Anda di halaman 1dari 19

PENYULUHAN

PERILAKU BULLIYING
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PROFESI NERS
ANGKATAN XXIII
KELOMPOK 1
DEFINISI
bentuk penganiayaan beraneka ragam, yang
ditandai dengan kegiatan yang dilakukan berulang
kali kepada seseorang baik fisik atau emosional
termasuk menggoda, menyebut nama, mengejek,
mengancam, melecehkan, mengejek,
mengaburkan, pengucilan sosial atau rumor.
BENTUK-BENTUK
BULLYING

1
• Kontak fisik langsung

2
• Kontak verbal langsung

3
• Relasional (Pertemanan)

4
• Elektronik
FAKTOR-FAKTOR BULLYING
1. FAKTOR INDIVIDU

Watak secara permanen mempengaruhi


cara seseorang bertindak, merasa, dan
berpikir. Misalnya, seorang anak dengan
temperamen "pemarah", yang aktif dan
TEMPERAMEN
impulsive lebih cenderung menjadi
agresif dibandingkan anak yang memiliki
temperamen tenang.
2. Faktor sosial

Media

Banyak acara-acara yang secara terus menerus


menunjukkan ejekan, komentar kejam, dan penolakan.

Seringkali media memperlihatkan pemain yang


melakukan kekerasan, kontroversial dan agresif.
Prasangka
Prasangka adalah sikap kita kepada situasi
tertentu atau ke arah sekelompok
orang, sikap yang kita adopsi tanpa
pertimbangan yang cukup fakta tentang
situasi atau kelompok.
Perbedaan individu dalam penampilan,
perilaku, atau bahasa dapat memicu
terjadinya prasangka dan dapat
menyebabkan bullying.
Kecemburuan

• Kecemburuan merupakan
pendorong yang kuat untuk
bullying, terutama di kalangan
anak-anak perempuan

• Anak-anak sering menyerang


orang- orang yang dianggap lebih
baik daripada rata-rata: terlalu
menarik, terlalu kaya, terlalu
populer, dan sebagainya.
Kelompok Pertemanan

• Anak-anak mungkin ditolak bukan


karena perilaku atau karakteristik yang
mereka miliki, namun karena peer
group membutuhkan target untuk
ditolak (diikambing hitamkan).
Ciri-ciri anak yang menjadi pelaku bulliying
• Anak yang menunjukkan agresivitas dalam mengharapkan sesuatu
ataupun perhatian

• Kurang memiliki empati dan sulit bertenggang rasa terhadap anak


lain

• Tidak ada rasa bersalah

• Merasa diri lebih unggul, mengharapkan kemenangan disetiap


situasi

• Memiliki orang tua atau orang terdekat yang menjadi model


perilaku agresif

• Memiliki jalan pikiran yang tidak realistik.


Ciri-ciri anak yang berpotensi sebagai korban bullying :

• Terisolasi dan tak punya teman disekolah

• Mudah mengalami kecemasan, merasa tidak aman, dan kurang


mampu dalam berteman

• Kurang mampu bahkan tidak punya keberanian dalam membela


diri sendiri

• Mudah menangis, mudah menyerah

(terutama saat di bully)

• Mengalami kekerasan dirumah

• Mengalami kesulitan dalam belajar


INDIKATOR BULLYING

Non- Verbal
Verbal • Memukul.
•Memberi julukan nama • Menjegal.
•Mengeritik teman • Menjitak.
dengan tajam • Menghasut teman.
•Mengolok-olok teman • Pengerusakan
hubungan
pertemanan.
DAMPAK
PERILAKU BULLYING

Depresi
Menyendiri

Tidak Berdaya
CARA UNTUK TERHINDAR DARI
PERILAKU BULLYING
PERCAYA DIRI
• Apabila kita tidak mempunyai rasa
percaya diri sehingga selalu merasa
rendah, malu dan bahkan
membenci diri kita sendiri maka
orang lain juga akan mudah untuk
merendahkan diri kita oleh sebab
itu kita harus percaya diri
Berani melawan

Apabila kalian telah mengalami


pembullyan kalian harus berani
melawan karena para pembully
akan merasa senang jika orang
yg mereka bully terus diam
Laporkan kepada pihak yang berewenang.

Lapor kepada orang tua.


1. Melakukan time out

2. Fokuslah pada “saya”

3. Pikirkan langkah atau solusi

4. Gunakan humor dan jangan

menyimpan dendam

5. Cari bantuan

Anda mungkin juga menyukai