Anda di halaman 1dari 38

Peran UNPAD dalam Optimalisasi

Pengelolaan Energi di Indonesia

Dr. Cukup Mulyana (Fisika FMIPA Unpad)


c.mulyana55@yahoo.com
cukup.mulyana@unpad.ac.id

29 Februari 2016 1
Daftar Isi

• Kondisi Energi Dunia dan di Indonesia


• Upaya Pemenuhan Kebutuhan Energi
• Penelitian energi di UNPAD
• Peran UNPAD dalam Capacity Building di Bidang Energi

2
• Menurut proyeksi dari U.S. Department of Energy yang dikemukakan dalam buku International Energy
Outlook 2013 diperkirakan bahwa konsumsi energi dunia akan bertambah sebesar 56 persen dari
2010 hingga 2040.
• Banyak dari pertumbuhan konsumsi energi yang tinggi terjadi pada negara-negara di luar Organisation
for Economic Co-operation and Development (OECD), atau dikenal dengan non-OECD, karena
penggunaan didorong oleh pertumbuhan jangka panjang yang kuat.
• Penggunaan energi oleh negara-negara non-OECD bertambah sebesar 90 persen, dibandingkan
dengan negara-negara OECD sebesar 17 persen.
Bagi Negara Indonesia yang termasuk kedalam kategori negara non-OECD, proyeksi
akan meningkatnya konsumsi energi pun berlaku.
Berdasarkan Skenario Dasar, bauran permintaan energi final Indonesia di masa
mendatang akan berasal dari bahan bakar minyak (BBM) 31,1 persen, gas bumi 23,7
persen, batubara 15,2 persen dan 30 persen dari berbagai EBT (Indonesia Energy
Outlook 2010)
KONDISI MINYAK DAN GAS DI INDONESIA

Energi Cadangan
Primer
Didominasi
Migas
Migas Menipis
Produksi
Terus
Eksplorasi Menurun
Fasilitas
Membutuh
kan Waktu
Produksi
Lama Sudah Tua

NERACA MINYAK BUMI 5


• Sejak Peak Oil tahun 1977, produksi
minyak Indonesia terus turun dari
1,650,000 bbl/day dan sekarang
850,000 bbl/day.
• Kenaikan harga minyak dari $30/bbl
tahun 2003 menjadi $100/bbl tahun
2008, tidak bisa menaikan produksi.
• Penemuan minyak yang significant
terakir tahun 1996 di Cepu (peak
production diperkirakan 160,000
bbl/day) dan gas tahun 2000 di
Masela. Setelahnya penemuan kecil-
kecil dan replacement kurang dari 50%
dari produksi selama ini.
Dampak dari krisis energi Sumber Energi Indonesia

• Harga minyak dunia anjlok • Indonesia memiliki sumber energi:


• Produksi minyak di Indonesia menurun • Sumber energi fosil: batu bara, minyak
• Neraca perdagangan minyak defisit bumi, gas, CBM
• Sumber energi non fosil: energi baru
• Perusahaan-perusahaan hulu minyak di terbarukan seperti solar, bayu, air, pasang
Indonesia dan perusahaan yang behubungan surut dan ombak, biomassa, nuklir,
merugi geothermal

7
Proyeksi Penyediaan Kebutuhan Energi
di Indonesia hingga 2050

8
Permasalahan Solusi

• Kebutuhan energi sangat tinggi, hingga


2050 meningkat 6 kali lipat
• Roadmap telah ada namun
implementasinya sangat lambat • Perlu optimalisasi penyediaan
sehingga tidak bisa memenuhi energi baik untuk migas maupun
kebutuhan energi tersebut non migas yang ramah lingkungan
• Green energy menjadi kebutuhan saat
ini

9
Kerangka Model untuk Optimalisasi Energi

10
Pengembangan Energi Baru Terbarukan di UNPAD

Hydro Bayu

Energi Baru
Defisit Energi dan
Terbarukan Surya Geothermal

11
Biomass
Potensi Energi baru Terbarukan di Indonesia

12
Proyeksi Rasio Kontribusi EBT

Penyediaan EBT meningkat dengan pertumbuhan 7% per tahun sehingga pada tahun 2050
pemanfaatan EBT bertambah lebih dari 12 kali lipat dari tahun 2013 (skenario EB) 13
Pilar Energi di Universitas Padjadjaran
Energy Supply Chain & Clustering
Energy Energy Energy Energy Energy
source Conversion Distribution Storage Consumption

