Anda di halaman 1dari 39

FISIKA KEDOKTERAN

OPTIK MATA
May Valzon
CAHAYA
GELOMBANG

GELOMBANG GELOMBANG
MEKANIK ELEKTROMAGNETIK

 Cahaya merupakan gelombang GELOMBANG CAHAYA


tranversal
 Dihasilkan oleh medan listrik dan
medan magnet yang saling tegak
lurus
1. DISPERSI
 Kecepatan (V) = 3.108 m/s
2. REFLEKSI
 Gelombang cahaya berbeda
3. REFRAKSI
berdasarkan f dan λ :
4. DIFRAKSI
Ultra violet
5. INTERFERENSI
Cahaya tampak
6. POLARISASI
Infra merah
REFRAKSI CAHAYA
 Refraksi = Pembiasan Cahaya
 Kec. Cahaya = 3 x 108 ms-1
 N1.V1 = N2.V2  Lensa?? (Indeks bias lensa = 1,5)
 N2/1 = V1 / V2 ; jika V1 = kec. Cahaya di udara dan V2 =
kec. Cahaya di kaca (2 x 108)  N2/1 (indeks bias
kaca) = 1,5
 Refraksi terjadi bila cahaya menempuh dua medium
yang memiliki indeks bias yang berbeda
 Hukum Pembiasan  Willebrord Snell (1591 –1626)
 Hukum Snellius
 Hukum Descartes
HUKUM PEMBIASAN (SNELL-DESCARTES)
REFRAKSI LENSA
Lensa Sferis VS Lensa Cylindris
• Cahaya dengan sudut
datang berbeda pada
lensa silindris memiliki
titik fokus yang sama

• Konfigurasi dua lensa


silindris dengan sudut
tertentu menghasilkan
lensa sferis
LENSA CEMBUNG
• Disebut lensa konvergen
• Menghitung panjang
fokus:

• Kekuatan lensa:
• Sifat :
1. Sinar datang sejajar
sumbu utama akan
di biaskan menuju
titik fokus
2. Sinar datang melalui
fokus akan
dibiaskan sejajar dg
sumbu utama
Pengaruh sinar paralel dan sinar
3. Sinar datang melalui
divergen
titik kelengkungan
lensa tidak
PEMBENTUKAN BAYANGAN
DAYA LENSA

• Daya lensa = kekuatan lensa


 satuan Dioptri
• (+)  lensa cembung
• (-)  lensa cekung
• +/- 1 Dioptri  lensa
cembung/cekung yang
memiliki fokus 1 m (100 cm)
• P = 1/f

• Apa arti lensa -3 D??


OPTIKA MATA
 Mata = Kamera:
 Sistem lensa = sistem lensa mata: Kornea, AH, Lensa, VH
 Diafragma = pupil
 Film = retina
 Permukaan bias Mata:
 Batas udara (n =1) – kornea (n=1,38)
 Batas kornea – aqueous humor (n=1,33)
 Batas aqueous humor – lensa (1,40)
 Batas lensa – vitreous humor (n=1,34)
 Reduced eye  sistem pembiasa lensa dianggap tunggal 
dengan pusat kelengkungan lensa = 17mm di depan retina
 Daya bias total  59 Dioptri:
 39 dihasilkan oleh kornea  PALING BESAR
 20 dihasilkan oleh lensa  apa pentingnya lensa??
Sumber cahaya Paralel  > 25 cm
Suber cahaya divergen  <= dari 25 cm
25 cm  titik dekat mata (punctum proximum)
MELIHAT DEKAT
 Mlihat benda pada jarak < 25 cm
 Sinar dari titik/benda divergen  sudut datang
besar sehingga sudut bisa juga akan lebih besar
bila dibanding sinar sejajar

r
f
Pada sinar divergen (ungu),
bayangan akan jatuh di
belakang fokus

• Sehingga untuk melihat dekat harus ada peningkatakan


kecembungan Lensa  Akomodasi
MEKANISME AKOMODASI
 Akomodasi  kemampuan menambah kecembungan
lensa  menambah daya sistem lensa
 Pada anak-anak kemampuan akomodasi mencapai 14
dioptri
 Seiring waktu semakin berkurang, mengapa??

