STANDAR 1.3
PUSKESMAS MEMENUHI PERSYARATAN
SUMBERDAYA SESUAI STANDAR
BERDASARKAN KETENTUAN
PERATURAN PERUNDANGAN
.
• Tersedia dokter, dokter gigi, tenaga kesehatan lainnya,
dan tenaga non kesehatan dengan jumlah, jenis, dan
1.3. kompetensi sesuai kebutuhan dan jenis pelayanan yang
disediakan
4
KRITERIA 1.3.1
PUSKESMAS MEMENUHI PERSYARATAN LOKASI,
SARANA/BANGUNAN, PRASARANA DAN
PERALATAN PUSKESMAS SESUAI DENGAN
KETENTUAN PERATURAN PERUNDANGAN.
• Setiap Puskesmas harus memiliki izin sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• Pendirian Puskesmas perlu memperhatikan persyaratan lokasi:
dibangun di setiap kecamatan, memperhatikan kebutuhan
pelayanan sesuai rasio ketersediaan pelayanan kesehatan
dengan jumlah penduduk, mudah diakses, dan mematuhi
persyaratan kesehatan lingkungan.
• Dokumen analisis pendirian Puskesmas dibuat oleh Dinas
Kesehatan Daerah Kabupaten/ Kota dengan
mempertimbangkan tata ruang
daerah,
dan rasio ketersediaan pelayanan kesehatan, jumlah penduduk
dan aksesibilitas (geografis) yang dituangkan dalam rencana
strategis atau rencana pembangunan Puskesmas.
• Untuk menghindari gangguan dan dampak keberadaan
Puskesmas terhadap lingkungan dan kepedulian terhadap
• Yang dimaksud unit kerja yang lain adalah unit kerja
yang tidak ada kaitan langsung dengan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan Puskesmas.
• Ketersediaan bangunan yang memenuhi persyaratan
dan dipelihara dengan baik akan menjamin kelancaran
dan keamanan dalam pelaksanaan kegiatan (lihat juga
KMP :1.4.2)
• Ketersediaan ruang untuk pelayanan harus bersih dan
sesuai dengan jenis pelayanan kesehatan yang
disediakan oleh Puskesmas.
• Ruang yang minimal harus tersedia adalah: ruang
pendaftaran dan ruang tunggu, ruang administrasi, ruang
pemeriksaan, ruang konsultasi dokter, ruang tindakan, ruang
farmasi, ruang laboratorium, ruang ASI, kamar mandi dan
WC, Ruang Terbuka Hijau (RTH) yang dimanfaatkan untuk
• Pengaturan ruang memperhatikan fungsi, keamanan, kebersihan,
kenyamanan dan kemudahan dalam pemberian pelayanan untuk
memudahkan pasien/keluarga pasien untuk akses yang mudah
termasuk memberi kemudahan dengan kebutuhan khusus, antara lain:
disabilitas, anak-anak, ibu hamil dan orang usia lanjut, termasuk jika ada
pasien dengan gaduh gelisah, pasien TB, penyalahgunaan zat,
HIV/AIDS, korban kekerasan/ penelantaran, gawat darurat, demikian
juga memperhatikan keamanan, kebutuhan akan privasi, dan
kemudahan bagi petugas dalam memberikan pelayanan.
• Sebagai upaya pencegahan infeksi, pengaturan ruangan juga harus
memperhatikan zona pemeriksaan bagi orang sehat dan zona
pemeriksaan bagi orang sakit.
• Untuk kelancaran dalam memberikan pelayanan dan menjamin
kesinambungan pelayanan maka Puskesmas harus dilengkapi
dengan prasarana dan peralatan Puskesmas sesuai dengan jenis
pelayanan yang disediakan.
• Prasarana adalah alat, jaringan, dan sistem yang membuat suatu
sarana dapat berfungsi.
• Peralatan Puskesmas terdiri dari alat kesehatan,
perbekalankesehatan lain, bahan habis pakai, dan
perlengkapan.
• Alat kesehatan adalah instrumen, aparatus, mesin dan/atau
implan yang tidak mengandung obat yang digunakan untuk
mencegah, mendiagnosis, menyembuhkan dan meringankan
penyakit, merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada
manusia, dan/ atau membentuk struktur dan memperbaiki
fungsi tubuh.
• Agar pelayanan diberikan dengan aman dan bermutu
Peralatan Puskesmas tersebut terpelihara, terjamin dan
berfungsi dengan baik, dan dikalibrasi untuk alat-alat ukur
yang digunakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku (lihat juga 1.4.1; 1.4.6)
• Alat kesehatan yang memerlukan perizinan harus
memiliki izin yang berlaku.