1. Renewable 1. Gas turbine 1. Power 1. Electrical 1. Heat resistance


• Sun 2. Thermoelectric distribution energy 2. Air coller
• Wind 3. Fuel cells 2. Heat transfer 2. Chemical 3. Lightweight
• Geothermal 4. Hydrogen energy contruction
• Water generation 3. Heat energy 4. Inductrial
• Biomass 5. Combustion Supporting technology: process
2. Fossil 6. Electric motor 5. Lighting
Storage and Energy
3. Nuclear
transmission SSL (Solid State Lamp)
Resources based energy

• Solid State Lighting (SSL) • Biomass


• Solar Cell • Wind and Ocean Waves
Cluster

• Microhydro • Geothermal
• Storage Technology • Energy Policy
• Energy Transmission 14
Master Plan Riset di Bidang Energi

Tujuan Pengembangan bidang Energi Energi Baru dan Terbarukan:


Konservasi dan Diversifikasi Energi

Teknologi
Solid State Lighting (SSL) Sel Surya Energi Arus, Gelombang Mikro Hidro Geotermal Biomassa
dan Angin

Fabrikasi dan efesiensi Fabrikasi dan efesiensi Instrumentasi dan Penyimpan Energi dan Transmisi
fabrikasi SSL fabrikasi Sel Surya kontrol sistem sel surya
Bidang Kajian

Manajemen Reaktor
Sistem Pembangkit Daya
Termal SSL Polimer Hibrid untuk Biomassa
Studi Kelayakan Sel Surya
Rancang-bangun
sistem SSL Ekonomi dan Keamanan dan
Pasar kehandalan sistem
Sistem Instrumentasi
Analisis dampak
Material Polimer dan kontrol
Dinamika fluida lingkungan
Luminisensi hibrid
dan Pemodelan
 Ekplorasi geotermal
LED Pengemisi Regulasi dan SNI Studi Potensi  Pemodelan geotermal
dan Driver SSL Pencahyaan Sumber Energi

Bidang Ilmu
Penguasaan Ilmu Dasar
 Ilmu material
 Kimia Fisik
 Instrumentasi
 Ilmu lingkungan
 Geofisika
 Geologi
 Komputasi dan Pemodelan
 Ekonomi & Hukum
15
Pengembangan Biomass Sebagai Sumber EBT

Potensi Biomassa

BIOBRIKET
Kabupaten Padi (Ton/panen) Jagung (Ton/panen)
Garut 936,25 559,74
TUMBUHAN Ciamis 525,66 32,16
Sumedang 25,00 52,67
BIOOIL
Sumber : Dinas Pertanian Jawa Barat
BIOMASS

HEWAN
BIOGAS
16
Grand Design Pengembangan Biobriket

17
Pengembangan Biobriket yang Telah Dilaksanakan Unpad

18
Peralatan Industri Kecil Berbasis Biobriket

BOILER MINI KOMPOR

KETTLE BURNER 19
Pemanfaatan limbah dekotifikasi rami Pemanfaatan limbah kotoran sapi untuk
untuk bio briket pembuatan gas methan

• Budi daya tanaman


• Pembuatan alat cetak
• Pembuatan kompor
• Rekayasa sosial agar teknologi yang
dihasilkan dapat diterima oleh
masyarakat.

20
Pengembangan Potensi Geothermal di UNPAD

Energi Geothermal

Potensi : 28.617MW
256 Prospek

Sumatera : 84 prospek
Jawa : 76 prospek
Sulawesi : 51 prospek
Nusatenggara : 21 prospek
Irian : 3 prospek
Maluku : 15 prospek
Kalimantan : 5 prospek
Direktorat Vulakonologi dan Pertamina

