JAWAB BIDAN DI
KOMUNITAS
Standar Kompetensi
Mahasiswa mampu
memahami Tugas dan
Tanggung Jawab Bidan di
Komunitas
Kompetensi Dasar
Memahami tugas utama bidan di
komunitas
TERDIRI DARI
VIII BAB
50 PASAL
LAMPIRAN
CONTOH STR
CONTOH SIPB
FORMULIR
DIUNDANGKAN DI
JAKARTA
PADA TANGGAL 13
JULI 2017
PERMENKES 1464 PERMENKES
TAHUN 2010 28 TAHUN 2017
PERAN BIDAN
Sebagai Pelaksana Pelayanan
Sebagai Pengelola Pelayanan
Sebagai Pendidik Bidan dapat praktek
di setiap tatanan
Sebagai Peneliti pelayanan kesehatan
(Mandiri, Kolaborasi
Tim kes
Kepmenpan
001/2007 ttg
KEPMENKES Jafung
369/2007 ttg Bidan Terampil
Standar Profesi &Ahli
UU Nakes
36/2014
TUGAS DAN TANGGUNG
JAWAB BIDAN DI KOMUNITAS
1
•Tugas Utama Bidan di
Komunitas
2
•Tugas tambahan Bidan
di Komunitas
3
•Bidan mandiri
Praktik
A. Tugas Utama
Bidan di Komunitas
Pasal 18
Dalam penyelenggaraan
praktik kebidanan, Bidan
memiliki kewenangan untuk
memberikan:
a. pelayanan kesehatan ibu;
b. pelayanan kesehatan anak;
dan
c. pelayanan kesehatan
reproduksi perempuan dan
keluarga berencana.
PASAL 19
Pasal 22
Selain kewenangan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18, Bidan dapat
melaksanakan pelayanan
berdasarkan:
a. penugasan dari pemerintah
sesuai kebutuhan; dan/atau
b. pelimpahan wewenang secara
mandat dari dokter.
Pasal 23
(1) Kewenangan berdasarkan program
pemerintah sesuai kebutuhan
sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 22 ayat (1) huruf a, meliputi:
a. kewenangan berdasarkan
program pemerintah; dan
b. kewenangan karena tidak adanya
tenaga kesehatan lain di suatu
wilayah tempat Bidan bertugas.
(2) Kewenangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) diperoleh Bidan
setelah mendapatkan pelatihan.
(3) Pelatihan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diselenggarakan
oleh Pemerintah Pusat
atau Pemerintah Daerah bersama
organisasi profesi terkait berdasarkan
modul dan kurikulum
terstandarisasi sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(4) Bidan yang telah mengikuti
pelatihan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) berhak memperoleh sertifikat
pelatihan.
(5) Bidan yang diberi kewenangan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
harus mendapatkan penetapan dari
kepala dinas kesehatan
kabupaten/kota.
PASAL 24
PERMENKES
28 TAHUN
2017
Pasal 30
Lokasi
sebagaimana
dimaksud dalam
Pasal 29 ayat (2)
berada pada daerah
yang mudah untuk
akses rujukan dan
memperhatikan
aspek kesehatan
lingkungan.
PASAL 32
Persyaratan prasarana
Praktik Mandiri Bidan
sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 30 ayat (2)
paling sedikit memiliki:
a. sistem air bersih;
b. sistem kelistrikan atau
pencahayaan yang
cukup;
c. ventilasi/sirkulasi udara
yang baik; dan
d. prasarana lain sesuai
kebutuhan.
PASAL 35
Persyaratan Peralatan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal
30 ayat (2) berupa
peralatan praktek
mandiri Bidan harus
dalam keadaan
terpelihara dan
berfungsi dengan baik
untuk
menyelenggarakan
pelayanan.
PASAL 36
Pasal 46
(1) Menteri, Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi, dan/atau
Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota
melakukan pembinaan dan
pengawasan terhadap
pelaksanaan praktik bidan
sesuai dengan kewenangan
masing-masing.
(2) Dalam melakukan pembinaan
sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), Menteri, Dinas Kesehatan
Provinsi, Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota dapat
mengikutsertakan organisasi
profesi.
BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 47
(1) Praktik Mandiri Bidan yang telah terselenggara
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan tetap dapat
menyelenggarakan pelayanan sampai habis masa
berlakunya izin.
(2) Praktik Mandiri Bidan yang diselenggarakan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik
Bidan, harus menyesuaikan dengan Peraturan
Menteri ini paling lambat 2 (dua) tahun sejak
Peraturan Menteri ini diundangkan.
(3) proses permohonan SIPB baru atau
perpanjangan SIPB yang telah memenuhi persyaratan
berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010 tentang Izin dan
Penyelenggaraan Praktik Bidan,dan diajukan
sebelum berlakunya peraturan menteri ini , tetap
diproses berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor
1464/Menkes/Per/X/2010.
PASAL 48
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
p
k
a
n
d
i
REPUBLIK INDONESIA,
t
a
p
a
d
a
t
a
n
g
g
ttd
a
l
1
2
M
e
WIDODO EKATJAHJANA
i
2
0
1
7
M
E
N
T
t
t
d
N
I
L
A
F
A
R
I
D
M
O
E
L
O
E
K
LAMPIRAN
PERATURAN
MENTERI
KESEHATAN
REPUBLIK
INDONESIA NOMOR
28 tahun 2017
TENTANG
IZIN DAN
PENYELENGGARAA
N PRAKTIK BIDAN
PERSYARATAN
PRAKTIK MANDIRI
BIDAN
A. PERSYARATAN BANGUNAN TEMPAT
PRAKTIK
PERSYARATAN RUANG
PRAKTIK
1. Ruang tunggu
2. Ruang periksa
3. Ruang tindakan
4. Ruang nifas/rawat
inap ibu dan bayi
5. 5. WC/Kamar mandi
6. 6. Ruang lainnya bila
difungsikan untuk
pemrosesan alat dan
pengelolaan limbah
7. B. PERSYARATAN
PRASARANA
Pengertian Bidan Delima
b. Meningkatkan profesionalitas
Bidan.
c. Mengembangkan kepemimpinan
Bidan di masyarakat.
NEXT...
d. Meningkatkan cakupan
pelayanan Kesehatan Reproduksi
dan Keluarga Berencana.
Visi
Meningkatkan kualitas
pelayanan untuk
memberikan yang terbaik, agar
dapat memenuhi keinginan
masyarakat
NEXT...
Misi
Bidan Delima adalah Bidan
Praktek Swasta yang mampu
memberikan pelayanan
berkualitas terbaik dalam
bidang kesehatan reproduksi
dan keluarga berencana,
bersahabat dan peduli
terhadap kepentingan
pelanggan, serta memenuhi
bahkan melebihi harapan
pelanggan.
Strategi
Mengembangkan jaringan
pelayanan Bidan Delima yang
dirancang secara sistematis
sesuai dengan standar kualitas
pelayanan yang baku.
NEXT...
Mensosialisasikan
program Bidan Delima
kepada seluruh jajaran
IBI dan Bidan Praktek
Swasta dalam rangka
meningkatkan minat
dan jumlah Bidan
berpredikat Bidan
Delima.
NEXT...
• memiliki SIPB,
• besedia mentaati semua ketentuan
yang berlaku
• Melakukan pendaftaran di Pengurus
Cabang.
• Mengisi formulir pra kualifikasi.
• Belajar dari Buku Kajian Mandiri dan
mendapat bimbingan fasilitator
MONITORING DAN
EVALUASI
Laporan bulanan