Anda di halaman 1dari 29

PENGUKURAN

UKURAN PARTIKEL
DENGAN CARA
COULTER COUNTER
WAHYU PRAMUDYA (P2500216012)
ENDHAH YULYARTI (P2500216303)
ANDI NUR ZAM ZAM (P2500216405)
PENDAHULUAN

Pertama kali dikembangkan oleh Wallace Coulter pada tahun


1950 untuk menghitung jumlah sel darah (setelah metode optik
ditemukan bermasalah).
Dalam 50 tahun terakhir metode, teknologi ini juga digunakan
untuk mangkarakterisasi ribuan material industri. Alat yang
umumnya menggunakan teknologi coulter disebut coulter
counter. Dan sekarang coulter counter telah menjadi nama untuk
teknologi karakterisasi partikel.
Ukuran partikel bahan obat padat mempunyai peranan penting dalam
farmasi, sebab ukuran partikel mempunyai peranan besar dalam
pembuatan sediaan obat dan juga terhadap efek fisiologisnya
Tabel metode pengukuran ukuran partikel yang biasa digunakan dan
perkiraan yang sesuai kisaran ukuran yang berguna (Gibson, 2004)
Prinsip pengukuran. Partikel dipaksa mengalir melalui lubang
yang terletak di antara dua elektroda
Prinsip coulter counter yaitu ketika sebuah lubang ditempatkan
diantara dua elektroda, dan penghantaran ini dimediasi oleh
elektrolit konstrasi rendah, Tahanan listrik akan terjadi pada lubang
yang kemudian akan diukur.
Tahanan tersebut akan menciptakan sensing zone. Partikel dapat
dihitung dengan membuatnya melewati zona tersebut. Seperti yang
digambarkan pada gambar 3.
Partikel yang melewatizona tersebut akan menciptakantahananbaru yang
perubahantahanan ini dapat diukurmenggunakan alatuntukmenganalisis
perubahanarus listrik. Ukuran partikeldapatdiukurdengan menggunakan
instrumen denganteknologi tinggi(Coulter principle, 2012).
Kelebihan dan Kekurangan
Coulter counter dapat digunakan untuk analisis
partikel.
Pendekatan ini memiliki beberapa keunggulan
termasuk prinsip operasi ortogonal, kepekaan tinggi,
kemampuan untuk mendeteksi partikel yang sangat
kecil, reproduksibilitas yang sangat baik, dan
informasi ukuran resolusi yang tinggi.
Untuk analisis agregat protein, implementasi terbaik
saat ini dari coulter bisa menghitung ukuran partikel
sekecil 0,4 m
dispersi encer nanopartikel atau mikropartikel bisa
dievaluasi menggunakan Coulter counter
Meski memiliki banyak kelebihan, Coulter bukanlah alat yang
sempurna. Kekurangannya antara lain;
Peneliti biasanya memperhatikan persyaratan volume yang
besar untuk Coulter komersial
Kebutuhan konduktivitas minimal dalam buffer sampel dan
kebutuhan untuk pengenceran.
Penanganan sampel dan kebersihan instrumen dapat
mempengaruhi pengukuran partikulat.
Kesulitan utama dalam menggunakan teknik untuk penggunaan
farmasetik adalah:
Kelarutan obat-obatan dalam media berair dan beralkohol
Range ukuran sediaan farmasi yang luas yang menyebabkan
penyumbatan pada lubang dan kecepatan pengukuran lambat
Dalam emulsi, elektrolit NaCl 0,9% dapat meningkatkan aglomerasi
Tidak memadai untuk formulasi dengan range ukuran yang lebih
rendah
INSTRUMENTASI

Di dalam Coulter counter,


partikel halus yang akan
dikarakterisasi ditempatkan
dalam elektrolit, dan aliran
suspensi dilewatkan melalui
lubang antara dua elektroda
seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 8. Ukuran
partikel halus disimpulkan
dari perubahan resistansi
yang diukur antara elektroda
Penyiapan sampel dan kondisi
analisis
Serbuk sampel didispersikan dalam elektrolit membentuk
suspensi yang sangat encer, yang biasanya dikocok menggunakan
ultrasonik untuk jangka waktu tertentu untuk memutuskan
aglomerat partikel. Dispersan mungkin juga ditambahkan untuk
membantu deaglomerasi partikel (Aulton).
Gambar Coulter Counter fungsional secara skematik
(Graham, 2003)
MultisizerTM 3 adalah generasi terakhir dari coulter yang
ditunjukkan pada gambar 4 dan 5. Alat ini menggunakan
teknologi Digital Pulse Processor (DPP) untuk digitalisasi
kecepatan tinggi dari sinyal dari perubahan tahanan di sensing
zone.
Hal-hal yang mempengaruhi pengukuran Coulter counter
(Coulter principle, 2012)