Komponen akomodasi:
• Lig. suspensorium lentis (zonula
zinii)
• Muculi ciliares:
• Serabut meridian
• Serabut circuler
KONTROL
PARASIMPATIS
• Benda berjarak 25 cm didepan
mata  cahaya dari tidak bisa
dianggap paralel
• Fokus aparatus refraksi
memanjang  Kekuatan perlu
ditingkatkan
• Alat akomodasi  lensa
• Lensa bertambah cembung
• Fokus tepat di retina
1. Sumber cahaya divergen
(melihat dekat)
2. Diterima retina  N. II  CGL
 Cortex
3. Informasi dari cortex 
Nucleus parasympatis N. III &
Nuc. Motorius N. III
4. Kontrakis m. ciliaris &
kontraksi m. rectus medial
PRESBIOPIA & KATARAK
 Lensa  kumpulan sel yg jerhih (organell dan
nukleus degeenrasi), tdk bisa beregenerasi
 Sel di inti lensa yang paling riskan  usia tua
merusak sel  kaku
 Kemampuan akomodasi lensa berkurang seiring
bertambahnya usia
 Dari 14 D menjadi 2 D (usian 50 th)  0 D (usia
70 th)
 Keadaan dimana lensa tdk bisa berakomodasi
lagi  presbiopia (mata tua)  Rabun dekat
 Jika kejernihan serabut fibrosa lensa hilang 
katarak
DIAMETER PUPIL
 F(x)  meningkatkan atau mengurangi jumlah
cahaya yang masuk
 1,5 mm – 8 mm (miosis – midriasis)

Ket gmabar:
1. Mata atas  memiliki pupil
kecil
2. Mata bawah  memiliki
pupil besar
3. “Kedalaman fokus”
meningkat seiring
mengecilknya pupil
KELAINAN REFRAKSI
 Emmetropia  matanormal
 Jika: Sinar datang paralel (dari jarak tak terhingga)
dengan tepat dibiaskan pada retina tanpa akomodasi
HYPEROPIA (HYPERMETROPIA)
 Cahaya paralel dibiaskan dibelakang retina  rabun
dekat, mengapa?
 Umumnya akibat: bolamata terlalu pendek atau (lebih
jarang) kelemahan sistem refraksi
 Dapat dikoreksi dengan lensa cembung, mengapa?
MYOPIA
 Ketika m.ciliaris relaksasi, cahaya dari benda akan
dibiaskan di depan retina  rabun jauh
 Penyebab: axis bola mata terlalu panjang atau daya
refraksi yang terlalu besar
 Dapat dikoreksi dengan lensa cekung
ASTIGMATISME
 Bayang tidak difokuskan dalam satu bidang
 Penyebabkan: kurvatura cornea yang terlalu besar
KETAJAMAN PENGLIHATAN
• Diameter sel konus 1,5
mikron
• Jarak dua sel konus di
retina untuk bisa
memisahkan dua titik
terpisah sebagai dua titik
terpisah  2 mikron
• Sudut yang dibentuk 2
titik agar dapat dilihat
sebagai 2 titik terpisah:
25”
• Diameter fovea  0,5 mm
 500 mikron
• Artinya sudut yang
dibentuk dua titik agar
bisa dilihat dengan fovea
 minimal 2 derjat
SNELLEN CHART
OPTALMOSKOP
TONOMETER
PERBESARAN LUP
M = Sn/f
 Dengan ketentuan:

 M = Perbesaran

 Sn = Titik dekat (cm)

 f = Fokus lup (cm)


PERBESARAN MIKROSKOP
 M mik = Mob X Mok
 Titik jauh = 50 m
 S = ~m

 S’ = -50 m

 1/f = 1/s + 1/s’

 1/f = 1/-50

 = -50 m

 P = -1/50 dioptri
 Titik jauh = 3 m
 Berapa kekuatan lensa yang dibutuhkan untuk
memperbaiki penglihatan jauh?
Diket: S’ = -3m
 S = ~m

 P = 1/f ?

 1/f = 1/s + 1/S’

 1/f = -1/3 D
 Titik dekat seorang yang hypermetrop adalah 50
cm
 Berapa kekuatan lenasa yang dibutuhkan untuk
melihat dekat?
 Diket:

 S = 25 cm

 S’ = -50 cm

 P = 1/f = 1/s+1/s’ = 1/25 - 1/50 = 2/50 -1/50 = 1/50

 P = 1/0,5 = +2 Dioptri

Anda mungkin juga menyukai