Anda di halaman 1dari 21

GLAUKOMA

Anatomi
Fisiologi aliran aquos
humor
DEFINISI
ETIOLOGI , FAKTOR RESIKO,
DAN FAKTOR PENCETUS

 Terhambatnya aliran humor akuos

 Pasien katarak senilis stadium imatur(intumesensi


lensa)

 Aktivitas melihat dekat yang terlalu lama


 Suasana penerangan yang gelap
PATOFISIOLOGI

 Glaukoma sudut tertutup :


Faktor resiko + faktor pencetusposisi diafragma iris
menjadi lebih ke depan  menyempitkan sudut
iridocornealis  Aliran AH terhambat  TIO naik
Rusaknya saraf optik beserta seluruh serabut saraf
dan sel penglihatan ( konus dan basilus ) 
Kematian sel  Hilangnya pengilhatan permanen
PATOFISIOLOGI

Glaukoma sudut terbuka :


Degenerasi trabecular meshwork aliran AH
terhambat secara perlahan  TIO naik Rusaknya
saraf optik beserta seluruh serabut saraf dan sel
penglihatan ( konus dan basilus )  Kematian sel 
Hilangnya pengilhatan permanen
PEMERIKSA-
AN
FOKAL FUNDUSKO-
ANAMNESIS VISUS LAPANG
ILUMINASI PI
PANDANG
DAN TIO
MANIFESTASI KHAS

 Trias Glaukoma : pencekungan papil N.2, lapang


pandang sempit, TIO meningkat
 Glaukoma sudut tertutup waktu terjadinya akut
(pasien mengeluh tiba-tiba beberapa hari
terakhir mata sakit). Mata merah visus turun, mata
sakit/cekot2 Halo Sign, kabur, mual, muntah,
pupil dilatasi, mixed injection, sakit kepala.
 Glaukoma sudut terbuka proses berlangsungnya
kronis, pasien tidak merasakan keluhan mata
sakit sebelumnya, kalo jalan suka
tersandung/nabrak2 karena lapang pandang
menyempit, kadang visus lgsg turun menjadi 0
Anamnesis
1. Identitas 3. Fundamental four
2. Sacred Seven
-Riwayat Penyakit Dahulu
Keluhan : mata sakit
Onset : Mendadak ( harian ) pernah sakit seperti ini?
Kualitas : berdenyut? Cekot- ekot? -Riwayat Penyakit Sistemik
Kuantitas : mengganggu aktivitas
sehari-hari? pernah dm dan hipertensi?
Kronologi : saat membaca lama, -Riwayat Penyakit Keluarga
melihat saat malam hari
Gejala yang menyertai : visus turun, keluarga ada yang menderita
ada gambaran pelangi, mual, glaukoma sudut tertutup atau
muntah, sakit kepala?
terbuka primer?
Faktor modifikasi : Terapi yang sudah
diberikan? analgetik (asam -Riwayat Sosial Ekonomi
mefenamat?)
Faktor memperingan : pas minum hygiene dan kemampuan
obat antinyeri, matanya membeli obat
ditutupin/pas tidur lebih enakan
Faktor memperberat : Lihat sinar
terang
PEMERIKSAAN

 Jika keterangan visus belum diketahui, lakukanlah


px visus (refraksi anomali)
 Jika keterangan keadaan segmen mata anterior
belum diketahui, lakukanlah px fokal illuminasi.
 Periksa TIO, bisa dengan metode palpasi atau
tonometri.
 Funduskopi
INTERPRETASI

 TONOMETRI
1. Tonometer = normal (10-20 mmHg), hipertoni
(>20 mmHg), hipotoni (<20 mmHg)
2. Palpasi = seperti lidah yang ditempelkan pada
mukosa pipi (normal), seperti telapak tangan
(hipertoni), seperti lemak pada perut (hipotoni)
FUNDUSKOPI

 GLAUKOMA AKUT : Batas maksimal funduskopi


untuk kasus ini adalah visus 1/60, jika sudah 1/300
atau 1/tak tehingga tidak perlu dilakukan
funduskopi karena sudah ada dugaan edem
kornea (segmen anterior tidak tenang) sehingga
tidak bisa melihat apapun lewat funduskopi.
 GLAUKOMA KRONIK : Jika terdapat gejala
glaukoma kronik, tetap lakukan funduskopi
karena segmen anteriornya masih tenang.
INTERPRETASI

 FUNDUSKOPI = cup-disc ratio >1:5

 Dilihat = papil n2, vasa retina sentralis, retina,


macula lutea, corpus vitreous
TERAPI
 Pasien tidak boleh minum banyak sekaligus
 Terapi glaukoma sudut tertutup : operasi (trabekulotomi,
iridectomi), farmakologi (timolol maleat, accetazolamid)
 Terapi glaukoma sudut terbuka : konservasi (B-Blocker, Ca
inhibitor, diuretik, dll)
 R Timolol 0,5% Fl I (untuk turunkan produksi AH)
S3dd gtt 1 OD/OS/ODS
 R Acetazolamid tab X (hambat enzim yg produksi AH)
S3dd1
 R KCl tab X (pemberian asetazolam membuat
penurunan Cl)
S3dd1
DD & EDUKASI

DD : Uveitis Anterior

Edukasi :
 a. Memberitahu keluarga bahwa kepatuhan
pengobatan sangat penting untuk keberhasilan
pengobatan glaukoma.
 b. Memberitahu pasien dan keluarga agar pasien
dengan riwayat glaukoma pada keluarga untuk
memeriksakan matanya secara teratur.
PROGNOSIS

 Dubia ad bonam ( glaukoma akut )


 Dubia ad malam ( glaukoma kronik )
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai