas III pada SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang √ √ √ x Tidak memenuhi
Karau Kabupaten Barito Timur.
3 Kurang optimalnya penerapan
peraturan sekolah kepada peserta
didik di SDN 1 Bambulung √ √ √ √ Memenuhi
Kecamatan Pematang Karau
Kabupaten Barito Timur.
4 Kurangnya disiplin peserta didik
dalam mengumpulkan tugas yang
telah diberikan pada kelas V SDN 1 √ √ √ √ Memenuhi
Bambulung Kecamatan Pematang
Karau Kabupaten Barito Timur.
5 Rendahnya konsentrasi belajar
peserta didik pada kelas VI SDN 1 √ √ √ √ Memenuhi
Bambulung Kecamatan Pematang
Karau Kabupaten Barito Timur.
Berdasarkan hasil analisis APKL diatas, dari 5 isu permasalahan, dapat diketahui
bahwa isu nomor satu tidak memenuhi kriteria kelayakan (L) yaitu tentang Kurangnya
pemanfaatan perpustakaan pada SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito
Timur, dan isu nomor 2 juga tidak memenuhi kriteria Kelayakan (L) yaitu Kurangnya
ketersediaan buku-buku pelajaran di kelas III pada SDN 1 Bambulung Kecamatan
Pematang Karau Kabupaten Barito Timur. Dalam menyelesaikan isu ini maka penulis
harus berkolaborasi dengan beberapa guru bahkan kepala sekolah untuk
menyelesaikannya. Berikut merupakan isu-isu yang memenuhi APKL yaitu :
a. Isu nomor tiga, yaitu kurang optimalnya penerapan peraturan sekolah kepada peserta
didik di SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur, isu
tersebut memenuhi kriteria APKL karena Aktual (A) masih terjadi hingga saat ini,
Problematik (P) kurang optimalnya penerapan peraturan sekolah maka akan
berdampak pada kerapian peserta didik yang semakin menurun. Kekhalayakan (K)
Kurangnya penerapan peraturan sekolah akan membuat peserta didik yang lain jugu
ikut melanggar peraturan sekolah dan layak (L) mengingat tugas seorang guru adalah

9
bagaimana mengoptimalkan penerapan peraturan sekolah agar peserta didik selalu
berpenampilan rapi saat berada di lingkungan sekolah.
b. Isu nomor empat : yaitu kurangnya disiplin peserta didik dalam mengumpulkan tugas
yang telah diberikan pada kelas V SDN 1 Bambulung Kecamatan, isu ini memenuhi
kriteria APKL karena Aktual (A) hal ini masih terjadi hingga saat ini, Problematik
(P) kurangnya disiplin pesrta didik dalam mengumpulkan tugas maka menyebabkan
menurunnya tanggung jawab peserta didik terhadap pekerjaannya, Kekhalayakan (K)
tidak disiplinnya peserta didik dalam mengumpulkan tugas dapat mempengaruhi
peserta lain untuk tidak menyelesaikan tugas di kemudian hari, Layak (L) mengingat
tugas seorang guru harus mampu membuat peserta didik disiplin dan bertanggung
jawab terhadap tugas yang diberikan.
c. Isu nomor lima : yaitu rendahnya konsentrasi belajar peserta didik pada kelas VI
SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur, isu
tersebut memenuhi kriteria APKL karena Aktual (A) hal ini masih terjadi hingga
saat ini, Problematik (P) rendahnya konsntrasi pesrta didik dalam belajar akan
berdampak pada hasil belajar yang semakin menurun, Kekhalayakan (K) konsentrasi
yang rendah bisa membuat peserta didik lain terpengaruh, dan Layak (L) mengingat
tugas seorang guru adalah pembangkit motivasi peserta didik untuk lebih semangat
dan giat belajar agar mencapai nilai yang optimal.
2. Metode USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Urgency yaitu seberapa mendesak isu tersebut dibahas, Seriousness yaitu seberapa
serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul, dan Growht yaitu
seberapa kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan masalah.
Penilaian USG dilakukan dengan menggunakan rentang nilai 1-5 dengan keterangan
sebagai berikut:
Table 1.3 Bobot kriteria USG
Bobot Keterangan
5 Sangat kuat pengaruhnya
4 Kurang pengaruhnya
2 Sedang pengaruhnya
3 Kurang pengaruhnya
1 Sangat kurang pengaruhnya