21
Pemanfaatan Energi Geothermal

INDIRECT USE DIRECT USE

Kewenangannya ke Daerah (T<150oC) potensi besar,


Menghasilkan Energi Listrik Yang dijumpai di sumber geothermal yang sudah di
eksplorasi (Kamojang, Darajat, Gunung Salak, Dieng,
Dijual ke PLN (Pusat) Lahendong dll, juga didaerah yang manifest tapi belum
• Mengakselerasi Pembangunan PLTP di eksplore, di daerah kaki gunung atau dauerah yang
memiliki geo pressure lokal potensial untuk
• Mencari Sumber Baru yang belum dimanfaatkan
manifest Digunakan untuk :
• Memanfaatkan energi waste • pendinging
• Meningkatkan efisiensi Energi dan • pompa panas
capital di Plant
• pengering
Sama sekali
• sumber air panas
belum tergarap
• budi daya ikan air tawar di Indonesia
• budidaya jamur
• dll
22
Penelitian Geothermal yang Dilakukan

• Pemanfaatan waste energy (Brine hasil single flash)


• Peningkatan efisiensi dan produktivitas melalui rekayasa peralatan
pembangkit
• Audit energy
• Failure analysis pada pipa transmisi
• Korosi pada pipa
• Pemanfaatan energi geothermal direct use (akan dilakukan)

23
Model Pemanfaatan Brine (waste energy)
untuk meningkatkan daya pembangkit

Hydrothermal
Temperatur Resevoir >225oC

Dominasi Air Dominasi Uap


Gunung Salak : 330MW Kamojang : 200MW
Darajat : 145MW DOUBLE-FLASH BINARY
Dieng DRY STEAM: 60MW
Wayang Windu : 110MW Dry Steam
Lahendong : 20MW
Sibayak : 2MW T = 180oC
P = 10bar
Flashing
T = 180oC
Single-Flash P = 10bar

Multi-Flash
DRY STEAM
SINGLE-FLASH 24
HASIL PEMANFAATAN BRINE DENGAN MEMODIFIKASI
MODEL PEMBANGKIT LISTRIK GEOTHERMAL
207MW 276.3MW

i-pentane
5.333 ton/jam
165oC
7bar
412 ton/jam

1.229 ton/jam

T = 148oC
T = 120oC P = 7bar
P = 7bar m = 2667 ton/jam
m = 2667 ton/jam 25
Pengembangan Rumah Energi Mandiri

Resources based energy


Electrical
measurement
Multiple input
Controller

Energy storage

Smart grid

26
Pengembangan Rumah Energi Mandiri

ENERGI ANGIN DAN SURYA ELECTRIC VEHICLE STATION


storage

Penyimpanan Energi Listrik

Turbin Angin
Panel Surya
27
Penelitian Material Maju Untuk Pengembangan Energi Baru
Combined Approach to Nanofabrication Luminescent Material: Barium Primary battery : Mg/Al-Oxygen
Magnesium Aluminate
Mining From raw material to End
Top Down Processing

Product Mg
Alloy
Milling graphite

Recovery and NaCl


Screening
Graphite, NaCl 12% wt & Mg Alloy
Electrolite
Bottom up processing

Purification Secondary Battery : Mg-


Mg graphite rechargeable

Functionalization
graphite
Electrolyte
End product • Graphite and Mg
Phosphor lamp Solid state • Electrolytes 28
lighting
Penelitian Lainnya yang Dilakukan Unpad Terkait
Dengan Energi

• Kajian dampak lingkungan akibat industri energi oleh


kelompok ekologi
• Kajian kebijakan pengembangan energi oleh fakultas
hukum
• Kajian ekonomi pengembangan energy di Indonesia
oleh fakultas ekonomi

29
Program Capacity Building di UNPAD

30
Pengembangan Capacity Building di Unpad
1. Menginventarisasi permasalahan dalam
optimalisasi energi
2. Menginventarisasi potensi per wilayah
3. Menginventarisasi sumber daya manusia
berdasarkan kepakaran yang ada di unpad yang
terkait dengan pengembangan energy
4. Memperluas keterlibatan prodi, fakultas,
universitas, dalam mengatasi mengatasi
permasalahan energy.
5. Melakukan kerjasama dengan berbagai macam
stakeholder
6. Melakukan kerjasama dengan pemerintah
7. Memperluas jaringan internasional
8. Membuat program pendidikan yang berhubungan
dengan energi baik sains maupun engineering (S1,
S2, S3 dan riset)

31
Aktivitas Capacity Building
Menentukan advisory board

Menyelenggarakan studi S1, S2 di bidang energi dengan dukungan


beasiswa dari berbagai institusi yang berkepentingan

Melaksanakan berbagai seminar tentang energi

Mengirim mahasiswa dan tenaga akademik untuk mengikuti konferensi,


seminar dan workshop

Sabbatical program

Course development planning untuk umum

Pengembangan materi kuliah terbaru di bidang energi yang advance

Pusat studi dan riset 32


Latar Belakang Kebutuhan Pendirian Jurusan Teknik Mesin
di Universitas Padjadajaran

Kebutuhan sarjana teknik mesin yang sangat tinggi untuk mendukung


usaha menengah dan industri lokal.

