Anda di halaman 1dari 12

1.

Pengertian Etika
Kata Etika berasal dari kata dalam bahasa Yunani
“ethos” yang berarti adat atau kebiasaan sebagai cara
bertindak maupun sebagai karakter
Makna yang sama juga dimiliki oleh sebuah kata
dalam bahasa Latin”mos moris” yang malahirkan kata
moral.
Secara etimologis etika adalah sinonim dari moral.
Dalam lingkungan aglo saxon sering dibedakan. Kata etika
dipakai dalam pendekatannya yang lebih mendasarkan pada
akal budi, sedangkan kata moral dipakai dalam kaitannya
dengan pendekatan otoritas wahyu kitab suci.
Ada juga yang berpendapat bahwa moral dipakai untuk
menerangkan baik-buruknya manusia sebagai manusia secara
keseluruhan, sedangkan etika untuk menerangkan pemikiran
sistematis tentang moralitas.
A. Etika dan Moral
Sumber langsung dari moral adalah kedudukan/kewenangan, misal orang
tua, guru, pemuka masyarakat/agamawan.
Sedangkan sumber dasarnya yaitu agama, tradisi, adat-istiadat, dan
ideology
Ciri-ciri kekhususan moral:
a. Norma moral langsung berkaitan dengan inti karakter manusia
b. Norma moral menjadi norma yang menegaskan kewajiban dasar manusia
dalam bentuk perintah atau larangan
c. Norma moral berlaku umum
d. Norma moral berkaitan dengan hati nurani , dan hati nurani adalah institusi
tertinggidari manusia dalam menetapkan sebuah perilaku yang baik
Etika merupakan pemikiran kritis dan mendasar tentang moral. Bisa dikatakan,
etika kurang dari ajaran moral karena etika tidak berwenang untuk menetapkan apa yang
boleh/tidak boleh. Etika lebih dari ajaran moral sebab etika berusaha untuk mengerti
mengapa atau atas dasar apa kita harus mengikuti ajaran moral tertentu.
Keperluan akan etika disebabkan karena empat hal
1. Dalam dunia yang plural yang menawarkan beragam aliran dan ediologi, etika
memberikan pendasaran rasional akan pilihan etis yang dipilihnya,
2. perubahan dunia yang begitu cepat akhirnya akan menimbulkan berbagai sikap dan
pandangan hidup individualis dan sekularisme, serta gejala materialism, maka etika
agar manusia tidak kehilangan orientasi, sehingga dapat mengambil sikap yang
bertanggung jawab,
3. Dalam gejolak transformasi budaya, ada sebagian orang “ yang memancing di air
keruh” dengan menawarkan berbagai macam ideology, etika berperan untuk
mengkritisi secara objektif ideology itu,
4. Kaum agamawan memerlukan etika. Peran etika dalam konteks agama dapat disebut
sebagai alat untuk mendirikan pendasaran rasional atau keberimanan/keyakinan
mereka.
B. Etika dan Agama
Etika tidak menggati agama atau bertentangan dengan agama tetapi
justru diperlukan oleh agama.
Beberapa Hubungan Antara Etika dan Agama
a. agama dan etika sama-sama meletakkan dasar moral
b. sifat dogmatis agama dapat diantisipasi dengansikap kritis dalam etika
c. sementara etika dapat membantu menafsirkan agama yang cenderung statis
d. agama dapat mengkoreksi kecenderungan etika yang bebas, meskipun
meletakkan hati nurani sebagai pijakan dasarnya.
C. Etika dan Hukum

Hubungan antara etika dan hukum tidaklah sama dengan


hubungan antara hukum dan politik kekuasaan. Hukum
merupakan anak yang lahir dari Rahim politik. Namun, bila
hokum sudah disahkan maka politik harus tunduk dan patuh
terhadap hukum. Lain halnya dengan etika, ia bukan produk dari
hukum melainkan merupakan landasan nilai dlam membuat
suatu ketetapan ataupun hukum.
Perbedaan dan kaitan antara etika dan hukum
1. penilaian hukum lebih terfokus pada kondifikasi, sedangkan etika
lebih melihat dimensi moralitas atau subyektivitas.
2. Penilaian hukum lebih membatasi diri pada aspek lahiriah,
sedangkan penilaian etika mengarah pada dimensi batiniah
seseorang.
3. Hukum didasarkan pada kehendak masyarakat dan Negara,
sedangkan penilaian moral didasarkan pada norma yang melebihi
Negara
4. Hukum memiliki sangsi yang jelas
5.Norma hukum menciptakan sikap legalisme , sedangkan etika
menekankan sifat otonom dalam arti kesadaran dari dalam diri.
D. Hubungan Etika, Norma, dan Fakta
Etika beserta aktualisasinya sebetulnya tidak dapat dipisahkan
dengan pandangan hidup atau filsafat hidup dalam masyarakat tertentu.
Moralitas yang bersumber dari agama harus diabaikan. Urusan etika dan
moral manusia tidak ada sangkut pautnya dengan urusan kehidupan
religious. Norma baik dalam etika dan moral kehidupan manusia belum
tentu baik menurut norma moral agama.
Pelaksanaan dan realisasi moral dalam kehidupan masyarakat
merupakan suatu fakta, atau secara terminologis disebut das sein atau
senyatanya., sedangkan prinsip nilai yang merupakan dasar filsafat itu
disebut sebagai das sollen yang secara harfiah disebut seharsnya
E. Metode Etika
Walaupun metode etika itu ada banyak, namun dalam setiap
model pendekatan etika itu selalu terdapat sikap kritis. Pada dasarnya
etika tidak memberikan ajaran, melainkan memeriksa kebiasaan, nilai-
nilai, norma-norma, dan pandangan moral secara kritis
Norma moral berarti tolak ukur untuk mengukur kebaikan orang.
Penilain moral menyangkut keseluruhan baik-buruknya manusia.
Norma khusus adalah norma-norma yang hanya berlaku dalam
lingkungan terbatas.
Norma yang bersifat umum ada tiga :

norma hokum,
norma moral,
norma yang
norma sopan- tolak ukur yang
dituntut dengan
santun, norma dipakai
tegas oleh
yang masyarakat
masyarakat karena
menyangkut untuk
dianggap perlu
sikap lahiriah mengukur
demi keselamata
manusia kebaikan
dan kesejahteraan
seseorang.
umum.

Anda mungkin juga menyukai