10
Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu utama yang harus segera ditemukan
pemecahan permasalahannya. Adapun hasil validasi isu dengan menerapkan metode USG
dapat dilihat pada table berikut :
Table 1.4 Validasi Isu Menggunakan metode USG
No Isu Metode Jumlah Prioritas
U S G
1 Kurang optimalnya penerapan peraturan
sekolah kepada peserta didik di SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang Karau 11 10 10 31 III
Kabupaten Barito Timur.
 Kurangnya karakter peserta didik
untuk mentaati peraturan sekolah 4 4 4
 Kurangnya kesadaran peserta didik 4 3 3
untuk berpenampilan rapi
 Kurangnya nasehat orang tua dari
rumah kepada peserta didik sebelum 3 3 3
berangkat ke sekolah
2 Kurangnya disiplin peserta didik dalam
mengumpulkan tugas yang telah 10 10 12 32 II
diberikan pada kelas V SDN 1
Bambulung Kecamatan Pematang Karau
Kabupaten Barito Timur.
 Peserta didik tidak terbiasa
membuka kembali buku ketika 4 3 4
dirumah
 Peserta didik kurang bertanggung
jawab terhadap tugas yang telah 3 4 4
diberikan
 Kurangnya pantauan orang tua
terhadap jam belajar peserta didik 3 3 4
ketika berada dirumah
3 Rendahnya konsentrasi belajar peserta
didik pada kelas VI SDN 1 Bambulung
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten 11 13 12 36 I
Barito Timur.
 Peserta didik selalu ribut saat belajar 4 5 5
 Sering bermain saat guru 4 4 3
menjelaskan pelajaran

 Metode pembelajaran yang kurang 3 4 4


kreatif
Berdasarkan hasil dari tiga isu hasil analisis metode USG diatas dapat disimpulkan
bahwa penulis memilih isu nomor lima yaitu “Rendahnya konsentrasi belajar peserta didik
pada Kelas VI SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur”
dengan prioritas isu memiliki nilai tertinggi yaitu 36 dengan rincian urgency 11,

11
seriousness 13, dan growth 12. Apabila isu terpilih tidak segaera diselesaikan, maka akan
menimbulkan dampak sebagai berikut :
Table 1.5 Dampak Isu
Isu terpilih Dampak
Rendahnya konsentrasi belajar peserta didik 1. Hasil belajar peserta didik semakin
pada Kelas VI SDN 1 Bambulung menurun
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten 2. Peserta didik akan mengalami
Barito Timur. kesulitan ketika masuk ke dalam
materi selanjutnya
3. Menghambat tercapainya tujuan
pembelajaran

1.3 Maksud dan Tujuan


Maksud dari pembuatan rancangan aktualisasi ini yaitu untuk menghubungkan nilai-
nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif).
Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam kegiatan aktualisasi ini yaitu :
1. Meningkatkan pemanfaatan perpustakaan pada SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang
Karau Kabupaten Barito Timur.
2. Meningkatkan ketersediaan buku-buku pelajaran di kelas III pada SDN 1 Bambulung
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
3. Mengoptimalkan penerapan peraturan sekolah kepada peserta didik di SDN 1 Bambulung
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
4. Meningkatkan disiplin peserta didik dalam mengumpulkan tugas yang telah diberikan pada
kelas V SDN 1 Bambulung Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.
5. Meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik pada kelas VI SDN 1 Bambulung
Kecamatan Pematang Karau Kabupaten Barito Timur.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari penulisan rancangan aktualisasi ini berdasarkan tujuan diatas
yaitu:
1. Bagi penulis, diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK dilingkungan kerja, sehingga dapat memberikan pelayanan prima bagi
peserta didik, rekan kerja, dan masyarakat.
2. Bagi peserta didik, diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan konsentrasi peserta
didik dalam mengikuti setiap proses kegiatan pembelajaran.

12
3. Bagi sekolah, dapat memberikan masukan serta perbaikan dalam peningkatan mutu
pendidikan di SDN 1 Bambulung, serta dapat meningkatkan kinerja guru.

13

Anda mungkin juga menyukai