Anda di halaman 1dari 11

Manajemen Perkandangan Sapi Perah FH Kapasitas 10

Ekor
Kelas : B
Anggota :
1. GEDE ADHITYA CANDRA (1703511043)
2. SINTIYA DWIYANI PRAMUJI (1703511044)
3. BERMIN DRIANI (1703511046)
4. WAYAN YOGI NANDA W.P (1703511047)
5. IZZA AFKARINA S (1703511048)
6. GEDE AGUS ADI P (1703511049)
7. NADILA FEBRIANTI (1703511050)
8. NI KOMANG ELY T.P (1703511051)
9. AJI LESTARIANTO (1703511052)
10. MIA MEILIANA (1703511053)
11. GDE DANDI WIRAPUTRA (1703511054)
12. ERVINNA K br KACARIBU (1703511055)
13. KATARINA br GINTING (1703511056)
Peternakan sapi perah merupakan salah satu
usaha di bidang peternakan yang memiliki
peran strategis dalam memenuhi kebutuhan
pangan yang terus meningkat, peningkatan
pendapatan penduduk, dan peningkatan
perekonomian nasional.
 Manajemen Perkandangan
Perkandangan merupakan segala aspek fisik yang berkaitan dengan kandang dan
sarana maupun prasarana yang bersifat sebagai penunjang kelengkapan dalam suatu
peternakan (Syarif dan Sumoprastowo, 1985).
Syarat-syarat kandang sapi perah :
a. Terbuat dari bahan yang tahan lama, mudah didapat dan murah.
b. Mempunyai design yang fleksibel.
c. Drainase baik sehingga kandang mudah kering.
d. Mempunyai ventilasi yang baik.
e. Terang dan cukup penerangan.
f. Bersih. Kebersihan kandang akan menjamin kesehatan ternak dan pekerja.
g. Mempunyai sistem pembuangan kotoran yang baik.
h. Menyediakan ruangan yang cukup.
i. Tidak menyimpang dari aturan yang ditetapkan oleh yang berwenang.
Bagian – Bagian Kandang

1. Manger (Tempat Makanan), memiliki ukuran 50 – 60 cm dengan


panjang 1,5 meter. Dasar tempat pakan 5 – 15 cm lebih tinggi dari
lantai kandang.
2. Platform (Tempat Berdiri Sapi), dibuat dengan ukuran terbatas
hanya untuk berbaring, kemiringan 1,5% - 2% kearah gutter.
3. Gutter (Selokan), untuk mengalirkan kotoran, dalam gutter 20 – 25
cm, tidak boleh melebihi 25 cm. Lebar gutter 30 – 40 cm.
4. Alley (Jalan), ukuran untuk central alley adalah 2 – 3 meter, untuk
side alley adalah 1 meter. Lantai terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan selisih tinggi dengan alley adalah 5 cm.
 Tipe dan Sistem Perkandangan
a. Kandang Pedet (Calf House/Calf Pens)
Setelah anak sapi dipisahkan dari induknya pada umur 2-3 hari, anak sapi
tersebut dikandangkan dalam calf pens yang telah dipersiapkan sebelumnya. Temperatur
ruangan yang cocok adalah 10-24°C, sedangkan temnperatur yang optimum 18,3°C
berlaku di Indonesia. Ada tiga tipe kandang anak sapi ini yaitu :
1. Individual Pens (dipergunakan untuk satu ekor anak sapi)
2. Group Pens (untuk anak sapi yang lebih dari satu ekor, menurut A. Coletti (1966)
bahwa group pens ini diisi 6-10 ekor)
3. Portable Pens ( kandang dapat dibongkar/ dipasang dan dipindahkan).
b. Kandang Sapi Perah Dewasa
Luas minimum per ekor untuk kandang sapi dara/dewasa adalah untuk umur 6-
12 bulan 2,7 m2, umur 13-18 bulan 3,7 m2 dan untuk umur 19-24 4,7 m2 (Coletti, 1966).
1. Kandang Konvensional (Conventional Dairy Barn), ada tiga tipe yang bisa digunakan
pada kandang konvensional dengan ukuran yang berbeda tergantung pada bangsa sapi
yang dipelihara. Tipe-tipe tersebut adalah:
 Stanchion Stalls (sapi-sapi Iehernya dimasukkan ke dalam jeruji, terbuat dari pipa besi
atau kayu yang kuat)
 Tie Stalls (tipe kandang di mana sapi-sapi diikat Iehernya dengan ran- tai besi atau
tali yang kuat dan ditambatkan pada pipa besi atau ring)
 Comfort Stalls (sapi-sapi dibariskan sampai batas maksimal sepanjang kandang )
 Sistem Kandang Bebas (Long Housing System)
Pada sistem kandang ini semua sapi dilepas di dalam kandang yang luas sehingga sapi-
sapi dapat bergerak bebas dan berkeliaran sesukanya. Dengan menggunakan sistem kandang ini
memungkinkan biaya membuat kandang lebih murah, dan untuk usaha peternakan yang besar serta
membutuhkan sedikit tenaga kerja. Penggunaan sistem kandang ini juga mengurangi terjadinya
luka pada puting susu, mengurangi terjadinya mastitis, kesehatan ternak lebih baik.
• Menurut pendapat Sudono, et al 2003 menyatakan bahwa kelembapan ideal
pada kandang sapi berkisar 60-70% dan setiap sapi membutuhkan luas 2,8 m2,
untuk kenyamanan ternak yang ada di dalamnya sehingga ternak dapat
berproduksi secara maksimal.
• Menurut pendapat Siregar (1995) menyatakan bahwa bahan atap dapat
digunakan asbes, seng, genting, daun tebu, daun ijuk, dan alang alang. Bahan
atap kandang pada daerah yang bersuhu dingin berupa asbes atau seng. Sudut
kemiringan untuk atap kandang sapi laktasi adalah 31,3°. Lantai kadang sapi
laktasi dibuat dari semen beton atau kayu.
• Menurut pendapat Syarief dan Sumoprastowo (1985) menyatakan bahwa lantai
kandang hendaknya mempunyai struktur rata, kasar dan tidak licin dengan tujuan
agar sapi tidak mudah terpeleset atau jatuh.
 Sistem Pemerahan

Pemerahan dapat dilakukan menggunakan Mesin Perah Portable


(Delaval Indonesia), dan satu orang tenaga kerja.
 Bangunan Kamar Susu

Kamar susu atau milk house adalah ruangan untuk menampung produksi susu
setelah pemerah. Ruangan ini dilengkapi dengan ruangan pencucian dan
penyimpanan alat alat susu (keperluan laboratorium). Kamar susu harus
terpisah dengan kandang.
Ruangan ini harus berlantai ubin/semen, dinding terbuat dari tembok, terang,
berventilasi baik dan ditutup kawat kasa.
 Gudang Makanan (Food Room)

Ruangan harus selalu kering


Berventilasi baik
Bebas dari serangga dan tikus
Dilengkapi dengan peralatan seperti :
Alat timbangan
Mixer
Alat penggilian

Anda mungkin juga menyukai