Anda di halaman 1dari 12

Presentasi pelatihan PONEK

25-29 september 2017


Latar belakang

 Upaya kesehatan terbagi menjadi upaya promotif-preventif dan


upaya kuratif -rehabilitatif

 PONEK adalah upaya kuratif-rehabilitatif bagi pasien-pasien


dengan kondisi emergensi Obstetri-Neonatal yang menjadi
penyebab utama kematian ibu dan bayi baru lahir

 PONEK juga merupakan intervensi untuk mencapai target MDG


2015 [5]: AKI 102/100.000 KH dan [4]: AKB 24/1000 pada tahun
2015

 PONEK hanya dapat dijalankan upaya sistematik-kolaboratif dan


berkesinambungan dari semua stakeholder terkait
Tujuan pelatihan PONEK

 Umum RS dapat menyelenggarakan program PONEK yang


berkualitas di rumah sakit dan wilayah kerjanya

 Khusus Mengembangkan dan menerapkan manajemen


program dan teknis PONEK di RS dan Jejaring Pelayanan
Emergensi
 Mengimplementasikan standar PONEK di RS dan
memberdayakan fasilitas kesehatan jejaring pelayanan
emergensi
Periode kritis
 Risiko kematian maternal 100 kali pada hari 1 persalinan

 30 kali pada hari 2 postpartum


 Sebagian besar kematian terjadi pada periode perinatal : 1 minggu
sebelum persalinan:14.8%,
 saat pesalinan: 43.5% dan
 1 minggu setelah persalinan: 23.7%

 Kematian maternal di luar periode perinatal: 12.1% pada trimester


pertama
 7.9% dalam masa nifas

 Risiko kematian bayi baru lahir 3-5 kali lebih besar pada bayi tanpa
ibu
Tempat terjadinya kematian ibu

 yang disebabkan oleh perdarahan pascapersalinan


 Rumah Sakit 40-70%, insidens ekstrim terjadi di
Afrika Selatan 92% dan Tanzania 89%
 Fasilitas kesehatan primer 3-5%
 Rumah 20-35%
 Tempat lain 10-18% (dalam perjalanan, klinik dan
RS swasta)
Pelayanan obstetri neonatal emergensi
komprehensif
 Difokuskan pada penanggulangan gawatdarurat yang menjadi penyebab
utama kematian ibu dan/atau neonatus

 Cakupan area PONEK mencakup sekitar 60% dari penyebab utama


kematian ibu: perdarahan 27%,
 partus macet 15%,
 eklampsia 11%
 infeksi 7%
 dan 42% dari penyebab utama kematian neonatal:
 asfiksia 22%,
 prematuritas 15%
 kejang 5%
 PONEK harus dilaksanakan bersamaan dengan upaya kesehatan promotif
dan preventif serta di berbagai jenjang sistem pelayanan dan rujukan
kesehatan (lokal dan regional)
Lokakarya PONEK : Paket & Materi
Pelatihan
Paket dan Materi Pelatihan
 Materi
 Modul Maternal dan Neonatal PONEK
 Protokol PONEK
 Instrumen dan Petunjuk Pelaksanaan Supervisi Fasilitatif (On the Job Training)

 Sarana Bantu Latih


 Skill Lab (Maternal & Neonatal)
 Model Anatomi
 Instrumen yang digunakan dalam PONEK (AVM, Partograf, EFM, Disposable Vacuum Extractor,
CPAP, Oxygen Delivery Regulator, Incubator & Infant Warmer, Laryngoscope, dsb)

 Praktik
 Simulasi Kegiatan OJT di Rumah Sakit Pendidikan dan Jejaringnya
 Penilaian Standar Input dan Proses
 Kinerja Perinatal dan Program Perbaikan Kinerja
 Kesiapan dan Manajemen Pelaksanaan PONEK
 Concurrent & Retrospective Assessment
Kegiatan pelatihan
 Standardisasi pengetahuan, keterampilan, dan
manajemen PONEK, membentuk jejaring pelayananan
dan komunikasi emergensi di setiap jenjang (primer,
sekunder, dan tersier)

 Pencapaian kompetensi secara bertahap, berjenjang, dan


berkesinambungan (Pembelajaran di Kelas dan OJT):
Tahap Akuisisi: hasil pembelajaran di kelas dan praktik
simulatif

 Tahap Kompeten: dicapai melalui OJT berkala dan


Akreditasi Teknis RS PONEK
Proses pelatihan

 Prinsip CBT dan Mastery Learning

 Kerjasama secara tim dimulai sejak pelatihan melalui sesi


pembelajaran integratif (obstetri-neonatal) dan spesifik, baik
ranah kognitif, psikomotor & afektif

 5 hari pelatihan (4 hari di kelas dan 1 hari simulasi OJT di


unit Obstetri, Neonatal dan IGD RSUD CENGKARENG

 Peserta pelatihan harus memenuhi 85% absensi kehadiran


dan 100% kesertaan di sesi khusus dan OJT
Pelayanan Perinatal Regional
Membangun Jejaring Pelayanan

 Tim PONEK RS berkolaborasi dengan Dinas dan Fasilitas Kesehatan di


wilayah kerjanya melalui: Kordinasi dengan Dinas Kesehatan

 Kerjasama dengan P2KT/P2KS untuk melakukan Pelatihan


PONED/PPGDON/KB bagi Puskesmas/BPS/BPM /Polindes /BP atau
dengan melakukan pelatihan ke RS PONEK lainnya

 Melakukan OJT/Bimbingan Teknis ke Puskesmas dan Jejaring Pelayanan


Emergensi

 Komunikasi/Konsultasi Nir-kabel (celphone, email, gelombang


pendek/SSB, dsb)
OJT DI RSUD CENGKARENG

Anda mungkin juga menyukai