Anda di halaman 1dari 7

Metode dilusi disebut metode

pengenceran. Pada metode ini obat (misalnya


antibiotik) dibuat dalam berbagai konsentrasi,
kemudian ditambahkan pada media yang
mengandung mikroba uji. Hasil yang dibaca
adalah kekeruhan. Kekeruhan menandakan
adanya potensi hambat obat pada konsentrasi
tersebut. Keuntungan metode ini dibandingkan
dengan metode difusi adalah dapat menentukan
Kadar Hambat Minimum (KHM) atau MIC
(Minimum Inhibitory Concentration) dari obat
tersebut.
Metode dilusi (dilution method) menggunakan
senyawa antimikroba dengan kadar yang menurun secara
bertahap, baik dengan media cair atau padat. Pada media
yang diinokulasi mikroba uji, dilarutkan senyawa
antimikroba dengan menggunakan beberapa tingkatan
konsentrasi senyawa antimikroba, dan kemudian diamati
pada konsentrasi berapakah senyawa antimikrobia
tersebut bersifat menghambat atau mematikan.Pada uji
mikrodilusi cair dapat memberikan hasil kuantitatif yang
menunjukkan jumlah antimikrobia yang dibutuhkan untuk
mematikan bakteri (Jawetz dkk, 2001).Metode ini dapat
digunakan untuk penentuan Kadar Hambat Minimal
(KHM) dan Kadar Bunuh Minimal (KBM). Data sifat kimia
dan data aktivitas antibakteri (KHM) dianalisis secara
statistik dengan uji regresi inier dan non linier
Metode dilusi
1) Macro Broth dillution (metode dilusi cair)
2) Micro Broth dillution (metode dilusi cair)
3) Agar dilusi (Metode dilusi padat)
-masing-masing konsentrasi obat ditambah
suspensi bakteri, sedangkan dala dilusi padat
tiap konsentrasi dicampur dengan media agar
lalu ditanam bakteri, diinkubasi selama 24 jam
Macrobroth

• Buatlah seri pengenceran antibiotika


• 2. Pertumbuhan kuman dalam media cair yang dipakai mengandung
106 CFU/ml
• 3. Dari masing-masing pengenceran antibiotik diambil 1ml,
dimasukkan dalam tabung, kemudian tambahkan 1ml suspensi
kuman
• 4. Untuk kontrol bisa dipakai
– Suspensi antibiotika
– Suspensi kuman
– Media
– Aquades yang digunakan + media
• 5. Inkubasi pada suhu 35°C selama 15-20 jam
Agar Dilusi
• 1. Lakukan pengenceran antibiotik dalam berbagai konsentrasi (10 konsentrasi),
• 2. Campur tiap pengenceran antibiotika dengan medium MH dengan perbandingan 1 : 9
pada temperatur 50°C. Setelah tercampur homogen dituang pada petri diameter 10
mm, 25ml tiap petri, setelah agar beku disimpan pada 4°C dan sebaiknya digunakan
sebelum 24jam
• 3. 4-5 koloni kuman yang diperiksa disuspensikan dalam media kaldu yang cocok (ex :
TSB) dengan kekeruhan :
• Enterobacteriaceae 5 x 107 – 9 x 107 CFU/ml
• Pseudomonas aerugenosa 108 – 5 x 108 CFU/ml
• Kemudian suspensi tersebut diencerkan dengan garam fisiologis atau MH Broth dengan
perbandingan 1 : 20
• 4. Hasil pengenceran di atas diambil 0,001 – 0,002 ml dengan ose khusus, ditanam pada
media yang sudah mengandung antibiotik di atas dengan diameter penanaman 5-8

• mm. juga pada media yang sudah mengandung antibiotika kontrol. Kemudian inkubasi
pada suhu 35°C selama 16-20 jam
• 5. Untuk kontrol pada setiap seri pemeriksaan :
• Ditanam juga Staphylococcus aureus ATCC 25923, E.coli AT 25922, P. aerugenosa
• Agar MH tanpa antibiotika, tanpa penambahan darah
• Agar MH tanpa antibiotika dengan penambahan darah
Gambar tes sensitifitas

Anda mungkin juga menyukai