1 Ada bukti pendirian Puskesmas didasarkan pada analisis
. dengan mempertimbangkan tata ruang daerah, rasio jumlah
penduduk,aksesibilitas (geografis) dan ketersediaan
2 pelayanan kesehatan.(D)
. Puskesmas diselenggarakan di atas bangunan yang permanen, tidak
bergabung
dengan tempat tinggal atau unit kerja yang lain, dan memenuhi
3 persyaratan lingkungan sehat. (D,O)
. Ketersediaan ruang memenuhi persyaratan minimal dan kebutuhan
4 pelayanan. (D,
. O)
5 Penataan ruang memperhatikan akses, keamanan, kebersihan,
. kenyamanan dan ruang terbuka hijau. (D,O)
Penataan ruang memisahkan zona pemeriksaan orang sehat dari
6 zona
. pemeriksaan orang sakit. (D,O)
Tersedia prasarana dan peralatan Puskesmas sesuai standar
KRITERIA 1.3.2
PENYELENGGARAAN APLIKASI SARANA,
PRASARANA, DAN ALAT KESEHATAN (ASPAK)
OLEH PUSKESMAS DILAKUKAN UNTUK
MEMASTIKAN PEMENUHAN TERHADAP STANDAR
SARANA, PRASARANA, DAN ALAT KESEHATAN.
.
Elemen Penilaian
1. Ditetapkannya petugas yang bertanggung jawab untuk
melakukaninput
data sarana, prasarana dan alat Kesehatan dalam ASPAK.(R)
2. Input data sarana, prasarana dan alat kesehatan dalamASPAK
dilakukan
sesuai ketentuan peraturan perundang -undangan dan
divalidasi olehDinas
kesehatan daerah kabupaten/kota. (D, O, W) (lihat jugaKMP
:1.1.5)
3. Data sarana, prasarana, dan alat kesehatan dalam ASPAK
digunakanuntuk
perencanaan Puskesmas. (D, W)
Analisis
Kebutuhan:
Ratio thd juml
penduduk
Ketersedian
(renstra)
faskes
Bangunan
permanen Tidak
bergabung
Persyaraatan
Tat Ruang sanitasi ASPAK
Daerah
1.3.
1 Pengaturan ruangan termasuk
pemisahan zona sehat dan zona
sakit
Kebutuhan
ruangan
Pengaturan
ruang Ramp
Kemudahan
Populasi akses Kursi
Orang dengan kebutuhan roda
khusus
EVALUA
S I
Ruang
bayi
Kekerasa
n fisik
KRITERIA 1.3.3
.
• Agar Puskesmas dikelola dengan baik, efektif dan efisien,
maka Puskesmas harus dipimpin oleh tenaga kesehatan
yang kompeten untuk mengelola fasilitas tersebut, sesuai
dengan peraturan perundangan- undangan.
• Uraian tugas sebagai dasar bagi Kepala Puskesmas dalam
melaksanakan tugas sebagai pimpinan.
• Kepala Puskesmas adalah dokter/dokter gigi atau tenaga
kesehatan lainnya paling rendah strata 1 (S1) bidang
kesehatan atau Diploma 4 (D4) bidang kesehatan ( Lihat UU
36/2014 tentang Tenaga Kesehatan, pasal 8 sampai dengan
pasal 11)
• Untuk daerah terpencil, perbatasan dan kepulauan, Kepala
Puskesmas dapat dijabat oleh tenaga kesehatan minimal
dengan Jenjang Pendidikan D3.
ELEMEN PENILAIAN 1.3.3
KEPALA PUSKESMAS ADALAH TENAGA
KESEHATAN YANG KOMPETEN SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANGAN
.
POKOK PIKIRAN 1.3.4
.
• Pelayanan Puskesmas baik upaya kesehatan
masyarakat maupun Upaya Kesehatan
Perseorangan dan Penunjang harus dilayani oleh
tenaga yang profesional dan kompeten.
• Untuk memenuhi persyaratan kompetensi tenaga
kesehatan dan tenaga non kesehatan wajib
mengikuti pendidikan dan pelatihan yang
dipersyaratkan.
• Pendidikan dan pelatihan bagi karyawan harus
direncanakan sesuai dengan hasil analisis
kebutuhan Pendidikan dan pelatihan.
1 Ditetapkan kebijakan dan prosedur mengikuti
. pendidikan dan pelatihan bagi karyawan
Puskesmas. (R)
2
. Ada rencana usulan mengikuti pendidikan dan
pelatihan bagi karyawan berdasarkan analisis
kebutuhan pendidikan dan pelatihan. (D, W)
3 Ada bukti pelaksanaan pendidikan dan
. pelatihan sesuai dengan rencana yang
4 diusulkan. (D)
. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut penerapan
hasil pelatihan terhadap karyawan yang
mengikuti pendidikan atau pelatihan. (D, W)