BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Tujuan
Berat jenis adalah perbandingan relatif antara massa jenis sebuah zat
dengan massa jenis air murni. Air murni bermassa jenis 1 g/cm3 atau 1000
kg/m3. Berat jenis tidak mempunyai satuan atau dimensi.
Berat jenis didefinisikan sebagai massa suatu zat persatuan zat volume
bahan tersebut.Bentuk persamaannya dapat ditulis.
m massa(berat )
Berat Jenis = = …………………………………(1)
V volume
Satuan berat jenis adalah kg/dm3 atau g/ml. berat jenis mempunyai harga
konstan pada suatu temperature tertentu dan tidak bergantung pada jumlah
sampel. Dikenal beberapa alat yang digunakan untuk menentukan berat jenis,
yaitu Aerometer, piknometer, neraca whestpassl. Untuk menentukan massa dan
volume tergolong bersifat ekstensif, Yitu sifat yang besarnya tergantung pada
jumlah bahan yang diselidiki. Sedangkan berat jrnis tergolong bersifat intensif
yaitu sifat yang tidak bergantung pada jumlah zat. Benda atau zat yang dapat
diukur berat jenisnya antara lain gas, zat padat, dan zat cair. Berat jenis zat paat
dapat dihitung, yaitu dengan cara mengukur secara lansung berat zat dalam
piknometer (dengan menimbang) dan volume zat (ditentukan dengan piknometer).
Volume zat padat yang tidak beraturan dapat ditentukan secara tidak langsung
dengan menggunakan zat cair yang berat jenisnya telah diketahui, maka dapat
dihitung berat jenisnya dengan menggunakan persamaan berat jenis, yaitu berat
berbanding volume.
Berat jenis memiliki faktor faktor pada saat mengukur, yaitu komposisi
zat, kondisi alat dan juga suhu. Pada penenbtuan berat jenis, komposisi zat sangat
berpengaruh pada hasil yang akan diperoleh. Karena itu harus mengetahui beart
atau massa suatu zat dan volume zat tersebut, dengan mengetahui berat dan
volume zat yang digunakan, maka berat jenis dari zat tersebut dapat dihitung.
Pasir kuarsa adalah bahan galian yang terdiri atas kristal-kristal silica
(SiO2) dan mengandung senyawa pengotor yang terbawa selama proses
pengendapan.pasir kuarsa juga dikenal dengan nama pasir putih karena terdiri dari
hasil pelapukan batuan yang banyak mengandung mineral-mineral kuarsa.
Sebagai endapan letakan (placer) pair kuarsa dapat berupa material-material yang
lepas sebagai pasir, dan dapat pula terus mengalami suatu proses selanjutnya ialah
terkonsolidasi menjadi batu pasir dengan kandungan silica yang tinggi.
BAB II
METODOLOGI
2.1.1 Alat
Alat yang digunakan adalah :
1. Piknometer
2. Pipet volum 10 mL
3. Pipet tetes
4. Termometer
5. Neraca digital
6. Gelas kimia 250 mL , 50 mL
2.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah :
1. Naoh 0.05 N
2. Aquadest
3. Pasir Kuarsa
Menghitung volume zat padat, zat padat dan berat jenis zat padat
BAB III
BERAT JENIS
NO BAHAN ALAT MENGUKUR
MASSA/VOLUME
PIPET
NERACA
1 NaOH 0.05 N VOLUME 0.99528 g/ml
9.9538 g 10 ml
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Pembasahan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
Dalam praktikum kali ini, disarankan agar alat dan bahan yang
digunakan saat praktikum dalam keadaan baik dan lengkap agar lebih
dapat mempercepat jalannya praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
PERHITUNGAN
ρ = m/v
=9,9528 gram / 10 ml
= 0,99528 g/ml
BJ padatan=
∑ berat zat padat
∑ aquadest − ∑ zat padat
Bj air pada 20 ° C Bj air pada20 ° C
f −e
b−a g−f
–
berat jenis zat cair 20 c berat jenis zat cair pada 20 c
10,7314
=
9,449−6,38735
10,7314
=
3,06165
= 3,5051 g/ml
Gambar Alat
Pipet tetes
Neraca Digital
Pipet Volume
Piknometer Termometer
Gelas Kimia