Intan I. Ch.

Siwu
14101105064
 MIKROMERITIK
 UKURAN PARTIKEL DAN DISTRIBUSI UKURAN
 METODE UNTUK MENENTUKAN UKURAN
PARTIKEL
 BENTUK PARTIKEL DAN LUAS PERMUKAAN
 METODE UNTUK MENENTUKAN LUAS
PERMUKAAN
 UKURAN PORI
 SIFAT-SIFAT YG DITURUNKAN DARI SERBUK
UKURAN PARTIKEL DAN DISTRIBUSI
UKURAN
 UKURAN PARTIKEL RATA-RATA
 DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
 DISTRIBUSI JUMLAH DAN BERAT
 JUMLAH PARTIKEL
UKURAN PARTIKEL RATA-RATA
1
  nd p  f  p

d rata rata   
 

f
 nd 
 DISTRIBUSI UKURAN PARTIKEL
 ds : garis tengah bulatan yg mempunyai luas permukaan sama
 dv : garis tengah bulatan yg mempunyai volume sama
 dst : garis tengah bulatan yg mengalami laju sedimentasi sama
 dg : garis tengah rata-rata geometrik
 g : kemiringan simpangan baku geometrik
 g = 50% ukuran/(16% dibawah ukuran atau 84%diatas ukuran)
= (16% diatas ukuran atau 84%dibawah ukuran)/50% ukuran
 METODE UNTUK MENENTUKAN
UKURAN PARTIKEL
 MIKROSKOP OPTIK
 PENGAYAKAN
 SEDIMENTASI
 PENGUKURAN VOLUME PARTIKEL
 MIKROSKOP OPTIK
 UKURAN 0,2m-100m
 KEUNTUNGAN :
 TERDETEKSI PENGGUMPALAN PARTIKEL
 TERDETEKSI PARTIKEL LEBIH DARI 1 KOMPONEN
 KERUGIAN :
 GARIS TENGAH HANYA DARI 2 DIMENSI (PANJANG
DAN LEBAR).TIDAK DIKETAHUI KETEBALAN
PARTIKEL
 PARTIKEL YG DIHITUNG SEKITAR 300-500
 PENGAYAKAN
 MENGGUNAKAN SERI AYAKAN DARI KASAR-
HALUS
 UKURAN 5 m-90m
 KESALAHAN PENGAYAKAN
 BEBAN AYAKAN
 LAMANYA INTENSITAS PENGAYAKAN
SEDIMENTASI
 SEDIMENTASI
 PERSAMAAN BERLAKU UNTUK BOLA JATUH
BEBAS TANPA HAMBATAN, LAJU KONSTAN
 PARTIKEL BERBENTUK TIDAK BERATURAN
 ALIRAN LAMINAR/STREAMLINE (Re<2)
 Re>2 TURBULENSI
 METODE BERDASARKAN SEDIMENTASI :
 METODE PIPET
 METODE TIMBANGAN
 METODE HIDROMETER
PENGUKURAN VOLUME PARTIKEL
 ALAT : COULTER COUNTER
 PRINSIP KERJA : PARTIKEL DISUSPENSIKAN
DALAM CAIRAN MELEWATI ELEKTRODA AKAN
TERJADI PERUBAHAN TAHANAN LISTRIK
 PERUBAHAN TAHAN BERHUBUNGAN DENGAN
VOLUME PARTIKEL
 ALAT INI JUGA BERGUNA DISOLUSI, EFEK
ANTIBAKTERI TERHADAP PERTUMBUHAN
MIKROORGANISME
 BENTUK PARTIKEL DAN LUAS
PERMUKAAN
 BENTUK PARTIKEL
 LUAS PERMUKAAN SPESIFIK
 BENTUK PARTIKEL

Untuk bola
LUAS PERMUKAAN SPESIFIK

n:jumlah partikel

 : kerapatan partikel sebenarnya

 METODE UNTUK MENENTUKAN
LUAS PERMUKAAN
 METODE ADSORPSI
 METODE PERMEABILITAS UDARA
 METODE ADSORPSI

ZAT TERLARUT GAS/CAITRAN DIADSORBSIKAN DIATAS SAMPEL

SERBUK AGAR MEMBENTUK LAPISAN TUNGGAL YG MERUPAKAN
SUATU FUNGSI LANGSUNG DARI LUAS PERMUKAAN.
PARTIKEL YNG DIUKUR :CAIRAN KENTAL,CAIRAN AIR, CAIRAN
BUKAN AIR.

UKURAN 1 m DENGAN KEPEKAAN 0,2-0,5m

 METODE PERMEABILITAS UDARA

LAJU CAIRAN MENEMBUS SUATU BENTANGAN SERBUK

BERHUBUNGAN DENGAN LUAS PERMUKAAN YG MENGADAKAN
KONTAK DENGAN ZAT YG MENEMBUS
LAJU ALIRAN DIPENGARUHI DERAJAT KOMPRESI PARTIKEL DAN
KETIDAKTERATURAN KAPILER
UNTUK PENENTUAN PERMUKAAN SPESIFIK, MENGONTROL
VARIASI BATCH
 UKURAN PORI

HISTERESIS :ADSORBSI ISOTERM ZAT PADAT BERPORI

KELOK HISTERESIS : TIPE PORI BOTOL TINTA, IRREVERSIBLE
ADSORBSI UAP AIR PADA METILSELULOSA, PVP,
GELATIN,POLIMETILMETAKRILAT MENUNJUKAN KELOK
HISTERESIS
SIFAT-SIFAT YG DITURUNKAN DARI
SERBUK
 POROSITAS
 SUSUNAN PENGEPAKAN
 KERAPATAN PARTIKEL
 BULKINESS
 SIFAT ALIRAN
 PENGOMPAKAN:TABLET KOMPRESI
POROSITAS
 SUSUNAN PENGEPAKAN
 SUSUNAN PENGEPAKAN
 RHOMBOHEDRAL (26%)
 LOSSEST (48%)
SERBUK DALAM PRAKTEK 30-50%
SERBUK DENGAN FLOKULAT/AGREGAT >48%
BAHAN KRISTAL YG DITEKAN 100.000lb/inch2 <1%
 KERAPATAN PARTIKEL
 KERAPATAN SEBENARNYA, 
 KERAPATAN GRANUL, g
 KERAPATAN BULK , b
 KERAPATAN SEBENARNYA
 KERAPATAN PARTIKEL NYATA
 TIDAK TERMASUK RONGGA/PORI
 MENGGUNAKAN DENSITOMETER HELIUM
 GAS HELIUM MASUK KE RONGGA/PORI TETAPI
DIADSORBSI PARTIKEL
 KERAPATAN GRANUL DAN
POROSITAS DALAM PARTIKEL

METODE PEMINDAHAN CAIRAN, MENGGUNAKAN

AIR RAKSA DGN ALAT PIKNOMETER
AIR RAKSA MENGISI RUANG KOSONG DAN TIDAK
DIADSORBSI
GRANUL DIKOMPRESI 100.000lb/inch2 , HITUNG
VOLUME DAN BERAT TABLET
 KERAPATAN BULK
POROSITAS CELAH

POROSITAS TOTAL

KERAPATAN BULK SERBUK TERGANTUNG : DISTRIBUSI UKURAN

PARTIKEL, BENTUK PARTIKEL, KECENDRUNGAN PARTIKEL
MELEKAT SATU SAMA LAIN.