Anda di halaman 1dari 21

PERSEPSI UJARAN MANUSIA

Yeni Ernawati, M.Pd.


PERSEPSI UJARAN MANUSIA

Bagaimana persepsi kita terhadap bunyi bahasa yang kita dengar?


Bunyi Konsonan
Produksi bunyi
ujaran
Bunyi Vokal
Persepsi Ujaran Manusia

Masalah dalam
Fonotaktik
mempersepsi ujaran

Struktur sukukata/
Mekanisme Ujaran
Silabel

Persepsi Ujaran Fitur Distingtif

Model-model
Voice Onset Time
persepsi ujaran
MASALAH DALAM PERSEPSI UJARAN

Manusia mengeluarkan bunyi bahasa


sebanyak 1500—1800/menit.

Persepsi penutur asli dan asing


berbeda.

Getar pita suara yang dihasilkan anak-


anak, wanita, dan pria sangat berbeda.
MEKANISME UJARAN

Udara dipompa dan Udara melewati batang Udara melewati pangkal


dikeluarkan dari paru-paru tenggorok tenggorok

Udara melewati pita suara.


Udara dikeluarkan melalui
Udara diteruskan ke udara Pita suara merupakan
rongga mulut atau rongga
bebas. hambatan bunyi pertama
hidung.
untuk menghasilkan bunyi.

Pendengar mempersepsi
Bunyi Ujaran (Kata/ Bunyi ujaran diterima oleh
bunyi unjaran untuk
Kalimat) gendang telinga pendengar
memberikan respon.
Bunyi Ujaran

Manusia memproduksi bunyi Manusia mempersepsi ujaran


ujaran
Kerongkongan/
Faring

Supraglotal/Rong
Hidung
ga
Artikulator
(aktif)
Mulut
Titik Artikulasi
(Pasif)
Laring/
Alat Ucap Pita Suara
Tenggorokan

Paru-paru kanan-kiri

Subglotal Saluran bronkial

Saluran
pernapasan
(trakea)
BUNYI KONSONAN DIPRODUKSI MENGGUNAKAN ARTIKULATOR.
Artikulator

Alat ucap yang digunakan Artikulator aktif adalah alat


Misalnya: bibir bawah, ujung
manusia dalam proses ucap yang bergerak atau
lidah, dan daun lidah.
artikulasi (produksi bunyi). digerakan

Artikulator pasif adalah alat


Bibir bawah dengan bibir atas
Jenis Artikulator ucap yang tidak dapat
[b] [p] [w]
bergerak.

Striktur adalah cara atau


Bibir bawah merapat gigi atas
posisi bertemunya artikulator
[f] [v]
aktif dan artikulator pasif.

Lidah merapat gigi atas


[t] [d]
BUNYI KONSONAN
Daerah
Artikulasi
Bilabial Labio-dental Dental Alveolar Palato-alveolar Palatal Velar Glotal
Cara Artikulasi

Plosif/ Hambatan
/p/ /t/
/b/ /d/
Afrikatif
/c/ /k/
/j/ /g/
Frikatif
/f/ /s/ /x/ /h/
/z/
Lateral
/l/
Trill
/r/
Flap

Nasal
/m/ /n/ /𝑛/
෤ /ɳ/
Semi-vokal
/w/ /y/
BUNYI VOKAL DIBENTUK DAN DITENTUKAN OLEH POSISI
LIDAH.

Posisi Lidah Depan Tengah Belakang

/i/ /u/
Tinggi

/e/ /ə/ /o/


Sedang

/a/
Rendah
STRUKTUR SUKUKATA: PEMENGGALAN SUKUKATA JUGA
AKAN MEMPENGARUHI PERSEPSI UJARAN MANUSIA.

Suku Sanur

Sa nur

Onset/ Rima/
Pembuka Rhyme /s/ /a/ /n/ /u/ /r/

onset nukleus onset Nukleus koda

Nukleus Koda
FITUR DISTINGTIF ATAU FITUR PEMBEDA PADA BUNYI
BAHASA. MISALNYA PADA BUNYI /B/ DAN /P/
+konsonantal

Konsonantal

-vokalik

+anterior : bunyi (depan mulut)bilabial

Anterior
-anterior: bunyi (bukan dibuat di bagian depan
mulut)
Fitur Distingtif

+koronal : bunyi (tengah, atas mulut)

Koronal

-koronal : bunyi (bukan di buat di bagian tengah, atas mulut)

+kontinuan: bunyi yang dibuat dengan aliran udaranya


terus berlanjut.