Mendukung industri manufaktur dan energi Nasional.

Kurangnya sarjana teknik mesin yang siap pakai atau siap


membuka lapangan usaha dan bisnis baru.

Persaingan global yang semakin ketat disatu sisi, tetapi disisi lain
melimpahnya SDM Indonesia yang memiliki potensi akademik yang
tinggi – only to find the right person.

Untuk mempercepat laju pertumbuhan ekonomi yang melambat


dengan bertambahnya peluang lahir dan tumbuhnya industri skala kecil
dan menengah dari para alumni Tekni Mesin.
33
Benefit Pendirian Jurusan Teknik Mesin
di Universitas Padjadajaran

1. Mendukung program studi peternakan dengan membantu


merancang bangun peralatan laboratorium teknik peternakan
dan peralatan mesin prototype industri peternakan.
2. Mendukung program studi teknik pertanian dengan
menunjang merancang bangun peralatan laboratorium teknik
peternakan dan peralatan mesin prototype industri
peternakan.
3. Mendukung program studi pendidikan dokter dengan
menunjang merancang bangun peralatan laboratorium
kedokteran dan peralatan prototype kesehatan di rumah sakit.
4. Melengkapi fakultas teknik dan jurusan teknik elektro yang
sudah ada terlebih dahulu dalam rangka pendukung program
pemerintah dalam riset dan pendidikan di bidang energi baru
dan terbarukan.
5. Menumbuhkan sentra-sentra bisnis kecil menengah workshop
spare parts dalam rangka mendukung industri migas, tambang
dan energi, industri berat dan manufaktur, serta industri
otomotif serta transportasi di Indonesia. 34
Bidang Keahlian Jurusan Teknik Mesin
di Universitas Padjadajaran

 Bidang Perancangan dan Struktur


 Manufaktur Logam (Pengecoran, Pengelasan dan Machining)
 Bidang Mekatronika, Robotik dan Otomatisasi
 Bidang Konversi Energi dan Power Plant
 Bidang Teknik Kehandalan dan Keselamatan System
 Bidang Motor Bakar
 Bidang Aerodinamik

35
Strong Points Keahlian Jurusan Teknik Mesin
di Universitas Padjadajaran

1. Unversitas Padajadjran berada di Bandung dengan dukungan Tenaga Pengajar berpengalaman dari
Politeknik Manufaktur (Polman) dan ITB.
2. Unversitas Padajadjaran akan memiliki dukungan para alumni dalam bidang fisika, kimia,
matematika, peternakan, teknik pertanian serta kedokteran yang bisa memberikan kontribusi
secara maksimal dan pendidikan dan riset.
3. Unversitas Padajadjaran berada di Wilayah Bandung Raya dengan kehadiran Pusat Riset dan
Industri dengan Peralatan Laboratoriumnya yang dapat dimanfaatkan (LIPI, LEN, BATAN, LAPAN,
TELCOM, PT. DI, PT. KAI, Power Plant Geothermal - Pertamina, Chevron, Indonesia Power, dsb).
4. Sebagai Universitas Negeri, UNPAD, memiliki akses terhadap kerjasama G to G dengan berbagai
universitas kelas dunia di Amerika, Eropa, Jepang, Australia, Korea, dll.
5. Sebagai pusat “Silicon Valley” yang aka dikembangkan di Wilayah Bandung Raya (Gedebage) dalam
waktu dekat.
Prioritas Bidang Energi yang Dikembangkan

• Biomass
• Geothermal
• Rumah Energi Mandiri
• Material maju untuk energi
• Minyak dan gas

37
TERIMAKASIH

38

Anda mungkin juga menyukai