1. Koinsidens
koinsidens utama
Koinsidens kedua
2. Aliran partikel
Ketika partikel melewati lubang mereka bisa berasal dari berbagai
arah. Partikel yang melewati lubang tidak melalui tengah lubang
akan menghasilkan puncak yang lebih besar. Seperti yang
ditunjukkan pada gambar 8. Viskositas larutan dan partikel
berpengaruh pada pengukuran ukuran partikel.
Pengaruh aliran terhadap puncak
Optimalisasi coulter counter

Ukuran partikel yang diukur berdiamater 1:2 dengan diameter


lubang tabung

m Diameter lubang, m
0.4 - 12 20
0.6 - 18 30
1.0 - 30 50
1.4 - 42 70
2.0 - 60 100
2.8 - 84 140
4.0 120 200
5.6 - 168 280
8.0 240 400
11.2 - 336 560
20.0 - 600 1000
40.0 - 1200 2000
Konsentrasi partikel sebaiknya 10%.
Pengunaan tabung yang tebal
Dengan optimalisasi coulter counter dapat mengurangi distorsi
dalam pengukuran partikel. Pengukuran tanpa optimalisasi dapat
dilihat pada gambar di bawah ini:
Pengukuran dengan optimalisasi
Aplikasi

Penerapan prinsip Coulter adalah metode penghitungan dan


pengukuran partikel dari berbagai material. Beberapa standar
American Society for Testing and Material (ASTM) didasarkan
pada prinsip coulter. Berbagai aplikasi ini termasuk 1) efisiensi
filtrasi larutan, 2) karakterisasi media kromatografi, 3)
Penghitungan sel, dan 4) evaluasi tinta toner.
Beberapa aplikasi utama yaitu:
Hematologi
Ukuran dan jumlah sel
Karakterisasi partikel
KESIMPULAN

Prinsip coulter counter yaitu ketika sebuah lubang


ditempatkan diantara dua elektroda, dan penghantaran ini
dimediasi oleh elektrolit konstrasi rendah, Tahanan listrik akan
terjadi pada lubang yang kemudian akan diukur. Tahanan
tersebut akan menciptakan sensing zone. Partikel dapat
dihitung dengan membuatnya melewati zona tersebut.
Coulter counter dapat digunakan untuk analisis partikel.
Pendekatan ini memiliki beberapa keunggulan termasuk
prinsip operasi ortogonal, kepekaan tinggi, kemampuan untuk
mendeteksi partikel yang sangat kecil, reproduksibilitas yang
sangat baik, dan informasi ukuran resolusi yang tinggi.
Penerapan prinsip Coulter adalah metode penghitungan dan
pengukuran partikel dari berbagai material. Beberapa standar
American Society for Testing and Material (ASTM) didasarkan
pada prinsip coulter. Berbagai aplikasi ini termasuk 1) efisiensi
filtrasi larutan, 2) karakterisasi media kromatografi, 3)
Penghitungan sel, dan 4) evaluasi tinta toner. Saat ini Coulter
banyak digunakan oleh klinisi untuk karakterisasi sampel darah
pasien
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2012. The Coulter Principle for Particle Size Analysis. https://www.azom.com/article.aspx?ArticleID=6020 diakses tanggal
24 September 2017.

Aulton, M.E. Pharmaceutics, The Science of Dosage Form Design. 2nd edition. Churchill Livingstone.

Gibson, M. 2004. Pharmaceutical Preformulation and Formulation, A Practical Guide from Candidate Drug Selection to
Commercial Dosage Form. CRC Press. 182

Graham, M.D., Coulter, B. 2003. The Coulter Principle : Foundation of an Industry. Journal of the Association for Laboratory
Automation. 8 (6). 72-81.

Kulshreshta, A. K., Singh, O.N., and Wall, G. M. 2010. Pharmaceutical Suspensions, from Formulation Development to
Manufacturing. AAPS Press. 208. 260. DOI 10.1007/978-1-4419-1087-5.

Kurniawan, D.W. 2013. Mikromeritik. Laboratorium Farmasetika Unsoed. pada


https://dhadhang.files.wordpress.com/2012/09/mikromeritik-compatibility-mode.pdf. diakses tanggal 24 September 2017.

Rhyner, M.N. 2011. The Coulter Principle for Analysis of Subvisible Particles in Protein Formulations. The American Association
Pharmaceutical Science Journal, 13(1). 54-58. DOI: 10.1208/s12248-010-9245-6

Swarbrick, J.2007. Encyclopedia of Pharmaceutical Technology. Third Edition. Informa Healthcare USA. 639, 2395, 2589

Wikipedia at https://en.wikipedia.org/wiki/Coulter_counter, diakses tanggal 24 September 2017.

Anda mungkin juga menyukai