Kontinuan

-kontinuan : bunyi yang berhenti.

+straiden : bunyi yang diiringi oleh desahan suara

Straiden

-straiden : bunyi yang tidak diiringi desahan suara.

Nasal : bunyi yang dikeluarkan melalui lubang hidung

Voise : bunyi yang disertai getaran pita suara. Semua vokal


adalah +vois.
VOICE ONSET TIME (VOT)

Waktu transisi setiap bunyi ujaran

Waktu antara lepasnya udara untuk


mengucapkan suatu konsonan

Waktu pada getaran pita suara untuk


mengucapkan bunyi vokal

VOT pada penutir asli sellalu tepat, sedangkan


pada penutur asing akan lebih lambat.
SIGNIFIKANSI PERSEPSI UJARAN DALAM PSIKOLINGUISTIK

Definisi
• Persepsi manusia terhadap bunyi bahasa
ditentukan oleh jejak neurofisiologis yang telah
tertanam dalam otak kita (Bahasa Pertama/ B1).

Contoh
• /dialagingepel/
• Pada penutur bahasa Indonesia (neurofisiologisnya
memiliki jejak bunyi /ɳ/ sebagai bunyi awal) maka
persepsinya DIA/LAGI/ NGEPEL
• Pada penutur asing (aspek neurofisiologisnya tidak
ada jejak bunyi /ɳ/ sebagai bunyi awal) maka
persepsinya DIAL /AGING/ EPEL
Transmisi Bunyi
Ujaran

Ditangkap Stimulus Diproses


Bunyi Gelombang Bunyi
saraf dikirim ke menjadi
diujarkan udara didengar
sensori otak persepsi
PROSES PERSEPSI TERHADAP UJARAN

Tahap Fonologis
• Menentukan
struktur fonologis
Tahap Fonetik bunyi ujaran sesuai
• Mengidentifikasi dengan jejak
bunyi segmental, neurofisiologis
Tahap Auditoris suprasegmental, (B1/B2) kita.
• Menerima bunyi kemudian silabel
ujaran dan kata.
MODEL-MODEL UNTUK PERSEPSI UJARAN

Motor Theory
Analysis by
of Speech
Synthesis
Perception

Stevens dan Halle


Liberman dkk. (1967)
(1967)

Pendengar memiliki
Manusia mempersepsi
sistem produksi yang
bunyi menggunakan
dapat mensitesiskan
acuan yang sama pada
bunyi berdasarkan
saat dia memproduksi
mekanisme yang dia
bunyi tersebut.
miliki.
Fuzzy Logical TRACE
Cohort Model
Model Model

McClelland dan
Rumelhart (1981)
Marslen, Wilson, dan
Massaro (1987)
Welsh (1978)

Persepsi ujaran
menggunakan konteks
1. Informasi akustik dan leksikal.
fonetik dari bunyi yang
didengar memicu ingatan
Persepsi ujaran terdiri untuk memanggil kata-
dari tiga proses, yaitu: a) kata yang mirip.
evaluasi fitur; b) integrasi
fitur; dan c) kesimpulan. 2. Pengeliminasian kata-
kata yang tidak sama
struktur fonetiknya Proses ini terdiri dari tiga
secara bertahap. tahap, yaitu: a) tahap
fitur; b) tahap fonem; c)
tahap kata.

Setiap tahapan akan


terjadi pengeliminasian
sampai pada kata yang
memiliki makna leksikal
sesuai konteks.
PERSEPSI UJARAN DALAM KONTEKS

Persepsi bunyi berdasarkan tahap fonetik, akustik


dan auditoris

Kecepatan bunyi ujaran diucapkan akan


mempengaruhi pelafalan sehingga akan
berdampak pada persepsi ujaran

Pengetahuan seseorang tentang struktur morfologis,


sintaksis, dan semantik bahasa yang dia kuasai.
MANUSIA MEMPERSEPSI UJARAN

Persepsi ujaran merupakan proses manusia


menerima bunyi ujaran kemudian mengolahnya
menjadi bunyi bahasa yang bermakna berdasarkan
sistem bahasa yang telah dimilikinya.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai